30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Era Kebangkitan PABBSI Sumut

Pengurus PABBSI Sumut bersama panitia dan peserta pada pembukaan Kejurda Gulat Piala Gubsu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 100 lifter bersaing pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) Angkat Besi, Berat, dan Binaraga Piala Gubsu yang berlangsung di Lapangan Merdeka, Medan, Kamis (24/8). Lifter tersebut berasal dari 17 kabupaten/kota se-Sumut.

Gubsu diwakili Kabid Olahraga Prestasi Dispora Sumut Joshua Sinurat mengatakan, pemerintah mengharapkan Kejurda ini sebagai tolok ukur dari hasil latihan yang dijalani atlet selama ini. Di sisi lain, dengan adanya Kejurda ini juga dapat memacu semangat, kekompakan, dan silaturahmi yang baik antar sesama atlet.

“Harapan saya kepada atlet dan pelatih bahwa Kejurda ini sebagai ajang evaluasi serta motivasi bagi atlet untuk meningkatkan mental dan fisik bertanding mereka untuk menghadapi even yang lebih tinggi,” harap Gubsu.

Pemerintah saat ini juga sangat peduli kepada atlet yang telah mengharumkan nama provinsi di even nasional, termasuk telah memberikan beasiswa bagi yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Tidak hanya itu, sebagian atlet peraih medali di PON 2016 juga telah mendapatkan pekerjaan yang layak.

Maka, dengan adanya dorongan tersebut, diharapkan memicu para Lifter Sumut latihan serius demi prestasi membanggakan, khususnya pada PON 2020 di Papua.

Ketua Pengprov PABBSI Sumut, M Husni menyadari Kejurda ini adalah jembatan bagi pengprov untuk melihat talenta – talenta atlet dari seluruh daerah. Saat ini, Husni menilai era kejayaan cabang PABBSI Sumut mulai bangkit kembali, setelah berkaca dari hasil PON 2016 lalu yang meraih satu perak dan tiga perunggu.

Hasil ini tentu lebih baik dari PON 2012 Riau yang hanya sumbangkan dua perunggu. Tidak hanya itu, dikatakan Husni, cabang angkat besi juga menjawab keraguan di even PON dengan kembali menyumbangkan medali perunggu melalui Lifter Raziz Azazi, setelah terakhir kali diperoleh pada PON 1996.

Maka, Kejurda menjadi momentum bagi pengprov PABBSI dalam menjaring atlet terbaik yang selanjutnya dibina menjadi andalan Sumut di even nasional seperti jangka panjang menuju PON 2020. “Kita harapkan akan lebih banyak lagi muncul bibit – bibit baru yang bisa membawa nama harum Sumut di even nasional. Ini juga tujuan kita bersama demi mewujudkan Sumut sebagai kota atlet,” ucap Husni yang juga Kadis kebersihan dan Pertamanan Kota Medan.

Ketua Panitia, Syafaruddin Lubis mengatakan, 100 lifter tersebut berasal dari Kota Medan, Binjai, Langkat, Deliserdang, Telah Tinggi, Sergei, Tanjungbalai, Asahan. Kemudian Labuhanbatu, Tapsel, Palas, Simalungun, Samosir, Batubara, Sibolga, Madina, Padangsidempuan. Even ini berlangsung selama tiga hari dengan mempertandingkan 15 kelas. (dek)

 

Pengurus PABBSI Sumut bersama panitia dan peserta pada pembukaan Kejurda Gulat Piala Gubsu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 100 lifter bersaing pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) Angkat Besi, Berat, dan Binaraga Piala Gubsu yang berlangsung di Lapangan Merdeka, Medan, Kamis (24/8). Lifter tersebut berasal dari 17 kabupaten/kota se-Sumut.

Gubsu diwakili Kabid Olahraga Prestasi Dispora Sumut Joshua Sinurat mengatakan, pemerintah mengharapkan Kejurda ini sebagai tolok ukur dari hasil latihan yang dijalani atlet selama ini. Di sisi lain, dengan adanya Kejurda ini juga dapat memacu semangat, kekompakan, dan silaturahmi yang baik antar sesama atlet.

“Harapan saya kepada atlet dan pelatih bahwa Kejurda ini sebagai ajang evaluasi serta motivasi bagi atlet untuk meningkatkan mental dan fisik bertanding mereka untuk menghadapi even yang lebih tinggi,” harap Gubsu.

Pemerintah saat ini juga sangat peduli kepada atlet yang telah mengharumkan nama provinsi di even nasional, termasuk telah memberikan beasiswa bagi yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Tidak hanya itu, sebagian atlet peraih medali di PON 2016 juga telah mendapatkan pekerjaan yang layak.

Maka, dengan adanya dorongan tersebut, diharapkan memicu para Lifter Sumut latihan serius demi prestasi membanggakan, khususnya pada PON 2020 di Papua.

Ketua Pengprov PABBSI Sumut, M Husni menyadari Kejurda ini adalah jembatan bagi pengprov untuk melihat talenta – talenta atlet dari seluruh daerah. Saat ini, Husni menilai era kejayaan cabang PABBSI Sumut mulai bangkit kembali, setelah berkaca dari hasil PON 2016 lalu yang meraih satu perak dan tiga perunggu.

Hasil ini tentu lebih baik dari PON 2012 Riau yang hanya sumbangkan dua perunggu. Tidak hanya itu, dikatakan Husni, cabang angkat besi juga menjawab keraguan di even PON dengan kembali menyumbangkan medali perunggu melalui Lifter Raziz Azazi, setelah terakhir kali diperoleh pada PON 1996.

Maka, Kejurda menjadi momentum bagi pengprov PABBSI dalam menjaring atlet terbaik yang selanjutnya dibina menjadi andalan Sumut di even nasional seperti jangka panjang menuju PON 2020. “Kita harapkan akan lebih banyak lagi muncul bibit – bibit baru yang bisa membawa nama harum Sumut di even nasional. Ini juga tujuan kita bersama demi mewujudkan Sumut sebagai kota atlet,” ucap Husni yang juga Kadis kebersihan dan Pertamanan Kota Medan.

Ketua Panitia, Syafaruddin Lubis mengatakan, 100 lifter tersebut berasal dari Kota Medan, Binjai, Langkat, Deliserdang, Telah Tinggi, Sergei, Tanjungbalai, Asahan. Kemudian Labuhanbatu, Tapsel, Palas, Simalungun, Samosir, Batubara, Sibolga, Madina, Padangsidempuan. Even ini berlangsung selama tiga hari dengan mempertandingkan 15 kelas. (dek)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/