35.6 C
Medan
Saturday, May 25, 2024

Pesepakbola Nias Coba Peruntungan

Delapan pesepakbola Nias ikut mencoba seleksi di Kota Sibolga, kamis (10/5).

SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Tim talent scout from North Sumatra to Belgium yang sedang mencari pemain berbakat U-17 di Kota Sibolga (10/5/218) sekitarnya diikuti delapan orang pesepak bola asal Nias.

Kedatangan ini telah membuat tim talent scout bangga. Pasalnya kedatangan pemain asal Nias ini menempuh waktu 11 jam melalui jalur laut. “Kami bangga sekali ketika melihat di daftar peserta ada yang mencantumkan nama dan asal dari Gunung Sitoli. Mereka sangat berniat untuk ikut seleksi ini. Salut buat perjuangan mereka menjadi pesepak bola,” kata Hendriyana koordinator panitia pelaksana pencarian bakat from North Sumatra to Belgium.

Awalnya pencarian bakat ini memang memasukan Gunung Sitoli sebagai salah satu destinasi pemburuan pemain muda. Namun dengan segala pertimbangan, seperti belum adanya SSB, Askab / Askot tidak aktif, lapangan tidak memadai, akhirnya panitia memutuskan di Stadion Horas Sibolga. Agar jangkauan keikutsertaan lebih banyak dibanding jika dilaksanakan di Gunung Sitoli . “Kami mengucapkan terimakasih. Kehadiran mereka mampu menambah gairah seleksi pemain from North Sumatra to Belgium. Sebagai sikap simpati kami kepada pemain dari Nias tadi, kami mengganti seluruh biaya perjalanan mereka,” kata Hendriyana.

“Bahkan tadi koordinator yang membawa kedelapan anak tadi berharap, kepada bapak calon gubenur dan wakil gubernur yang telah mensupport kegiatan scouting from north Sumatra to belgia ini bisa menghidupkan dan menggelar event sepakbola di kepulauan Nias. Baik secara infrastruktur maupun operasional kompetisi ,” sambung Hendriyana.

Secara teknik tim talent scout melihat ada bakat dan kemauan dari pesepak bola asal Nias ini. Namun keterbatasan animo dan wawasan SDM mungkin menjadi kendala. “Bakat mereka sebenarnya ada. Tapi mungkin karena belum pernah mendapatkan pelatih yang mengerti sepak bola dan SDM sepak bola disana masih kurang,” kata Togar Sitompul tim talent scout.

“Kalau melihat dari postur dan fisiknya bagus. Ada bakat tapi tapi tidak di gali. Sebaiknya Askab PSSI atau PSSI melihat hal ini. Untuk menularkan sepak bola disana. Bagaimana merangsang sepak bola supaya jangan sampai di daerah semakin terbenam. Kita harus benahi.,” harap Togar Sitompul

Sementara itu dari hasil penjaringan pemain di Kota Sibolga sekitarnya, tim talent scout mengumpulkan 33 pemain terbaik. Kemudian dari Kota Padang Sidempuan lalu hanya mendapatkan 22 pemain.

Pencarian pemain berbakat U-17 akan berakhir di Kota Sidikalang, Kabupaten Dairi mendatang di Stadion Panji Bako. Nantinya pemain yang terpantau dari enam daerah ini akan dikumpulkan kembali di Kota Medan. “Konsepnya mereka (pemain dari 6 daerah, red) kembali bersaing dalam sebuah turnamen. Kemudian dari turnamen itu dipilih yang berangkat ke Belgia,”pungkasnya. (don)

Delapan pesepakbola Nias ikut mencoba seleksi di Kota Sibolga, kamis (10/5).

SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Tim talent scout from North Sumatra to Belgium yang sedang mencari pemain berbakat U-17 di Kota Sibolga (10/5/218) sekitarnya diikuti delapan orang pesepak bola asal Nias.

Kedatangan ini telah membuat tim talent scout bangga. Pasalnya kedatangan pemain asal Nias ini menempuh waktu 11 jam melalui jalur laut. “Kami bangga sekali ketika melihat di daftar peserta ada yang mencantumkan nama dan asal dari Gunung Sitoli. Mereka sangat berniat untuk ikut seleksi ini. Salut buat perjuangan mereka menjadi pesepak bola,” kata Hendriyana koordinator panitia pelaksana pencarian bakat from North Sumatra to Belgium.

Awalnya pencarian bakat ini memang memasukan Gunung Sitoli sebagai salah satu destinasi pemburuan pemain muda. Namun dengan segala pertimbangan, seperti belum adanya SSB, Askab / Askot tidak aktif, lapangan tidak memadai, akhirnya panitia memutuskan di Stadion Horas Sibolga. Agar jangkauan keikutsertaan lebih banyak dibanding jika dilaksanakan di Gunung Sitoli . “Kami mengucapkan terimakasih. Kehadiran mereka mampu menambah gairah seleksi pemain from North Sumatra to Belgium. Sebagai sikap simpati kami kepada pemain dari Nias tadi, kami mengganti seluruh biaya perjalanan mereka,” kata Hendriyana.

“Bahkan tadi koordinator yang membawa kedelapan anak tadi berharap, kepada bapak calon gubenur dan wakil gubernur yang telah mensupport kegiatan scouting from north Sumatra to belgia ini bisa menghidupkan dan menggelar event sepakbola di kepulauan Nias. Baik secara infrastruktur maupun operasional kompetisi ,” sambung Hendriyana.

Secara teknik tim talent scout melihat ada bakat dan kemauan dari pesepak bola asal Nias ini. Namun keterbatasan animo dan wawasan SDM mungkin menjadi kendala. “Bakat mereka sebenarnya ada. Tapi mungkin karena belum pernah mendapatkan pelatih yang mengerti sepak bola dan SDM sepak bola disana masih kurang,” kata Togar Sitompul tim talent scout.

“Kalau melihat dari postur dan fisiknya bagus. Ada bakat tapi tapi tidak di gali. Sebaiknya Askab PSSI atau PSSI melihat hal ini. Untuk menularkan sepak bola disana. Bagaimana merangsang sepak bola supaya jangan sampai di daerah semakin terbenam. Kita harus benahi.,” harap Togar Sitompul

Sementara itu dari hasil penjaringan pemain di Kota Sibolga sekitarnya, tim talent scout mengumpulkan 33 pemain terbaik. Kemudian dari Kota Padang Sidempuan lalu hanya mendapatkan 22 pemain.

Pencarian pemain berbakat U-17 akan berakhir di Kota Sidikalang, Kabupaten Dairi mendatang di Stadion Panji Bako. Nantinya pemain yang terpantau dari enam daerah ini akan dikumpulkan kembali di Kota Medan. “Konsepnya mereka (pemain dari 6 daerah, red) kembali bersaing dalam sebuah turnamen. Kemudian dari turnamen itu dipilih yang berangkat ke Belgia,”pungkasnya. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/