25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14649

Balita Tewas Tenggelam di Kolam

MEDAN- Seorang balita tewas tenggelam di kolam belakang rumahnya di kawasan Jalan Yos Sudarso, Gelugur Kota, Medan Barat, Senin (3/10), pagi pukul 09.00 WIB. Mayat balita yang diketahui bernama Fahri berusia 1 tahun 8 bulan ini, pertama kali ditemukan kakeknya Raden Asli Usman (60).

Temuan tersebut langsung disampaikannya ke warga sekitar. Dalam hitungan menit, warga langsung berdatangan dan berusaha mengangkat tubuh korban yang telah terapung dan membawanya ke Rumah Sakit Imelda di Jalan Bilal, Medan Timur.

Pagi itu, Fahri dan saudara kembarnya Farhi sedang bermain di belakang rumah. Lantas, setelah beberapa jam kemudian, sang kakek merasa heran, Farhi kok bermain sendirian. Lantas Usman bertanya kepada Farhi. Dengan polos, Farhi menjawab, Fahri bermain di kolam belakang. “Abang di kolam kek,” ujar Usman meniru perkataan Fahri.

Mendengar jawaban sang cucu, Usman berusaha mencari ke kolam belakang rumahnya. Betapa terkejutnya dia melihat Fahri sudah terapung dengan posisi telungkup. Usman yang tak kuasa melihat cucu meregang nyawa langsung meminta pertolongan ke pada warga lain.

Menurut Usman, kedua balita ini sudah tak diasuh lagi oleh kedua orangtuanya, karena bercerai dua tahun silam. Kini mereka diasuh ibunya angkatnya bernama Rosmaini (28). Menurut informasi, ayah Fahri, Zulham Aritonang jarang menjenguk mereka. Semantara ibu mereka kini tengah menjalani hukuman penjara di Rutan Tanjung Gusta.

Guna penyelidikan, Usaman dan Rosmaini diboyong ke Mapolsekta Medan Barat. Sementara pihak keluarga meminta kepada polisi agar tidak dilakukan otopsi dan direncanakan jenazah korban dimakamkan, Senin (3/10) pukul 16.00 WIB. (mag-7)

Tiga Calhaj Kloter I Tak Jadi Berangkat

MEDAN-Tiga jamaah haji Sumut kloter I terpaksa dipindahkan ke kloter berikutnya karena beralasan memiliki urusan penting yang tak bisa ditunda. Adapun ketiga calon jamaah haji itu yakni Johanis Panjaitan Bin Kalang Panjaitan, Syarifah Tambunan Binti Immat dan Lamisah Binti Muhammad yang masing-masing berasal dari Labuhan Batu dan Medan.

Kabag Humas PPIH Sumut, Sazli Nasution mengatakan, dua dari ketiga jamaah tersebut yakni Johanis Panjaitan Bin Kalang Panjaitan dan Syarifah Tambunan Binti Immat Tambunan bakal dialihkan di kloter V Embarkasi Polonia Medan. Sementara Lamisah Binti Muhammad masih berada di Labuhan Batu dan belum diketahui akan dialihkan pada kloter berapa. “Alasanya karena ada urusan yang tidak mungkin ditinggalkan, tapi rincinya kami belum mengetahuinya,” ungkapnya, Minggu (2/10).

Dengan begitu hanya 398 jamaah Labuhan Batu dan 48 jamaah asal Medan diterbangkan menuju Makkah sekira pukul 09.00 WIB. Sebanyak sembilan bus mengangkut para jamaah menuju Bandara Polonia untuk diberangkatkan menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia pukul 10.35 WIB.

Pelepasan itu secara langsung dilakukan oleh Plt Gubernur Sumut Gatot Pujonugroho, Bupati Labuhan Batu Utara Khairuddin Syah, Anggota DPD RI Rahmadyah, Anggota DPR RI Komisi VIII Hajrul Azwar, Anggota DPD RI Parlindungan Purba.

Kabid Haji, Zakat dan Wakaf Kemenag Sumut Abdur Rahman mengatakan, jumlah calon haji di Sumut yang akan berangkat ke tanah suci Makkah bertambah lagi menjadi 8.403 orang. “Sebelumnya calon haji itu hanya tercatat 8.393 orang. Setiap hari jumlahnya itu terus bertambah, ini masih hasil sementara yang didata petugas haji di Kemenag Sumut,” jelasnya.

Terjadinya setiap saat perubahan jumlah calon haji itu, menurut Rahman, disebabkan data haji dari kabupaten/kota masih sebagian yang masuk ke Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan. “Padahal Senin (26/9) lalu batas terakhir pembayaran dan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) 2011. Pembayaran dan pelunasan BPIH itu merupakan tahap keempat dari penambahan 289 kuota haji untuk Sumut yang diberikan oleh Kemenag,” tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, dari penambahan kuota haji Sumut, sempat terjadi beberapa kali perpanjangan pendaftaran dan pelunasan BPIH, karena jumlah kuota haji untuk Sumut masih belum terpenuhi.

Oleh karena itu panitia haji masih terus membuka pendaftaran dan pelunasan BPIH bagi calon haji yang belum menyelesaikannya. “Pendaftaran dan pelunasan BPIH itu bagi calon haji sudah ditutup panitia haji, Senin (26/9) lalu, dan tak ada lagi perpanjangan,” kata Rahman.

Selanjutnya, sambung Rahman, saat ini panitia haji memfokuskan untuk menyelesaikan administrasi 289 calon haji dari hasil penambahan kuota haji, sebab yang lainnya sudah tuntas dan hanya menunggu jadwal pemberangkatan ke Jeddah. “Petugas haji saat ini terus bekerja ekstra keras untuk menyelesaikan administrasi 289 calon haji itu, misalnya kepengurusan paspor, visa dan pemberian suntikan meningitis kepada jamaah haji yang akan berangkat ke tanah suci,” jelasnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho mengatakan, calon haji yang berangkat ke tanah suci merupakan umat-umat pilihan. Karena 70 persen Umat Islam di Sumut hanya 8.404 orang saja yang memiliki kesempatan untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.

“70 persen dari misalnya 10 juta saja masyarakat Sumut, berarti 7 jutanya adalah kaum muslim. Dari 7 juta itu yang diberi kesempatan untuk menunaikan Rukun Islam kelima tahun ini hanya 8.400 orang,” katanya dalam sambutannya, sesaat sebelum melepas jamaah kloter 1 Embarkasi Polonia Medan, di Aula Madinatul Hujjaz Asrama Haji Medan.
Maka dari itu, para jamaah semestinya bersyukur, karena telah dipanggil Allah SWT, sebagai tamu di tanah suci. Karena tidak semua umat, meski memiliki kesehatan dan keuangan yang cukup, mampu menunaikan ibadah haji.  “Banyak yang punya duit dan sehat, namun belum dipanggil. Dengan syukur pasti bertambah nikmatnya,” katanya.

419 Jamaah Calhaj Deli Serdang Ditepungtawari

Sementara 419 jamaah calon haji berasal dari Deli Serdang ditepungtawari oleh Wakil Bupati Deli Serdang H Zainuddin Mars di Balairung Pemkab Deli Serdang Lubuk Pakam, Sabtu (1/10).

Kegiatan tepungtawar bersamaan dengan penutupan manasik haji yang digelar selama sepekan penuh. Kegiatan tepungtawar tersebut diwarnai pemberian bingkisan berupa baju koko dan mukena dari Ketua TP PKK Ny Hj Anita Amri Tambunan, tali asih dari Bupati Deli Serdang Drs H Amri Tambunan 120 Riyal Saudi Arabia (RSA) dan uang saku Rp100.000 yang secara simbolis diserahkan Wabup H Zainuddin Mars kepada 10 utusan jamaah.

Wabup H Zainuddin Mars menekankan kepada seluruh jamaah setelah mengikuti manasik yang diselenggarakan pemerintah daerah bersama pihak kementerian agama bisa mandiri serta dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan, khususnya dalam melaksanakan ibadah haji memahami rukun dan  wajib haji. Wabup mengharapkan agar seluruh jamaah selama berada di tanah suci Makkah dan Madinah melaksanakan ibadah hendaknya memiliki sifat saling
bahu-membahu dan tolong menolong antar sesama.

Kepada petugas Tim Pembimbing Haji Daerah (TPHD) dan Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD), Wabup menekankan agar benar-benar melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.”Pantau kondisi kesehatan seluruh jamaah dan jangan biarkan jamaah berkeliaran tanpa tujuan yang jelas”, kata Wabup. Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Deliserdang Drs H Dur Berutu MA mengatakan, manasik haji akbar selama tiga hari (Kamis, Jumat dan Sabtu) diikuti 419 orang berlangsung tertib dan lancar.

H Dus Berutu menjelaskan jumlah jamaah calhaj dari Deli Serdang pada musim haji tahun 1432 H/2011 M sebanyak 419 orang terdiri dari 167 laki-laki dan 252 perempuan.Jumlah ini meningkat 30 pertsen dibanding musim haji tahun 1431 H/2010 M berjumlah 320 orang.

Berdasarkan data calhaj Deli Serdang, yang tertua bernama Zainal Ayub (90) dari Kecamatan Hamparan Perak dan termuda Nidya Rahma Syahri (20) dari Kecamatan Sunggal.

Jamaah calhaj asal Deli Serdang pada musim haji 1432 H/2011 M  berjumlah 419 orang. Dari jumlah itu 368 jamaah tergabung dalam Kloter VII Embarkasi Polonia Medan. Masuk Asrama Haji Medan Jumat (7/10) dan berangkat menuju tanah suci Makkah, Sabtu (8/10) pagi. Sedang sisanya tergabung dalam Kloter Medan lainnya.(saz/ari/btr)

18 Korban Pesawat Casa Sudah Diidentifikasi

Tewas Akibat Benturan Keras

Jenazah Cuma Lecet-lecet

MEDAN-18 Jenazah penumpang pesawat Casa 212-200 yang jatuh di Bukit Kapur, kawasan Hutan Bahorok, Langkat telah diidentifikasi. Kondisi semua jenazah utuh dan hanya mengalami lecet-lecet di beberapa bagian tubuh.
“Kondisinya hampir semuanya baik tidak ada yang hancur. Hanya luka-luka kecil,” ujar salah satu dokter RS Adam Malik yang tak mau disebutkan namanya, di RS Adam Malik, Medan, Minggu (2/10).
Namun dokter tersebut belum bisa mengetahui apa penyebab kematiannya. “Penyebabnya belum diketahui,” ujarnya yang langsung bergegas masuk ke kamar mayat.

Keluarga dekat korban yang melihat langsung jenazah di ruang identifikasi juga mengaku, kondisi seluruh korban dalam keadaan utuh hanya saja terdapat beberapa korban yang mengalami patah tulang dan perut gembung serta mengeluarkan aroma menyengat karena sudah mulai membusuk.

“Kalau kemanakan saya (Ahmad Arif) dalam keadaan utuh dan wajahnya juga berseri. Mungkin saat kejadian dia sedang dipangku ayahnya. Kalau jasad korban yang lain ada yang mengalami patah tulang di beberapa bagaian seperti kaki dan tangan dan ada juga yang sudah membusuk,” sebut salah seorang keluarga korban.

Sekretaris Disaster Victim Identification (DVI) RS Bhayangkari Polda Sumut, AKBP Sahat Harianja menyatakan, hampir semua korban tewas akibat luka trauma benturan keras. Kasubdit Dokes Poldasu  selaku komandan Tim DVI Sumut itu saat ditemui Sumut Pos menjelaskan, hasil idetifikasi yang dilakukan dua tim DVI yang berjumlah 10 orang hampir rata seluruh korban meninggal akibat  trauma benturan keras.

“Dari hasil olah TKP dan identifikasi para korban banyak mengalami patah tulang, leher, tulang tangan, tulang kaki dan dada remuk. Ini akibat dari benturan keras, maka sebahagian korban terlihat jasadnya utuh namun kondisi dalam hancur.

Kalau untuk waktu kematian para korban, setelah diperiksa semua nanti dari dokter ahli forensik bisa memprediksi dan bisa diketahui sudah berapa hari mereka meninggal,” ujar Sahat.

Menurut Sahat dari faktor usia bisa membuat kondisi mayat itu berbeda. “Saat kita temukan, ada yang sudah berulat ada juga yang tidak kaku,” katanya. Ini bisa terjadi karena faktor usia. Dari luka yang ditemukan, bisa kita prediksi adanya trauma. Karena pendarahan yang hebat, karena lambannya pertolongan hingga tewas, tapi ini karena kondisi alamnya yang membuat kita kesulitan turun ke lokasi sedangkan untuk kondisi pesawat sendiri saat menjelaskan kondisi yang paling parah bagian depan pesawat, sehingga begitu juga dengan kondisi pilotnya juga paling parah diantara para korban yang lain.  “Kepalanya sudah menyentuh lereng gunung, ekor sangkut ke pohon,” terang Sahat.
Sampai pukul 22.00 WIB, halaman ruang jenazah RS Adam Malik tampak disesaki keluarga korban  untuk membawa pulang jenazah keluarganya.

Pantauan Sumut Pos, sejumlah peti mati telah disiapkan untuk membawa jenazah. Rencananya satu jenazah akan diangkut oleh satu ambulans. Setiap ambulans sudah ditempelkan nama jenazah sehingga mudah diatur. Malam tadi, semua jenazah rencananya akan dikembalikan ke keluarganya masing-masing.

Saat dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat empat korban memang terjepit di bangkai pesawat. Sehingga untuk mengevakuasinya bangkai pesawat terpaksa dipotong dengan alat pemotong.

“Ada 4 orang yang terjepit. Sehingga dibutuhkan alat potong untuk mengeluarkannya,” kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Daryatmo, di Posko Bahorok, Minggu (2/10).

Sore kemarin, evakuasi seluruh penumpang dan kru pesawat selesai dilakukan. Tepat pukul 16.00 WIB helikopter membawa empat sisa jenazah korban tiba di Posko Bahorok. Prosesnya evakuasi berlangsung empat tahap sejak pukul 12.00 WIB dan langsung menuju RS Adam Malik Dari lokasi Posko Pekan Bahorok, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, sekitar pukul 07.45 WIB, helikopter jenis HA-5103 kembali menurunkan sejumlah tim guna membantu tim evakuasi lainnya yang sudah berada di lokasi jatuhnya pesawat.

Menurut Sertu Hadi, pemandu personel menjelaskan, helipad yang dibuat oleh tim evakuasi di titik lokasi pesawat tidak bisa dijadikan tempat mendarat. Pasalnya, posisi helipad curam. Pangdam I/BB, Mayjen Lodewijk dan Dir Basarnas Sunarbowo serta Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu memutuskan melalui jalur udara.

Sekitar pukul 12.15 WIB helikopter yang dikomandoi Steven, tampak membawa enam mayat yang sudah berada dalam kantung jaring yang menguntai dengan tali sekitar 50 meter. Untuk proses pertama ini, ada enam mayat yang sudah terbungkus kantong mayat berwarna hitam diturunkan.

Dengan singkat dan cepat, seluruhan mayat didekatkan persis ke beberapa ambulans yang stand by. Petugas pun melakukan pagar betis dari kejaran wartawan maupun keluarga korban serta warga yang ingin mengetahui kondisi mayat. Mayat selanjutnya di bawa ke RS Adam Malik Medan.

Berselang satu jam kemudian, tepatnya pukul 13.15 WIB, Steven kembali menurunkan tiga mayat. Penerbangan ketiga, lima mayat lagi diturunkan dari tambang yang menjulur ke bawah. Tahapan keempat helikopter membawa empat mayat dan evakuasi berakhir.

Koordinator Basarnas, Marskal Madya Daryatmo menuturkan bahwa evakuasi korban pesawat Casa tuntas ditandai dengan berhasilnya helikopter menurunkan empat mayat tersisa dari empat kali penjemputan ke titik lokasi. “Akhirnya, hari ini (Minggu) kita berhasil mengevakuasi sejumlah korban pesawat.Terimakasih kepada segenap unsur yang telah membantu jalannya evakuasi,” kata Daryatmo.

Evakuasi 18 korban jatuhnya pesawat Cassa, ternyata menjadi pusat perhatian oleh masyarakat.Ratusan masyarakat dari berbagai desa yang ada di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat tumpah di lapangan Sepak Bola Turangi, Perusahaan Perkebunan (PP) Lonsum, Minggu (2/10).

Setelah evakuasi selesai, warga yang tadinya memadati lapangan Turangi, akhirnya membubarkan diri. Begitu juga dengan petugas dari Polres Langkat, Raider, SAR dan sejumlah intansi lainnya.

Sementara itu teriakan histeris dan tangisan haru mewarnai kedatangan jenazah korban jatuhnya pesawat Casa di Instalasi Jenazah Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H  Adam Malik, Minggu (2/10).

Ke-18 Jenazah yang telah dievakuasi petugas Basarnas, TNI AU dan pihak kepolisian tersebut dibawa dalam empat tahap. Yang pertama, mobil jenazah membawa enam jenazah selanjutnya diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Bhayangkari.Enam jenazah tersebut antara lain Bagus Soetopo, Syamsidar Yusni, Suriadi, HAnif Abdillah, Hamimatul Jannah dan pilot, Famal Ishak.

Sedangkan tahap kedua tim evakuasi membawa tiga jenazah bernama Astuti, Budiono(copilot) dan Ahmad Arief. Sementara tahap ketiga membawa lima jenazah diikuti rombongan terakhir yang membawa empat jenazah.

Pilot Sok Berani

Penerbangan rute pendek yang digarap maskapai penerbangan perintis bakal dievaluasi total. Terutama, sikap pilot pesawat perintis yang disebut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sok berani. Mereka berani menerjang ganasnya kondisi alam, tapi sayangnya berujung kecelakaan maut. Kemenhub berjanji mengevaluasi penerbangan-penerbangan pesawat perintis yang dicap rawan ini.

Tudingan menyalahkan sikap pilot tersebut, disampaikan oleh Direktur Jendral Perhubungan Udara (Dirje Hubud) Kemenhub Herry Bakti Gumai setelah melepas keberangkatan calon jamaah haji kloter I embarkasi Jakarta di Bandara Soekarno Hatta kemarin (3/10). Herry menuturkan, kasus jatuhnya pesawat Casa 212-200 milik maskapai Nusantara Buana Air (NBA) di belantara Taman Nasional Gunung Leuser, Bahorok, Langkat, Sumater Utara pada Kamis 29 September lalu masih dalam penyelidikan tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Dalam kamus Kemenhub, pesawat yang terbang dalam rute perintis adalah pesawat yang menghubungkan bandara bukan pusat penyebaran dengan bandara bukan pusat penyebaran lainnya pada daerah terisolasi atau tertinggal.

Meskipun masih dalam proses penyelidikan, Herry sudah bisa memperkirakan penyebab jika jatuhnya pesawat yang berangkat dari Bandara Polonia Medan menuju Bandara Kutacane itu. “Saya tegaskan bukan karena mesin mati mendadak,” tandas pejabat berkacamata itu. Namun, lanjut Herry, pesawat berpenumpang 14 orang itu jatuh gara-gara cuaca buruk. “Menurut saya, tidak ada ceritanya cuaca buruk mengakibatkan mesin mati mendadak,” sambungnya.
Sebenarnya, kata Herry, cuaca buruk di sebuah lokasi itu bisa dihindari sehingga tidak berujung pada kecelakaan maut. Beberapa puluh meter, pilot sudah mengetahui jika cuaca di depannya ada cuaca buruk. “Celakanya, pilot pesawat terutama pesawat perintis, sering melawan cuaca buruk itu. Mereka mengira bisa diatasi,” katanya. Tetapi, sikap para supir pesawat ini keliru. Herry mengatakan, jika ada cuaca buruk penerbangan harus ditunda. Jika sudah terlanjur terbang, harus berupaya mengambil rute baru untuk menghidari cuaca buruk, atau kembali mendarat di landasan terdekat.

Khusus untuk kasus jatuhnya pesawat Casa ini, Herry menegaskan kondisi pesawat layak terbang. Dia juga mengatakan, kartu tanda kelayakan terbang juga masih berlaku.

Dari kejadian ini, Harry berani menyimpulkan pandangannya jika sistem transportasi udara khususnya untuk rute pendek yang digeber oleh pesawat perintis harus ditata ulang. Diantaranya adalah, memperketat pelaksanaan prosedur tetap (protap) penerbangan. “Saya rasa maskapai perintis juga punya protap yang baku, tapi dijalankan atau tidak itu harus dievaluasi,” tandasnya.

Rute penerbangan perintis yang bakal dipelototi Kemenhub diantaranya di pulau-pulau yang banyak gunungnya. Seperti di Papua, Sumatera, termasuk juga di Kalimantan. Di medan yang banyak gunungnya ini, diperkirakan rawan terjadi cuaca ekstrim yang bisa mengganggu penerbangan. Sebelumnya, kasus kecelakaan pesawat perintis yang memiliki rute penerbangan pendek juga terjadi di pedalaman Papua.

Namun, Herry belum bisa menjelaskan bentuk pengetatan penerbangan perintis ini. Dia juga belum berani bertindak ekstrem dengan menghentikan seluruh penerbangan rute perintis, selama pilot belum bisa patuh protap. “Bagaimana bentuk evaluasinya, bakal kita susun. Yang jelas pasti dievaluasi,” katanya.

Kotak Hitam Belum Ditemukan

Tim Investigasi Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) hingga kini belum menemukan kotak hitam pesawat Casa 212-200.

“Tim kami saat ini sudah berada di lokasi kejadian untuk mencari kotak hitam pesawat tersebut,” kata anggota Tim Investigasi Kecelakaan Transportasi Udara pada Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Joseph Tumenggung, Minggu (2/10).

Upaya pencarian kotak hitam atau black box pesawat tersebut baru dimulai, setelah anggota tim investigasi dari KNKT berhasil diturunkan dari helikopter ke lokasi musibah kecelakaan pesawat yang menewaskan 18 orang penumpang itu.
Selain itu, proses pengambilan kotak hitam dari bawah kokpit pesawat sulit dilakukan dalam waktu relatif singkat. Joseph berharap alat perekam pembicaraan radio antara pilot selama penerbangan dari Bandara Polonia Medan ke Kutacane, Aceh tersebut bisa segera ditemukan. “Kotak hitam pesawat Cassa 212-200 tersebut nantinya akan diperiksa oleh tim investigasi KNKT di Jakarta,” tambahnya.

Melalui rekaman pembicaraan dan data penerbangan di kotak hitam, akan diketahui faktor penyebab kecelakaan pesawat milik maskapai penerbangan Nusantara Buana Air (NBA) tersebut. “Faktor penyebab kecelakaan pesawat Cassa 212-200 memang harus segera diungkap, sehingga tidak ada lagi muncul berbagai informasi maupun penafsiran seputar musibah itu,” ucapnya. (uma/dan/mag-5/wan/wir/jpnn)

Anak Medan yang Nakal

Pangkostrad Letjen Azmyn Yusri Nasution

Gaya khas militer. Tapi, begitu bicara soal kampung halaman, jenderal bintang tiga kelahiran Medan 1954 itu begitu rileks dan antusias. Kenangan masa remaja masih begitu melekat di benak Letjen Azmyn Yusri Nasution, yang kini menjadi Pangkostrad.

Alumni SMA 2 Medan itu masih ingat betul, dulu suka main kebut-kebutan motor di kawasan bundaran dekat bandara Polonia, yang sekarang ada SPBU-nya.

“Dulu di situ penuh, kalau sore kebut-kebutan di situ,” ujar mantan Aster Panglima TNI itu, saat ditemui sejumlah wartawan, usai acara Kerja Bhakti Kostrad di Masjid Istiqlal dan Gereja Kathedral, Jakarta, Jumat (30/9).

Mantan Pangdam XVII/Cenderawasih itu tak memungkiri, di kala remaja dirinya nakal, seperti para remaja Medan pada umumnya. “Saya agak nakal. Nakal boleh asal tak jahat. Nakal itu biasa, laki-laki,” ujar alumni AKABRI 1977 itu.
Kampung halaman suami HS Hanum Siregar itu ada dua, yakni Medan dan Padangsidimpuan. Ini lantaran ayahnya, Kol Infantri HM Nurdin Nasution, dari Medan mendapat tugas menjadi bupati Padangsidempuan, dari 1960-1975.  Sekolah TK di Medan, lantas SD di Padangsidimpuan, mengikuti sang ayah.

Masa kanak-kanak di Padangsidempuan itu juga membentuk sifat karakter tentara yang tiga kali terjun di Operasi Seroja, Timtim, itu. Meski dari keluarga muslim, AY Nasution kecil begitu baur dengan umat Kristen.
“Di samping rumah dinas bapak saya ada gereja, teman bermain saya juga banyak yang beda agama. Saya sering bermain di gereja, menarik lonceng. Pagi jam enam datang ke gereja, menarik lonceng, sore datang lagi menarik tali lonceng lagi,” kata bapak dua anak itu.

“Masa kecil itu mempengaruhi saya,” imbuhnya. Kemarin, dengan mengerahkan 1.200 pasukan Kostrad, AY Nasution bersama Wali Kota Jakarta Pusat Dr H Saefullah, MPd, memimpin kerja bakti pembersihkan kawasan Masjid Istiqlal dan Gereja Kathedral. Bahkan, dia ikut naik perahu karet bersama sejumlah pasukannya untuk membersihkan kali di seputar Istiqlal.

Saat di Gereja Kathedral, didampingi Romo Broto,  pria yang mengeyam pendidikan di sejumlah negara itu juga tak sungkan masuk gereja, mengagumi arsitektur bangunan gereja.

“Jangan ada pejabat dan tokoh-tokoh masyarakat di Sumut yang membuat pengkotak-kotakan berdasarkan suku dan agama. Jangan dipilah-pilahkan, itu sangat tidak baik,” pesannya saat ditanya kondisi Sumut saat ini.

Budaya Batak, katanya, juga sangat membentuk karakternya. “Harus diingat, agama itu belakangan lahir, adat budaya duluan,” katanya. “Budaya, dalihan na tolu. Itu yang membuat Sumut bertahan, tak terganggu oleh pengaruh upaya perpecahan dari luar,” imbuh pria yang mengawali karir militer sebagai Danton 1/A Yon 521 DAM VIII/Brawijaya, itu.
Penugasan militer, yang selalu di operasi dan tak pernah di intelijen, membuatnya lebih bersifat terbuka dan selalu berpikiran positif.  “Berpikir positif, kreatif, dan optimis. Kalau di intelijen, harus curiga terus,” ucapnya berseloroh.
Eh, kapan Panglima biasanya balik Medan? Dia cerita, lantaran di Sumut tak ada kesatuan Kostrad, maka tak ada alasan dinas ke Medan. Jadi, ke Medan jika ada acara keluarga atau undangan resmi dari kolega. “Atau saat ziarah. Kuburan orangtua saya dan mertua saya, bertetangga, di Taman Makam Pahlawan di Medan,” pungkasnya.

Karya Bhakti

Dalam rangka peringatan HUT TNI ke-66 tahun 2011, seribu orang prajurit Kostrad melaksanakan karya bhakti di areal Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta Pusat, Jumat (30/9). Pemilihan lokasi, dilatarbelakangi cakupan wilayah Pembinaan Teritorial Makostrad dan terbatasnya tenaga yang dapat dipekerjakan oleh pengurus masjid, khususnya pada bagian sungai yang melintas areal Istiqlal.

Di areal masjid terbesar di Asia Tenggara yang diarsiteki oleh Ir Silaban, Panglima Kostrad menanam pohon Trembesi sebagai wujud partisipasi Letjen TNI AY Nasution terhadap program penghijauan nasional. Gereja Katedral juga merupakan sasaran karya bakti prajurit Kostrad yang berdekatan dengan Istiqlal. Pemilihan sasaran ini untuk menjaga keseimbangan dan kebersamaan antara penganut agama dalam mengimplementasikan Pancasila. Dengan peralatan yang sangat sederhana, prajurit Kostrad sudah mampu menyelesaikan sasaran karya bhakti dengan baik dalam tempo 3 jam. Turut hadir mendampingi Pangkostrad, Kaskostrad Mayjen TNI Hendra Rizal, para Asisten dan Kabalak Kostrad serta Wali Kota Jakarta Pusat. Wali Kota Jakarta Pusat turut menyambut pelaksanaan karya bakti prajurit Kostrad, karena selain membantu Pemkot Jakarta Pusat dalam penanganan kebersihan, juga sebagai wujud Kemanunggalan TNI dengan rakyat. Hal senada juga disampaikan oleh pihak manajemen Masjid Istiqlal maupun Gereja Katedral, bahkan mereka berharap ke depan kegiatan karya bakti Kostrad bukan yang terakhir.

Meriam Kostrad Produksi 1942

Setiap menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) TNI, persoalan alat utama sistem persenjataan (alutsista) selalu menjadi topik pembicaraan dan keprihatinan. Persenjataan berat yang digunakan Komando Cadangan Staregis Angkatan Darat (Kostrad) misalnya, meriam yang ada merupakan tipe 76 produksi 1942 dan 1948.
Meriam dengan jarak tembak 14 kilometer itulah yang digunakan Yonarmed 10/2/1 Kostrad saat menggelar latihan menembak di Lapangan Tembak Armed, Pusdikpassus, Batujajar, Jabar, sejak 28 September dan berakhir Senin (3/10) hari ini.

Meski demikian, sebanyak 826 personel Kostrad yang ikut latihan tetap semangat, saat ditinjau langsung Pangkostrad  Letjen TNI Azmyn Yusri Nasution, akhir pekan lalu. Dalam arahannya di depan pasukan, AY Nasution mengatakan, meski senjata-senjata berat yang digunakan sudah berumur tua, namun lantaran bagus perawatannya, meriam itu masih layak digunakan di pertempuran.

“Karena kita rawat dengan baik, maka masih layak dan ampuh untuk pertempuran,” ujar alumni AKABRI 1977 itu. Dia juga mengingatkan para prajuritnya agar serius berlatih. Alasannya, latihan yang memakan biaya Rp4 miliar itu harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat. Pria kelahiran Medan itu menyebutkan, satu peluru yang diluncurkan dari meriam itu harganya Rp12 juta.

“Ingat, sekali tembak Rp12 juta. Duuung…Rp12 juta. Duung…Rp12 juta. Semua uang rakyat. Jadi tak boleh main-main, harus serius. Lakukan yang terbaik dan tetap semangat,” pesannya.

Meski senjata berat yang digunakan sudah uzur, kepada wartawan AY Nasution mengatakan, yang terpenting bukan soal umur senjata. “Tapi harus dilihat sasarannya. Hancur nggak? Mati nggak? Kita nggak persoalkan tahun produksinya,” kata Mantan Pangdam XVII/Cenderawasih itu.

Kabar yang menggembirakan, dalam waktu dekat segera datang meriam tipe 105 dari Korea Selatan, yang jarak tembaknya bisa mencapai 14 kilometer. “Ke depan, TNI AD juga akan menyiapkan type 155, yang jarak tembaknya 50 kilometer,” ujarnya.

Saat latihan menembak di bawah terik matahari itu, AY Nasution juga ikut menembak dengan meriam. Dia juga ikut mendekati ke sasaran tembak yang jaraknya 7 kilometer dari pos penembakan, guna mengecek kena tidaknya sasaran. Yang memprihatinkan, teropong yang digunakan para prajurit Kostrad untuk melihat titik sasaran, juga sudah uzur, yakni teropong gunting produksi Yugoslavia tahun 1940. (sam)

Mekanik Pesawat Curhat Sama Istri Soal Cuaca Buruk

Sthefana (69), isteri mekanik pesawat Casa Nico Matulessy terlihat menangis histeris saat tiba di ruang instalasi jenazah RSUPM H Adam Malik Medan, Minggu (2/10) sekitar pukul 13.30 WIB. Wanita yang tinggal di Jalan Sei Padang Medan itu merasa terpukul dengan kepergian sang suami.

“Sebagai istri memang sedih, tapi sebagaimana kita manusia harus ikhlas menerimanya karena Tuhan sudah berkehendak,”ujar Sthefana.

Sthefana mengaku sebelum keberangkatan sang suami tepatnya Rabu (28/9), suaminya Nico yang merupakan penatua majelis di Gereja GPIB Imanuel sempat memimpin ibadah di salah satu rumah jamaah, sekitar pukul 19.00 WIB. Dalam khutbahnya sang suami sempat mengatakan jika keberangkatannya sehari sebelum kejadian dari Kutacane ke Medan sudah mengalami cuaca buruk.

Kala itu suami saya mengaku tak pernah berhenti berdoa. Dalam doanya dia mengatakan, Tuhan beri aku kekuatan untuk terus melayanimu,” ujar Sthefana menirukan omongan sang suami.

Bahkan Sthefana juga bilang jika suaminya sempat menyuruhnya untuk menyiapkan pakaian sebelum keberangkatannya. Namun, siapa sangka pengalaman yang cukup lama dibidang teknisi pesawat terbang itu harus berakhir tragis. Dari penuturan sang isteri, Nico Matulessy baru tiga  tahun di NBA, sebelum memutuskan untuk berhenti dari instansi penerbagan Garuda yang pernah dijalaninya selama 18 tahun, dan penerbangan Smeck lebih dari 20 tahun lamanya.

Victor (36), anak kedua korban mengaku sangat terpukul atas kepergian sang ayah tercinta. Victor mengaku tidak merasakan firasat apapun atas kepergian ayahnya. Tapi dia mengaku kecewa dengan penangan pemerintah atas evakuasi yang terkesan lambat. “Kami berkeyakinan papi masih hidup saat jatuh, namun karena penanganan lambat, kami rasa papi kelaparan atau kedinginan sehabis jatuh dan bukan meninggal karena kecelakaan,”sebutnya.
Orangtua dr Suhelman juga menjerit sejadi-jadinyan saat jenazah anaknya tiba di RSUP HAM.  “Anakku, anakku, anakku,” katanya.

Beberapa saat kemudian, seorang perempuan yang mengenakan jeans abu-abu, kemeja dan jilbab putih, juga meraung-raung. “Jangan tinggalkan kami, jangan tinggalkan kami,” raungnya.

Junanda, suami Syamsidar Yusni juga terus menangis. Pria yang kehilangan istri dan kedua buah hatinya Hamimatul Jannah dan Hanif Abdilah terlihat syok berat. Sementara, Rosmawati ibunda Junanda terlihat tegar. Meskipun matanya berkaca-kaca, namun air matanya tidak menetes di pipinya. “Saya tadi sudah lihat. Itu menantu saya dan satu cucu saya. Tapi yang kecil (Hanif Abdilah, Red) belum sampai. Tadi sudah telepon ke kampung, liang lahatnya harus segera dibuat. Harus segera dimakamkan. Soalnya, sudah empat hari,” katanya.

Tuti, adik kandung Jefridin salah satu penumpang yang menjadi korban juga tak henti-hentinya menitikkan air mata setelah melihat langsung kondisi abang kandungnya itu. Tak terucap satu kalimat pun dari mulutnya, hanya kesedihan yang tersirat dari wajahnya. Bahkan tak sanggup menahan pilu, Tuti sempat menjadi perhatian orang banyak akibat pingsan. (ari/dan)

Rangkul Lapisan Masyarakat

Senam Pagi Jantung Sehat Bersama Sumut Pos

MEDAN-Ratusan masyarakat dari seluruh lapisan usia, turut memeriahkan Senam Pagi Jantung Sehat Bersama Sumut Pos, Minggu(2/10) pagi. Senam pagi jantung sehat dan aerobik yang berlangsung di lapangan terbuka Helvetia Tengah ini dilaksanakan dalam rangka ulang tahun ke-10 Harian Sumut Pos.

Tak hanya senam sehat, Sumut Pos juga menyajikan kegiatan positif lainnya, seperti pemeriksaan kesehatan dan konsultasi secara gratis serta beragam kegiatan sosial lainnya.

“Selain mendapatkan kesempatan melakukan pemeriksaan kesehatan gratis, kita juga memberikan bermacam hadiah lewat kegiatan lucky draw sebagai bentuk apresiasi yang kita berikan kepada masyarakat khsusunya pembaca setia Harian Sumut Pos,” kata Ketua Panitia, Adnan C Nainggolan.

Dalam sambutannya, Camat Medan Helvetia M Reza Hanafi mengatakan, rangkaian kegiatan ulang tahun ke-10 Sumut Pos ini cukup mendapatkan apresiasi dari warga Medan, khususnya Medan Helvetia.

“Kita harapkan kegiatan ini tetap eksis memberikan pemberitaan yang terbaik. Kita juga bangga dan memberikan apresiasi yang tinggi telah mempercayakan Medan Helvetia sebagai tuan rumah,” sebutnya.
Dirinya juga berharap, kegiatan itu bisa terus berkelanjutan dan berkesinambungan, agar masyarakat bisa menikmati dan mensosialisasikan kegiatan yang diselenggarakan Sumut Pos tersebut.

Hal senada disampaikan Lurah Helvetia Tengah A Achyarudin SSos. Selain mengucapkan selamat atas ulang tahun Sumut Pos, dirinya juga berharap, ke depannya kegiatan positif dan bersifat sosial ini bisa merangkul seluruh lapisan masyarakat.

“Kita harapkan kegiatan ini terus berlanjut dan kalau bisa kegiatan yang dilaksanakan Sumut Pos bisa merangkul masyarakat pelosok,” harapnya.

Sementara itu, Ir H Lilik Ismadi selaku tokoh pemuda yang turut hadir dalam kegiatan itu, memberikan apresiasi yang cukup tinggi. “Selamat ulang tahun ke-10 Sumut Pos, saya cukup bangga dengan kegiatan yang dilaksanakan Sumut Pos terutama kegiatan olahraga yang memberikan banyak manfaat dan sangat positif,” sebutnya.
Turut mendukung kemeriahan ulang tahun Harian Sumut Pos ini, beberapa sponsor diantaranya Kimia Farma, Magasida, Ester C, Caisar, Sosro dan lainnya.(uma)

Filipina Diancam Badai Ketiga

Tiga Negara Asia Tenggara Direndam Banjir

MANILA- Dua badai porak-porandakan Filipina dalam kurun waktu seminggu. Belum tuntas badai Nesat, kini giliran badai Nalga melanda negara itu. Akibat dua topan itu, muncul kekhawatiran terbentuk topan ketiga di laut lepas Filipina.

Berdasarkan informasi Badan bencana nasional Filipina satu orang tewas akibat Topan Nalgae yang menyerang akhir pekan kemarin. Meski demikian, ada laporan pejabat provinsi yang menyebutkan masih ada korban tewas lain.
Belum pulihnya Filipina akibat badai Nesat yang menghajar pada Selasa lalu dan menewaskan 52 orang dan 30 orang hilang, ketika badai Nalgae menyerang. Bukan itu saja, sejumlah kota dan desa pun mengalami kebanjiran. Demikian pernyataan badan tanggap bencana Filipina seperti dilansir Reuters, Minggu (2/10).

Sebagian wilayah di Provinsi Pampanga dan Bulacan terendam air setinggi dada, sejak Jumat. Warga naik ke atap rumah untuk menyelamatkan diri. Namun Topan Nalga kemungkinan akan membuat air banjir bisa lebih tinggi lagi.
Dua topan ini membuat banyak wilayah di sejumlah provinsi terisolir karena jalan raya tidak bisa dilalui dan listrik padam. Selain itu ada risiko topan ketiga akan tiba pada minggu ini, sehingga sangat penting untuk bisa memulihkan listrik.

“Ini pertama kalinya kita dihantam dua topan berturut-turut dan kuat,” kata anggota DPR dari Ifugao, Teddy Baguilat kepada televisi ANC.

Dia menyebutkan warga butuh makanan dan bahan bakar. “Kami bertahan saja, kami hanya butuh bantuan sekarang dari pemerintah pusat,” ujarnya.

Topan Nalgae menerpa Provinsi Isabela yang merupakan daerah penghasil padi, dan kawasan pegunungan Cordillera. Topan melemah saat menuju pantai barat dan mengarah ke Vietnam. Para pejabat pemerintah memantau topan lain yang terbentuk di lepas pantai timur dan bisa menghantam sisi utara Luzon minggu ini.

Kerugian dari Topan Nesat ditaksir mencapai 6,7 miliar Peso atau sekitar 155 juta dolar setara Rp1.4 triliun, menurut badan tanggap bencana. Lebih dari 180 ribu orang dievakuasi ke tempat pengungsian. Sementara untuk Topan Nalgae, belum ada taksiran jumlah kerugian.

Sementara itu, Pemerintah Kamboja mengatakan 150 warganya tewas dalam bencana banjir yang terjadi sejak Agustus lalu. Kondisi serupa juga dialami negara tetangganya, Thailand.

Menurut juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Kamboja Keo Vy, bencana ini merupakan yang terburuk sejak banjir yang juga melanda tahun 2000 lalu. Saat itu, banjir telah menyebabkan 374 orang tewas.
Air yang meluap dari Sungai Mekong dan di beberapa tempat lainnya, membuat sekira 217.000 hektar lahan pertanian. Selain lahan pertanian, 904 sekolah dan 361 kuil Budha juga mengalami kerusakan.

Ratusan orang tewas akibat banjir di Asia Tenggara, Cina dan Jepang dalam empat pekan terakhir. Banjir yang terjadi umumnya dipicu badai yang menyerang.

Sedangkan Thailand juga tidak luput dari banjir. Negeri Gajah Putih tersebut juga dilanda banjir yang menewaskan 206 jiwa. Banjir mempengaruhi wilayah Ibu Kota Thailand, Bangkok. Aliran Sungai Chao Phraya sudah memenuhi jalanan di beberapa wilayah, meskipun pihak berwenang telah membangun tanggul untuk mencegah banjir. (bbs/jpnn)

Salah Tekan Tombol, Pesawat Terbang Terbalik

TOKYO- Sebuah pesawat milik maskapai penerbangan All Nippon Airways, Jepang, terhindar dari celaka ketika terbang menukik dan nyaris terbalik, demikian diungkapkan Kementerian Transportasi Jepang, pekan lalu.

Pesawat Boeing 737-700 itu membawa 117 penumpang dan awak ketika terbang dari Shizuoka pada 6 September lalu. Pesawat itu sempat menukik dan hampir terbalik selama 30 detik. Peristiwa itu terjadi setelah copilot salah menekan tombol membuka pintu kokpit bagi pilot yang baru kembali dari toilet. Pesawat, lepas landas dari Naha di Pulau Okinawa di selatan, akhirnya berhasil mendarat di Bandara Haneda, Tokyo, dengan aman.

Dua awak kabin luka ringan, sementara empat penumpang dikabarkan mengalami masalah kesehatan. Gambar dari perekam penerbangan, Boeing 737-700 menunjukkan pesawat berbelok ke kanan dan membelok tajam ke kiri. Sedangkan pesawat itu miring lebih dari 130 derajat ke kiri di satu titik.

Seorang pejabat senior ANA mengatakan, sangat menyesal karena menyebabkan kecemasan penumpang. (net/jpnn)

Pesawat Yaman Salah Sasaran, 30 Tentara Tewas

SANAA – Pertempuran terus berlangsung di Yaman. Selain bentrok antara demonstran atau oposisi dan aparat keamanan, kontak senjata terjadi antara militan Al Qaeda dan pasukan pemerintah. Ironisnya, serangan yang dilancarkan pesawat militer pemerintah Yaman justru salah sasaran. Akibatnya, 30 tentara tewas dalam serangan itu Sabtu malam lalu (1/10).

Menurut sejumlah saksi mata di Kota Zinjibar, Provinsi Abyan, insiden salah sasaran itu terjadi saat pesawat militer membombardir sebuah sekolah di kawasan selatan. Awak pesawat menduga sekolah itu sebagai sarang militan Partisans of Sharia yang merupakan afiliasi Al Qaeda. Ternyata dugaan tersebut keliru. Sebab, sekolah justru sebagai pos militer tentara Yaman.

Sekolah itu hancur dan menjadi lautan api, kelompok militan justru melancarkan serangan susulan. Selain korban tewas, sejumlah tentara 0lainnya terluka. “Setelah insiden serangan salah sasaran itu, militan menyerang kami. Bertambah banyaklah jumlah serdadu tewas,” kata seorang pejabat militer Yaman yang merahasiakan identitasnya kemarin (2/10).
Saat evakuasi, baku tembak antara militer dan militan masih berlangsung. Seorang pejabat militer Yaman mengonfirmasikan insiden salah sasaran pada Sabtu malam lalu. Menurut dia, seluruh serdadu menjadi korban merupakan Brigade 119 Angkatan Darat (AD) Yaman. (ap/afp/hep/dwi/jpnn)

Kekayaan Yingluck Rp154 M

Perdana Menteri (PM) Thailand pertama dari kaum hawa, Yingluck Shinawatra tak hanya cantik. Namun, adik kandung mantan PM Thailand Thaksin Shi nawarta itu dikenal sebagai wanita miliarder. Lihat saja kekayaan mencapai 541 juta baht atau sekira Rp154,1 miliar (Rp284.9 per bath).

Kekayaan PM Thailand itu diumumkan Komisi Nasional Pengawas Korupsi Thailand dan dilansir AFP, akhir pekan lalu.
Harta Yingluck itu dianggap lebih kecil dari laporan kekayaan dari kakaknya yang tengah buronan, Thaksin Shinawatra. Thaksin sendiri dikenal sebagai mantan Perdana Menteri Thailand yang kabur dari kasus korupsi yang menerpanya.
Tak hanya kekayaan Yingluck, tapi kekayaan putranya yang baru berusia 9 tahun dilansir. Putra Yingluck dikabarkan memiliki harta mencapai 4,4 juta baht atau sekira Rp1,2 miliar.

Sementara itu, kekayaan dari suami Yingluck mencapai 76,8 juta baht atau sekira Rp21,8 miliar. Tetapi suami Yingluck memiliki catatan hutang senilai 369,7 juta baht atau sekira Rp105,4 miliar.

Seluruh laporan keuangan itu dikeluarkan dan menyebutkan aset Yingluck berupa properti dan beberapa investasi lainnya. Tak hanya itu, kekayaan Yingluck disebut diperoleh sebelum menjabat sebagai perdana menteri. Ketika itu, Yingluck berprofesi sebagai pengusaha dari perusahaan properti kakaknya, SC Asset Corp. Di perusahaan tersebut, Yingluck tercatat sebagai direktur. (bbs/jpnn)