25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 3531

Dua Calon Penumpang di KNIA Ditangkap Gara-gara Simpan Sabu 2 Kg dalam Sepatu

TERSANGKA DAN BARANG BUKTI: Dua tersngka berinisial I dan AA saat digiring ke Polda Sumut denga barang bukti sabu 2 kg, Kamis (11/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Ditresnarkoba Polda Sumut) dan tim gabungan menggagalkan peredaran sabu-sabu seberat 2 kilogram (kg) di pintu masuk Kualanamu International Airport (KNIA), Kamis (11/3) pukul 19.10 WIB.

TERSANGKA DAN BARANG BUKTI: Dua tersngka berinisial I dan AA saat digiring ke Polda Sumut denga barang bukti sabu 2 kg, Kamis (11/3).

Hal itu dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, saat dikonfirmasi wartawan di Medan, Sabtu (13/3).

Awal penangkapan, saat itu Tim Airport Interdiction KNIA melakukan pemeriksaan dua orang laki-laki yang dicurigai yakni inisial I (27) warga Dusun Aluie Ie Mudek Sawang Kabupaten Aceh Utara dan AA (53) warga Dusun sempurna Tanjong Minjey.

Keduanya ditangkap di pintu masuk KNIA, Deliserdang. Tim kemudian melakukan penggeledahan dan ditemukan serta disita barang bukti berupa 8 bungkus plastik hitam tembus pandangan yang berisikan sabu-sabu dengan berat keseluruhan 2 Kg di dalam sepatu yang dipergunakan kedua tersangka.

“Selain delapan bungkus plastik hitam berisi sabu 2Kg, turut pula disita empat unit handphone dan dua pasang sepatu milik kedua tersangka,” ungkapnya.

Dari hasil interograsi, lanjut Hadi, kedua tersangka I dan AA akan membawa sabu seberat 2Kg tersebut ke Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Guna proses penyidikan lebih lanjut, saat ini kedua tersangka beserta barang bukti dibawa ke Mako Ditresnarkoba Polda Sumut dan akan dilakukan pengembangan terhadap jaringannya,” pungkasnya. (mag-1/azw)

Warga Amplas Temukan Mayat tanpa Identitas

JASAD: Polisi memeriksa jasad pria tanpa identitas di Medan Amplas, Sabtu (13/3). dewi/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga Jalan Bajak V Kelurahan Harjosari 2 Kecamatan Medan Amplas digemparkan dengan penemuan mayat seorang pria paruh baya tanpa identitas, yang tergeletak di lahan kosong samping Bintang Cosmos Jalan Sisingamangaraja Medan, Sabtu (13/3) sekira Jam 18.00 WIB.

JASAD: Polisi memeriksa jasad pria tanpa identitas di Medan Amplas, Sabtu (13/3). dewi/sumut pos.

Tak satu pun warga mengenali jasad kakek-kakek tersebut. Sementara, informasi diperoleh dari warga yang mengaku bernama Budi, di Jalan Bajak V Kelurahan Harjosari 2 Kecamatan Medan Amplas mengatakan, bahwa Herna (46) dan anaknya Evyta Delimunte, pertama kali melihat mayat seorang mayat laki-laki yang diduga tunawisma tersebut.

Menurutnya, Herna dan anaknya Evyta Delimunte mengaku kaget dan langsung memanggil warga di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melapor ke kepala lingkungan. Selanjutnya informasi itu diteruskan Polsek Patumbak.

“Katanya, Herna dan anaknya Evyta Delimunte yang pertama kali melihat mayat itu dalam posisi tergeletak, sudah meninggal di tanah lahan kosong samping Bintang Cosmos Jalan Sisingamangaraja Medan Amplas, lalu dipanggilnya warga sekitar, setelah itu dilaporkan ke kepling selanjut diteruskan ke Polsek Patumbak,” kata Budi.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kapolsek Patumbak Kompol Arfin Fachreza, melalui Kanit Reskrim Iptu Philip A Purba, Minggu (14/3) mengatakan, mayat itu sedang dalam penyelidikan. Sampai saat ini belum diketahui identitas mayat tersebut.

“Awalnya kami dapat laporan dari kepala Lingkungan soal penemuan mayat laki-laki tersebut. Saat ini mayat sudah kami evakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan guna dilakukan Visum et repertum (VeR) mayat,” katanya.

Menurutnya, mayat Mr X tersebut kira-kira berumur sekitar 55-60 tahun, alamat tidak diketahui, dari pemeriksaan luar pada mayat itu. tidak ada ditemukannya tanda kekerasan atau penganiayaan namun diduga keras karena sakit.

Dia mengimbau, jika ada warga yang merasa kehilangan anggota keluarga bisa segera datang ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan atau ke Polsek Patumbak.

“Ya bagi warga yang ada merasa kehilangan anggota keluarganya segera datang ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan atau ke Polsek Patumbak pasti akan kita bantu,” pungkasnya. (mag-1/azw)

Viral, Empat Gadis Siksa Dua Temannya di Belawan

POTONGAN VIDEO: Sederetan potongan video penyiksaan dua remaja wanita oleh keempat temannya di Belawa yang viral sejak Sabtu (13/3).

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Video penyiksaan terhadap dua gadis yang dilakukan empat temannya viral di media sosial (medsos). Viralnya video perundungan dengan durasi 55 detik, 104 detik dan 105 detik itu telah menyebar di media sosial whatsapp dan facebook, sejak Sabtu (13/3) siang.

POTONGAN VIDEO: Sederetan potongan video penyiksaan dua remaja wanita oleh keempat temannya di Belawa yang viral sejak Sabtu (13/3).

Dalam video tersebut, penyiksaan itu terjadi di persimpangan Jalan Cimanuk pinggiran rel kereta api, Kelurahan Belawan Dua, Kecamatan Medan Belawan.

Persekusi yang dilakukan oleh empat orang gadis terhadap kedua korban berawal saling ejak. Terlihat kedua gadis di antaranya, memakai baju kaos pendek warna merah jambu dan kaos lengan panjang warna abu-abu menjadi penyiksaan oleh keempat temannya.

Para pelaku terus menyiksa kedua korban sambil direkam video hingga tidak berdaya.

Viralnya vodeo kenakalan remaja itu mendapat hujatan dari masyarakat yang menonton. Netizen mengutuk perbuatan para pelaku dan meminta agar Polres Pelabuhan Belawan menangkap pelakunya.

Berdasarkan keterangan diperoleh, kedua gadis yang menjadi korban penyiksaan adalah, Dw (16) dan JS (14), keduanya warga Belawan Dua, Kecamatan Medan Belawan. Sedangkan pelakunya adalah, Ra, Nz, Nl, dan Ml.

Tokoh Pemuda Belawan, Alfian MY merasa miris video kenakalan remaja yang telah viral. Tayangan video itu telah memperburuk citra Belawan. Selama ini, banyak juga masalah yang terjadi, hal ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

“Kita berharap kepada ulama, tokoh agama dan berbagai elemen mari duduk bersama agar dapat menyikapi masalah kenakalan remaja. Semua itu dipicu dari peredaran narkoba yang harus diberantas dengan tegas dan juga lokasi cafe maksiat yang selama ini menjadi akar masalahnya,” tegas Alfian.

Kasus viralnya video perundungan tersebut, petugas Polres Pelabuhan Belawan telah turun ke lokasi meminta keterangan dan menyelidiki kasus tersebut.

Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Pelabuhan, AKP I Kadek Hery Cahyadi mengatakan, polisi sudah melakukan penyelidikan di lapangan tentang video penyiksaan tersebut.

“ Kita masih turun ke lapangan melakukan pengecekan dan mengumpulkan bukti termasuk mendatangi rumah korban. Bagaimana tindaklanjutnya, masih kita selidiki,” pungkasnya. (fac/azw)

Gelar Penyuluhan Hukum dalam Program JMS, Kejatisu: Siswa Jangan Mudah Terpancing Berita Hoaks

PENYULUHAN: Juliana PC Sinaga dari Kejatisu memberikan penyuluhan hukum tentang UU ITE kepada siswa SMA 4 Medan, kemarin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) melalui Penerangan Hukum (Penkum) Kejatisu, menggelar Penyuluhan Hukum dalam Program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) di SMA Negeri 4 Jalan Gelas Medan, kemarin.

PENYULUHAN: Juliana PC Sinaga dari Kejatisu memberikan penyuluhan hukum tentang UU ITE kepada siswa SMA 4 Medan, kemarin.

Penkum Kejatisu menghadirkan Juliana PC Sinaga, sebagai pemateri. Ia menyampaikan topik tentang Hoaks dan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang bisa menjerat siapa saja.

“Jangan mudah terpancing saat menerima berita atau informasi yang kebenarannya masih diragukan,” katanya di hadapan para peserta didik.

Ia menyampaikan, setiap informasi hoaks yang diperoleh sebaiknya harus ditelaah dulu dan menahan diri agar tidak membagikannya.

“Ada baiknya disikapi terlebih dahulu berita bohong tersebut agar tidak menjadi jerat dan bumerang bagi diri kita sendiri yang akhirnya menyeret kita terkena hukuman,” jelasnya.

Ia melihat, dalam kondisi saat ini, berita hoaks yang paling populer didominasi oleh pemberitaan tentang vaksinasi Covid-19. Berita tersebut, begitu banyak berseliweran.

“Berita hoaks paling populer saat ini adalah terkait vaksinasi Covid-19. Jangan terlalu cepat percaya dengan berita bohong. Pastikan berita terkait vaksinasi yang benar dari sumbernya dan ada baiknya saring dulu informasi tersebut baru di sharing (berbagi),” katanya.

Pada kesempatan itu, ia juga menjawab pertanyaan terkait alasan seseorang mudah terpancing menyebarkan berita hoaks.

Menurutnya, terkadang si penyebar hoaks memang tidak sadar kalau berita hoaks yang disebarkan bisa menjerumuskan dirinya sendiri karena melanggar Undang Undang Informasi Transaksi dan Elektronik (UU ITE) dan merugikan orang lain.

“Ketika seseorang menyebarkan berita bohong, gambar asusila, pencemaran nama baik, pengancaman dan pemerasan maka akan dijerat dengan pasal 27, 28 dan 29 UU ITE. Ketika memenuhi unsur pidana maka akan dikenakan dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara dan denda Rp1 miliar,” sebutnya.

Sebelumnya Kasi Penkum Kejatisu, Sumanggar Siagian menyampaikan kepada 20 orang peserta didik yang mengikuti acara penyuluhan hukum, bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk lebih mengenalkan apa itu kejaksaan dan apa tugas pokok dan fungsi jaksa dalam penegakan hukum di Indonesia.

“Secara khusus saya mengingatkan kepada siswa dan siswi yang ikut agar mengenali hukum dan menjauhi hukuman,” tandasnya. (man/azw)

Pelajar Jangan Larut dengan Budaya Asing

Nizam Ditjen Dikti-Kemendikbud.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikti-Kemendikbud) mengingatkan para pendidik agar tidak larut dengan budaya asing.

Nizam Ditjen Dikti-Kemendikbud.

Dirjen Dikti Nizam mengatakan bahwa faktor utama penguatan dalam pendidikan adalah keluarga sebagai inti dasar pendidikan pembentukan karakter. Kemudian ekosistem sekolah. Di dalamnya terdapat ruang kelas, pembelajaran yang bermakna, dan guru sebagai panutan.

“Oleh karena itu penumbuh kembangan karakter harus dilakukan bersama-sama ekosistem dan budaya sekolah yang sehat,” ujar Nizam dalam keterangannya, Minggu (14/3).

Maka dari itu, Nizam mengingatkan para insan pendidikan agar berhati-hati menyikapi budaya asing supaya tidak terlalu larut. Sejatinya budaya asing budaya lokal terjadi akulturasi.

“Meskipun banyaknya masuk budaya asing tetapi terjadi akulturasi, sehingga tetap menjadi budaya Indonesia. Tugas bersama untuk tetap membawa kearifan nasional yang unik dan khas dari Indonesia,” imbuh Nizam.

Dia menyebut, dalam pendidikan tinggi terdapat beberapa mata kuliah y ang menjadi bagian penting untuk membentuk karakter mahasiswa. Yakni, mata kuliah agama, pancasila, kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia.

“Kampus sebagai penumbuh intelektual muda yang kritis tetapi santun. Kita punya adab, kita punya sopan santun, kita punya akhlak mulia yang harus dijaga, dipertahankan, bukan kemudian kita menjadi masyarakat barat. Kesantunan adalah akar budaya kita,” pungkas Nizam. (jpnn/azw)

Baca Buku, Idenya Dipetakan Lewat 5W+1H

BELAJAR: Guru sedang mengajar kepada siswanya di saat pandemi Covid-19, beberapa waktu lalu di Karo.

Budaya Baca bagi Siswa Kelas VI SDN

BERASTAGI, SUMUTPOS.CO – Budaya baca atau sering disebut literasi baca masih menjadi materi ajar yang vital bagi siswa sekolah dasar (SD). Keterampilan ini menjadi dasar bagi para siswa untuk menguasai materi pelajaran, sekaligus membantu siswa memahami pengetahuan yang lebih luas.

BELAJAR: Guru sedang mengajar kepada siswanya di saat pandemi Covid-19, beberapa waktu lalu di Karo.

“Literasi merupakan kemampuan atau keterampilan seseorang dalam membaca, menulis, dan berbicara, untuk menambah pengetahuan dan pemahaman. Literasi dasar perlu diperkuat, terkhusus bagi siswa sekolah dasar. Namun selama masa pandemi Covid-19 dengan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), siswa kerap merasa jenuh belajar, sehingga guru dituntut untuk menciptakan cara mengajar yang bervariasi,” kata Serma Ulipa Simbolon, guru kelas VI SD 040460 Berastagi, Sumatera Utara, kepada Sumut Pos, Minggu (14/3).

Awal PJJ, kata dia, siswa masih merasakan keterpaksaan belajar secara daring. “Namun saya mencoba beberapa cara, agar siswa bersemangat belajar dan merasakan manfaatnya,” cetusnya.

Menggunakan aplikasi WhatsApp group yang sudah akrab bagi guru dan siswa, Serma mengajak siswa membaca teks yang tersedia pada buku siswa atau gambar teks cerita yang dikirim.

“Untuk memastikan siswa telah membaca teks, saya mengadakan tanya jawab tentang isi bacaan. Jawaban siswa berupa informasi yang ditemukan di buku, dapat disampaikan secara lisan dengan bahasa sederhana melalui audio,” jelas fasilitator daerah komunikasi Karo Program Pintar Tanoto Foundation ini.

Pada hari berikutnya, Serma mengajak siswa menulis informasi penting dari bacaan. Kemudian informasi yang ditulis itu ditempel pa da majalah dinding masing-masing siswa di rumah.

“Kegiatan literasi bagi siswa yang tidak memiliki ponsel android, memang kurang terkontrol saat PJJ secara daring. Untuk menjangkau semua murid, saat memberikan tugas ke siswa, saya membagikan teks bacaan atau buku-buku cerita. Buku ditarget selesai dibaca dalam seminggu. Untuk mengontrol kemampuan literasi siswa, saya minta mereka menuangkan ide buku dalam bentuk peta pikiran. Acuannya 5W+1H, yakni What, Where, When, Who, Why, dan How. Ide buku ditulis di kertas karton atau di buku tulis,” jelas peserta pelatihan Pengembangan Budaya Baca Tanoto Foundation ini, seraya tersenyum.

Respon murid menurutnya cukup bersemangat. Siswa bernama Herpiyanti misalnya, mengakui bahwa mengikuti kegiatan literasi dengan membaca dna menulisan isi buku, mampu menambah perbendaharan kata-kata baru, serta menambah pengetahuan selain materi pelajaran.

“Siswa lain bernama Amri Kriston bahkan mengaku, sebelum mengikuti pelajaran literasi, dirinya agak lambat membaca. Namun sekarang, ia makin lancar membaca. Kuncinya, dia sering membaca kuat-kuat di rumah,” kata Serma Ulipa, kembali tersenyum.

Kesimpulan yang diperolehnya selama memberi pelajaran literasi bagi siswa, siswa mampu menambah perbendaharaan kata, meningkatkan pemahaman terhadap makna suatu informasi dari bacaan, dan meningkatkan kemampuan menulis serta berbicara.

“Dengan merasakan manfaat berliterasi, siswa diharapkan semakin terbiasa melakukannya, hingga menjadi kegemaran,” pungkasnya. (mea)

BKKBN Sosialisasi Genre di Labuhanbatu

BERSAMA: Kabid KSPK BKKBN Provsu, Dra Lucy Destriati foto bersama siswa yang menjadi peserta sosialisasi genre di Labuhanbatu.

Jadikan Generasi Emas dan Unggul

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO-Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumut menggelar sosialisasi generasi berencana (Genre) kepada puluhan pelajar di Kabupaten Labuhanbatu, di SMA Negeri 1 Sei Suka, Jalan Beringin Tanjung Gading, Sei Suka, Batubara. Hadir di kegiatan ini Duta Genre Provinsi Sumut binaan BKKBN Provsu.

Kepala Sekolah  SMA Negeri 1 Sei Suka menyampaikan, para pelajar dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius dan bersungguh-sungguh, agar menambah wawasan dan pengalaman yang lebih baik.

“Belajar itu, bukan hanya di dalam ruangan kelas, tetapi juga di kegiatan-kegiatan seperti ini. Generasi berencana atau Genre, ini juga satu materi pembelajaran yang seyogyanya bisa diketahui oleh para pelajar,” ujarnya.

Dalam sambutannya Kabid KSPK BKKBN Provsu, Dra Lucy Destriati, menyebutkan, sebagai pelajar yang merupakan masa peralihan dari anak-anak ke remaja, inilah saatnya untuk bisa memahami program genre.

“BKKBN Provsu memiliki program Genre yang tujuannya adalah untuk membekali para generasi muda, untuk menjadi generasi emas dan generasi unggul, ke depannya generasi muda di Indonesia akan siap bersaing secara kualitas dengan generasi muda di seluruh dunia,” ucapnya

Akan tetapi, untuk kegiatan sosialisasi rencana usia menikah, untuk perempuan berusia 21 tahun dan laki-laki berusia 25 tahun, itu terus kami lakukan ke masyarakat dan kalangan pelajar di Palas,” katanya.

Harapannya, dengan program Genre yang dilakukan pihak BKKBN Provsu ini, para pelajar dan generasi muda di daerah Provinsi Sumut pada sepuluh tahun ke depan lebih baik dan maju lagi.(rel/han)

Mitra Lanud Bersama SOLITD dan Total Charity Hadirkan Paket Nasi 1.000 Rupiah

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keluarga Besar Mitra Lanud Soewondo bersama DPP SOLITD(Solidaritas Indonesia Tionghoa Demokrasi) dan Total Charity, berkolaborasi melaksanakan bantuan kemanusiaan makanan sehat dan halal seharga Rp1.000. Aksi sosial sekaligus beramal ini dilaksanakan pada Minggu (14/3/2021) siang tadi di wilayah Medan Timur, tepatnya di Jalan Gaharu dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan.

Sebelum pembagian, warga yang mengantri diwajibkan memakai masker dan menyemprotkan hand sanitizer yang telah disiapkan panitia. Pembagian yang direncanakan dimulai pukul 11.30 WIB, terpaksa dipercepat karena warga sudah banyak mengantri untuk membeli nasi seharga Rp1.000 dari 250 paket nasi yang disediakan.

Tak membutuhkan waktu lama, hanya sekitar setengah jam sebanyak 250 paket nasi sudah ludes terjual. “Kami Solidaritas Indonesia Tionghoa Demokrasi (SOLITD) bersama Mitra Lanud dan Total Charity, mengadakan bantuan kemanusiaan dengan kondisi pandemi Covid 19 dan krisis ekonomi, kami memberikan bantuan kemanusiaan berupa makanan dengan harga 1000 rupiah dan uang itu nanti akan kami sumbangkan untuk ke rumah rumah ibadah,” ujar Ketua Umum DPP SOLITD, Drs Herri Zulkarnaen Hutajulu SH MSi di sela sela pembagian paket nasi.

Menurut dia, kegiatan ini akan dilakukan di seluruh Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. “Harapan kami dapat meningkatkan kepedulian dan empati dari masyarakat yang mampu untuk dapat membantu dengan kondisi saat ini. Harapn kita, pandemi Covid 19 di Indonesia, Sumatera Utara, Kota Medan, cepatlah berlalu, sehingga ekonomi stabil kembali,” tutupnya.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Mitra Lanud, Ferdinan Ghodang SE SH MH menimpali, aksi kemanusiaan ini akan dilakukan secara berkesinambungan dengan menyasar kantong kantong warga yang kurang mampu. Ini adalah wujud kolaborasi Mitra Lanud bersama DPP SOLITD dan Total Charity di tengah tengah wabah pandemi Covid 19.

“Kemungkinan untuk minggu depan akan kita laksanakan di wilayah Medan Utara. Ini juga berkat dukungan dari Komandan Lanud Soewondo Kolonel PNB JH Ginting. Kebetulan beliau belum bisa ikut bergabung dengan kita hari ini. Tapi pastinya, beliau sangat munsupport dan mengapresiasi,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Total Charity Medan, Tingliang penjualan nasi kotak seharga Rp1.000 per paket ini menyasar masyarakat kurang mampu. “Ke depan tetap kita lanjutkan, bukan hanya pandemi ini saja dan kita coba semampu kita untuk membantu meringankan beban masyarakat,” tuturnya.

Tingliang juga berharap, aksi kemanusiaan yang mereka lakukan ini dapat menggerakkan warga lainnya untuk ikut andil dalam berbuat kebaikan. “Harapan kita bisa sedikit meringankan masyarakat dan dijadikan motivasi lah buat teman-teman yang lain untuk mengadakan kegiatan seperti ini,” tandasnya.

Pada aksi kemanusiaan ini, hadir juga Penasehat DPP DR. Soeherman Gatot SH MBA dan Wong Kim Po, DR. Soeherman Gatot SH MBA dan Wong Kim Po, Bendum DPP SOLITD Angel, Korwil DPP Ferri SE, Wakil Ketua Mitra Lanud Thamrin, Ketua Panitia Tjuihok, Ketua SOLITD Sumut Riana, Ketua SOLITD Medan Agus Salim bersama jajaran pengurus lainnya.(adz)

Balkondes PGN Dukung Desa Wisata Karangrejo sebagai Desa Wisata Berkelanjutan Kemenparekraf

MAGELANG, SUMUTPOS.CO– Kabar gembira datang dari Desa Wisata Karangrejo yang terletak di Magelang Jawa Tengah. Berkat penerapan wisata yang patuh pada standar protokol kesehatan saat pandemi Covid-19 dan ditargetkan menjadi Desa Wisata Mandiri, Desa Wisata Karangrejo mendapatkan sertifikasi sebagai Desa Wisata Berkelanjutan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Sertifikasi diberikan pada Selasa, (2/3)

Sertifikasi ini menjadi salah satu komitmen baru Kemenparekraf untuk mewujudkan pariwisata yang lestari dan sejahtera. Selain itu, juga sebagai bentuk terlaksananya wisata yang berkualitas ditengah kondisi Covid-19 dengan menerapkan 4K yakni Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan.

“Pada kawasan Desa Wisata Karangrejo, PGN berkontribusi melalui penyaluran dana hibah sekitar Rp 4 Milyar untuk pembangunan dan pembinaan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Desa Karangrejo. Balkondes dibangun untuk menguatkan layanan dan meningkatkan kunjungan wisatawan dengan penyediaan layanan kamar homestay,” ungkap Sekretaris Perusahaan PT PGN Tbk, Rachmat Hutama.

Homestay Karangrejo memiliki 20 kamar yang terdiri atas empat homestay family, dua homestay couple, dan empat room single. Masing-masing homestay family memiliki tiga kamar, sedangkan setiap homestay couple memiliki dua kamar.

Bangunan homestay mengusung konsep gabungan tradional dan modern, namun bernuansa pedesaan yang didominasi oleh bagunan kayu, pemandangan bukit dan hamparan hijau. Masing-masing kamar pun memiliki fasilitas yang setara dengan hotel berbintang.

Panggung kesenian juga disediakan dengan desain terbuka dan berlatar belakang sawah serta perbukitan. Panggung ini menghadap pendopo utama yang menjadi fasilitas pendukung untuk pertemuan, jamuan makan, dan bersantai.

Pembangunan pariwisata berkelanjutan dipercaya akan menjadi tren yang dapat meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia dan membuka lapangan pekerjaan, sesuai dengan moto baru Kemenparekraf yaitu Quality and Sustainable Tourism.

Pengelolaan Desa Wisata Karangrejo yang sangat baik berhasil menarik perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Dalam kunjungan kerjanya ke Homestay Desa Wisata Karangrejo, Sandiaga melontarkan pujian.

“Saya sangat berbahagia bahwa Desa Wisata Karangrejo yang sudah kita sertifikasi memiliki Homestay terbaik yang pernah saya lihat dengan standar kelas dunia. Kedua, produk. Saya berterima kasih produk-produk ekonomi yang saya kunjungi sendiri sudah mulai mengadopsi teknologi yang melek digital,” Menparekraf, Sandiaga Uno pada Jumat, (12/3).

Desa Wisata Karangrejo memiliki beberapa destinasi wisata populer seperti wisata sunrise Punthuk Setumbu, Gereja Ayam, Bukit Parede, Bukit Rhema, dan Kebun Buah Karangrejo.

Salain itu, beberapa paket wisata yang bisa dipilih mulai dari wisata edukasi membatik, belajar gamelan, keliling desa menggunakan andong, safari desa dengan mobil VW, keliling desa menggunakan sepeda ontel lengkap dengan pakaian khas pedesaan, belajar masakan tradisional, dan outbond.

“Kalau kesenian, ada beberapa seperti kobro siswo, brondut, jathilan, topeng ireng, dan karawitan. Kami menerima sertifikasi sebagai Desa Wisata Berkelanjutan,” ujar Ketua Desa Wisata Karangrejo, Nuryazid.

Di Desa Wisata Karangrejo juga terdapat beragam kerajinan yang menarik seperti lukisan dari kain perca, kerajinan anyaman bambu, dan bermacam lainnya.

Masyatakat Desa Karangrejo diajak berperan aktif untuk mengelola Balkondes, sehingga Balkondes dapat memberikan manfaat yang besar. Mengingat seluruh keuntungan dari kegiatan wisata di Desa Karangrejo akan masuk ke kelurahan setempat.

“Sebagai bagian dari keluarga besar Holding Migas, kehadiran PGN diharapkan dapat mendorong pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat setempat secara berkelanjutan sesuai dengan semangat energizing community,” tutup Rachmat. (rel/ram)

Kelanjutan BLT UMKM 2021, Pemko Medan Belum Terima Informasi dari Pusat

T Edriansyah Rendy, Anggota Komisi IV DPRD Medan.
T Edriansyah Rendy, Anggota Komisi IV DPRD Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan belum dapat memastikan tentang kelanjutan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Medan pada Tahun 2021 ini. Pasalnya sampai saat ini, Pemko Medan melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan belum mendapatkan informasi terkait dari pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UMKM RI.

T Edriansyah Rendy, Anggota Komisi IV DPRD Medan.
T Edriansyah Rendy.

“Untuk BLT UMKM, kita belum tahu apakah lanjut atau tidak. Gak bisa kita pastikan, kita belum ada dapat informasi atau instruksi dari pusat,” ucap Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan, Zakaria kepada Sumut Pos, Jumat (12/3).

Sebab, kata Zakaria, program BLT senilai Rp2,4 juta bagi para pelaku UMKM yang terkena dampak pandemi Covid-19 pada tahun 2020 yang lalu bukan lah program pemerintah daerah ataupun Pemko Medan, melainkan program langsung dari Kementerian Koperasi dan UMKM. Oleh karena itu, pihakjya belum dapat membuka pendaftaran bagi para pelaku UMKM di Kota Medan untuk mendapat bantuan program BLT tersebut.

“Karena itu program pusat, maka yang menentukan bukan Pemko Medan, tapi pusat. Jadi sebelum ada instruksi dari pusat, tentu kita tidak bisa membuka pendaftaran bagi yang berminat untuk mendapatkannya. Kalau sudah ada instruksi, baru kita umumkan dan kita terima pendaftarannya,” ujarnya.

Zakaria juga mengaku belum mengetahui, apakah bila program BLT UMKM tersebut kembali dilanjutkan pada tahun ini, akan tetap senilai Rp2,4 juta atau tidak. “Kalau pun ada lagi, kita juga belum tahu apakah nominalnya tetap Rp2,4juta atau tidak,” katanya.

Hanya saja, berdasarkan informasi yang diketahuinya, besar kemungkinan para penerima BLT UMKM di tahun 2020, tidak lagi bisa menerimanya di tahun 2021 ini. Mengingat tahun lalu, ada begitu banyak para pelaku UMKM yang sudah mendaftarkan diri untuk mendapatkan bantuan tersebut, namun tidak mendapatkannya karema keterbatasan kuota.

“Tahun lalu kan ada 2 gelombang pembagiannya. Gelombang pertama sekitar 8 ribuan, gelombang kedua sekitar 42 ribuan, jadi total 50 ribuan yang dapat, dari total itu masih sangat banyak yang belum dapat. Jadi kalaupun ada lagi (program BLT UMKM), tentu yang sudah dapat tidak bisa dapat lagi,” jawabnya.

Selain itu, kata Zakaria, untuk mereka yang belum mendapatkan BLT UMKM di tahun lalu, bila program tersebut kembali ada di tahun ini, maka para pelaku UMKM wajib mendaftarkan diri kembali.

“Wajib daftar lagi, bukan berarti yang sudah daftar tahun lalu dan belum dapat lalu tidak perlu daftar lagi di tahun ini. Sebab bisa saja tahun lalu usahanya masih ada, tapi tahun ini tidak ada lagi. Itu pun kalau programnya ada lagi ya. Makanya kita tunggu saja dulu infonya dari pusat, kalau ada nanti akan kita infokan lagi,” pungkasnya.

Terpisah, anggota Komisi III DPRD Kota Medan, T Edriansyah Rendy SH meminta Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan untuk semakin giat dalam melakukan pembinaan-pembinaan kepada para pelaku UMKM di Kota Medan.

“Kalau soal BLT, ya sudah, kita serahkan sepenuhnya kepada pemerintah pusat. Kalau ada, ya Dinas Koperasi harus segera mengumumkannya. Tapi kalaupun tidak, Dinas Koperasi masih punya tugas penting lainnya, khususnya melakukan pembinaan dan menyiapkan ‘wadah’ kepada para pelaku UMKM di Kota Medan,” kata Rendy kepada Sumut Pos, Jumat (12/3).

Dikatakan politisi muda Partai NasDem itu, saat ini ada banyak sekali para pelaku UMKM yang kesulitan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Selain itu, dampak pandemi Covid-19 juga memukul daya beli masyarakat dalam membeli produk-produk yang dijual pada pelaku UMKM tersebut.

Sebab kata Rendy, masalah yang paling sering muncul saat ini bukan cuma masalah modal, tapi juga masalah pemasaran. Bahkan, pemasaran merupakan inti dari persoalan para pelaku UMKM di Kota Medan saat ini.

“Kita harapkan Dinas Koperasi bisa membantu para pelaku UMKM dengan menyiapkan pasar bagi mereka agar produk yang mereka buat dan mereka jual bisa laku terjual. Alhasil, apa yang mereka kerjakan tidak sia-sia. Pelatihan memang penting, tambahan modal juga sangat penting. Tetapi pemasaran sangat menentukan, apakah usaha tersebut bisa lanjut atau tidak,” jelasnya.

Rendy meminta Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan sebagai counterpartnya di Komisi III untuk lebih memperhatikan dan fokus kepada pola pemasaran bagi produk-produk UMKM di Kota Medan. Mengingat lagi, program pengembangan UMKM menjadi salah satu target Pemko Medan di bawah kepemimpinan Bobby Nasution. (map/ila)