INVENTARISIR: Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah rakor dengan tim pelaksana inventarisir dan identifikasi aset di Ruang Rapat, Jalan Jendral Sudirman, Selasa (25/5).
BINJAI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Binjai H Amir Hamzah mengikuti rapat koordinasi dengan tim pelaksana kegiatan pembinaan pengelolaan barang milik daerah di Ruang Rapat, Jalan Jendral Sudirman Nomor 6, Selasa (25/5).
INVENTARISIR: Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah rakor dengan tim pelaksana inventarisir dan identifikasi aset di Ruang Rapat, Jalan Jendral Sudirman, Selasa (25/5).
Dalam hal ini, Pemko Binjai akan melakukan kegiatan inventaris dan identifikasi tanah milik Pemko Binjai mengenai Hak Guna Bangunan (HGB) di atas Tanah Hak Pengelolaan (HPL) 01 dan 02 milik Pemko Binjai dan kawasan tanah eks kuburan cina Jalan Jamin Ginting yang di atasnya berdiri bangunan ruko di depan SPBU Rambung.
“Saya minta kepada tim siapkan data dan dokumen yang sesuai, kerjakan yang baik dan benar sehinga data betul- betul valid tidak berulang-ulang,” ujarnya.
Dia juga berharap agar lebih berhati-hati untuk mengeluarkan surat tanah. “Saya harap untuk lebih berhati-hati mengeluarkan surat tanah untuk hal apapun itu, kalau memang benar aset pemko lampirkan bukti serta dokumen-dokumennya,” kata Amir.
Sementara, Kepala BPKPAD Affan Siregar menyampaikan akan bekerja semaksimal mungkin. “Kami akan bekerja semaksimal mungkin. Saya harap kerjasamanya untuk semua tim. Dan untuk BPN (Badan Pertanahan Nasional), jika ada berkas yang kurang lengkap, mohon disampaikan sesegera mungkin dan mohon dampingannya,” tukasnya. (ted)
AUDIENSI: Wabub Langkat, H.Syah Affandin, SH menerima audiensi DMDI Kabupaten Langkat.ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS.
LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Kabupaten Langkat, nyatakan siap bersinergi dalam membangun Kabupaten Langkat untuk mewujudkan Langkat yang maju dan religius, serta mendukung pemberantasan narkoba dan perjudian.
AUDIENSI: Wabub Langkat, H.Syah Affandin, SH menerima audiensi DMDI Kabupaten Langkat. ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS.
Hal itu disampaikan Ketua DMDI Langkat Agung Kurniawan, Waka DMDI Langkat T.Said Firhad Assaga, Sekretaris DMDI Langkat Tengku Handsrei Fauzi dan anggota DMDI Langkat Ahmad Daman Huri, ketika melakukan audiensi kepada
Wabup Langkat, H Syah Afandin didampingi Kadis Kominfo H.Syahmadi, dan Kakan Kesbang Pol Faisal Badawi, Kamis (27/5).
Pada kesempatan itu, Agung menyampaikan tujuan audiensi dengan tujuan menguatkan silaturahmi dengan Pemkab Langkat serta memperkenalkan pengurus DMDI Langkat.
Selain itu, Agung juga menyampaikan program kerja DMDI Langkat. Berupa kegiatan sosial di masa pandemi Covid-19, seperti pembagian masker, handsanitizer, disinfektan. Juga melakukan penyerahan bantuan banjir, pasar murah ramadhan dan pemberian paket sembako dhufa.
“Kami siap bersinergi untuk Langkat maju dan sejahtera,” sebut Wabup. Sebelumnya, Wabup dampingi Inspektur Kabupaten Langkat H Amril mengikuti pembukaan Rakornas pengawasan intern pemerintah tahun 2021 secara webinar, dari rumah LCC Kantor Bupati Langkat, Stabat.
Rakornas ini dibuka secara langsung oleh presiden RI Joko Widodo, di Istana Presiden Bogor. Pada sambutanya Presiden mengingatkan kesinergitasan perekonomian.
Rakornas ini bertema “kawal efektifitas belanja, pulihkan ekonomi dalam rangka pengawasan percepatan pemulihan ekonomi dimasa penanganan COVID-19 dan program pemulihan ekonomi nasional”. (yas..)
GELEDAH: Penyidik Kejari Binjai lakukan penggeledahan di Kantor Dishub Binjai, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kebun Lada, Binjai Utara.
BINJAI, SUMUTPOS.CO – Untuk mengumpulkan barang bukti atas dugaan korupsi pengadaan CCTV, Tim penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Binjai melakukan penggeledahan di kediaman pribadi pegawai Dinas Perhubungan berinisial Ju, di Binjai Utara. Selain itu, penyidik juga menggeledah Kantor Dinas Perhubungan Binjai, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kebun Lada, Selasa(25/5).
GELEDAH: Penyidik Kejari Binjai lakukan penggeledahan di Kantor Dishub Binjai, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kebun Lada, Binjai Utara.
Pelaksana Harian Kepala Seksi Intelijen Kejari Binjai, Sutan Harahap menjelaskan, status perkara tersebut sudah naik ke tahap penyidikan. Karenanya, penyidik akan menetapkan tersangka dalam waktu dekat ini.
Sutan menambahkan, penyidik tengah mengumpulkan barang bukti dari hasil penggeledahan di dua lokasi terpisah tersebut. “Penyidik sedang mengumpulkan bukti-bukti dugaan korupsi di Dishub. Kemarin sudah dilakukan penggeledahan di kantor Dishub dan rumah,” ungkapnya.
Barang bukti yang dikumpulkan penyidik, kata dia, sejumlah dokumen penting dan komputer untuk melengkapi proses penyidikan. Penyidik menduga, pengadaan CCTV tersebut anggarannya mark-up.
“Ada beberapa dokumen surat dan fisik yang telah kita sita. Dan kita pelajari agar penyidik menyimpulkan bukti dugaan korupsi,” ujar Kasi Perdata dan Tata Usaha Negara Kejari Binjai ini.
Sementara, Kadishub Binjai, Syahrial enggan mengomentari soal penggeledahan yang dilakukan penyidik. Begitu juga keberadaan pegawai yang bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen berinisial Ju, Syahrial mengaku tidak tahu.
“Saya no kemen lah terkait pemeriksaan itu. Sampai sekarang (Ju) enggak tahu saya di mana,” kata Syahrial, ketika dimintai tanggapannya di Balai Kota Binjai, Jalan Jenderal Sudirman, Binjai Kota.
Setelah pemeriksaan ini, Syahrial secara langsung akan menyampaikan informasi ke publik mengenai pemeriksaan ini. “Nanti setelah ini, saya langsung yang akan melakukan konferensi pers,” tukasnya.
Diketahui, penyidik mengendus adanya dugaan korupsi pada pengadaan 24 unit CCTV yang dilakukan Dishub Binjai. Sumut Pos juga pernah memberitakan soal pengadaan dengan anggaran hampir Rp800 juta pada Agustus 2018. (ted)
DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan, Ruben Tarigan mengingatkan para orang tua untuk mewaspadai betul peredaran Narkoba, khususnya di kalangan anak-anak dan anak remaja. Karena mereka sering kali menjadi korban.
Hal ini disampaikan Ruben saat melaksanakan Sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2019 tentang Fasilitas Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotrapika dan Zat Adiktif lainnya, di Jalan Grilia Lingkungan II Kelurahan Pekan Tanjungmorawa, Kamis (27/5/2021). Menurut Ruben mengatakan, saat ini ada 3 musuh bangsa yang sangat berbahaya dan harus diwaspadai saat ini, yaitu radikalisme, Covid-19 dan Narkoba.
“Radikalisme itu menjadi musuh bangsa karena mereka yang menganut paham ini dengan mengatas namakan agama melakukan tindakan yang anti Pancasila dan NKRI, yang tentu mengancam keberlangsungan bangsa ini. Jadi yang mengatasnamakan agama apa pun yang tidak mengakui Pancasila dan NKRI, harus diberangus,” tegas Ruben.
Kedua, kata Ruben, Pandemi Covid-19 sudah sangat merajalela sehingga tidak ada tawar-menawar lagi untuk tetap mematuhi protokol kesehatan agar diri kita dan keluarga serta masyarakat tidak terkena virus yang mematikan ini. “Saat ini Pemerintah terus berupaya menanggulangi Pandemi. Untuk itu, dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk membantu pemerintah, bantuan yang paling kecil adalah dengan menerapkan protokol kesehatan dalam melakukan aktifitas sehari-hari,” terang Ruben.
Dan musuh bangsa yang ketiga, lanjut Ruben, adalah Narkoba yang juga memiliki daya rusak yang tinggi. Tidak peduli anak-anak, dewasa atau lansia semua bisa menjadi korbannya dan sampai saat ini negara masih belum mampu memberantas narkoba. Untuk itu dibutuhkan Kerjasama semua pihak untuk bergotong-royong memberantas Narkoba. “Bagi orang tua, harus mewaspadai betul peredaran Narkoba di kalangan anak-anak dan anak remaja, karena mereka sering kali menjadi korban,” ungkap Ruben.
Disebut Ruben, ada tiga ciri anak dicurigai pecandu narkoba. Pertama, malas mandi dan tidak bisa bangun pagi. Penampilannya gadel dan tidak perduli dengan yang lain. Kedua, si anak sudah sering mencuri uang di rumah, jadi kalau di rumah sering kehilangan uang maka patut dicurigai bahwa ada salah satu keluarga yang kecanduan narkoba.
“Ketiga, tetangga sudah sering kehilangan atau kecurian seperti sepeda, pot bunga, sendal, sepatu, kereta dan lain sebagainya. Bila ada satu lingkungan sering terjadi kehilangan, maka salah satu warga di sekitar ada yang kecanduan narkoba. Jadi sebagai anggota masyarakat kita harus peka terhadap hal ini,” imbau Ruben lagi
Bagi anak-anak kita terbebas dari narkoba kata Ruben, maka sesungguhnya ia terpilih menjadi pemenang di masa depan. “Para orang tua saya ingatkan untuk perhatikan tingkah laku anak-anak kita, bila memang terbukti sudah pemakai narkoba maka jangan malu untuk melaporkannya untuk segera di rehabilitasi, sehingga tidak selanjutnya menjadi orang gila,” pinta Ruben yang diiringi gelak tawa peserta.
Dalam Sosper kali ini turut dihadiri Komandan Satgas Deliserdang Hasan, Sekretaris PAC PDI Perjuangan Tanjungmorawa Ruly Kinanda, beserta pengurus PAC dan seluruh Pengurus Ranting se-Kecamatan Tanjungmorawa. (adz)
CUCI TANGAN: Siswa mencuci tangan saat akan memasuki area sekolah dalam PTM di SMP Negeri Hindu 2 Sukawati, Gianyar, Bali, Selasa (23/3). Pemkab Gianyar membuka PTM bagi siswa SD dan SMP dengan menerapkan prokes, mengatur jumlah siswa, serta membagi waktu belajar menjadi dua sesi.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tahun ajaran 2021/2022 bakal dilaksanakan pada Juli mendatang, namun hingga kini belum ada kepastian proses belajar mengajar dilakukan secara tatap muka di sekolah atau masih dengan sistem daring. Hingga kini, Dinas Pendidikan Kota Medan belum mendapatkan informasi valid atas keputusan tersebut.
Ilustrasi.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD, sekaligus Plt Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Medan, Muhammad Muliadi mengatakan, pihaknya belum mendapatkan kepastian dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 tentang kepastian dapat atau tidaknya sistem belajar tatap muka dimulai pada Juli nanti.
“Kita masih menunggu informasi dari Satgas, baik itu Kota Medan maupun provinsi. Jadi belum bisa kita pastikan, apakah sistem belajar tatap muka di sekolah bisa dimulai bulan Juli nanti atau tidak,” ucap Muliadi kepada Sumut Pos, Kamis (27/5).
Dikatakan Muliadi, ada banyak hal yang saat ini tengah dipersiapkan Dinas Pendidikan Kota Medan dalam rencana tatap muka di sekolah pada tahun ajaran baru nanti. Diantaranya, menginstruksikan kepada sekolah-sekolah supaya menyiapkan sarana dan prasarana agar sekolahnya layak untuk menerapkan sistem belajar tatap muka. Mulai dari sarana cuci tangan, penggunaan masker, sampai social distancing.
“Lalu guru-guru kan juga terus divaksinasi, itu juga salah satu upaya kita bilamana sistem belajar tatap muka jadi berlaku. Intinya kita sudah siapkan, jadi bila sistem belajar tatap muka berlaku, kita sudah siap. Tapi ya sekali lagi, kita masih menunggu kepastian soal itu,” ujarnya.
Namun Muliadi tidak menutup kemungkinan bila seandainya sistem belajar tatap muka di sekolah tidak jadi diberlakukan, mengingat saat ini penyebaran Covid-19 terus meningkat. Artinya, ada kemungkinan sistem belajar dalam jaringan (daring) bisa diperpanjang hingga masuknya tahun ajaran baru nanti. “Kalau memang belum diizinkan, ya tentu harus lanjut dengan sistem daring seperti yang selama ini sudah kita terapkan,” katanya.
Namun demikian, Muliadi menjelaskan, pihaknya tidak hanya mempersiapkan diri untuk sistem belajar tatap muka di sekolah. Akan tetapi, Dinas Pendidikan Kota Medan juga bersiap untuk membenahi dan meningkatkan sistem belajar mengajar lewat sistem daring.
“Sudah pasti sistem belajar daring tidak akan se-efektif sistem belajar tatap muka, itu sudah pasti. Tapi bila tidak memungkinkan untuk belajar tatap muka, maka ya harus dilanjutkan dengan sistem daring. Walaupun tidak se-efektif tatap muka, tapi kita akan terus berusaha agar kualitas sistem belajar daringnya bisa lebih baik,” tandasnya.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi II DPRD Medan, Sudari ST meminta Dinas Pendidikan Kota Medan untuk terus berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kota Medan maupun Satgas Covid-19 Sumut terkait kepastian sistem belajar tatap muka di tahun ajaran baru. “Karena harus ada kepastian soal belajar tatap muka ini, jadi atau tidaknya. Kita harapkan kondisi pandemi ini bisa semakin terkontrol kedepannya, supaya belajar tatap muka di sekolah bisa diterapkan bulan Juli nanti,” kata Sudari kepada Sumut Pos, Kamis (27/5).
Begitupun, Sudari mengaku mendukung langkah Dinas Pendidikan Kota Medan yang menyiapkan persiapan untuk berbagai kemungkinan kedepannya, baik untuk berlakunya belajar tatap muka ataupun dilanjutkannya sistem belajar daring.
“Disdik juga sangat perlu berkoordinasi dengan Dinkes untuk mengetahui jumlah ataupun persentase guru yang telah divaksinasi. Ini penting. Lalu Disdik juga harus terus memberikan pelatihan bagi para guru, supaya kalau sistem daring berlanjut, ada peningkatan kualitas pendidikan yang terjadi, walaupun mungkin tetap tidak sebaik sistem tatap muka,” pungkasnya.
Pertimbangkan Masukan Para Ahli
Mengenai hal ini, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengingatkan agar pemerintah daerah (pemda) juga memperhatikan peningkatan kasus Covid-19 di wilayahnya. “KPAI mendorong Pemda juga mempertimbangkan jumlah kasus covid-19 saat akan membuka sekolah,” jelas dia dalam webinar Evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh dan Persiapan Menuju Pembelajaran Tatap Muka, Kamis (27/5).
Selain itu, masukan dari para ahli penyakit menular juga merupakan hal penting untuk menjadi pertimbangan sebelum PTM terbatas. Lantas jika ada rekomendasi tidak ada pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas akibat peningkatan kasus Covid-19, itu harus dilaksanakan.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek, Jumeri menyampaikan, PTM terbatas di semua sekolah diperbolehkan hanya jika sekolah sudah memiliki persiapan sesuai dengan ketentuan.
’’Jika semua guru sudah divaksinasi dua tahap, maka pemerintah daerah dan kantor wilayah Kementerian Agama di kabupaten/ kota dan provinsi bisa mewajibkan sekolah membuka opsi pembelajaran tatap muka terbatas. Dua hal yang harus dilaksanakan sekolah adalah membuka opsi tatap muka terbatas dengan tetap membuka opsi pembelajaran jarak jauh,” ujarnya.
Jumeri mengatakan, untuk membuka opsi pembelajaran tatap muka terbatas tidak perlu menunggu tahun ajaran baru. Jadi, jika semua guru sudah divaksinasi, segera buka opsi PTM terbatas. “Ini tidak ada kapannya. Begitu bapak/ ibu guru sebagian besar atau seluruhnya sudah divaksinasi, segera buka opsi tatap muka terbatas. Membuka opsi tatap muka ini wajib. Tetapi, apakah siswanya berangkat sekolah atau tidak, diserahkan ke orang tua, mau memilih yang mana. Sekolah tetap harus menerapkan protokol kesehatan ketat sesuai aturan pemerintah,” jelas dia. (map/jpc)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Perusahaan milik BUMN, PT Kimia Farma Tbk akan mendatangkan jenis vaksin Covid-19 baru jenis CanSino, bulan depan. Vaksin produksi perusahaan biofarmasi spesialis vaksin asal Tiongkok, CanSino Biologics Inc ini disebut memiliki efektivitas cukup besar dalam penanganan Covid-19, sehingga hanya cukup dengan sekali suntik.
Corporate Secretary Kimia Farma, Ganti Winarno mengatakan, didatangkannya jenis vaksin Covid-19 baru ini untuk mendukung program vaksin gotong-royong yang diselenggarakan para pengusaha untuk para karyawannya.
“Kita harapkan sih bulan depan sudah ada supplynya yang masuk,”
ujar Ganti Winarno dalam webinar KPC-PEN, Kamis (27/5).
Vaksin CanSino sendiri, merupakan produk dari perusahaan biofarmasi spesialis vaksin asal Tiongkok yaitu CanSino Biologics Inc. Perusahaan tersebut mengembangkan kandidat vaksin Corona bernama Ad5-nCoV bersama tim yang dipimpin pakar penyakit menular dari militer Tiongkok, Chen Wei.
Selain CanSino, lanjutnya, pihaknya juga masih akan mendatangkan jenis vaksin Covid-19 Sinopharm. Sebab, dari 7,5 juta dosis perjanjian vaksin Sinopharm, baru 482.400 yang dikirim dri Tiongkok.
‘“Ini akan dikirimkan secara bertahap. Hingga saat ini lebih dari 70.000 yang sudah kita distribusikan dan ini terus bergerak dari hari ke hari,” tuturnya.
Ganti berharap, dua jenis vaksin itu bisa segera tiba di Indonesia untuk mempercepat kebutuhan vaksinasi. Dalam menyediakan kebutuhan vaksin, pihaknya harus berebut dengan negara lain karena suplai yang masih sedikit. “Mudah-mudahan untuk Indonesia senantiasa menjadi perhatian bagi produsen-produsen vaksin, mengingat jumlah penduduk Indonesia signifikan yang harus disuntik untuk herd immunity,” pungkasnya.
Ketua Tim Taskforce Covid-19 PT Astra International Tbk (ASII), Aloysius Budi Santoso mengaku belum bisa memprediksi potensi penghematan anggaran perusahaan dengan penggunaan vaksin jenis CanSino yang cukup satu kali suntikan. Sebab sejauh ini, belum ada informasi resmi terkait harga yang dibanderol untuk biaya penggunaan vaksin asal Tiongkok itu.
Sehingga, bisa saja harga vaksin CanSino akan diterapkan sama dengan Sinopharm yang juga digunakan dalam program vaksin Gotong Royong. “Jujur, kita tidak punya ide dengan CanSino sampai saat ini. CanSino boleh satu suntikan tapi kalau harganya katakanlah Rp800.000-an, ya kan sama saja,” ungkapnya.
“Sekarang kan Sinopharm harganya Rp350.000-an (Rp321.660) dengan fasilitas kesehatan Rp117.000 (Rp117.910). Jadi, total kan kira-kira kalau dua kali suntikan Rp879.140. Kalau CanSino satu suntikan juga sama ya sama saja,” terangnya.
Oleh karena itu, pihaknya enggan terlalu memikirkan terkait potensi penghematan anggaran dengan penggunaan vaksin CanSino. Menurutnya, terpenting saat ini ialah percepatan pelaksanaan program Gotong Royong yang melibatkan peserta dari karyawan Astra Group untuk segera terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok.
“Jadi, kami tidak berandai-andai dulu karena (harga) CanSino belum tahu persis. Sementara ini kami tidak berandai-andai tentang CanSino, kita fokus dulu kejar, berdoa 7,5 juta (dosis) segera datang dan Astra alokasinya,” tandasnya.
Vaksin CanSino diklaim punya efektivitas cukup besar dalam penanganan Covid-19. Kabar baik ini datang dari Institut Produk Biologi Wuhan setelah berbulan-bulan melakukan uji klinis fase 3 di beberapa negara.
Perusahaan Tiongkok, CanSino mengatakan, analisis sementara dari hasil uji coba tahap akhir menunjukkan vaksin ini memiliki efektivitas lebih dari 65 persen. Karena efektivitasnya ini, vaksin yang berbasis di Tianjin tersebut telah disetujui untuk penggunaan darurat di beberapa negara, termasuk Meksiko dan Pakistan.
Perusahaan CanSino juga mengatakan, selain tingkat kemanjuran 65 persen dalam mencegah penularan Covid-19, produknya juga 90 persen efektif melindungi gejala yang parah. Sampai saat ini, vaksin CanSino merupakan salah satu vaksin yang hanya memerlukan sekali suntik. Maksudnya adalah orang-orang tidak perlu lagi mendapatkan vaksin setelah suntikan pertama diberikan.
Menanggapi hal tersebut, dr Astrid Wulan Kusumoastuti mengatakan, setiap vaksin memiliki efektivitas yang berbeda-beda. “(Soal efektivitas) ini harus disebut dan dijelaskan oleh pakarnya. Tapi, single atau multiple dose semua ada base clinical trial-nya (uji klinis dasar). Vaksin CanSino dinyatakan efficacy-nya sekitar 68 persen setelah one shot. Nah, ini berbeda tipis dengan sinovac yang efficacy-nya juga berkisar di 60 persenan setelah second dose,” katanya.
Selanjutnya, dr Astrid menjelaskan, adenovirus vector merupakan virus untai ganda yang tidak memiliki membran di dalamnya. Pada vaksin CanSino, adenovirus vector dijadikan sebagai inang untuk membawa materi antigen virus SARS-COV-2 dalam vaksinnya sendiri.
“Kenapa yang dipilih sebagai inang adalah adenovirus? Itu karena virus ini mudah dimodifikasi dan kekebalan yang terbentuk dari vaksin dengan inang adenovirus biasanya cukup kokoh dibanding inang yang lain,” ujar Astrid.
Seperti semua vaksin, vaksin adenovirus vector untuk Covid-19 akan diuji keamanannya secara ketat sebelum diizinkan penggunaannya. Vaksin jenis ini telah dipelajari dengan baik dalam uji klinis. Vaksin jenis vektor virus juga telah digunakan untuk penanganan wabah Ebola.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan, dalam pengembangan vaksin vektor virus, beberapa virus yang berbeda telah digunakan sebagai vektor. Virus-virus tersebut antara lain, influenza, vesicular stomatitis virus (VSV), virus campak, dan adenovirus (virus penyebab flu biasa).
Untuk vaksin Covid-19, gen ini mengodekan protein spike, yang hanya terdapat di permukaan SARS-CoV-2. Vektor virus lantas digunakan untuk memindahkan gen ini ke dalam sel manusia. Begitu berada di dalam sel tubuh manusia, vektor ini nantinya akan menghasilkan protein untuk melindungi sel tubuh. Sistem kekebalan tubuh pun mulai memproduksi antibodi. Tidak hanya itu, nantinya ada sel-T yang aktif dan siap melawan virus yang dianggap sebagai ancaman bagi tubuh.
Belum Divaksin Dosis 2, Segera Lapor
Dinas Kesehatan Provinsi Sumut mengimbau kepada masyarakat yang belum divaksin Covid-19 dosis 2 untuk melapor ke pusat layanan vaksinasi terdekat atau setempat. Hal ini ditujukan bagi masyarakat yang telah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis 1.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, vaksinasi corona masih terus berjalan. Masyarakat yang sudah dapat vaksin pertama, kemudian dilanjutkan dosis kedua. “Masyarakat yang belum mendapatkan vaksin dosis kedua dapat segera melaporkan ke pusat layanan vaksinasi terdekat di daerah tempat tinggalnya,” kata Aris, Kamis (27/5).
Dijelaskan Aris, semua yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama diwajibkan mendapatkan penyuntikan dosis kedua agar kekebalan tubuhnya bisa terbentuk sempurna. Bagi yang sudah memiliki jadwal, tinggal datang dan melaporkannya kepada petugas yang ada di pusat layanan vaksinasi tersebut. “Kalau yang belum dapat SMS, tinggal bilang ke petugas tanggalnya kapan. Masyarakat cukup membawa KTP saja,” terang dia.
Aris menuturkan, pihaknya telah membuka faskes sebagai pusat layanan vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Paru Jalan Kapten Sumarsono, Medan. Di rumah sakit itu, mampu melayani hingga 100 orang perhari dengan fokus pada vaksin dosis 2. “Masyarakat tinggal datang saja ke RS Paru atau ke pusat layanan vaksinasi terdekatnya di Puskesmas,” tuturnya.
Kasus Baru Tambah 95
Lebih lanjut Aris yang juga Jubir Satgas Covid-19 Sumut ini mengatakan, terkait perkembangan kasus Covid-19 masih terus bertambah kasus baru. Kali ini, sebanyak 95 kasus baru positif corona didapatan dari 10 kabupaten/kota di Sumut. “Kasus baru positif ini paling banyak berasal dari Kota Medan 34 orang. Kemudian, Deli Serdang 17 orang, Dairi 9 orang, Karo 8 orang, Padangsidimpuan 7 orang, Labusel 6orang, Batu Bara 5 orang, serta masing-masing 3 orang dari Simalungun, Taput dan Pakpak Bharat,” ungkapnya.
Disebutkan dia, dengan penambahan itu maka saat ini akumulasi kasus positif Covid-19 Sumut naik menjadi 31.652 orang. Sedangkan untuk kasus kesembuhan, akumulasinya 28.212 orang setelah bertambah 114 kasus baru dari 7 daerah. Antara lain, Deli Serdang 48 orang, Simalungun 27 orang, Medan 23 orang, Taput 10 orang, Pematangsiantar 4 orang, Tapteng 1 orang dan Labusel 1 orang.
Aris menyebutkan, untuk kasus kematian, jumlahnya naik menjadi 1.037 orang dengan penambahan 2 kasus baru. Keduanya didapatkan dari Medan dan Deli Serdang. “Untuk kasus aktif Covid-19 di Sumut saat ini berjumlah 2.403 orang, turun 21 orang dari hari sebelumnya sebanyak 2.424 orang. Sementara kasus suspek, juga berkurang 16 kasus menjadi 954 orang,” bebernya.
Dia menambahkan, kepada masyarakat diminta untuk tetap waspada dan konsisten melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Protokol kesehatan harus melekat dalam setiap aktivitas. “Tidak boleh lengah menjalankan 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” tandasnya. (jpc/lp6/ris)
OPERASI: Polda Sumut bersama Kodam I/BB dan Satgas Covid 19 menyambangi tempat usaha melanggar jam operasional Prokes di Medan, Rabu (26/5) malam.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polda Sumut bersama Kodam I/BB dan Satgas Penanganan Covid 19 Sumut masih menemukan pelanggaran protokol kesehatan (Prokes) yang dilakukan masyarakat dan pelaku usaha di Kota Medan, Rabu (26/5) malam. Karenanya, pelaksanaan Operasi Yustisi Covid-19 akan digelar serentak di seluruh wilayah Provinsi Sumatera Utara guna menekan penyebaran Covid-19.
OPERASI: Polda Sumut bersama Kodam I/BB dan Satgas Covid 19 menyambangi tempat usaha melanggar jam operasional Prokes di Medan, Rabu (26/5) malam.
Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak melalui Kabid Humas Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, pada pelaksanaan Operasi Yustisi Covid-19 yang dimulai pada 18-25 Mei, Polda Sumut telah melaksanakan 16.142 kegiatan dengan memberikan imbauan serta sosialisasi kepada masyarakat agar mematuhi Prokes.
“Kita juga melakukan lanjutan penyekatan tahap 1 di 73 titik Pos Pengamanan wilayah Sumut. Petugas juga memberikan teguran lisan sebanyak 29.592 kali dan teguran tertulis 6.444 kali, karena masih banyak masyarakat abai dan tidak mematuhi Prokes, seperti tidak memakai masker berkerumun, dan tidak mematuhi jam operasional. Tempat hiburan yang belum diizinkan beroperasi jangan coba-coba buka,” kata Hadi kepada wartawan, Kamis (27/5).
Dikatakannya, petugas juga tidak segan-segan menutup tempat usaha yang tidak mematuhi instruksi Gubernur Sumut terkait jam operasional. Hal ini sesuai Peraturan Gubernur Sumut Nomor 33 Tahun 2020 tentang pelaksanaan adaptasi kebiasaan baru dalam rangka percepatan penanganan Covid-2019. Serta Instruksi Gubernur Sumut Nomor: 188.54/10/INST/2021 tanggal 18 hingga 31 Mei 2021, tentang perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro dalam rangka pengendalian penyebaran Covid-19 di Sumut.
Oleh karena itu, Hadi mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mematuhi aturan Prokes dan para pelaku usaha agar mematuhi jam operasional. “Penerapan ini dengan menyambangi sejumlah lokasi tempat usaha yang tetap beroperasi walaupun sudah ada surat edaran tentang pembatasan jam operasional,” pungkasnya.
Pengelola Wisata Diimbau Patuhi Prokes
Sementara dalam mencegah terjadinya klaster baru penyebaran Covid-19 di tempat wisata, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Dadang Hartanto mengimbau kepada seluruh pengelola tempat wisata untuk mematuhi Prokes. “Jangan sampai karena abai menerapkan Prokes malah menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Makanya saya imbau kepada pengelola tempat wisata untuk terus memperketat pengawasan prokes kepada pengunjung,” kata Dadang saat meninjau kapasitas dan penerapan Prokes di objek wisata di wilayah hukum Polsek Pancurbatu yakni Hairos Water Park dan Centra Park Zoo, Kamis (27/5).
Peninjauan pertama dilakukan ke Hairos Water Park, Jalan Letjen Jamin Ginting Km 14.5, Desa Namobintang, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang. Di lokasi wisata tersebut, kapasitas pengunjung Hairos Water Park seharusnya 2.500 orang. Tetapi karena situasi pendemi total jumlah pengunjung yang hadir sebanyak 672 orang (berdasarkan tiket). Sedangkan kapasitas di Centra Park Zoo 4.000 orang, jumlah pengunjung yang datang 467 orang (sesuai penjualan tiket).
Dalam arahannya kepada Manajer Hairos Water dan Centra Park Zoo, Dadang meminta agar tetap menerapkan aturan prokes di lokasi objek wisata. Kemudian membatasi jumlah pengunjung, selalu berikan imbauan dan menegur para pengunjung yang tidak memakai masker dan menghindari kerumunan sewaktu berada di dalam areal wahana permainan.
“Untuk tugas Polsek Pancurbatu agar tetap melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan di objek wisata Hairos Water Park dan Centra Park Zoo tersebut,” pungkasnya. (mag-1)
NB: Teks Foto: Tinjau Tempat Wisata: Wakapolda Sumut Brigjen Pol Dadang Hartanto saat meninjau tempat wisata di Medan, kemarin. Sumut Pos/ ist
NB: Teks Foto: Polda Sumut bersama Kodam I/BB dan Satgas Covid 19 menyambangi tempat usaha yang melanggar jam operasional Prokes di Medan, Rabu (26/5) malam. Sumut Pos/ ist
BERTEMU: Artis Rizky Billar dan pebisnis Putra Siregar bertemu Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi di Rumah Dinas Gubsu, Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (27/5). Kedua putra daerah asal Kota Medan tersebut sangat serius ingin mengakuisisi saham dan memajukan PSMS Medan.
MEDAN, SUMUTPOS.CO — Niat artis Indonesia yang tengah naik daun, Rizky Billar, mengakuisisi atau membeli saham sekaligus memajukan PSMS Medan, ternyata bukan isapan jempol. Bersama rekannya Putra Siregar, yang juga putra daerah dan seorang pebisnis, keduanya menemui Gubernur Sumut Edy Rahmayadi untuk membicarakan lebih lanjut ihwal niatan dimaksud, di Rumah Dinas Gubsu Jalan Jenderal Sudirman Medan, Kamis (27/5).
BERTEMU: Artis Rizky Billar dan pebisnis Putra Siregar bertemu Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi di Rumah Dinas Gubsu, Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (27/5). Kedua putra daerah asal Kota Medan tersebut sangat serius ingin mengakuisisi saham dan memajukan PSMS Medan.
“Saya bangga sama kalian. Kalau banyak masyarakat Sumut di daerah lain seperti kalian, akan cepat maju Sumut ini,” kata Gubsu didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Muhammad Fitriyus, Kepala Dinas Kominfo Sumut Irman Oemar, dan Manajer PSMSn Mulyadi Simatupang.
Edy membuka kesempatan seluas-luasnya kepada Rizky Billar dan Putra Siregar untuk berinovasi dalam memajukan PSMS. Sekecil apapun bantuan yang diberikan merupakan hal yang baik. “Silakan apapun yang kalian perbuat akan saya dukung, buktikan kalian benar cinta sama PSMS,” kata Gubernur yang juga sebagai Pembina PSMS.
Rizky Billar dan Putra Siregar, mengaku merasa terpanggil untuk memajukan kampung halamannya, melalui klub kebanggaan masyarakat Sumut, khususnya Kota Medan, PSMS. “Kita mengutarakan keinginan (kepada gubernur) sebagai putra daerah. Bahwa kita wajib memajukan persepakbolaan Sumut khususnya Medan, yakni PSMS Medan,” kata Rizky menjawab wartawan.
Ia merasa miris dengan perkembangan maupun prestasi Ayam Kinantan yang tertinggal jauh dari klub-klub lain yang ada di Indonesia. Niat Rizky Billar ini, turut didorong dari fenomena artis ternama Indonesia, Raffi Ahmad yang sebelumnya telah mengakuisisi kepemilikan klub Cilegon United yang kini berganti nama menjadi RANS Cilegon FC.
“Seperti rekan seprofesi saya, Atta (Halilintar), Aa’ Raffi yang sudah punya tim dan berpartisipasi. Saya ingin juga ikut seperti mereka. Apalagi berangkat dari menjadi suporter PSMS, SMeCK Holligan, ya otomatis PSMS yang ingin saya majukan,” katanya.
Diakui kekasih pedangdut Lesty Kejora itu, dalam pertemuan tersebut Gubsu Edy Rahmayadi menyambut dengan tangan terbuka niatan mereka untuk memajukan PSMS Medan. Namun untuk saat ini, pembicaraan yang dilakukan masih sebatas pendampingan Gubsu di awal perjalanan mereka. “Gubernur menyambut sangat baik dan menyatakan kini saatnya pemuda yang melakukan perubahan di PSMS,” timpal Putra Siregar.
Meski pembicaraan tersebut belum final, baik Billar maupun Putra sudah memiliki gambaran langkah yang harus dilakukan bersama PSMS Medan. Hal pertama yang dilakukan yakni, coba mendatangkan sejumlah sponsor yang akan bekerjasama dengan PSMS Medan. “Merapikan sponsor dulu. Yang jelas sponsorship yang dukung Rizky Billar sangat banyak. Harapannya bisa kita rapikan, sehingga finansial PSMS lebih baik,” ucap juragan HP pemilik toko PS Store tersebut.
Di samping itu juga, akan ikut mendatangkan pemain berkualitas untuk memperkuat kesebelasan PSMS Medan. Lalu coba melengkapi kebutuhan tim, seperti memperbaiki infrastruktur seperti mes pemain dan tempat latihan. “Sarana infrastruktur serta pemain yang lebih baik. Intinya kita datang mau bawa perubahan. Karena kecintaan terhadap sepakbola dan Kota Medan. Dan kita juga lahir di sini,” kata Putra Siregar lagi.
“Dalam waktu dekat akan melakukan pendekatan dengan pemain. Termasuk juga menjalin komunikasi dengan seluruh suporter baik yang di Medan, maupun yang merantau di sejumlah daerah,” tambahnya.
Sementara, Manajer PSMS Mulyadi Simatupang mengatakan, untuk teknis dukungan yang akan diberikan Rizky Billar dan Putra Siregar akan dibicarakan dengan PSMS lebih lanjut. Apalagi keduanya sanggup mendatangkan pemain berkualitas untuk PSMS.
Kata Mulyadi, saat ini PSMS sedang mencari enam tambahan pemain. Saat ini, katanya, baru dua nama yang sudah mencapai kesepakatan, sedangkan empat nama lagi belum mencapai kesepakatan. “Dengan kedatangan Rizky Billar dan Putra Siregar, dia sanggup mendatangkan pemain yang akan membuat PSMS naik ke Liga 1,” kata Mulyadi.
Diketahui PSMS Medan saat ini tengah melakukan persiapan mengikuti kompetisi Liga 2. Sejumlah pemain telah sepakat bergabung dan sudah berlatih sejak beberapa bulan terakhir, dipimpin pelatih Ansyari Lubis.
Meminjam slogan di era Gubernur Sumut, Alm Raja Inal Siregar, “Marsipature hutanabe (Martabe)” yang memiliki arti mari benahi kampung masing-masing, inilah mungkin cara Rizky Billar dan Putra Siregar mengimplementasikan slogan dimaksud. (prn)
DIAMANKAN: Agustinus, pelaku pencurian sepedamotor saat diamankan di Polsek Hamparan Perak.
BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Agustinus Tarigan (48) tak berkutik diciduk polisi di rumahnya saat tidur. Warga Blok Gading Tanjung Gusta, Desa Klambir Lima Kebun, Kecamatan Hamparanperak, Kabupaten Deliserdang, ini diciduk atas kasus pencurian sepeda motor, Selasa (25/5) malam.
DIAMANKAN: Agustinus, pelaku pencurian sepedamotor saat diamankan di Polsek Hamparan Perak.
Pasalnya, pria tersebut telah mencuri sepeda motor Supra X125 milik petani, M Said (63) warga saat mencari burung di pinggir sungai kawasan Paya Bakung, Desa Klambir, Kecamatan Hamparanperak, Kabupaten Deliserdang.
Kasus pencurian tersebut dilaporkan korban ke Polsek Hamparanperak dengan nomor laporan LP/97/V/2021/H Perak. Berdasarkan itulah, polisi menangkap pelaku di rumahnya.
Kanit Reskrim Polsek Hamparanperak, Iptu Hendrik Simanjuntak mengatakan, pencurian sepeda motor dialami korban saat mencari burung. Pelaku mengambil sepeda motor korban saat di pinggir sungai.
“Setelah mengetahui sepeda motornya hilang, korban membuat laporan. Kita lakukan pengecekan dan periksa saksi, kita ketahui identitas pelaku,” kata Hendrik, Kamis (27/5). Pihaknya langsung menangkap pelaku saat berada di rumahnya. Dari hasil penangkapan diamankan sepeda motor milik korban. Kini tersangka sedang dilakukan pemeriksaan untuk segera dilimpahkan ke pengadilan.
“Pelaku kita tangkap sedang istirahat. Dari pengakuannnya baru sekali itu mencuri,” jelas Hendrik. (fac)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wendy Kartono (37), warga Kanal Komplek Victoria, Medan Johor, didakwa terkait jual beli oli palsu. Akibat perbuatannya, perusahaan resmi selaku distributor oli tersebut, mengalami kerugian dan penurunan penjualan hingga ribuan kotak per bulan, dalam sidang di Ruang Cakra 3 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Kamis (27/5).
Jaksa penuntut umum (JPU) Sri Delyanti dalam dakwaannya, mengungkapkan, diketahuinya aksi terdakwa sekitar bulan Juli 2020. “Berawal dari adanya penemuan oli merek Unioil yang diduga palsu di expedisi Kalimantan yang terletak di Jalan Irian Barat Percut Seituan,” ujarnya di hadapan Hakim Ketua, Saidin Bagariang.
Jaksa melanjutkan, pada 12 Agustus 2020 sekira pukul 11.50 Wib, saksi Hendramin selaku Karyawan PT Dirgantara Mitra Mahardi Jakarta selaku distributor resmi oli merek tersebut untuk wilayah Banda Aceh dan Sumatera Utara.
Setelah dilakukan penyelidikan, ditemukan barang bukti ratusan kotak oli Unioil dengan harga yang tidak sesuai. Terdakwa mengakui jika barang yang ditemukan di ekspedisi Kalimantan berupa minyak pelumas Merek Unioil tersebut adalah miliknya yang dibeli dari seorang sales freelance yang menawarkan kepada terdakwa melalui handphone bernama Rendi (belum tertangkap).
Kemudian, setelah melakukan pemesanan oli tersebut, terdakwa mengambilnya langsung di pergudangan kayu putih momor 138 dan menyuruh saksi Octo Ali, yang merupakan karyawan terdakwa untuk melakukan pembayaran secara tunai kepada karyawan Rendi.
Oli tersebut, lanjutnya, diduga minyak pelumas atau oli palsu yang memiliki persamaan pada keseluruhan mereknya yaitu Unioil. Harga yang dijual juga berbeda dengan harga aslinya. “Terdakwa patut menduga jika yang terdakwa perdagangkan adalah hasil dari tindak pidana karena terdakwa membeli dengan harga di bawah pasaran,” bebernya.
Akibat perbuatan terdakwa tersebut, PT Dirgantara Mitra Mahardi selaku distributor resmi oli, mengalami penurunan omset penjualan dari yang biasa terjual di tahun 2017 sekitar 180.858 kotak dan penjualan di tahun 2018 turun menjadi 164.694 kotak dan di tahun 2019 menjadi 137.082 kotak. “Sehingga terjadi penurunan omset sekitar 58.940 kotak per bulan untuk di daerah distribusi Aceh dan Sumatera Utara,” urai jaksa.
Perbuatan terdakwa memenuhi rumusan dan diancam pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 102 Jo Pasal 100 ayat (1) UU RI Nomor 20 tahun 2016 tentang Merk dan Indikasi Geografis. (man)