31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Tak Setajam Henry

MANCHESTER-Warga Kota Manchester saat ini bernar-benar sedang bergembira. Pasalnya, dua tim asal kota itu, Manchester United dan Manchester City sama-sama tampil sebagai yang terbaik di ajang English Premier League (EPL) dan FA Cup.

Manchester United sukses meraih gelar EPL untuk yang ke-19, atau berhasil melewati torehan rekor Liverpool yang mengemas 18 tropi EPL. Sementara Manchester City menjadi yang terbaik di ajang FA Cup setelah menang 1-0 atas Stoke City pada 14 Mei lalu.

Hebatnya lagi, selain dua gelar tadi, dua pemain asal kedua klub tadi Dimitar Berbatov (Manchester United) dan Carlos Tevez (Manchester City) menjadi pencetak gol terbanyak untuk musim kompetisi tahun ini setelah keduanya  mencetak 21 gol.

Jumlah gol Berbatov dibuat dalam 31 pertandingan dengan 23 kali di  antaranya menjadi starter.
Mantan ujung tombak CSKA Moskow, Bayern  Leverkusen dan Tottenham Hotspur itu menorehkan catatan istimewa di  musim ini dengan keberhasilannya mencetak lima gol dalam satu pertandingan ketika timnya melumat Blackburn Rovers 7-1 pada November lalu.

Sementara itu Carlos Tevez, striker asal Argentina itu kembali menemukan bentuk permainan terbaiknya usai terdepak dari The Red Devils, dua musim sebelumnya.
Meski sama-sama menjadi yang tersubur di ajang EPL, namun kedua pemain ini memiliki nasib yang berbeda. Apa itu?

Pelan tapi pasti posisi Dimitar Berbatov di starting eleven Setan Merah mulai terancam sejak kehadiran striker belia asal Meksiko Javier “Chicharito” Hernandez yang kian menunjukkan ketajamannya.
Tak ayal, fakta ini melahirkan rumor jika Berbatov kemungkinan besar bakal terdepak dari skuad The Red Devils pada musim mendatang. Apalagi, klub yang pernah membesarkan namanya Tottenham Hotspurs secara terang-terangan mengaku tertarik untuk kembali merekrutnya.

“Saya masih memiliki kontrak satu tahun lagi. Dan, saya tidak  akan pergi ke mana-mana,” bilang Berba.
“Kini, saya menjadi bagian dari United yang  meraih titel liga ke-19 kali. Saya ingin menjadi bagian saat meraihnya ke-20  kali. Ini rencana saya,” ujar Berbatov.
Jika eksistensi Berba terancam dengan kehadiran Chicharito, tidak demikian dengan Carlos Tevez, yang secara terang-terangan mengaku ingin meinggalkan The Ciitizens karena ingin lebih dekat dengan keluarganya, yang mengaku tidak betah tinggal di Kota Manchester.
“Saya bangga memiliki karir yang cemerlang. Namun yang menjadi prioritas saya sekarang ini adalah keluarga. Akan sangat menyenangkan bila sukses yang saya raih dapat dilihat dan dirasakan keluarga. Itu hanya bisa terjadi bila saya bermain di Argentina,” bilang Tevez.

Sayangnya, meski ketajaman Berbatov dan Tevez tak dapat diimbangi pemain laindi ajang EPL, namun kedua pemain ini masih harus bekerja keras untuk bisa membuktikan jika mereka lebih hebat dari mantan striker Arsenal Thierry Henry, yang dalam sepuluh tahun terakhir empat kali menjadi topskor, bahkan sejak musim 2003/04 hingga 2005/06, pemain asal Prancis ini meraih gelar topskor tiga tahun berturut-turut.
Jumlah gol yang dikemas Henry pun ternyata lebih banyak daripada jumlah gol Berba dan Tevez pada satu musim kompetisi. Jadi, untuk mengikuti, apalagi melewati prestasi Henry, rasanya sesuatu yang sangat sulit  dilakukan Berbatov dan Tevez pada beberapa tahun ke depan. Tak percaya? Lihat saja! (jun/bbs)

MANCHESTER-Warga Kota Manchester saat ini bernar-benar sedang bergembira. Pasalnya, dua tim asal kota itu, Manchester United dan Manchester City sama-sama tampil sebagai yang terbaik di ajang English Premier League (EPL) dan FA Cup.

Manchester United sukses meraih gelar EPL untuk yang ke-19, atau berhasil melewati torehan rekor Liverpool yang mengemas 18 tropi EPL. Sementara Manchester City menjadi yang terbaik di ajang FA Cup setelah menang 1-0 atas Stoke City pada 14 Mei lalu.

Hebatnya lagi, selain dua gelar tadi, dua pemain asal kedua klub tadi Dimitar Berbatov (Manchester United) dan Carlos Tevez (Manchester City) menjadi pencetak gol terbanyak untuk musim kompetisi tahun ini setelah keduanya  mencetak 21 gol.

Jumlah gol Berbatov dibuat dalam 31 pertandingan dengan 23 kali di  antaranya menjadi starter.
Mantan ujung tombak CSKA Moskow, Bayern  Leverkusen dan Tottenham Hotspur itu menorehkan catatan istimewa di  musim ini dengan keberhasilannya mencetak lima gol dalam satu pertandingan ketika timnya melumat Blackburn Rovers 7-1 pada November lalu.

Sementara itu Carlos Tevez, striker asal Argentina itu kembali menemukan bentuk permainan terbaiknya usai terdepak dari The Red Devils, dua musim sebelumnya.
Meski sama-sama menjadi yang tersubur di ajang EPL, namun kedua pemain ini memiliki nasib yang berbeda. Apa itu?

Pelan tapi pasti posisi Dimitar Berbatov di starting eleven Setan Merah mulai terancam sejak kehadiran striker belia asal Meksiko Javier “Chicharito” Hernandez yang kian menunjukkan ketajamannya.
Tak ayal, fakta ini melahirkan rumor jika Berbatov kemungkinan besar bakal terdepak dari skuad The Red Devils pada musim mendatang. Apalagi, klub yang pernah membesarkan namanya Tottenham Hotspurs secara terang-terangan mengaku tertarik untuk kembali merekrutnya.

“Saya masih memiliki kontrak satu tahun lagi. Dan, saya tidak  akan pergi ke mana-mana,” bilang Berba.
“Kini, saya menjadi bagian dari United yang  meraih titel liga ke-19 kali. Saya ingin menjadi bagian saat meraihnya ke-20  kali. Ini rencana saya,” ujar Berbatov.
Jika eksistensi Berba terancam dengan kehadiran Chicharito, tidak demikian dengan Carlos Tevez, yang secara terang-terangan mengaku ingin meinggalkan The Ciitizens karena ingin lebih dekat dengan keluarganya, yang mengaku tidak betah tinggal di Kota Manchester.
“Saya bangga memiliki karir yang cemerlang. Namun yang menjadi prioritas saya sekarang ini adalah keluarga. Akan sangat menyenangkan bila sukses yang saya raih dapat dilihat dan dirasakan keluarga. Itu hanya bisa terjadi bila saya bermain di Argentina,” bilang Tevez.

Sayangnya, meski ketajaman Berbatov dan Tevez tak dapat diimbangi pemain laindi ajang EPL, namun kedua pemain ini masih harus bekerja keras untuk bisa membuktikan jika mereka lebih hebat dari mantan striker Arsenal Thierry Henry, yang dalam sepuluh tahun terakhir empat kali menjadi topskor, bahkan sejak musim 2003/04 hingga 2005/06, pemain asal Prancis ini meraih gelar topskor tiga tahun berturut-turut.
Jumlah gol yang dikemas Henry pun ternyata lebih banyak daripada jumlah gol Berba dan Tevez pada satu musim kompetisi. Jadi, untuk mengikuti, apalagi melewati prestasi Henry, rasanya sesuatu yang sangat sulit  dilakukan Berbatov dan Tevez pada beberapa tahun ke depan. Tak percaya? Lihat saja! (jun/bbs)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/