29 C
Medan
Monday, April 29, 2024

Kroasia v Inggris: Final yang Didambakan

Harry Kane menjadi andalan Inggris yang sudah lama mendambakan final Piala Dunia.

SUMUTPOS.CO – Inggris sudah lama mendambakan final Piala Dunia yang terakhir kali mereka pijak tahun 1966. Satu-satunya final yang mereka akhiri dengan gelar perdana yang tidak pernah bertambah hingga setengah abad berikutnya. Namun mereka harus menghadapi Kroasia yang menatap final pertamanya sepanjang sejarah pada duel di Stadion Luzhniky, Moskow, Kamis (12/7) dini hari nanti.

Tahun ini menjadi peluang terbaik untuk kembali mengangkat Piala Dunia, setelah gagal di semifinal 1990. Inggris tak disangka dengan pasukan mudanya yang minim pengalaman mampu melangkahi jejak para pendahulunya. Padahal materi Inggris dulu lebih berkelas dengan kehadiran bintang-bintang seperti Steven Gerrard, Frank Lampard, Wayne Rooney dan lainnya.

Namun generasi berganti generasi, pemain berbakat bermunculan setiap tahun, tapi Tiga Singa tidak juga menunjukkan taringnya. Justru tahun ini di tangan pelatih kurang berpengalaman seperti Gareth Southgate, Tiga Singa benar-benar menjadi ancaman.

“Kami adalah tim yang masih berkembang. Kami tahu di mana kami berada. Kami berhasil karena semua orang bekerja sangat keras, semua orang bekerja keras di lapangan,” kata Southgate.

Perjalanan Inggris ke semifinal cukup mulus. Satu hambatan yang sempat membuat jantung berdebar ada di laga 16 besar kontra Kolombia. Ketika itu Inggris dibayangi kutukan adu penalti saat gol Yerry Mina di penghujung 90 menit mengagalkan kemenangan Inggris. Syukurnya Tiga Singa melewati kutukan itu dan kini lebih percaya diri.

“Kami berada di posisi ini karena orang-orang yang ada di skuad seperti (Gary) Cahill, (Phil) Jones, (Danny) Welbeck, (Nick) Paus, (Jack) Butland, (Danny) Rose, yang lebih tua, telah luar biasa dalam mentalitas mereka, sikap mereka untuk mendukung tim, untuk berlatih setiap hari,” bebernya.

Southgate tak menampik para senior yang tersisa itu mampu membimbing pasukan muda menjadi lebih percaya diri saat turun di panggung yang sebelumnya tak pernah mereka pijak. “Meskipun mereka tidak memiliki waktu permainan sebanyak yang mereka inginkan, mereka adalah banyak alasan mengapa kita berada di tempat kita berada,” katanya.

Sayangnya, Jordan Henderson masih diragukan kebugarannya. Tiga bek Inggris Hari Maguire, John Stones dan Walker juga harus bekerja keras membendung agresivitas serangan Kroasia yang dipimpin Luka Modric dan Rakitic.

Harry Kane menjadi andalan Inggris yang sudah lama mendambakan final Piala Dunia.

SUMUTPOS.CO – Inggris sudah lama mendambakan final Piala Dunia yang terakhir kali mereka pijak tahun 1966. Satu-satunya final yang mereka akhiri dengan gelar perdana yang tidak pernah bertambah hingga setengah abad berikutnya. Namun mereka harus menghadapi Kroasia yang menatap final pertamanya sepanjang sejarah pada duel di Stadion Luzhniky, Moskow, Kamis (12/7) dini hari nanti.

Tahun ini menjadi peluang terbaik untuk kembali mengangkat Piala Dunia, setelah gagal di semifinal 1990. Inggris tak disangka dengan pasukan mudanya yang minim pengalaman mampu melangkahi jejak para pendahulunya. Padahal materi Inggris dulu lebih berkelas dengan kehadiran bintang-bintang seperti Steven Gerrard, Frank Lampard, Wayne Rooney dan lainnya.

Namun generasi berganti generasi, pemain berbakat bermunculan setiap tahun, tapi Tiga Singa tidak juga menunjukkan taringnya. Justru tahun ini di tangan pelatih kurang berpengalaman seperti Gareth Southgate, Tiga Singa benar-benar menjadi ancaman.

“Kami adalah tim yang masih berkembang. Kami tahu di mana kami berada. Kami berhasil karena semua orang bekerja sangat keras, semua orang bekerja keras di lapangan,” kata Southgate.

Perjalanan Inggris ke semifinal cukup mulus. Satu hambatan yang sempat membuat jantung berdebar ada di laga 16 besar kontra Kolombia. Ketika itu Inggris dibayangi kutukan adu penalti saat gol Yerry Mina di penghujung 90 menit mengagalkan kemenangan Inggris. Syukurnya Tiga Singa melewati kutukan itu dan kini lebih percaya diri.

“Kami berada di posisi ini karena orang-orang yang ada di skuad seperti (Gary) Cahill, (Phil) Jones, (Danny) Welbeck, (Nick) Paus, (Jack) Butland, (Danny) Rose, yang lebih tua, telah luar biasa dalam mentalitas mereka, sikap mereka untuk mendukung tim, untuk berlatih setiap hari,” bebernya.

Southgate tak menampik para senior yang tersisa itu mampu membimbing pasukan muda menjadi lebih percaya diri saat turun di panggung yang sebelumnya tak pernah mereka pijak. “Meskipun mereka tidak memiliki waktu permainan sebanyak yang mereka inginkan, mereka adalah banyak alasan mengapa kita berada di tempat kita berada,” katanya.

Sayangnya, Jordan Henderson masih diragukan kebugarannya. Tiga bek Inggris Hari Maguire, John Stones dan Walker juga harus bekerja keras membendung agresivitas serangan Kroasia yang dipimpin Luka Modric dan Rakitic.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/