26 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 15083

Pengusaha Properti Bertindak Sesuka Hati

Nanyang International School yang bermasalah dengan Tata Ruang Tata Bangunan (TRTB) Kota Medan merupakan gambaran bagaimana bobroknya penegakan terhadap peraturan yang ada.  Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Indra Juli dengan anggota DPRD Sumut Isma Padli Arya Pulungan SAg SH.

Bagaimana Anda melihat beberapa bangunan bermasalah dengan TRTB di Kota Medan?
Hal itu tidak bisa terlepas dari belum adanya TRTB Sumatera Utara yang masih dalam penggodokan. Meskipun sebenarnya penertiban bisa dilakukan tanpa menunggu penggodokan tadi. Harus ada kebijaksanaan masing-masing pejabat kabupaten/kota yang bersangkutan.

Apa sikap Anda Nanyang International School yang sampai sekarang belum ada tindakan tegas?
Itu hanya satu dari banyak bangunan bermasalah di Kota Medan. Ada juga bursa properti yang memiliki izin 19 bangunan malah mendirikan 29 bangunan. Ini kan memperjelas bagaimana adanya permainan di antara pengusaha bandel dan pembuat kebijakan.

Permainan seperti apa?
Banyak pihak yang terlibat untuk masalah TRTB ini. Wali kota, DPRD, PU. Makanya bisa seperti masalah di bursa properti tadi. Saya pikir masalah Nanyang International School ini pun tidak jauh beda. Pengusaha properti ya mana mau tau asalkan proyeknya berjalan kan.

Apa yang harus dilakukan Pemko Medan?
Dinas TRTB Kota Medan harus tegas. Jangan ada permainan lagi lah karena semua itu, 10 atau 30 tahun lagi bisa hancur Kota Medan. Kita kan bukan sementara ini di Kota Medan. Wali Kota Medan pun jangan percayakan sepenuhnya masalah TRTB kepada jajaran tapi harus pantau langsung. Saya yakin penyebab masalah ini tanpa sepengetahuan Wali Kota Medan.

Seperti apa gambaran kehancurannya?
Lihat saja bangunan di Daerah Aliran Sungan (DAS). Pembangunan gedung-gedung membuat sungai sudah seperti parit saja. Yang paling terasa dampaknya ya jelas masyarakat. Yang kena banjir lah. Tapi pengusaha properti justru sesukanya melakukan penimbunan hanya karena memiliki modal yang besar. (*)

Dijambret Residivis

Apes menimpa seorang ibu rumah tangga bernama Hj Syamsinar Lubis (54). Pasalnya, berniat mau ke rumah keluarganya di Tembung, malah dijambret oleh tersangka Philipusn Ravles Siregar (18) dan Reflan Tobing (37), di Jalan SM Raja Medan dekat Kampus UISU, Rabu (29/6) petang.

Untungnya, kedua jambret itu berhasil ditangkap oleh warga yang tengah melintas. Tak pelak kedua tersangka babak belur dihajar massa, dan kemudian diserahkan ke Polsekta Medan Kota untuk menjalani pemeriksaan.

“Pelaku sempat menguntit saya dan tepat di depan RS Estomihi, Jalan Sisingamangaraja Medan, tas sandang Hj Syamsinar langsung ditarik,” kata Syamsinar yang ditemui Sumut Pos di Polsekta Medan Kota.

Dari tangan pelaku, polisi menyita satu unit sepeda motor merek Yamaha Mio merah BK 6461 AJ dan satu tas sandang milik korban, berisi dompet dan uang Rp20 ribu.

Dari hasil penyelidikan sementara, diduga kedua pelaku merupakan spesialis jambret yang selalu beraksi di Jalan Sisingamangaraja dan sekitarnya. Selain itu, Reflan Tobing juga seorang residivis narkoba yang baru saja keluar dari Rumah Tahanan (Rutan) Tanjung Gusta.

“Penyelidikan sementara, kedua pelaku adalah spesialis jambret. Salah satunya, Reflan Tobing ternyata seorang residivis narkoba yang baru keluar dari Tanjung Gusta,” ungkap Kapolsekta Medan Kota Kompol Sandhy Sinurat.(ari)

Rekatkan Hubungan Silaturahmi Antar Sesama Umat

Peringatan Isra’ Mi’raj 1432 H di Kelurahan Sukaramai I

Ikatan Serikat Tolong Menolong (STM) Lingkungan VI Kelurahan Sukaramai I, Medan Area menggelar Isra’ Mi’raj, Rabu (29/6) malam. Dalam acara penuh keakraban itu kegiatan itu dimaksudkan sebagai sarana dalam mempererat hubungan silaturahmi antara seluruh anggota STM khususnya dan seluruh masyarakat Sukaramai umumnya.

Dmikian disampaikan Ketua STM, Ir Burhan Batubara dalam sambutannya. Dia menyebutkan, tujuan kegiatan yang dibuat itu, diharapkan tak hanya sebagai sebuah perayaan melainkan mengambil beberapa hikmah dibalik kisah Isra’ Mi’raj.

“Kegiatan Isra’ Mi’raj diharapkan manusia bisa terus berzikir kepada Allah, dan memiliki rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW, serta bisa mempedomani seluruh sikap dan sifat Nabi Muhammad SAW,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Al Ustadz Drs H Azwardi Nasution dalam tausyiahnya menyebutkan, hakikat perjalanan Rasulullah dalam menjemput ibadah salat, semula umat diperintahkan untuk menunaikan 50 kali ibadah salat  dalam sehari, tetapi mendapt keringanan menjadi lima kali sehari semalam dengan pebagaian waktu yang telah ditentukan.
“Peringatan Isra’ Mi’raj itu diharapkan dapat dijadikan ajang introspeksi diri bagi umat Islam, sampai sejauh mana telah melaksanakan ibadah sesuai dengan tuntutan agama, dan dalam kondisi hati tetap bersih serta berupaya keras menjadi kekasih Allah SWT,” ungkap Azwardi.

Acara yang dihadiri Lurah Sukaramai, Deliana Siregar juga dimeriahkan dengan penampilan Vocal Group dari sejumlah remaja Lingkungan VI yang menyuguhkan berabagi senandung Islami. Selain itu, kegiatan itu juga dihadiri ratusan warga Sukaramai yang diakhiri dengan acara pembagian 50 paket bantuan berupa gula dan minyak makan kepada kaum dhuafa dan fakir miskin.  Pada acara pembagian itu, Burhan menyampaikan adanya kegiatan amal sedekah dengan pembagian paket, direncanakan akan menjadi kegiatan rutin bulanan anggota pengajian STM Lingkungan VI. (uma)

Jauhi Perbuatan Syirik

Satu hal yang paling berbahaya dan yang paling menjadikan seseorang murtad dari agama ini adalah syirik. Kata ini memiliki arti beribadah kepada Allah dan juga beribadah kepada selain-Nya.

Seperti dalam berdoa, menyembelih, nadzar, istighotsah (minta diselamatkan dari perkara yang sulit dan membinasakan), istianah (memohon pertolongan) dalam perkara yang tidak mampu untuk melaksanakannya melainkan hanya Allah, berdoa kepada mayit, istighotsah kepada kuburan, meminta pertolongan kepada orang yang telah mati, bahkan ada juga istilah-istilah yang sudah ngetren di sekitar kita seperti “numpang”, atau “permisi” kepada pohon “keramat” atau kuburan ketika melewatinya.

Ini adalah jenis kemurtadan yang paling berbahaya dan paling besar, dan mayoritas orang yang mengaku Islam telah terjatuh padanya. Mereka beranggapan bahwa hal ini dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Allah telah berfirman:

“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan baginya surga dan tempatnya ialah neraka.” (QS Al-Maidah: 72) “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki Nya. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS An-Nisaa: 48)

Oleh karena itu, kesyirikan adalah jenis kemurtadan yang paling berbahaya, yang paling dimurkai dan tiada ampunan bagi pelakunya. Kenapa mereka tidak mendekatkan diri kepada Allah secara langsung dan meninggalkan tempat-tempat yang menyesatkan itu? Padahal hendaknya mereka mendekatkan diri kepada Allah (secara langsung), karena sesungguhnya Allah itu Maha Dekat dan memenuhi permintaan.

Kenapa mereka mendekatkan diri kepada makluk-Nya kemudian mereka mengatakan: “Para makluk itu mendekatkan diri kami kepada Allah.” Ketahuilh, Allah yang Maha Mulia dan Maha Tinggi adalah dekat dan memenuhi permintaan.
Sesungguhnya Allah adalah dekat dan memenuhi permintaan, kenapa kalian pergi dan berdoa kepada selain Allah? Kemudian kalian mengatakan hal ini bisa mendekatkan diri kami kepada Allah (hal ini seperti ucapan orang-orang musyrik yang dikisahkan Allah)

Seruan dan peringatan serta ancaman dari perbuatan syirik sangat jelas sekali, tidaklah lewat satu surat di dalam Al-Quran melainkan di dalamnya memperingatkan ummat ini dari bahaya perbuatan syirik. Dan bersamaan dengan ini mereka sebenaraya membaca Al-Quran, akan tetapi mereka tidak menjauhi perbuatan syirik dalam kehidupannya.

Syirik adalah dosa yang paling besar, dimana Allah tidak akan mengampuni pelakunya, jika ia tidak bertaubat dari hal tersebut Firman-Nya: “Dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik).” (QS. An-Nisaa’: 48). Dosa selain syirik seperti zina, minum khamar, mencuri, makan riba, dan lain-lain ini semua dosa-dosa selain dari syirik. Dosa-dosa ini di bawah kehendak Allah, pelakunya adalah pelaku dosa besar, dan mereka adalah orang-orang fasik, akan tetapi mereka tidak terjatuh dalam perbuatan syirik.(net/jpnn)

Tersangka Dipamerkan

Polresta Medan Gelar Kasus Kejahatan

MEDAN-Satreskrim Polresta Medan menggelar kasus kejahatan yang berhasil diungkap selama sepekan terakhir di halaman parkir Mapolresta Medan, Kamis (30/6).

Dalam paparan tersebut, Satreskrim Polresta Medan memamerkan para tersangka lengkap dengan pakaian tahanan. Polresta Medan berhasil mengamankan 37 kasus judi dengan 54 jumlah tersangka, 15 kasus pencurian kendaraan bermotor, dengan 14 tersangka, kejahatan jalanan dua kasus dengan 7 tersangka.

Untuk kasus judi barang buktin yang disita 32 unit handphone, 51 lembar catatan togel, 4 tafsir mimpi, 19 buah blok, delapan set kartu, satu rekap kartu domino , dua buah buku tulis dan satu unit kalkulator. Kesemua tersangka diamankan dalam tempat kejadian yang berbeda. Sedangkan untuk curanmor, sendiri diamankan satu unit sepeda motor Kawasaki Ninja warna hitam dengan nomor plat polisi BK 3121.

Kemudian, untuk tindak kejahatan jalanan diamankan barang bukti satu unit mobil Toyota Avanza warna hitam dengan nomor plat polisi BK 1898 KF, satu unit sepeda motor Kawasaki Ninja dengan no plat polisi BK 6245 HF, uang sebesar Rp4,6 juta dan satu lembar surat pembelian emas.

Sementara itu, selama bulan Juni Satnarkoba Polresta Medan menangkap 82 tersangka dalam kasus peredaran narkoba.  Untuk barang bukti diamankan 937.43 gram ganja kering, 61, 6 gram sabu-sabu, 12 butir ekstasi dan 10 butir pil erimin.

Kapoltabes Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga kepada wartawan mengatakan akan terus meningkatkan operasi untuk menidak pelaku kejahatan dan narkoba maupun judi sesuai dengan arahan Kapolri.
Tagam mengimbau kepada masyarakat Kota Medan segera melapor ke Mapolresta kalau ada melihat bandar togel, bandar sabu dan kejahatana jalanan.

Tagam mengatakan akan menindak semua oknum yang kedapatan membackingi bandar togel di Kota Medan. “Kalau terbukti akan kita proses dengan hukum yang ada, kemudian oknum tersebut akan kita perlakukan seperti para tersangka,” katanya. (mag-7)

Berkedok MLM Tipu Pencari Kerja

MEDAN-Korban penipuan berkedok Multi Level Marketing (MLM) yang dilakukan oleh PT M di Jalan Zein Hamid No 8 B melapor ke Malporesta Medan, Kamis (30/6) sekitar pukul 14.00 WIB.

Korban, Winda Handayani (19) kepada Sumut Pos mengatakan, perusahaan tersebut pertamanya menawarkann
pekerjaan dalam bidang biro informasi dengan membuat iklan lowongan pekerjaan yang dimuat melalui surat kabar.
Dalam lowongan itu perusahaan itu menjanjikan gaji per bulannya sebesar Rp1,8 juta.

Kebetulan dia lagi mencari kerja. Winda pun mengatarkan surat lamaran ke perusahaan tersebut.
“Saya memang mencari pekerjaan, melihat ada lowongan saya mencoba melampirkan surat lamaran ke perusahaan tersebut. Keesokan harinya saya disuruh datang kemudian saya datang pihak perusahaan meminta uang administrasi sebesar Rp650 ribu saya pun menyanggupinya,” kata Winda.

Selanjutnya, katanya, korban disuruh datang untuk melakukan interview.
“Saya pun datang ke perusahaan tersebut, pihak perusahaan bukan menginterview malah menyuruh saya untuk mencari anggota yang lain untuk ikut bergabung di dalam perusahaan tersebut. Melihat hal itu saya curiga dengan yang dilakukan perusahaan tersebut,” ungkapnya.

Winda kemudian meminta kembali uangnya, namun perusahaan tidak mau mengembalikan dengan alasan uang tersebut sudah digunakan sebagai biaya administrasi.

Merasa dibohongi oleh perusahaan tersebut bersama teman-temannya melaporkan hal tersebut ke Mapolresta Medan.
“Saya meminta kembali uang saya. Perusahaan tersebut sudah merugikan kami,” tandas.
Hingga tadi malam, wartawan koran ini belum berhasil menghubungi pemilik perusahaan di Jalan Zein Hamid Medan. Menurut keterangan, kantor tersebut sudah tak beroperasi lagi dan pemiliknya sudah melarikan diri. (mag-7)

Dinsos Siap Tampung PSK Penderita HIV/AIDS

MEDAN-Dinas Kesejahteraan Sosial Sumut berencana melakukan pembinaan kepada pekerja seks komersial (PSK) di Sumut yang terjangkit HIV/AIDS. Caranya dengan sistem panti dan nonpanti.

“Ini kita lakukan agar PSK yang positif HIV/AIDS tidak menularkan virus yang dideritanya kepada pelanggan meskipun data itu memang belum ada sama kita,” kata Kadis Kesejahteraan Sosial Sumut, Robetson.

Dikatakannya, persoalan penyakit HIV/AIDS merupakan tugas Dinas Kesehatan, pihaknya hanya melakukan pembinaan mental dan pemberian keterampilan.

“Untuk sisitem panti, mereka akan kita tampung di UPT tetapi tidak banyak karena daya tampung di UPT sangat terbatas yakni berkapasitas 80 orang saja,” tuturnya.

Sedangkan nonpanti, kata Robetson, pelayanan sosial dilakukan ditengah masyarakat. “Selain itu, tugas kita bersifat preventif yaitu penyuluhan kepada masyarakat agar masyarakat yang rentan mendapat informasi yang jelas akan bahaya penyakit meamtikan itu,” terangnya.

Sebelumnya, Project Officer Global Funs Dinkes Sumut, Andi Ilham Lubis menjelaskan, hasil survei yang dilakukannya ditemukan 20 persen PSK terjangkit HIV/AIDS. Hal ini bisa menular kepada pelanggan.
“Angka ini akan terus naik jika tidak diantisipasi dengan cepat,” ungkapnya. (jon)

Cuma Rp100 Ribu, Bisa Pilih Film Sesuka Hati

Cinema Club, Nonton Film Tiga Dimensi

Menonton film merupakan salah satu cara yang kerap dilakukan untuk menghilangkan rasa jenuh setelah menjalani rutinitas sehari-hari. Namun, skedul yang padat sering sekali membuat kita menunda menyaksikan film Favorit
Jadwal pemutaran film di teater sudah ditentukan terkadang tidak sesuai dengan waktu luang yang ada. Mau tak mau pengaturan skedul harus dilakukan. Namun trik itu tidak selamanya berhasil mengingat skedul tak terduga yang membuat keinginan tadi kembali tertunda. Jadinya, acara menonton baru terealisasi beberapa hari dari penanyangan perdana dilakukan. Tentunya dalam suasana yang tidak seheboh saat keinginan tadi pertama muncul.

Begitu juga dengan pilihan film yang sudah ditentukan dan terbatas tidak memberikan banyak pilihan. Pengunjung pun datang, membeli tiket sesuai film yang diputar, menyerahkan tiket, kemudian memilih tempat sesuai dengan nomor di tiket. Dengan ramainya penonton, tak banyak bisa dilakukan selama menyaksikan film yang diputar di layar lebar. Seperti saat masuk, pengunjung pun meninggalkan teater tanpa sapaan yang bersahabat.

Berbagai kekurangan tadi lalu ditawarkan Cinema Club, Mini Theatre, DVD Original/Blue Ray di Jalan Setia Budi no 190/8 Medan. Sapaan bersahabat pasti didapat dari pegawai Cinema Club yang beroperasi sejak 1 Juni lalu ini. Diikuti pula dengan kenyamanan yang tak kalah dengan suasana di teater-teater ternama Kota Medan sekalipun.
“Selamat siang, Pak. Silakan,” sapa salah seorang pegawai Cinema Club sembari mempersilakan Sumut Pos memilih koleksi film dalam format DVD Original maupun Blue Ray. Terpajang demikian apik pada rak yang didekor ala Clapboard dan roll film. Untuk memudahkan pengunjung, ribuan koleksi tadi dibagi menurut kategori film, action, drama, horor, hingga animasi atau kartun. Dari film Hollywood, Asia, hingga Indonesia.

Berbagai aksesoris yang terpasang di ruangan ini, seperti hiasan dinding dengan motif buble, lampu hias berwarna silver, dan satu set kursi berwarna hitam-putih. Kontras dengan warna orange dan hijau yang melapis seluruh ruangan. Memberi kenyamanan kepada pengunjung dalam memilih film yang ingin ditonton. Pegawai yang ada juga siap memberi informasi tentang film yang akan diputar. Untuk film tiga dimensi, Cinema Club juga menyediakan perlengkapan yang dibutuhkan yaitu kacamata 3D. Jadi pengunjung tinggal terima tenang.

Namun ada yang menarik disaksikan saat pengunjung memilih film. Tidak seperti di teater dimana calon penonton tidak banyak pilihan, pengunjung Cinema Club justru memiliki banyak pilihan. Karena itu tak jarang pengunjung yang didominasi berkelompok ini saling berdiskusi terlebih dahulu. Berdasarkan kesepakatan bersama pula film diserahkan kepada pegawai untuk disaksikan dalam mini teater yang terdapat di lantai dua.

“Situasi seperti itu yang ingin kita cari sebenarnya. Bagaimana hiburan yang ada tetap mempertahankan semangat kebersamaan. Saling menghargai pendapat orang lain sebelum membuat keputusan secara bersama. Khususnya anak-anak sekolah dan keluarga. Ada juga yang berpasangan tapi beberapa pasang. Dari datang dan saat pulang kita selalu mengucapkan terimakasih kepada pengunjung,” ucap Manager Cinema Club, Amirullah Harahap, Kamis (30/6).
Seperti halnya di teater, pengunjung menyusuri jalan lembut menuju mini teater di lantai dua. Dimana tiga mini teater menawarkan suasana yang berbeda dalam kenyamanan. Seperti di satu ruang mini teater yang kebetulan siang itu belum digunakan. Tiga sofa dimana masing-masing untuk dua orang berjejer tiga baris ke belakang mengarah pada layar 55 inch HD TV yang menggunakan teknologi film 3D. Dekorasi ruangan yang unik dan dilengkapi peredam suara dan pendingin ruangan memastikan suara yang dikeluarkan dari power 71 channel siap memacu jantung.

Dengan kapasitas maksimal enam orang per ruangan, kemewahan itu pun menjadi tidak terlalu mahal. Pasalnya untuk setiap pemutaran film, pengunjung hanya membayar Rp100 ribu. Jadi per orang hanya mengeluarkan uang sekitar Rp20 ribuan. Melengkapi, terdapat pula mini bar yang memberi pengunjung kebebasan untuk memilih cemilan. Bahkan santapan ala kuliner pun dapat dinikmati di sini. Seperti nasi goreng dan kentang goreng dengan citarasa yang khas pula menemani acara menonton film yang disukai. Begitu pula usai menonton, beberapa set kursi disiapkan di depan bagi pengunjung untuk bersantai sejenak sebelum bubar. Selama masa promosi ini, Cinema Club juga menyambut pengunjung dengan Free Welcome Drink.

Semua kemewahan dengan kesederhanaan yang ditawarkan mendapat antusias masyarakat. Sejak beroperasi, ketiga mini teater yang ada selalu penuh. Selain pelajar, remaja, dan keluarga menjadi pengunjung yang paling banyak. Cinema Club juga menerima pemesanan untuk waktu pemutaran. Seperti Adit yang datang bersama ibu dan saudaranya Satria. Usai menonton film Twilight, mereka memesan untuk kembali menonton pukul 20.00 WIB.
“Lebih asyik di sini dari di teater. Nanti malam mau nonton 3 Hornet dan Rumah Darah,” ucapnya.

Adalah William Atapary menghadirkan Cinema Club untuk memberikan hiburan dengan suasana berbeda. Melihat antusias masyarakat, Willi pun menambah mini teater di lantai tiga. Satu ruangan bahkan dibuat eksklusif. “Saya masih memikirkan konsep sehingga pengunjung betul-betul merasakan kemewahan tersendiri namun terjangkau,” pungkasnya. (*)

Khitanan Massal Warnai HUT Bhayangkara

SERGAI- Polres Serdang Bedagai menggelar khitanan massal Kamis (30/6) di rumah dinas Kapolres Serdang Bedagai di Sei Rampah.  Dalam kesempatan itu, 62 anak usia baliqh dikhitankan.

Acara itu tersendiri telaksana berkat kerjasama Polres Serdang Bedagai dengan Lasykar Cinta Sergai. Khitanan itu dipimpin tim medis dr  Jon Yi.

Menurut Kapolres Sergai AKBP Arif Budiman SH MH kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan sosial berkaitan dengan HUT Bhayangkara ke- 65 di wilayah hokum Polres Serdang Bedagai.

“Polisi merupakan pelayan dan pengayom masyarakat, sehingga aktivitasnya harus selalu menyentuh dengan masyarakat itu sendiri,” bilangnya.

Sementara itu, keluarga peserta yang mengikuti sunat massal mengaku gembira dan bersyukur karena tertolong dari segi pembiayaan.

Apalagi dari sisi ajaran agama Islam, dimana khitan sangat dianjurkan bagi setiap umat Islam yang sudah baligh. Secara terminologis arti sunat rasul ini adalah memotong kulit yang menutupi alat kelamin lelaki. Dalam bahasa Arab khitan juga digunakan sebagai nama lain alat kelamin lelaki.(mag-15)

Terdakwa-Saksi Tawar Menawar

Sidang Lanjutan Pungli di Jembatan Timbang Sibolangit

MEDAN-Sidang lanjutan pungutan liar (pungli) terhadap sejumlah truk yang melintas di Jembatan Timbang Sibolangit, yang dilakukan tiga pegawai Dishub Sumut, kembali digelar Pengadilan Negeri Medan, Kamis (30/6).
Jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan saksi dari bidang Intel Kejatisu dan ketiga terdakwa yang melakukan pengutan liar di Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Panal Simamora (54), Ahmad Sofyan Batubara (42), dan Marlon Sinaga (51).

Sidang dipimpin Ketua Majelis Hakim Acmad Guntur SH dengan agenda mendengarkan keterangan saksi Frangki Manurung, yang bertugas di bidang Intel Kejati Sumut, yang ditugaskan untuk meringkus dan memantau ketiga terdakwa.

Di depan persidangan saksi mengatakan, saat ia melakukan penyamaran dan penyelidikan, dirinya  menyamar dam berpura-pura sebagai kernet truk pengangkut jagung.

“Di jembatan timbang Sibolangit, saya melihat lebih kurang 150 mobil truk yang mengantre, untuk menyetor pada petugas jembatan timbangan itu,” ujar Frangki Manurung.

Manurung juga mengatakan kalau dirinya melihat salah seorang terdakwa yakni, Panal Simamora menerima uang dari kernet truk dan memberikannya pada kedua terdakwa lainnya.

Saksi juga membeberkan kalau terdakwa  langsung dimintai uang Rp150 ribu. “Apa bila kami tidak memberikan uang sebesar Rp150 ribu, kami dipaksa menurunkan muatan separuh di pinggir jalan.Yang membuat kami heran, mereka kok tahu kalau truk kami melebihi tonase, sementara monitor timbangan itu mati,” tegas saksi.
Lebih lanjut dikatakan Frangki, untuk menjebak ketiga terdakwa dirinya mencoba melakukan negosiasi dengan tawar menawar harga.

“Saya juga mencoba memberikan uang sebesar Rp50 ribu, pada terdakwa. Terdakwa Panal Simamora menolak dan berusaha meminta tambahan dari uang yang saya kasih. Setelah uang saya kasih, terdakwa  memberikan uang tersebut ke terdakwa lainnya yakni Sofyan,” ucap Manurung lagi. (rud)