28 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 15518

Peringatan tak Mempan

Perambahan Hutan Negara di Langkat Meluas ke KSDA

LANGKAT-Perambahan hutan negera di Desa Karya Maju, Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, meluas hingga ke hutan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA). Bahkan, meski sudah diberi peringatan dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Langkat dan petugas Polisis Hutan (Polhut), kegiatan perambahan terus berlangsung.
Perambahan ini dilakukan oleh sekelompok pengusaha guna dijadikan lahan areal perkebunan kelapa sawit. Pantauan koran ini, Minggu (3/4), perambahan kawasan hutan lindung dengan menggunakan dua alat excavator terus berlanjut. Menurut petugas Hutbun dan Polhut, pengusaha tidak berhak melakukan perambahan hutan atau pembukaan lahan dalam bentuk apapun sebelum memegang surat izin dari Kementrian Kehutanan (Kemenhut) RI. “Kami minta pengusaha untuk tidak melanjutkan kegiatan perambahan hutan sebelum memiliki izin Menteri Kehutanan,” kata Kasi Perlindungan Hutan Dishutbun Langkat Azrinal Lubis.

Sementara Bahri, selaku pengusaha menjelaskan, keberanian pihaknya mengerjakan lahan kawasan hutan itu karena kawasan hutan yang mereka rambah tidak termasuk kawasan KSDA.

“Saya mengerjakan lahan di Dusun Sidomulyo, Desa Karya Maju, Kecamatan Tanjung Pura ini, karena lahan tersebut tidak termasuk KSDA, serta sudah ada izin dari BKSD Kabupaten Langkat,” urainya.

Bahri yang juga mantan anggota DPRD Langkat periode lalu ini mengungkapkan, lahan tersebut juga sudah disetujui oleh pihak Balai Pemantapan Kawasa Hutan (BPKH) Sumut dan lahan yang dikerjakan sekarang ini, merupakan lahan milik pihak Badan Permuswarahan Desa (BPD) Karya Maju,”kilahnya.

Terkait batas kawasan hutan, Azrinal menerangkan, kalau perambahan hutan yang dilakukan pengusaha tadi, sudah masuk dalam kawasan hutan, baik KSDA atau Hutan Produksi (HP) dan atau Hutan Produksi Terbatas (HPT). “Yang jelas, perambahan kawasan hutan ini sudah masuk dalam kawasan hutan negara,”tegasnya.

Terpisah, Seksi Perlindungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Kabupaten Langkat, Jendri menarangkan, sesuai batas yang diketahui pihaknya, kalau perambahan hutan di Desa Karya Maju, Tanjung Pura, sudah meluas ke KSDA sejauh 200 meter. Pun begitu, pihaknya menyarahkan tapal batas tersebut ke Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Sumut, selaku pemegang peta. “Kalau dilihat di lapangan, perambahan sudah mengenai KSDA, tapi mengenai batasnya, yang lebih tahu BPKH Sumut,”terang dia.

Sekretaris Himpunan Nelayan Indonesi (HNSI) Rukun Desa Suka Maju, Kecamatan Tanjung Pura, Abdul Manan (51) mengatakan, kawasan yang dikerjakan excavator pengusaha sudah mengenai Paluh Haji dan Paluh Berembang, yang dulunya merupakan hutan KSDA. (ndi)

Perbakin Sumut Sumbang Warga Korban Banjir

MEDAN-Pengurus Provinsi Olahraga Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) Sumut memberi bantuan bahan makanan bagi warga korban banjir di Kota Medan dalam gelaran bakti sosial yang berlangsung Sabtu (2/4) lalu. Bantuan tersebut diantar langsung di empat lingkungan di Kelurahan Medan Polonia, yang mengalami musibah banjir lebih parah.

Ketua Harian Pengprov Perbakin Sumut Musa Idhishah mengatakan bhawa pihaknya turut prihatin atas musibah banjir yang melanda beberapa titik di kawasan Kota Medan. Karena itu, terang pria yang akrab disapa Doddi ini, berangkat dari rasa kepedulian antar sesama, Pengprov Perbakin Sumut menggelar bakti sosial memberikan sumbangan untuk meringankan beban warga.

“Kami berharap, bantuan ini dapat meringankan warga korban banjir. Karena memang saat ini mereka sangat membutuhkan bahan makanan dan air bersih untuk minum,” kata Doddi.

Bantuan bahan makanan itu sendiri terdiri dari air mineral, minyak goring, mie instant, gula, dan ikan sarden. Bantuan itu sendiri disalurkan kepada warga Lingkungan III, V, VII, dan X di Kelurahan Polonia Kecamatan Medan Polonia, dan diterima langsung oleh kepala lingkungan masing-masing, didampingi Sekretaris Kelurahan Polonia, Ahmad, dan Kasi Tramtib, Chaidir.

“Bantuan bahan makanan seperti ini memang sangat kami butuhkan. Karena walaupun air sudah surut, namun kami belum bisa banyak beraktifitas karena harus membersihkan rumah,” kata Murni, Kepling V Kelurahan Polonia.
Warga korban banjir sendiri terlihat sangat antusias saat menerima sumbangan tersebut. Dari dapur umum yang berada di Lingkungan X Kelurahan Polonia, warga korban banjir terlihat mulai berdatangan saat mengetahui kedatangan sumbangan.

Di sela-sela pemberian sumbangan, beberapa pengurus Perbakin Sumut diantaranya, pengurus bidang kegiatan sosial Ir Riandi Mairiharno, H Syailendra Damanik, Usman, Rusli Hakim Lee dari bidang Berburu, serta wakil Sekretaris M Ilham dan Yuli, berkesempatan meninjau langsung lokasi rumah warga yang diterjang banjir.
Kelurahan Polonia sendiri memang merupakan salah satu kawasan terparah dihanta banjir kemarin. Di lingkungan III tercatat 175 rumah terendam, lingkungan V 372 kepala keluarga terpaksa mengungsi, lingkungan VII sekitar 100 rumah, dan lingkungan X berkisar 189 rumah. (jun)

Raffi Ahmad Tantang Mario

MAKASSAR-Legenda tinju Indonesia Ellyas Pical dipastikan akan menyaksikan pertandingan tinju kelas dunia yang bertajuk “Superchampion” antara Chris John melawan Daud Yordan yang akan dilaksanakan di Hall D2 Jakarta Internasional Expo, Kemayoran-Jakarta pada 17 April 2011.

Promotor tinju sesama artis Raja Sapta Oktohari di Makassar, Minggu, mengatakan bahwa dua petinju kebangsaan Indonesia itu akan saling mengalahkan diatas ring karena keduanya merupakan juara pada kelas bulu WBA.
“Konsep pertandingan yang akan kami hadirkan kepada masyarakat Indonesia yakni `sportainment` yang memadukan antara olahraga dan infotainment karena keduanya merupakan magnet bagi masyarakat bagi semua kalangan,” ujarnya.
Selain perebutan gelar Super Championship kelas 57,1 kg WBA antara Chris John melawan Daud Yordan, Mahkota Promotion juga akan menyiapkan pertandingan dari kalangan selebritis dengan mempertemukan antara Raffi Ahmad melawan Mario Lawalatta dan Samuel Reza melawan Didi Riyadi.

Ia mengungkapkan jika para selebritis ini akan memulai latihan rutin sebelum pertandingan resmi dilaksanakan.  (net/jpnn)

Taufik tak Perlu Diseleksi

SEMARANG – Mantan pebulutangkis nasional, Heryanto Arbi, mengatakan PBSI tidak perlu menggelar seleksi untuk menentukan pemain yang masuk tim Indonesia yang diterjunkan pada Piala Sudirman di Qingdao, China, 22-29 Mei 2011.

“Tidak perlu ada seleksi lagi karena kekuatan bulu tangkis kita sudah terlihat dan hanya itu-itu saja. Kalau toh diseleksi, yang muncul sebagai pemenang juga mereka,” katanya.

Menurut Heryanto, yang dua kali membela Indonesia pada perebutan piala bulu tangkis dunia beregu campuran tersebut, yang masuk tim inti adalah pebulutangkis terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini. Ia menyebutkan, untuk tunggal putra sudah pasti terdiri dari Taufik Hidayat, Simon Santoso, dan Dionysius Hayom Rumbaka, kemudian untuk ganda putra pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan.

Kalau untuk kelompok putri, kata juara All England dua kali (1993 dan 1994) tersebut, terus terang dirinya tidak terlalu mengikuti tetapi yang penting adalah yang terbaik yang masuk tim Piala Sudirman.
“Demikian juga dengan ganda campuran. Saya kira seluruh pemain yang masuk tim inti adalah yang terbaik di Tanah Air ,” kata juara dunia 1995 itu. (net/jpnn)

Simpan HP Curian di Celana Dalam

Beginilah kalau maling masih kelas teri. Melihat polisi langsung kabur. Padahal, polisi tersebut hendak menanyakan surat-surat kendaraan, tetapi dua pemuda yang baru saja mencuri HP, malah lari terbirit-birit.

Karena lari, Polisi Lalulintas (Polantas) itupun curiga dan mengejar kedua pemuda yang belakangan diketahui bernama Eko (29) Warga Jalan Marelan Kecamatan Medan Marelan dan Putera (29), warga Jalan Perwira Kecamatan Medan Deli. Akhirnya, upaya pelarian kedua pemuda itupun gagal, mereka berhasil ditangkap.

“Ya, keduanya mau lari saat akan saya tilang, sehingga saya harus kejar-kejaran dengan mereka. Ternyata setelah tertangkap, eh rupanya mereka pencuri,” ujar Briptu Hendra personel Satlantas Polresta Medan, Minggu (3/4).
Dijelaskannya, kecurigaannya timbul karena saat ditangkap, HP curian yang disimpan di celana kolornya keluar. Saat ditanya, keduanya gugup dan mengaku kalau HP itu baru mereka curi.

Sementara, Eko mengaku, HP curian tersebut rencananya akan dijualnya demi memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan istrinya. “Saya mencurinya demi istri. Hasil penjualan HP ini akan saya berikan kepadanya,” ujar Eko. (mag-8)

Penggali Pasir Peduli DAS

TEBING TINGGI- Dalam menjaga ekosistem Sungai Padang yang menjadi kebanggaan Kota Tebing Tinggi tampaknya bisa dilakukan siapa saja. Contohnya seorang penggali pasir, Jansen Lumbantobing (38).

Warga Jalan Ikhlas Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi ini ternyata peduli dengan pinggiran Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan menanami dan menjaga tanaman produktif. Pantauan Sumut Pos di lokasi, Minggu (3/4) sore, kondisi Sungai Padang memang menyedihkan. Sungai tersebut mengalami pelebaran (abrasi) karena terkikis oleh aliran air sungai di kala banjir datang. Menurut warga setempat, pendangkalan Sungai Padang pun terlihat di kala air surut. Dulu, saat surut kedalaman sungai mencapai satu meter, sekarang kedalaman 50 centimeter. “DAS harus dijaga dengan betul, kita berbuat dengan menanami pohon produktif seperti mangga, durian, pisang dan tanaman lainnya agar bisa dimanfaatkan dan bisa mendatangkan nilai rupiah,” terang Jansen dengan polosnya.

Jansen tak lain adalh seseorang yang menggantungkan hidupnya pada Sungai Padang. Sehari-hari dirinya menggali pasir di sungai tersebut untuk dijual kepada pembeli. Nah, di sela waktu tersebutlah dirinya menyempatkan diri untuk menanami daerah pinggiran sungai dengan tanaman produktif. “Kalau tak ada kita siapa lagi yang mau menjaga kelangsungan ekosistem Sungai Padang ini. Kita rela berbuat tanpa pamrih, biarlah pahala saja yang kami terima. Kalau tak dikorek dan diambil pasirnya sungai tersebut pasti lama-lama akan menjadi daratan,” ucap Jansen.
Jansen yang didampingi teman-temannya Jali, Adi, Yetno, Niman, Mak Atan, dan Babe Manik juga menyayangkan tindakan pabrik-pabrik yang membuang limbah ke dalam aliran Sungai Padang. “Lihatlah ke sungai, lumpur mengendap dari buangan limbah industri. Mancing kita sehari pun tak ada dapat. Kalau pabrik buang limbah, kasihan kan ikan-ikan kecil pada mati,” jelasnya.

Lanjutnya, sementara air sungai tersebut masih digunakan warga pinggir sungai untuk kebutuhan seharihari seperti mandi dan mencuci. Kedepan, harap Jansen, mungkin Pemerintah Kota Tebing Tinggi harus lebih peduli dan menjaga nama kebesaran Kota Tebing Tinggi dengan Sungai Padang membela jantung kota yang bisa menjadi simbol kebesaran. (mag-3)

Sekuriti HDTI Baku Hantam

MEDAN- Petugas keamanan (sekuriti, Red) Hotel Danau Toba Internasional (HDTI) Jalan Imam Bonjol Medan baku hantam di dalam hotel, Sabtu (2/4) malam pukul 23.30 WIB. Satu petugas sekuriti terluka dan telah
membuat pengaduan ke Mapolsekta Medan Kota.

Menurut H Lubis (51) seorang petugas sekuriti HDTI mengatakan, perkelahian tersebut berawal ketika seorang Chief Security memarahi dan tak mengizinkan rekannya berada di hotel tersebut karena sudah dipecat. “Karena teman kami itu tidak merasa dipecat, kemudian dia melawan sehingga terjadi pertengkaran,” kata H Lubis.
Akhirnya, lanjut Lubis, pertengkaran itu berujung pada perkelahian. “Chief Security itu memukul teman kami. Melihat itu, beberapa sekuriti mencoba menolong, tapi Chief Security itu melawan sehingga terjadi perkelahian. Dia (Chief Security, Red) yang pertama memukul dan kami tidak terima,” tambahnya.

Sementara itu, pengacara Hotel Danau Toba International Ojak Nainggolan SH MH kepada wartawan mengatakan, yang dilakukan Chief Security sudah sesuai, karena pegawai sekuriti tersebut sudah dipecat dan ditegur, namun tidak terima dan mereka langsung mengeroyok. “Tidak dibenarkan pegawai yang sudah dipecat berada di dalam HDTI. Dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), sudah jelas siapa pemegang saham. Namun ada 3 pihak lain yang tidak terima atas pemecetan ini,” tegasnya kepada wartawan.

Indri, GM Hotel Danau Toba International kepada wartawan di lobi hotel mengatakan, seorang pegawainya mengalami luka serius akibat dikeroyok. “Yang luka itu pegawai kita bernama Pak Rahmad. Kita sudah laporkan ini ke Polsekta Medan Kota,” tegasnya.

Kanit Reskrim Polsekta Medan Kota AKP Sangkot Simare-mare SH membenarkan kejadian tersebut. “Memang benar dan korbannya sudah buat laporan. Kasus ini sedang kita lidik dan kita sedang memintai keterangan dari saksi-saksi. Anggota sudah kita turunkan untuk melakukan pengamanan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Sangkot Simare-mare.

Tidak berapa lama, Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga SH yang didampingi Kasat Intelkam Polresta Medan Kompol Ahyan tiba di HDTI. Setelah selesai bertemu dengan kedua belah pihak, Kapolresta Medan pun meninggal hotel.(jon)

Penyaluran BOS Harus Dimonitoring

Penyaluran dana Bantuan Operasional Siswa (BOS) di Medan, tidak dipungkiri masih bermasalah. Sejauh ini, secara keseluruhan sekolah swasta belum menerima alokasin dana tersebut. Seperti apa tanggapan anggota dewan terkait hal ini? Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Ari Sisworo dengan anggota Komisi B DPRD Medan Salman Al Farisi, Minggu (3/4).

Menurut Anda, apakah dana BOS tahun ini sudah tersalur secara baik ke sekolah-sekolah yang berhak menerimanya?
Dari informasi yang saya peroleh, untuk sekolah-sekolah negeri telah tersalurkan. Namun, sangat disesalkan, ada aduan dari sekolah-sekolah swasta, mereka belum menerima dana BOS tersebut. Bukan hanya satu, tapi informasi yang berkembang semua sekolah swasta belum menerima dana BOS itu.

Apakah ini menunjukkan kinerja Dinas Pendidikan tidak maksimal?
Arahnya memang ke sana. Karena, sangat disayangkan jika hal ini terjadi. Karena dari semua sisi, urgensi sekolah swasta dengan negeri tidak ada bedanya, hanya status swasta dan negerinya saja. Artinya, persoalan ini memang pada prinsipnya tidak perlu terjadi. Meskipun memang, dalam penyaluran dana BOS ke sekolah swasta mesti ada Memorandum Of Undrestanding (MoU) antara pihak sekolah dengan Pemko Medan, dalam hal ini Pemko Medan langsung melalui Wali Kota Medan Rahudman Harahap.

Dari kejadian ini, poin penting apa yang bisa diambil?
Harusnya ada kejelasan dari Dinas Pendidikan Kota Medan untuk mengkomunikasikan dengan pihak sekolah swasta. Apalagi yang menjadi pertanyaan, Medan menjadi kota pertama yang mendapat penyaluran dana BOS. Seharusnya, yang pertama bisa lebih dahulu selesai. Dan lagi, Medan juga harus jadi percontohan bagi daerah lainnya. Dengan kondisi ini, itu sama artinya Medan tidak menunjukkan kinerja yang baik.

Apa yang perlu dilakukan?
Dalam posisi ini guna mendorong percepatan penyaluran atau pendistribusian dana BOS, sebaiknya Wali Kota Medan Rahudman Harahap turun tangan langsung, guna melakukan monitoring ke sekolah-sekolah. Dengan monitoring itu, Wali Kota bisa mengambil kesimpulan, dimana yang perlu dibenahi. Dari hasil itu juga, mungkin akan memberi jawaban apakah keterlambatan penyaluran dana BOS tersebut karena perbuatan oknum atau bagaimana. Dan perlu digarisbawahi adalah persoalan dana BOS ini sangat sensitif. Karena perlu sebuah pengawasan ekstra.(*)

Bisnis MLM Travel Berbasis Online

Travel Ventor Internasional (TVI) Express

MEDAN- Usaha yang bergerak dalam bidang Multi Level Marketing (MLM) kembali booming di Indonesia, terutama di kota-kota besar, dan tentu saja Medan ikut menjamur.

Salah satu MLM yang saat ini sedang digemari oleh masyarakat yaitu Travel Ventor Internasional (TVI) Express, dimana bisnis ini bergerak dalam bidang tour dan travel berbasis online. Dan Bisnis network ini merupakan pertama yang ada didunia. Bisnis yang berbasis di bidang pariwisata ini sudah beroperasi di Medan selama 1 tahun, dan member lebih kurang 50 ribu member. Sedangkan untuk Indonesia sudah sekitar 500 member.

New Presidential Associate TVI Express Medan, Benny Matondang mengatakan, sambutan Kota Medan akan TVI sangat luar biasa, karena MLM ini memberikan keuntungan bagi membernya. Dengan membayar uang pendaftaran sebesar Rp2.600.000, maka member mendapatkan hadiah penginapan 3 malam, 4 hari di hotel atau menginap di resort 7 malam, 8 hari. “Selain itu, member akan mendapatkan hak usaha,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, perusahaan akan memberikan kompesasi bagi para member. “Keuntungan hak usaha yang membuat TVI menjadi pilihan untuk mengikuti program ini,” ujar Benny.

Kompensasi tersebut akan sesuai dengan sistem  perusahaan, bahkan kompensasi ini dibayarkan berdasarkan dolar. Dengan sistem hanya memasarkan minimal kepada  2 orang saja.

Hal ini yang membedakan dengan MLM yang lain. Bahkan dengan hak usaha itu, member akan dapat kompensasi  mencapai Rp100 juta hanya dalam beberapa bulan. Karena dalam sistem Hak Usaha ada sistem MGM (member Get Member).

Untuk memasyarakatkan TVI Express, maka selama penyelenggaraan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), TVI Express membuka stand agar masyarakat dan para member dapat diberikan pengetahuan mengenai MLM Internasional.

Untuk saat ini, TVI Express telah bekerja sama dengan ELJOHN yang memiliki jaringan lebih dari 45 perusahaan, sehingga member dapat fasilitas diskon harga yang masuk dalam group ini. Selain itu, TVI Express juga menjadi media memperkenalkan budaya Indonesia. “Dan pangsa pasar dari member ini biasanya adalah Midle up,” papar Benny.

Johan, New Platinum Associate mengatakan, teknologinya menggunakan Revolving Matrix, sistem perdana di network. TVI Express yang berbasis pariwisata ini juga ikut mendukung pemerintahan Sumut  untuk mempromosikan pariwisatanya. Menariknya, Arab Saudi ikut dalam MLM ini. (mag-9)

Dibanderol Rp5 Jutaan

XL Siapkan 5 Ribu Nexus S

JAKARTA – Untuk tahap awal penjualan Nexus S di Indonesia, XL Axiata yang menjadi operator pertama smartphone Google di tanah air itu, menyiapkan sebanyak 5 ribu unit untuk dilempar ke pasaran.

General Manager Corporate Communication XL Axiata Febriati Nadira mengatakan, dalam menjual Nexus S memang menggandeng secara resmi Samsung, yang memang sebagai produsen handset tersebut. Sehingga semua penjualan sampai dengan service center dapat dilakukan di semua retail Samsung.

”Masalah harga XL menjual Nexus S ini dengan harga Rp5,499 juta. Pembeli akan mendapatkan beberapa paket sebagai bagian dari bundling ini,” terangnya di Jakarta.

Dalam paket antara Samsung Nexus S dengan XL Axiata ini, pengguna akan mendapatkan beberapa bonus yang terdiri dari diskon 50 persen paket data unlimited selama 3 bulan. Termasuk 150 menit voice, 150 SMS dan 15 MMS.
Selain menjadi operator pertama, kehadiran Nexus S menjadi ponsel cerdas perdana di tanah air yang menggunakan sistem operasi Android paling baru, yaitu Gingerbread.

Nexus S yang dihadirkan pertama kalinya pada 16 Desember 2010, merupakan smartphone kedua Google, setelah Nexus One. Berbeda dengan ponsel sebelumnya, Nexus S ini Google menggandeng Samsung sebagai produsennya. (net/jpnn)