MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) terus menggencarkan pelaksanaan kegiatan Operasi Yustisi Pendisiplinan Protokol Kesehatan (Prokes) dan Peyekatan dalam rangka menekan penyebaran Covid-19, Senin (31/5).

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi me-ngatakan, sasaran Ops Yustisi, yakni pengelola atau pelaku usa-ha rumah makan, restaurant, cafe, tempat hiburan malam, pusat perbelanjaan, tempat keramaian di Terminal Sambu Jalan Bengkalis I Simpang Sambu, di sekitaran Olimpia Jalan MT Haryono, Mia Cafe 2 Jalan Purwo simpang Utomo dan TST Purwo Medan.

Selain itu, lanjutnya, Warkop Si Birong 8288 Jalan Rakyat Medan Perjuangan, Nasi goreng Pak Eko Jalan Rakyat Medan Perjuangan, Warkop Cut Me dan You Jalan Rakyat Medan Perjuangan, Ti Amo Coffe Shop Jalan Rakyat Medan Perjuangan, Kede kopi Tarik Jalan Rakyat Medan Perjuangan, TST Nasya Jalan Mustapa dan Champion PS3-PS4 Jalan Alfalah 5 Medan.

“Tim gabungan yang terdiri dari personel Polda Sumut, personel TNI, Gugus Tugas Satgas Covid, Satpol PP Provinsi Sumut dan BPBD Provinsi Sumut pun dikerahkan dalam Ops Yustisi tersebut,” ujarnya kepada sejumlah wartawan di Medan.

Dikatakannya, sejak Pukul 10.00 WIB, tim Ops Yustisi Covid-19 melakukan pemberian masker bagi masyarakat yang tidak memakai masker dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan Prokes sebagai antisipasi penyebaran Covid-19, di Terminal atau Pajak Sambu dan Depan atau Pajak di sekitar Olimpia Medan.

Kemudian, lanjutnya, pada pukul 20.00 WIB melakukan penertiban di cafe, resto, warung di seputaran Jalan Purwo, Jalan Rakyat, Jalan Mustapa dan Jalan Alfalah 5 Medan. “Kami tidak henti memberikan himbauan kepada masyarakat untuk mematuhi protokol 5M dimanapun berada. Kami harap tingkat kesadaran masyarakat untu patuh semakin tinggi sehingga dapat menekan laju penyebaran Covid-19,” pungkasnya. (mag-1/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Edy Rahmayadi menunjuk Afifi Lubis sebagai Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, pasca R Sabrina purnatugas pada Senin (31/5). “Pltnya saat ini saya tandatangani, tapi calonnya ini (menunjuk Afifi Lubis),” kata Edy menjawab wartawan di Gedung Paripurna DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Senin.

Menurut Gubsu, penunjukkan itu dilakukan agar tidak terjadi kekosongan jabatan Sekdaprovsu. Namun, Edy menyebut bahwa jabatan Plt Sekdaprovsu tersebut keberadaannya tidak akan lama di Pemprov Sumut Ia menyatakan jabatan itu hanya untuk satu pekan saja.”Dilakukan penunjukkan Plt dalam satu minggu, yakni Afifi,” katanya.

Selanjutnya, mantan Pangkostrad itu akan menunjuk satu orang pejabat eselon II Pemprov Sumut untuk mengisi posisi sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Sekdaprovsu. Sosok Pjs sekda ini nantinya akan bertugas sampai akhirnya pejabat Sekdaprovsu defenitif terpilih.”Dalam satu minggu ke depan akan ada, sambil menunggu definitif itu, harus ada Pjs. Nanti kita Pjs kan. Siapa dia? Nanti kita tunggu seminggu ini, itulah kita evaluasi,” ungkapnya.

Terkait seleksi jabatan eselon I Pemprovsu yang belum juga dilakukan, Edy mengaku tak ingin buru-buru dan gegabah. Ia ingin semua yang terlibat dalam tim seleksi (Timsel) harus merupakan orang-orang yang berkompeten. Sehingga harapannya proses seleksi yang dilakukan bisa menghasilkan sosok yang berkualitas.

Sebab jabatan sekda, kata Edy, merupakan jabatan vital di suatu pemerintahan termasuk Pemprov Sumut. Sekda berperan membantu kepada daerah menyusun kebijakan, mengoordinir seluruh OPD yang ada agar program pembangunan bisa berjalan sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan. “Ke depan harus lebih baik. Jangan malah mundur. Hari ini sama dengan esok itu adalah salah. Untuk itu esok harus lebih baik dari hari ini. Itulah sebabnya kita belum lakukan seleksi,” pungkasnya.

Afifi Lubis saat ini menjabat Sekretaris DPRD Sumut. Penunjukkan itu membuat Afifi kembali akan rangkap jabatan.”Kalau memang begitu keputusannya. Kita kan prinsipnya bekerja memberikan yang terbaik dalam melaksanakan tugas-tugas pokok. Saya pikir itu menjadi keputusan pimpinanlah, kalau itu kita siap-siap saja,” ungkap Afifi.

Dia juga mengaku siap bekerja dengan sebaik-baiknya sesuai amanah yang diberikan pimpinan. “Saya pikir tinggal memenej saja ya, bagaimana supaya bisa berjalan secara harmonis,” kata mantan wakil wali Kota Sibolga itu.

Sedangkan Senin sore kemarin, suasana haru dan tangis para Aparatur Sipil Negara (ASN) mengiringi upacara pelepasan Sabrina, di hari terakhir sebagai Sekdaprovsu. Kesedihan juga terlihat dari raut wajah Sabrina pada prosesi upacara perpisahan tersebut. “Hari ini terakhir saya bekerja. Saya berharap saudara-saudara dapat terus bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing dengan semestinya, serta terus menambah etos kerja,” ucapnya.

Sabrina juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari seluruh ASN yang telah membantunya dalam bekerja selama ini. Selain itu, ia juga memohon maaf atas kekhilafan selama ini baik perkataan maupun tingkah laku dalam bekerja.”Mari kita bekerja semaksimal mungkin. Pengabdian kita adalah untuk kesejahteraan masyarakat, yang akan benilai sebagai amal ibadah kita,” katanya.

Usai memberikan sambutan, Sabrina pun berpamitan dengan seluruh pegawai kesekretariatan yang hadir pada saat itu. Diketahui, Sabrina mengabdi sebagai ASN kurang lebih selama 35 tahun yang ia rintis pada 1986 ketika masih kuliah di IPB Bogor. Berbagai pengalaman jabatan dan pekerjaan pernah diembannya. Diantaranya sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Pangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bahkan pernah menjabat Plh Gubernur Sumut pada 2018.

Sementara itu, Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution,SE,MM mengucapkan terimakasih kepada Sekda Provinsi Sumut, Dr Ir R.Sabrina,MSi atas pengabdiannya selama ini untuk masyarakat kota Medan yang merupakan bagian dari masyarakat Provinsi Sumut. Ucapan terimakasih tersebut disampaikan Wali Kota Medan usai menghadiri acara pelepasan Sekda Provinsi Sumut yang memasuki masa purnabakti di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubsu, Selasa (1/6). “Saya mengucapkan terimakasih atas pengabdian yang diberikan ibu Sabrina untuk masyarakat kota Medan yang merupakan bagian dari masyarakat Provinsi Sumut.”kata Wali Kota Medan.

Dengan mengenakan pakaian adat Batak Toba, Wali Kota Medan hadir didampingi Sekda Kota Medan, Ir Wiriya Alrahman,MM, Asisten Administrasi Umum, Renward Parapat,ATD.,MT dan Plt Asisten Pemerintahan dan Sosial, Khairul Syahnan, ST,MAP.

Secara pribadi Wali Kota Medan mengatakan R. Sabrina telah banyak membantu dirinya dari sejak dilantik menjadi Wali Kota Medan.”Ibu Sabrina banyak memberikan masukan, saran dan bimbingan kepada saya sejak saya menjabat sebagai Wali Kota Medan,” ujar Wali Kota Medan. (prn/map/ila)

TEKS FOTO

PURNABAKTI: Suasana haru dan tangis mengiringi kepergian R Sabrina usai upacara pelepasan dirinya sebagai Sekdaprov Sumut, yang memasuki masa purnabakti di Lapangan Apel Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro No.30 Medan, Senin (31/5) sore. IST

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Disiplin protokol kesehatan jangan menjadi beban untuk selalu diterapkan dalam setiap aktivitas di luar rumah, tak terkecuali di lingkungan rumah sakit. Hal ini tak lain untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Direktur Utama RSUP HAM, dr Zainal Safri, SpPD-KKV SpJP (K) menegaskan, selain pegawai, protokol kesehatan harus selalu dijalankan selama di lingkungan rumah sakit, termasuk oleh pasien dan pengunjung rumah sakit.

Mulai dari memakai masker, menjaga jarak, rajin cuci tangan, hindari kerumunan, hingga cek suhu tubuh. “Dengan protokol kesehatan, harapannya kita bisa memproteksi diri sendiri dan staf kita terhadap bahaya penularan Covid-19,” ujar Zainal saat memberi pengarahan kepada petugas pelayanan di halaman Gedung Administrasi RSUP HAM, Senin (31/5).

Dikatakan Zainal, pengarahan ini dilakukan untuk mengingatkan kembali agar petugas pelayanan selalu disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, sebagai salah satu upaya antisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan RSUP HAM. Menurutnya, pelaksanaan protokol kesehatan ini diharapkan pula tidak menjadi beban bagi siapapun. Petugas pelayanan harus bisa menjadi contoh teladan bagi para pasien dan pengunjung agar protokol kesehatan dapat terlaksana dengan baik di lingkungan RSUP HAM.

“Mulailah dari sendiri, dari hal-hal yang kecil. Kalau kita sudah mengikuti protokol kesehata tentunya pengunjung atau keluarga pembesuk pasien akan mengikuti juga. Jangan pula kita sebagai garda terdepan dalam penanggulangan Covid-19 malah memberikan contoh yang tidak,” tegas Zainal.

Sementara itu, Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSUP HAM Dr dr Fajrinur MKed (Paru) SpP (K) mengingatkan, bahwa kebijakan peniadaan jam besuk pasien masih berlaku selama masa pandemi Covid-19. Selain itu, setiap pasien yang dirawat inap hanya boleh didampingi oleh satu orang keluarga. Karena itu, diminta seluruh petugas pelayanan, terutama petugas satpam bisa mengawasi pelaksanaan kebijakan tersebut.

“Sejauh ini manajemen RSUP HAM telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan rumah sakit. Selain menjalankan protokol kesehatan dengan ketat dan meniadakan jam besuk pasien, manajemen juga melakukan pemeriksaan swab test RT-PCR secara rutin dan vaksinasi Covid-19 terhadap seluruh petugas pelayanan dan pegawai,” pungkasnya. (ris/ila)