AZERBAIJAN, SUMUTPOS.CO – Italia bakal bertandang ke Baku Arena, markas tim yang olahraga khususnya sepakbolanya tengah bangkit, Azerbaijan dalam matchday sembilan Grup H Kualifikasi Euro 2016, malam nanti.
Duel ini terasa sangat krusial bagi Italia, karena dengan tambahan 3 poin dipastikan laju Gli Azzurri—julukan Italia– meluncur ke Perancis tak akan terbendung lagi.
Wajar saja jika di laga nanti pelatih Italia, Antonio Conte, meminta skuatnya kembali tampil ngotot seperti di pertemuan terakhir kedua kubu yang dimenangkan Italia dengan skor 2-1.
Namun meski diunggulkan, Gli Azzuri wajib mewaspadai akan potensi kejutan yang siap ditawarkan kubu tuan rumah.
Setelah di tiga laga terakhirnya di babak kualifikasi Piala Eropa 2016 tuan rumah tak tersentuh kekalahan. Meski saat ini Italia mampu tampil mengesankan dengan memimpin klasemen Grup H dengan raihan 18 poin.
Namun soal urusan menjebol gawang lawan, Conte masih punya pekerjaan besar untuk mengasah para barisan penyerangnya yang dinilai maih kurang gawang di depan gawang lawan.
Meski tidak diunggulkan di laga ini, namun grafik penampilan Azerbaijan bisa di katakan mengalami peningkatan pesat. Bahkan lawan sekelas Kroasia dan Norwegia mampu dipaksa bermain imbang. Dan inilah yang perlu diwaspadai Italia di laga ini.
Untuk kesekian kalinya Italia tak kunjung mampu turun dengan kekuatan terbaiknya, sesuai dengan panggilan awal Conte. Pada kesempatan kali ini, pelatih berusia 46 tahun itu harus kehilangan Domenico Berardi dan Lorenzo Insigne akibat cedera. Padahal keduanya bisa jadi penyokong kekuatan siginifkan di lini depan, karena sedang on fire di Serie A Italia.
Fabo Quagliarella dan Giacomo Bonaventura lantas dipanggil guna menggantikan tempat kosong tersebut. Kedua pemain itu sejatinya juga layak masuk dalam panggilan awal. Quaggol sedang tajam-tajamnya dengan empat gol dari enam laganya di Serie A. Sementara Bonaventura merupakan pemain dengan statistik terbaik di AC Milan.
Selain itu ada satu penantian terhadap comeback Sebastian Giovinco di timnas Italia. Bomber Toronto FC itu baru saja mencatatkan rekor sebagai pemain pertama yang sanggup mencetak 20 gol dan 15 assist, dalam satu musim di Major League Soccer, Amerika Serikat.
Pada pertemuan sebelumnya, Italia mengalahkan Azerbaijan 2-1 di Renzo Barbera. Dalam laga itu, Giorgio Chiellini ‘memborong’ tiga gol, satu ke gawang sendiri dan dua ke gawang lawan.
Conte memperingatkan para pemainnya agar tidak meremehkan anak-anak asuh Robert Prosinecki, yang sempat menahan imbang tanpa gol tim kuat Norwegia dan Kroasia. Namun, Conte juga menginstruksikan pasukannya untuk berjuang habis-habisan.
Tujuannya jelas, yaitu secepatnya mengamankan satu tempat di Prancis 2016. “Kami akan berusaha mengunci kelolosan sesegera mungkin demi menghindari laga harus menang lawan Norwegia,” tegas Conte. (bbs)
