25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14105

6 Produk Makanan dan Minuman dari Negara Tetangga tak Terdaftar

MEDAN-Seperti biasa Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) melakukan razia setiap hari besar keagamaan termasuk menjelang Hari Raya Imlek 2012. Saat razia, BBPOM menyita 6 produk makanan dan minuman dari negara Malaysia, Thailand dan Cina. Sayangnya, BBPOM tak menyebutkan nama produknya.

“Keenam jenis produk itu kita sita dari beberapa swalayan yang ada di Kota Medan untuk bulan Januari ini karena tidak terdaftar. Pemilik swalayan kita berikan pembinaan dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya,” kata Kepala BBPOM Medan, Agus Prabowo, Jumat (13/1).

Menurutnya, tahun 2011, BBPOM Medan telah memusnahkan ratusan produk diantaranya obat, obat tradisional, kosmetik, makanan dan minuman senilai Rp2 miliar. Untuk makanan ada 164 item dengan nilai sekitar Rp120 juta, kosmetik 103 item senilai Rp1,9 miliar, obat 16 item bernilai sekitar Rp30 juta, Obat tradisional 129 item jumlahnya sekitar Rp30 juta.
“Produk tersebut disita karena tidak diketahui bagaimana keamanannya. Keseluruhannya ada 313 item dan telah dimusnahkan sebanyak tiga kali. Produk-produk itu ada yang diproduksi di dalam negeri seperti di Sumut, luar negeri yang tanpa izin edar. Tapi kebanyakan produk dari luar,” terang Agus.

Dijelaskannya, pada pemusnahan tersebut ada 12 tersangka yang berkasnya masih dalam proses dan sebagian sudah P21. Namun, saat ini, hukuman sanksi pidana terhadap produsen makanan dan obat-obatan serta lainnya dinilai masih ringan.
“Masyarakat harus tahu melindungi dirinya dan produsen didorong untuk selalu menjaga jaminan mutu dan produksinya buat kelanggengan usahanya juga. Tapi, masih ada saja  yang berani mencoba-coba melanggar peraturan yang sudah ditetapkan. Makanya kita tetap berkordinasi dengan propinsi, kabupaten/kota, Bea cukai, Disperindag, Dinas Kesehatan agar mayarakat sejahtera,” imbuh Agus.

Hingga saat ini, skala prioritas BBPOM Medan melaksanakan uji sampling makanan melalui mobil laboratorium keliling di sekolah-sekolah. “Kebanyakan dari uji lengkap yang dilakukan terhadap makanan jajanan didapat mengandung jumlah bakteri mikroba yang masih tinggi. Jadi kita mengharapkan agar pihak sekolah mengelola kantin secara profesional,” bebernya. (mag-11)

Maling Pintu Dibekuk

MEDAN-Polisi membekuk pelaku pencuri pintu besi, Jumat (13/1). Pelaku kemudian bernama Aidil Fitri (36), warga Jalan Tangguk Bongkar I, Medan Denai diamankan bersama barang bukti satu unit pintu besi ke Malposekta Medan Area.
Pelaku nekat mencuri pintu besi milik tetangganya Triono (55) karena butuh uang sementara dia tidak memiliki pekerjaan tetap. Kanit Reskrim Polsekta Medan Area AKP Jonser Banjarnahor menjelaskan pelaku sering beraksi di kawasan Medan Area. “Pelaku mengaku sudah beberapa kali beraksi,”ungkap Banjarnahor. (gus)

Pencuri Sepeda Motor Babak Belur

MEDAN-Bayu (26), warga Jalan Abadi, Medan Selayang babak belur dihajar warga, setelah ketahuan mencuri sepeda motor Yamaha Vega R BK 5421 AU milik Sabiah Asmi (23), mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) USU, di pelataran parkir USU Jalan Dr Mansyur, Jumat (13/1).

Pengakuan Sabiah Asmi (23) pelaku ketangkap saat hendak menhidupkan sepeda motornya. “Teman kampus lihat Yamaha Vega R BK 5421 AU punya ku digeser, lalu diengkol pelaku, temanku langsung menjerit maling dan dimassa,”ucap Sabiah.
Kanit Reskrim Polsekta Medan Baru, AKP Andik Eko mengaku pelaku sudah diamankan. “Pelaku dijerat pasal 363 KUHPidana dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara,” kata Andik. (gus)

Tiga Rumah Ludes Terbakar

MEDAN-Tiga rumah semi permanen di Dusun XVI Kali Serayu, Desa Saentis, Percut Seituan ludes dilalap api, Jumat (13/1) siang sekitar pukul. 13.30 WIB. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Ketiga rumah masing-masing dihuni oleh Ginem (61), Mainem (70) dan Jhon (32). Saat kebakaran terjadi ketiga rumah ini dalam keadaan kosong ditinggal pergi penghuninya. Petugas Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (DP2K) Kota Medan menerjunkan sedikitnya lima unit mobil kebakaran untuk menjinakkan api.(gus)

Berantas Agen Sabu di Kampung Baru

085261191xxx
Yang terhormat Pak Kapolsek Deli Tua tolong diberantas agen sabu-sabu di Gang Melur Kampung Baru. Ciri-ciri orangnya tinggi, hitam, hidung mancung, gigi agak boneng, dan sudah sangat meresahkan warga sini. Bravo Sumut Pos.

Polri Komit Perangi Narkoba
Informasi yang disampaikan melalui pesan singkat (SMS) ini sangat kami harapkan untuk mengatasi peredaran narkoba di tengah-tengah masyarakat. Peranan masyarakat dengan memberikan informasi sangat besar terhadap pengungkapan kasus narkoba selama ini. Untuk itu, sesuai instruksi Kapoldasu Bapak Irjen Pol Drs Wisjnu Amat Sastro SH, Poldasu komit untuk memerangi peredaran narkoba di Sumatera Utara.
Mengingat bahaya narkoba yang dapat merusak remaja sebagai generasi penerus bangsa ini. Terima kasih.

Kombes Pol Drs Heru Prakoso
Kabid Humas Poldasu

—-

Tindak Tegas Tanpa Tebang Pilih
Kepolisian harus aktif merespon laporan warga untuk segera melakukan penyelidikan. Seperti yang kita ketahui, bangsa ini tengah diancam bahaya penyalahgunaan narkoba di tengah-tengah masyarakat. Khususnya terhadap generasi muda yang merupakan cikal bakal pemimpin bangsa ini di masa depan. Untuk itu polisi harus bertindak tegas tanpa pandang bulu mengungkap keberadaan jaringan pengedar di tengah-tengah masyarakat. Juga menindak bila ada anggotanya yang terlibat.
Begitu pun masyarakat juga dituntut peran aktifnya dalam memberantas peredaran narkoba ini dengan memberikan laporan-laporan yang akurat. Hal ini akan sangat membantu kinerja kepolisian yang juga kekurangan dalam jumlah anggota.

Aripay Tambunan
Anggota Komisi A DPRD Medan

Perampokan Lahan Sawit di Marbau Labuhan Batu

085360021xxx
Yth Bapak Kapoldasu tindak tegas Kapolsek Marbau Kabupaten Labuhan Batu bersama Kanit Reskrim sehubungan maraknya perampokan di lahan sawit milik warga Marbau dan masyarakat si Pare-pare Kecamatan Gayabaru Marbau Labuhan Batu Sumut.

Kami Konfirmasikan
Terima kasih untuk informasinya. Laporan ini akan kami konfirmasi dengan Kapolsek Marbau Kabupaten Labuhan Batu. Bukti-bukti terpercaya yang dimiliki warga sangat kami harapkan untuk melakukan perbaikan kinerja kepolisian sebagai pengayom dan pelindung masyarakat.

Kombes Pol Drs Heru Prakoso
Kabid Humas Poldasu

Pegawai RSU Deli Serdang Sewenang-wenang

081397130xxx
Bapak Bupati Deli Serdang Yth Pegawai RSU Deli Serdang tidak memperlakukan pasien dari Jamkesmas, Jamkesda, Jampersal, juga Askes dengan baik. Tolong Bapak tinjau terutama Ruang Melur.  Prihatin melihat  pasien. Pemerintah sudah menolong tapi pegawainya malah sewenang-wenang.

Dilayani Sesuai Penyakitnya
Pada prinsipnya semua pasien dilayani sama sesuai dengan penyakitnya. Tidak terkecuali dengan pasien yang biayanya ditanggung oleh pihak ketiga seperti pasien Askes maupun Jamkesmas yang masing-masing ditanggung PT Askes dan pemerintah. Sampai saat ini kami terus berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk pasien-pasien di RSU Deli Serdang. Terima kasih.

dr Aida harhap Mars
Kaban RSU Deli Serdang

Pagar Tidak Sesuai Gambar

085262754xxx
Malam Sumut Pos, kenapa pembuatan pagar di SD Negeri 067252 tidak sesuai dengan gambar? Ada juga seorang ibu guru SD Negeri 067252 Medan Deli tidak mengajar, tapi kok bisa ikut sertifikasi dan bisa dapat uang makan. Ada apa  di balik ini?

Wewenang Kepala Sekolah
Terimakasih untuk informasinya. Perihal sertifikasi merupakan program dari pemerintah pusat sebagai bantuan bagi para guru. Pengusulan sendiri merupakan wewenang kepala sekolah yang bersangkutan. Begitu juga dengan pembangunan sarana dan prasarana sekolah. Untuk itu, warga yang merasa dirugikan agar mengkonfirmasi ke Kasek terkait.

Syaiful Syafri Sipahutar
Kadisdik Sumut

Biasa Keras Tak Peka Bisikan

Saat ini remaja gemar mengenakan headset di mana pun. Mulai jalan-jalan sampai membaca buku di kamar, headset nangkring di telinga. Padahal, kebiasaan itu berpotensi merusak pendengaran. Beberapa kebiasaan lainnya yang memengaruhi kesehatan indra pendengaran  adalah  menyalakan TV keras-keras tiap hari. Maklum, nonton film action tanpa diiringi suara keras tentu kurang menarik.

Kebisingan lain sering berasal dari suara blender dan vacuum cleaner, berlama lama di wahana permainan dan sebagainya.  Intensitas bunyi-bunyian tersebut rata-rata 88 desibel. Berarti, suara itu tak boleh didengarkan lebih dari empat jam. Berada di tengah kebisingan dalam waktu lama merusak rambut-rambut yang menghubungkan koklea (cochlea, rumah siput) dan saraf otak.  Bila koklea kelelahan, telinga tak lagi sensitif terhadap suara pelan. Lama-lama, telinga akan rusak.

Demikian juga dengan pemakaian  headset.  ‘’Terlalu sering menggunakan headset dapat menyebabkan kerusakan gangguan pendengaran atau penurunan fungsi pendengaran,”ujar dr Ramlan Sitompul Sp THT-KL.  Wakil Ketua Umum Ikatakn Dokter Indonesia (IDI) Medan ini menyebutkan, ketulian dapat menyerang orang semakin dini. “Telinga yang sering menggunakan earphone pada awalnya tidak terasa apa-apa, tapi ketika akan mencabut earphone, telinga terasa panas dan berdengung hebat,” ujarnya, Kamis (12/1).

Dikatakannya, disaat telinga terasa panas dan berdengung, hal tersebut terjadi akibat kelelahan koklea yang berperan penting dalam proses pendengaran. “Jika tidak segera ditangani, dapat menyebabkan gangguan pendengaran menetap,” jelasnya.

Menurutnya, gangguan pendengaran ini, hanya dapat diobati dengan terapi hiperbalik (memberi obat-obatan khusus) agar tingkat ketuliannya berkurang, tapi tak dapat menyembuhkan.
“Karena yang rusak adalah sel rambut pada organ telinga bagian dalam yang berfungsi menangkap rangsangan atau frekuensi suara. Bila bagian ini sudah terganggu dan rusak, tak akan bisa kembali normal,” ungkapnya.

Prevalensi tuli di Indonesia relative tinggi. Berdasarkan survei nasional terbaru Kemenkes, angka gangguan pendengaran mencapai 16,8 persen. Sedangkan penderita tuli tercatat 0,4 persen di antara total penduduk. Tiap tahun diperkirakan lahir 5.000 bayi tuli di Indonesia.

Padahal, ada lima jenis ketulian yang bisa dicegah. Yakni, congek, tuli sejak lahir, tuli karena bising, presbiakusis (tuli pada orang tua), dan serumen (kotoran telinga). ”Jika lima jenis ketulian tersebut dapat dicegah, angka kejadian tuli akan menurun. (mag – 11)

Mengembangkan Kemampuan Diri

Ola Kaprilia Fauzie, Dara Intelegensia 2011 

Status Dara Intelegensia 2011 yang disandang Ola Kaprilia pada pemilihan Jaka Dara Medan 2011, memotivasinya untuk selalu mengembangkan kemampuan diri.  Hal ini dilakukannya agar tidak merusak predikat yang telah dipercayakan padanya.

Gadis kelahiran Medan 21 April 1991 ini memang merupakan gadis pintar dan menarik. Salah satu prestasi yang cukup membanggakan bagi Ola adalah saat dinobatkan sebagai Dara Intelegensia 2011. Kemenangan yang diraihnya oleh gadis bermata besar ini, bukan hanya pembuktian bagi diri sendiri, melainkan untuk keuarga, dan sahabatnya.
Menyandang predikat sebagai Dara Intelensia awalnya bagi Ola cukup memberatkan. Tetapi semakin dijalani, dia memahami bahwa tidak ada berat.

“Awal menjadi Dara, ada bentrok dalam diri, karena begitu banyaknya peraturan dan tata krama yang harus diikuti. Tetapi semakin didalami, akhirnya saya sadar, bahwa menjadi wanita itu bukanlah hal yang mudah,” ungkap anak pertama dari 3 bersaudara ini.
Dalam keseharian, Ola dituntut selalu menebarkan senyum dalam segala kesempatan. Meskipun saat itu dia sedang gundah, harus tetap disembunyikan. “Ini salah satu tugas yang paling berat, walau capek, tersinggung, marah dan apapun, wajib senyum. Itu ekspresi yang wajib kita perlihatkan,”ungkap Ola.

Perumpamaan yang mengatakan Senyum adalah Ibadah menjadi pegangan untuk nya saat harus tampil didepan umum. ‘’Memberikan senyum akan membuat orang bahagia, karena senyum akan membuat kita terlihat lebih cantik, melihat yang cantik akan menimbulkan perasaan bahagia,” tambahnya sambil tertawa.

Ola menyadari, keterlibatan dirinya dalam dunia entertaiment, sangat rentan dengan pelecehan, baik disengaja maupun tidak. Karena itu, bagaimana cara bersikap yang baik dan menghadapi orang lain, itu yang terpenting. “Semua yang terlibat dalam dunia entertaiment, pasti pernah merasakannya, sekarang hanya bagaimana kita bersikap, agar orang lain tidak berpandangan yang miring,”tambah gadis yang masih duduk dibangku kuliah STIE Harapan Medan ini.

Walau merasa dirinya mendapatkan anugerah dari Tuhan berupa kecantikan fisik, tetapi Ola tetap menganggap bahwa kecantikan bukan hanya melalui tampilan fisik, melainkan tampil dari dalam dirinya. Baik berupa kepintaran, bersikap, berbicara, dan dalam hal pakaian.

Karena itu, predikat Dara Intelegensia dijadikan pijakan untuk menyempurnakan kecantikan yang ada pada dirinya. “Dara intelegensia, dari namanya saja menunjukkan siapa yang megang, karena itu, bukan hanya merawat kecantikan saja yang harus diperhatikan, tetapi wawasan juga wajib,” tambah Ola. Untuk menambah wawasan ini, tidak jarang Ola membaca berbagai jenis buku, baik buku kepribadian maupun buku ilmu pengetahuan lain, hal ini dilakukannya agar tidak merusak predikat yang telah dipercayakan padanya. (ram)