28 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 3679

3 Minggu Dirawat, Asner Silalahi Wafat, Dua Kali, Wali Kota Siantar Meninggal Sebelum Dilantik

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Pematangsiantar terpilih periode 2020-2025, Asner Silalahi, meninggal dunia, Rabu (13/1). Asner meninggal setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Columbia Asia (RSCA), Medan.

MENINGGAL: Asner Silalahi bersama istri saat memberikan hak suaranya di TPS pada Pilkada serentak, 9 Desember 2020. Asner meninggal dunia setelah dirawat tiga pekan di RS Colombia Asia.

Meninggalnya Asner menjadi catatan sejarah bagi Kota Pematangsiantar. Karena, untuk kedua kalinya wali kota terpilih meninggal dunia sebelum dilantik. Sebelumnya, Wali Kota Pematangsiantar terpilih periode 2015-2020, Hulman Sitorus, meninggal dunia pada 8 Desember 2016 yang dikabarkan karena sakit jantungn

Humas RSCA, Novel mengatakan, Asner Silalahi meninggal dunia pada Rabu (13/1) sore. Kata dia, Asner menjalani perawatan sejak tiga minggu lalu. Namun demikian, dia tak menjelaskan ketika ditanya perihal penyebab meninggalnya Wali Kota Pematangsiantar terpilih tersebut atau penyakit yang diderita. Begitu juga terkait kabar, apakah meninggal akibat terinfeksi Covid-19 atau tidak.

“Pasien atas nama Asner Silalahi benar telah meninggal dunia hari ini pukul 17.30 WIB, pasien rawat inap pada 23 Desember,” ujar Novel singkat melalui pesan WhatsApp, kemarin sore.

Sementara itu, beredar kabar di grup WhatsApp jurnalis Medan mengenai surat hasil laboratorium pemeriksaan Rapid Test PCR Covid-19 Asner Silalahi pada 12 Januari 2021 pukul 12.07 WIB. Dalam surat itu, terdapat kesimpulan hasil pemeriksaan terhadap Asner bahwasannya negatif Covid-19 tertanggal 13 Januari 2021 pukul 18.08 WIB.

Terkait hasil laboratorium tersebut, Novel yang dikonfirmasi via pesan WhatsApp awalnya tidak merespon. Pesan yang dikirimkan hanya dibaca dan tak dibalas. Sedangkan saat dihubungi melalui sambungan seluler, ternyata diblok atau tidak menerima panggilan masuk. Namun tadi malam, sekira pukul 21.00 WIB, Novel baru membalas konfirmasi tersebut via WhatsApp. “Pemulasaraan jenazah noncovid,” sebutnya.

Sementara, Bolmen Silalahi, adik kandung Asner Silalahi membenarkan, abangnya Asner Silalahi meninggal dunia di RS Clombia Medan setelah menjalani perawatan dan isolasi selama 2 minggu. Asner Silalahi tutup usia 60 tahun meninggalkan satu istri dan tiga anak. Dua putra dan satu putri.

Tohap Manurung, salah seorang anggota Tim Media Center Pasangan Calon Wali Kota Asner Silalahi dan Wakil Wali Kota dr Susanti Dewayani juga membenarkan kabar duka tersebut. “Asner Silalahi meninggal dunia dan jenazahnya akan dibawa langsung ke Sampuran, Kabupaten Simalungun,” kata Tohap melalui pesan WhatsApp.

Diketahui, Asner Silalahi adalah calon tunggal di Pilkada Siantar 2020 berpasangan dengan dr Susanti Dewayani. Pasangan Asner-Susanti dengan julukan PASTI itu memenangkan Pilkada Siantar pada 9 Desember 2020 melawan kotak kosong. Keduanya diusung oleh 8 partai politik yaitu, PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, Nasdem, Demokrat, Gerindra, PKPI dan PAN.

Pasca-pemungutan suara Pilkada Serentak 2020, Asner berduka karena kakak kandungnya, Mangatur Silalahi meninggal dunia akibat sakit di salah satu RS di Kota Medan, Rabu 9 Desember 2020. Saat Rapat Setelah perhelatan pilkada, Asner juga jarang muncul. Ia dikabarkan sempat menjalani perawatan di RS Kota Medan karena terpapar Covid 19.

Parpol Pengusung Berbelasungkawa

Sejumlah parpol pengusung dan pendukung Asner Silalahi di Pilkada Pematang Siantar Desember lalu, menyatakan dukacita mendalam atas kepergiannya. “Saya sungguh terkejut mendengar kabar dukacita Pak Asner ini. Pertama, kami keluarga besar DPD Partai Golkar Sumut tentu menyampaikan dukacita sedalam-dalamnya atas kepergian beliau,” kata Ketua Korbid Kepartaian Golkar Sumut, Hanafiah Harahap menjawab Sumut Pos, tadi malam.

Ia mengungkapkan kesan positif terhadap pribadi seorang Asner Silalahi. Di mana saat bertemu dan berkoordinasi jelang hari pencoblosan Pilkada, dalam rangka pemenangan paslon Asner dan Susanti. “Saat itu sejumlah pengurus dan kader Golkar Sumut bersama ketua DPD Bapak Musa Rajekshah, berkoordinasi dengan beliau. Kami melihat beliau adalah sosok yang sangat percaya diri, bersahaja dan cocok sebagai pemimpin di Siantar. Sekali lagi kami mengucapkan rasa duka mendalam atas wafatnya Pak Asner Silalahi,” pungkasnya.

Wakil Ketua PDI Perjuangan Sumut, Aswan Jaya juga membenarkan kabar dukacita tersebut. “Iya benar,” katanya.

Diakuinya, Asner meninggal di Medan. Segenap keluarga besar PDIP Sumut sangat berduka atas wafatnya Asner. “Ya, tentu menjadi luka yang mendalam bagi kita keluarga besar PDIP. Kita padahal berharap beliau akan membangun Siantar ke depan,” tuturnya.

Partai NasDem Sumut juga menyampaikan rasa belasungkawa mendalam atas wafatnya Asner. “Seluruh kader NasDem merasa berdukacita dan kehilangan sosok pemimpin yang memiliki kapasitas untuk membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi warga Pematang Siantar,” kata Ketua NasDem Sumut, Iskandar.

Disinggung kabar Asner terpapar Covid-19, Iskandar belum dapat memastikan kebenaran informasi dimaksud. “Informasinya begitu, tapi saya perlu pastikan lagi kebenarannya. Lebih baik ditanyakan ke pihak rumah sakit bersangkutan,” tutupnya. (ris/prn/esa/spg)

15 Rumah di Tebingtinggi Rusak Akibat Angin Puting Beliung

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 15 unit rumah yang ada di Kota Tebingtinggi rusak diterjang angin puting beliung, kondisi rumah yang rusak dengan atap yang terbang karena dibawah angin kencang dsertai hujan deras, Rabu petang (13/1).

11 unit rumah permanen milik warga Lingkungan II, Jalan Gunung Papandayan dan Lingkungan III Jalan KL Yos Sudarso Kelurahan Tanjung Marulak, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi .

Kapolres Tebingtinggi AKBP Agus Sugiyarso langsung melakukan pengecekan tempat lokasi kejadian dan melihat 11 rumah yang kondisi rusak berat bagian atapnya namun dalam bencana angin puting beliung tersebut tidak ada korban jiwa.

“Mendapat laporan dari Mapolsek Rambutan, kita turun langsung melihat kondisi, bagi yang rumahnya rusak kita sarankan untuk tampung dirumah tetangga atau keluarga,” jelas AKBP Agus Sugiyarso.

AKBP Agus Sugiyarso didampingi Kapolsek Rambutan AKP H Samosir dan Camat Rambutan Marwansyah Harahap mengatakan kerusakan yang diakibatkan oleh angin puting beliung berupa atap rumah, kerugian materil belum dapat dipastikan. “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut,” bilangnya.

KUNJUNGI: Kapolres Tebingtinggi AKBP Agus Sugiyarso ketika mengunjungi korban angin puting beliung.

Ditambahkannya, saat ini kita melakukan pendataan terhadap korban angin puting beliung dan melakukan koordinasi dengan pihak PLN Tebingtinggi serta pihak kelurahan, BPBD Tebingtinggi guna memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak angin puting beliung dan mengevakuasi korban ke tempat yang aman.

Korbannya, Kristanto Sianturi , Reson, Suhendro, Bastian Siahaan, Jhon Arthur Manurung, Hisar Sitorus, J Simarmata, Mahmud Nasution, Friska, B Rajaguguk, Azmi Nasution, Bingkana semuanya warga Jalan Gunung Papandayan Perumahan Griya Prima Blok C2 Kelurahan Tanjung Marulak, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi dan Asbul, Jhoni Silaban dan Dahnil warga Jalan KL Yos Sudarso, Lingkungan III, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi.

Salah seorang korban, Suhendro (54) mengatakan petang kondisi langit berawan hitam, kemudian turun hujan dengan derasnya disertai angin kencang dan langsung mengangkat atap bagian atas rumah kami.

“Dengan spontan kita langsung menyelamatkan diri bersama istri dan anak keluar rumah. Daerah sini, ada 15 rumah yang rusak,” papar Suhendro. (ian)

Bikin Virtual Meet Up Jadi Makin Seru #KenapaNggak

SUMUTPOS.CO – Selama masa pandemi dan di rumah aja, tentunya ada beberapa kebiasaan kita yang ikut berubah. Misalnya, dulu kalau kita lagi mau ketemu, kumpul atau nongkrong bareng temen, biasanya pergi ke tempat kopi atau café kekinian yang lagi trend.

Sekarang, biar gak bikin kerumunan, kita kumpul atau nongkrong bareng sama temennya virtual aja. Bahkan gak cuma nongkrong aja yang dilakuinnya virtual, sekarang kasih surprise ulang tahun juga dilakuin lewat virtual dulu. Apalagi banyak platform yang sudah bisa mendukung untuk bikin virtual meet up bareng sama temen-temen jadi makin seru.

Nah, ada beberapa tips & trick nih, buat bikin virtual meet up nya tambah asik. Pertama, kamu bisa bikin games sendiri. Misalnya bikin kuis yang isinya pertanyaan-pertanyaan personal, seperti pertanyaan mengenai sifat-sifat tertentu yang dimilikin temen kamu, atau hal-hal lucu yang pernah dilakuin temen kamu.

Bisa juga kamu bikin pertanyaan mengenai hal-hal kesukaan mereka, seperti makanan favorit, minuman favorit, band favorit atau tempat favorit.

Kedua, kamu bisa main games online bareng di platform tertentu. Jadi selain catch up sama temen-temen, kamu juga bisa main bareng sama mereka. Gak cuma itu, kalau kamu mau bikin surprise buat temen, kamu bisa mempersiapkan background lucu yang bisa dipakai saat kamu melakukan video conference bareng temen-temen.

Misalnya, background bertuliskan “Happy Birthday” atau background dengan foto temen kamu yang ulang tahun dengan ekspresi mereka yang lucu, atau foto kumpulan dari teman-teman yang lain yang memberikan ucapan ulang tahun atau bahkan background kue ulang tahun yang lengkap dengan lilinya.

Jadi walaupun sureprise dan perayaan ulang tahunnya dilakukan virtual, kamu tetep bisa seru-seruan bareng sama temen-temen!
Sekarang, banyak banget kegiatan yang bisa dilakukan secara virtual atau online. Dengan jaringan internet 4.5G terfiberisasi dari AXIS kamu bisa nikmatin internetan stabil!

Buat virtual meet up, buat nonton drama korea, video call-an sama gebetan, atau bahkan mabar sama temen-temen kamu! Kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau dengan jaringan 4.5G terfiberisasi dari AXIS. Klik di sini ya untuk cari tahu lebih lanjut!

“Seneng banget dengan jaringan internet 4.5G Axis, videocall, meeting virtual jadi lancar banget. Ini berguna banget untuk situasi pandemi seperti saat ini. Silaturahmi jalan, kerjaan lancar!” Ucap Melati, salah satu pelanggan setia Axis. (rel)

Lewati Batas Usia, Gubsu Tetap Divaksin

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sudah dimulai kemarin, Rabu (13/1), diawali oleh Presiden Joko Widodo. Rencananya, sebanyak 10 pejabat dan tokoh masyarakat di Sumatera Utara (Sumut) akan disuntik vaksin Covid-19 hari ini, Kamis (14/1). Penyuntikan vaksin buatan Sinovac tersebut direncanakan dilakukan di Posko Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut, Jalan Sudirman, Medan.

AULA Tengku Rizal Nurdin atau Pendopo Rumah Dinas Gubernur Sumut, akan menjadi saksi bisu sekaligus sejarah bagi 10 pejabat dan tokoh agama di Sumut yang akan disuntik vaksin Covid-19, hari ini. Amatan Sumut Pos, di aula tersebut sudah ilakukan persiapan atau gladi resik untuk kegiatan pelaksanaan vaksin Sinovac.

Bakcdrop bergambar Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagubsu Musa Rajekshah bertuliskan “Launching Vaksinasi Covid-19 Provinsi Sumut Tahun 2021”, pun sudah terlihat terpasang di sana. Selain itu, Satgas Penanganan Covid-19 Sumut juga tampak sibuk menata susunan acara sekaligus protokoler buat kegiatan tersebut.

Ketua Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Irman Oemar mengatakan, ada tiga susunan acara yang tengah dipersiapkan oleh pihaknya buat agenda vaksinasi hari ini. Yaitu pertama, persiapan tempat. Kedua proses vaksinasi, dan terakhir sosialisasi. “Untuk persiapan tempat dilakukan Biro Umum. Untuk proses vaksinasi akan dilakukan kawan-kawan Dinas Kesehatan. Dan untuk proses sosialisasi Dinas Kominfo Sumut sebagai leading sector,” kata pria yang juga kepala Diskominfo Sumut ini.

Diakui dia, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan oleh Gubsu Edy untuk menjadi orang pertama yang akan disuntik vaksin. “Tidak ada (persiapan khusus). Beliau seperti biasa saja. Alhamdulillah kondisi bapak gubernur juga sehat sampai hari ini,” katanya.

Irman juga menyebut selain faktor usia yang sudah lanjut, kesehatan menjadi indikator terpenting sebelum penerima vaksin akan disuntik. Hal ini pun berlaku untuk kondisi Gubsu Edy. “Pak gubernur memang sudah lewat 59 usianya. Tapi faktor kesehatan beliau juga menjadi pertimbangan bahwa masih bisa ikut divaksin. Dan beliau bersemangat untuk menjadi tokoh pertama yang disuntik vaksin. Apalagi sampai sekarang beliau juga dalam keadaan sehat. Sebab ada juga yang usianya muda tapi secara kesehatan tidak mendukung, tidak bisa dilakukan suntik. Faktor kesehatan menjadi indikator penting dalam program ini,” katanya.

Jubir Satgas Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah mengatakan, gladi resik yang dilakukan bertujuan untuk memastikan segala sesuatu yang dibutuhkan benar-benar telah sesuai rencana, mulai dari tempat, tenaga medis dan lainnya. “Hari ini dilakukan gladi terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pertama di Sumut. Kita bukan launching ya, karena tadi sudah dilakukan pak presiden di Jakarta. Hal-hal terkait pemeriksaan, dari mana orang-orang yang melakukan suntikan itu memulai gerakannya, karena kita buat beberapa tahapan. Tidak datang, langsung disuntik, tapi di screaning dulu,” terangnya.

Setibanya di lokasi, kata dia, maka Gubernur Edy maupun pimpinan Forkopimda Sumut terlebih dulu diambil swab antigen masing-masing. Lalu dokter akan memeriksa kesehatan terhadap mereka yang akan disuntik, tidak memiliki kormobid dan memenuhi persyaratan lainnya. Setelah itu, setiap orang diminta untuk menandatangani sebuah dokumen pernyataan, hingga akhirnya mendapat persetujuan dari dokter yang ditunjuk.

“Ada 3 meja, pertama diperiksa swab antigen langsung. Kedua pemeriksaan penyakit. Meja ketiga ada satu tahapan bagi orang yang melakukan vaksinasi akan diberikan persetujuan tertulis dan ditandatangani di situ. Kemudian ada dokter penanggung jawab, dia yang meng-ACC, orang itu layak divaksin atau tidak,” tegasnya.

Di samping itu, pihaknya juga menyediakan tempat Komplikasi Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) bagi mereka yang mengalami reaksi usai disuntik vaksin Sinovac. “Kami juga menyediakan lokasi KIPI, baik yang punya gejala ringan hingga berat,” ungkapnya.

Aris menambahkan, vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk mengurangi transmisi/penularan Covid-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19. Kemudian, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity) dan melindungi masyarakat dari Covid-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi. “Kekebalan kelompok hanya dapat terbentuk apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata di seluruh wilayah. Upaya pencegahan melalui pemberian program vaksinasi jika dinilai dari sisi ekonomi, akan jauh lebih hemat biaya apabila dibandingkan dengan upaya pengobatan,” sebut Aris yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut ini.

Aris menegaskan, pelayanan vaksinasi Covid-19 dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. “Menerapkan upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan menjaga jarak aman 1-2 meter, sesuai dengan Petunjuk Teknis Pelayanan Vaksinasi Pada Masa Pandemi Covid-19,” pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan menyebutkan, pejabat yang akan disuntik vaksin hari ini di antaranya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wakil Ketua DPRD Sumut Rahmansyah Sibarani, dan Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan. Selain itu, pimpinan Polda Sumut dan Kodam I Bukit Barisan Ketuua IDI Sumut serta tokoh masyarakat dan agama. “Dari 10 pejabat yang terdaftar, ada tiga yang sudah memberikan konfirmasi dan siap divaksin Covid-19, yaitu Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, seorang Wakil Ketua DPRD Sumut menggantikan Ketua DPRD Sumut yang usia sudah tidak memenuhi syarat, dan saya sendiri,” kata Alwi Mujahit Hasibuan melalui sambungan selulernya, Rabu (13/1).

Namun demikian, kata Alwi, pihaknya masih menunggu konfirmasi dari pihak Kodam I Bukit Barisan untuk mewakili Pangdam (Mayjen TNI Hassanudin) karena ke Jakarta. Di samping itu, juga menunggu konfirmasi dari Polda Sumut dan tokoh agama dari MUI, PGI dan organisasi agama lainnya. “Jadi besok (hari ini) hanya 10 orang saja yang divaksin di Posko, tidak ada nakes. Hanya pimpinan daerah, tokoh agama dan tokoh kesehatan,” ungkapnya.

Menurut Alwi, pelaksanaan vaksinasi tahap awal di Sumut ini dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan publik akan keamanan dan kehalalan vaksin. “Mudah-mudahan berjalan aman dan lancar,” tukasnya.

Terpisah, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting mengharapkan program vaksinasi Covid-19 yang tengah dilaksanakan pemerintah berjalan sukses dan berkelanjutan. Ia meminta seluruh lapisan masyarakat ikut menyukseskan program ini. “Ya semua pihak dan lapisan masyarakat Sumut kita harapkan mendukung program vaksinasi ini, sebagai upaya kita bersama menanggulangi pandemi Covid-19,” tuturnya.

Namun di balik keinginan kuatnya ikut program ini, Baskami tidak akan disuntik vaksin mengingat usia yang dianggap sudah lanjut yakni 61 tahun. “Sesuai jadwal, saya seharusnya besok (hari ini) divaksin, tapi karena usia saya sudah 61 tahun, maka tidak diperbolehkan lagi divaksin,” ujarnya.

Sebagai gantinya, mewakili DPRD Sumut yang akan mendapat suntikan vaksin adalah Wakil Ketua DPRD Sumut dari Fraksi Partai NasDem, Rahmansyah Sibarani. “Besok saya akan temani Rahmansyah Sibarani untuk suntik vaksin,” pungkasnya. (ris/prn/jpc)

Jokowi: Nggak Berasa Sama Sekali

DIVAKSIN: Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/1). . Rencananya, sebanyak 10 pejabat dan tokoh masyarakat di Sumut juga akan disuntik vaksin Covid-19 di Pendopo Rumah Dinas Gubsu hari ini, Kamis (14/1).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19, Rabu (13/1). Penyuntikan vaksin kepada RI 1 itu berlangsung di Istana Negara, Jakarta.

DIVAKSIN: Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/1). . Rencananya, sebanyak 10 pejabat dan tokoh masyarakat di Sumut juga akan disuntik vaksin Covid-19 di Pendopo Rumah Dinas Gubsu hari ini, Kamis (14/1).

Pelaksanaan vaksinasi digelar setelah Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan Izin Penggunaan Darurat atau emergency atau use atuhorization (EUA) dan fatwa halal dari MUI terhadap vaksin Covid-19 Sinovac dari Tiongkok. Selanjutnya, vaksinasi akan dilakukan oleh vaksinator pada tenaga kesehatan di sejumlah rumah sakit dan klinik.

Menurut Presiden Joko Widodo, vaksinasi ini sangat penting dilakukan. “Untuk memutus rantai penularan virus Corona dan memberikan perlindungan kesehatan kepada kita, kesehatan, keamanan kepada kita semua masyrakat Indonesia,” katanya.

Selain itu, vaksinasi Covid-19 juga untuk memulihkan perekonomian Indonesia yang terdampak pandemi Covid. Sehingga vaksinasi ini momentum untuk memulihkan semuanya.

Jokowi berpesan kepada masyarakat untuk terus menjalankan protokol kesehatan yang ketat meskipun sudah dimulainya vaksinisasi Covid-19 ini di Indonesia. “Tetap memaki masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan,” ucapnya.

Sebelum divaksin, ada beberapa pertanyaan petugas vaksinasi yang harus dijawab Jokowi. Karena, petugas vaksinasi ingin memastikan terlebih dahulu, apakah Presiden Jokowi terpapar Covid-19. “Tidak pernah (tidak pernah tertular Covid-19-Red),” ujar Jokowi.

Setelah itu, petugas pun menanyakan kemabali kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu, apakah pernah mengalami batuk selama seminggu terakhir? Lantas Jokowi pun menjawab, hanya dengan batuk kecil saja. Bukan batuk berat seperti orang tertular Covid-19. “Hanya batuk kecil saja,” kata Jokowi.

Jokowi yang datang dengan menggunakan kemeja putih dan celana hitam itu diminta ikut prosedur dan ia tampak menghampiri satu persatu meja yang telah disiapkan oleh pihak Istana Kenegaraan ini. Tahap pertama adalah pengukuran tensi darahnya. Setelah itu suhu tubuh mantan Gubernur DKI Jakarta diukur dengan hasilnya adalah 36.3 derajat. Kemudian tensi darah adalah Presiden Jokowi adalah 130.7.

Selanjutnya Presiden Jokowi menuju ke meja ketiga untuk dilakukan suntik vaksinasi tersebut. Tampak ada dua petugas yang ada di meja nomor tiga tersebut. “Saya akan mengambil vaksin yang akan disuntikan ke Bapak Presiden,” ujar petugas vaksinasi tersebut.

“Enggak berasa sama sekali,” ujar Jokowi setelah disuntik vaksin Covid-19 ini.

Sementara Juru Bicara Pemerintantah Satgas Covid-19 Reisa Brotoasmoro mengatakan, setelah disuntik vaksin Covid-19 tersebut Presiden Jokowi untuk menunggu selama 30 menit mengenai ada atau tidak reaksi yang ditimbulkan. “Setelah itu menunggu 30 menit bahwa tidak ada reaksi dari penyuntikan vaksin Covid-19,” tuturnya. (ris/prn/jpc)

34.060 Vial Vaksin Covid-19 Didistribusikan ke Mebidang, Medan Dapat Jatah 20 Ribu Vial

VAKSIN TIBA: Ddua petugas menurunkan vaksin Covid-19 dari truk saat tiba di Kantor Dinas Kesehatan Medan, Jalan Rotan Medan Petisah, Rabu (13/1).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – DINAS Kesehatan (Dinkes) Sumatera Utara (Sumut) mendistribusikan 34.060 vial (dosis) vaksin Covid-19 ke Medan, Binjai, dan Deliserdang, Rabu (13/1). Distribusi dilakukan terkait rencana vaksinasi Covid-19 tahap I termin I. Dari 34.060 vial vaksin tersebut, sebanyak 20 ribu vial dikirim ke Medan. Selebihnya, 5.000 vial ke Binjai dan 9.060 vial ke Deliserdang.

VAKSIN TIBA: Ddua petugas menurunkan vaksin Covid-19 dari truk saat tiba di Kantor Dinas Kesehatan Medan, Jalan Rotan Medan Petisah, Rabu (13/1).

Kepala Seksi Kefarmasian Dinkes Sumut, Nelly Murni mengatakan, selain vaksin Covid-19, juga didistribusikan peralatan pendukung dan logistik lainnya seperti ADS (Auto Disable Syringe), safety box, dan alcohol swab. Selanjutnya, disimpan pada area/ruang yang telah ditentukan di dalam instalasi farmasi. “Alhamdulillah sejauh ini apa yang sudah direncanakan berjalan lancar,” ucap Nelly.

Pantauan Sumut Pos di kantor Dinas Kesehatan Kota Medan, Jalan Rotan, Kelurahan Petisah Tengah, Medan Petisah, Rabu (13/1) siang pukul 12.15 WIB, vaksin Covid-19 tiba dengan dibawa mobil boks berwarna hitam di bawah pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Total, ada 11 kotak berwarna putih dengan ukuran cukup besar yang mulai diturunkan satu per satu. Diketahui, kotak-kotak tersebut berisikan vaksin Covid-19 produksi Sinovac.

“Iya, seperti yang sama-sama kita lihat, vaksinnya baru datang. Tadi di bawa dalam 11 kotak, totalnya ada 20 ribu vial vaksin (Covid-19) Sinovac,” ucap Kepala Bidang Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Muthia Nimphar kepada Sumut Pos, Rabu (13/1).

Vaksin-vaksin tersebut, kata Muthia, akan disimpan terlebih dahulu pada gudang penyimpanan vaksin di gedung Dinas Kesehatan Kota Medan. “Ada lemari es penyimpanan vaksin yang sudah tersedia selama ini, memang selama ini dipergunakan untuk menyimpan berbagai jenis vaksin,” ujarnya.

Mutia mengakui, Kota Medan mendapat 20.000 vial atau 50 persen dari total 40 ribu vial vaksin yang diterima Pemprov Sumut dari pemerintah pusat. Sebab, pemerintah memutuskan, tiga kabupaten/kota di Sumut, yakni Medan, Binjai dan Deliserdang (Mebidang) sebagai tiga daerah yang berhak menerima vaksin tersebut. “Fokusnya kan Mebidang dulu, makanya hari ini kita dikirimkan 20 ribu vial,” tandasnya.

Selain vaksin, Dinkes Sumut juga mengirimkan alat pendukung lainnya ke Dinkes Medan dalam persiapan melakukan vaksinasi, yakni seperti alat suntik dan sejumlah alat pendukung lainnya. “Alat-alat pendukung juga tadi sudah dikirimkan bersamaan dengan vaksin. Kalau terkait masalah teknis pencanangan dan penggunaan vaksinnya, kita masih menunggu instruksi dari pimpinan,” jawabnya.

Sesuai arahan yang disampaikan dari pemerintah pusat, lanjut Muthia, vaksin itu nantinya diprioritaskan kepada tenaga kesehatan (nakes) terlebih dahulu. Menurut Muthia, satu nakes nantinya diberikan dua vial vaksin atau dua kali disuntik. Jadi, akan ada 10.000 nakes di Medan yang divaksin. Ia menambahkan, nakes yang bakal divaksin corona di Medan bukan hanya petugas dinas kesehatan saja. Melainkan, juga petugas rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan lainnya asalkan memenuhi persyaratan. “”Nantinya yang belum divaksin menunggu distribusi tahap berikutnya,” pungkas dia.

Akhyar Tak Divaksin Lagi

Terpisah, Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, Pemko Medan akan segera melakukan pencanangan vaksinasi Covid-19 di Posko Satgas Covid-19 Kota Medan, Medan Petisah, Jumat (15/1). “InsyaAllah hari Jumat, jam 9 pagi di Posko Gugus Tugas Covid-19 Medan, kita akan lakukan pencanangan di sana,” kata Akhyar usai rapat pembahasan proses vaksinasi dengan Kadis Kesehatan Edwin Effendi dan para tokoh agama Kota Medan di ruang kerjanya.

Akhyar mengatakan, dirinya tidak akan masuk dalam pejabat esensial Pemko Medan yang ikut disuntikkan vaksin Covid-19. Alasannya, dirinya sudah pernah terinfeksi Covid-19 sehingga tidak lagi berkewajiban untuk ikut serta dalam proses vaksinasi tersebut.

“Saya orang yang mendapatkan pengecualian, karena saya sudah mendapatkan antibody. Saya sudah pernah terinfeksi (Covid-19), antibodi sudah terbentuk, jadi tidak perlu di vaksin lagi,” kata Akhyar yang dibenarkan Edwin.

Ditanya mengenai siapa-siapa saja orang yang mendapatkan vaksinasi pertama di pencanangan nanti karena dirinya tak ikut di vaksin, Akhyar hanya menyebutkan satu nama, yakni Sekda Kota Medan Wiriya Al Rahman. “Yang jelas ya Pak Sekda, lalu beberapa yang lainlah, Dinkes sepertinya yang lebih tahu,” katanya.

Untuk itu, Akhyar turut mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Medan, khususnya para tenaga kesehatan yang akan mendapatkan vaksin dari tahap pertama tersebut, untuk ikut serta dalam menyukseskan proses vaksinasi di Kota Medan. “Ini adalah ikhtiar dalam memutuskan mata rantai pandemi Covid-19 di Kota Medan. Kita mau semua memiliki kesadaran untuk mau meninggalkan imun tubuhnya dengan vaksin ini guna memutus mata rantai penyebaran virus ini,” katanya.

Ditambahkan Kadis Kesehatan Kota Medan, dr Edwin Effendy, Pemko Medan melalui Satgas Covid-19 Kota Medan akan melakukan pencanangan dengan melibatkan unsur Forkopimda Kota Medan. Sedangkan untuk proses vaksinasi kepada para petugas kesehatan, hal itu baru akan dimulai pada Senin (18/1). “Jumat nanti baru pencanangan dulu, untuk nakes nanti baru dimulai hari Seninnya,” ujarnya.

Diungkap Edwin, Kota Medan sebenarnya hanya mendapatkan jatah vaksin sebanyak 18.700 vial. Sedangkan sisanya dari 20 ribu vial vaksin akan dijadikan sebagai vaksin cadangan. “Vaksin 18.700 itu bukan untuk 18.700 nakes, tapi setengahnya, yaitu sekitar 9.350 nakes. Kenapa begitu? Karena satu orang harus di vaksin sebanyak 2 kali, dengan selang waktu 2 minggu,” ungkapnya.

Sedangkan kata Edwin, jumlah nakes yang ada di Kota Medan mencapai 21 ribu orang. Maka jelas, jumlah vaksin yang masuk saat ini belum mencukupi untuk semua tenaga kesehatan di Kota Medan. Nantinya, kata Edwin, para tenaga kesehatan akan mulai dilakukan vaksinasi oleh masing-masing faskes di Kota Medan, dalam hal ini RS dan Puskesmas. “Nanti kita akan dibantu oleh BPJS Kesehatan juga, mereka yang akan membantu memanagenya,” jawab Edwin.

Proses vaksinasi, kata Edwin, ditargetkan akan selesai dalam waktu 15 bulan. Untuk itu, Pemko Medan mengaku telah menyiapkan segala sesuatunya, salah satunya vaksinator dan fasilitas lainnya yang memadai. “Semua persiapan sudah kita lakukan, harapan kita semua bisa berjalan lancar,” pungkasnya. (ris/map)

TNI Gadungan Larikan Motor ASN

DITAHAN: Tersangka MI, TNI gadungan yang ditahan Polsek Percut Seituan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang anggota TNI gadungan diringkus personel Polsek Percut Seituan di kawasan Jalan Bustaman, Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, Senin (11/1).

DITAHAN: Tersangka MI, TNI gadungan yang ditahan Polsek Percut Seituan.

Tersangka, MI (29) warga Jalan Pasar IV, Kelurahan Mabar Hilir, Medan Deli itu nekat membawa kabur sepeda motor milik seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), Ismail (54) warga Jalan Dusun XIV Pasar X Gang Gatot Koco Desa Bandar Khalifah Percut Seituan.

Kapolsek Percut Seituan, AKP Ricky Pripurna Atmaja menyebutkan, pelaku ditangkap berdasarkan laporan korban bahwa sepeda motornya Honda Beat hitam BK 3501 AIJ digasak oleh orang yang mengaku-ngaku anggota TNI. “Korban percaya karena pelaku mengenakan pakaian seragam TNI. Tapi, keduanya baru saja ketemu,” ujarnya, Rabu (13/1).

Kata Ricky, pelaku awalnya meminta tolong kepada korban untuk diantar ke doorsmeer mengambil mobilnya yang dicuci. Merasa tidak curiga, korban pun membonceng tentara gadungan itu. Namun, di tengah jalan tepatnya kawasan Jalan Besar Tembung, pelaku meminta korban berhenti. Pelaku lalu meminjam sepeda motor korban dengan alasan mau menemui komandannya di Koramil Percut Seituan.

Akan tetapi, setelah ditunggu berjam-jam ternyata pelaku tak kunjung kembali. Atas kejadian itu, korban membuat pengaduan ke Polsek Percut Seituan. “Dari laporan korban dilakukan penyelidikan oleh personel dengan melakukan olah TKP. Selanjutnya, melakukan penelusuran dan pencarian hingga akhirnya menangkap pelaku di Jalan Bustaman,” ungkap Ricky.

Dia mengaku, saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik untuk proses hukum lebih lanjut. “Dari hasil interogasi, pelaku ini mengaku menggelapkan sepeda motor korban dengan modus mengaku sebagai anggota TNI. Pelaku bersama barang bukti telah diamankan dan kasusnya sedang dalam proses lebiih lanjut,” pungkasnya. (ris/azw)

Sidang Kepemilikan 64 Gram Sabu, Mantan Panit Polsek Divonis 6 Tahun Penjara

SIDANG VIRTUAL: Oknum polisi Hamparanperak terdakwa kasus sabu, menjalani sidang putusan secara virtual di PN Medan, Rabu (13/1).agusman/sumut pos.
SIDANG VIRTUAL: Oknum polisi Hamparanperak terdakwa kasus sabu, menjalani sidang putusan secara virtual di PN Medan, Rabu (13/1).agusman/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mantan Kepala Unit (Panit) Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Hamparanperak, Jenry Heriono Panjaitan divonis pidana selama 6 tahun penjara. Dia terbukti bersalah atas kepemilikan sabu seberat 64 gram, dalam sidang virtual di Ruang Cakra 2 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (13/1).

SIDANG VIRTUAL: Oknum polisi Hamparanperak terdakwa kasus sabu, menjalani sidang putusan secara virtual di PN Medan, Rabu (13/1).agusman/sumut pos.
SIDANG VIRTUAL: Oknum polisi Hamparanperak terdakwa kasus sabu, menjalani sidang putusan secara virtual di PN Medan, Rabu (13/1).agusman/sumut pos.

Hukuman yang sama juga diberikan kepada terdakwa Kiki Kusworo alias Kibo, yang dalam kasus ini terbukti melanggar Pasal 114 ayat 2 Jo pasal 132 ayat 1 UU No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

“Mengadili, menjatuhkan para terdakwa masing-masing selama 6 tahun penjara denda Rp1 miliar subsider 3 bulan penjara,” ujar Hakim Ketua, Safril Batubara dalam amar putusannya.

Menurut majelis hakim, perbuatan kedua terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam pemberantasan narkotika. Perbuatan kedua terdakwa juga meresahkan masyarakat. “Sedangkan hal yang meringankan, terdakwa bersikap sopan,” katanya.

Atas putusan ini, majelis hakim memberikan waktu selama 7 hari kepada JPU dan penasihat hukum terdakwa untuk menyatakan terima atau banding.

Putusan ini lebih rendah dari tuntutan JPU Fransiska Panggabean, yang semula menuntut kedua terdakwa masing-masing selama 8 tahun penjara denda Rp1 miliar subsider 6 bulan penjara.

Mengutip surat dakwaan, terdakwa Jenry Hariono Panjaitan dan Kiki Kusworo alias Kibo ditangkap pada 28 Februari 2020. Saat itu, informan menghubungi saksi Kiki Kusworo hendak memesan sabu.

Sore harinya, Kiki menemui informan yang tak lain polisi di sebuah warung kopi dan menyerahkan satu paket sabu dengan berat 65 gram dengan harga Rp42 juta.

Kemudian, para saksi polisi melakukan penangkapan terhadap Kiki, dan langsung di introgasi dan mengatakan bahwa barang yang dibawanya tersebut adalah milik Panit (Jenry). Sesampainya di sana, Kiki langsung menunjuk kearah Jenry.

Selanjutnya, dilakukan interogasi dan dua orang terdakwa itu beserta barang bukti dibawa ke Kantor Ditresnarkoba Polda Sumut untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dimana peran saksi Kiki Kusworo adalah orang yang menerima narkotika jenis shabu dari terdakwa untuk dijual seharga Rp42 juta. Sedangkan terdakwa, merupakan orang yang menyerahkan sabu kepada terdakwa untuk dijual dengan harga Rp40 juta. (man/azw)

Ngaku Diupah Rp100 Ribu, Oknum Polisi Antar Sabu ke Tahanan Disidang

agusman/sumut pos SIDANG: Saksi dari petugas Polrestabes Medan, memberikan kesaksian atas kasus sabu terdakwa Ade Saputra Ginting di PN Medan, Rabu (13/1).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ade Saputra Ginting (34) oknum polisi yang bertugas di Polrestabes Medan didakwa jaksa atas kepemilikan sabu seberat 9 gram. Dalam pengakuannya, ia mendapat barang haram itu atas suruhan seorang tahanan di Ruang Tahanan Polrestabes (RTP) Medan, dalam sidang virtual di Ruang Cakra 4 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (13/1).

SIDANG: Saksi dari petugas Polrestabes Medan, memberikan kesaksian atas kasus sabu terdakwa Ade Saputra Ginting di PN Medan, Rabu (13/1).agusman/sumut pos.

“Saya cuma disuruh ambil makanan dari tahanan, dan mengantarkan ke RTP Polrestabes,” ujarnya, di hadapan Hakim Ketua Deni Lumban Tobing.

Ia mengakui, jika berhasil mengantarkan makanan kepada Boy Zulkarnaen (tahanan), akan mendapatkan upah sebesar Rp100 ribu. “Saya bilang ada rezeki nggak? Kalau ada kasihlah untuk uang minyak-minyak aja,” katanya, seraya mengakui bersalah atas perbuatannya tersebut.

Sementara, menurut pengakuan Nurdiansyah dan Rejeki Banurea saksi dari kepolisian, awalnya mereka curiga melihat terdakwa yang tidak memeriksakan titipan makanan untuk tahanan.

“Dia (terdakwa) lewat dari belakang piket, terus kami panggil supaya titipan makanan itu diperiksa dulu. Ternyata, didalam makanan itu terdapat sabu seberat 9 gram,” katanya.

Usai mendengarkan keterangan saksi dan terdakwa, majelis hakim menunda sidang hingga pekan depan dengan agenda tuntutan.

Mengutip surat dakwaan JPU Sri Delyanti, oknum polisi yang bermukim di Jalan Medan-Binjai Km 15 Diski Desa Sei Semayang Kecamatan Sunggal, Deliserdang ini, awalnya dihubungi oleh Boy Zulkarnaen (berkas terpisah) meminta agar ia mengambil titipan nasi di depan kantor Polrestabes Medan.

Kemudian, terdakwa pergi menemui Lina yang merupakan kakak Boy dan mengambil titipan nasi berisi sabu. Lalu terdakwa membawa bungkusan tersebut, ke dalam Kantor Polrestabes lewat pintu depan. Akan tetapi terdakwa tidak melaporkan titipan tersebut kepada petugas piket depan.

Kemudian, sekitar pukul 11.30 Wib, setelah berada di piket RTP Polrestabes Medan, terdakwa lewat dari belakang piket. Akan tetapi petugas piket yaitu, saksi Nurdiansyah dan Rejeki Banurea ketika itu melihat terdakwa dan mengatakan agar titipan tersebut diperiksa dulu.

Sehingga terdakwa merasa takut dan meletakkan bungkusan berisi sabu itu di bangku dan mengatakan bahwa bungkusan itu barang titipan untuk Boy Zulkarnaen yang merupakan tahanan di blok C.

Lalu terdakwa langsung pergi ke kantor Provos, untuk menjalani pembinaan disebabkan ia baru selesai menjalani hukuman penjara.

Dua petugas piket tadi menaruh curiga, dan memeriksa isi bungkusan tersebut. Benar saja, ternyata bungkusan tersebut berisi biskuit bermerk Gery sebanyak 2 bungkus yang berisi sabu 2 bungkus dengan berat 9,42 gram.

Atas temuan itu, kedua petugas piket melaporkan kepada atasannya dan memanggil Boy dan terdakwa ke RTP Polrestabes Medan.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar Pasal 114 dan 112 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. (man/azw)

Sopir Truk Ditemukan Tewas Mendadak

TEWAS: Zulfahri, sopir truk ditemukan tewas mendadak di pinggir Jalan KL Yos Sudarso Kilometer 16, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan Rabu (13/1). fahcril/sumut pos.
TEWAS: Zulfahri, sopir truk ditemukan tewas mendadak di pinggir Jalan KL Yos Sudarso Kilometer 16, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan Rabu (13/1). fahcril/sumut pos.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Seorang sopir truk ditemukan tewas mendadak di pinggir Jalan KL Yos Sudarso Kilometer 16, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan Rabu (13/1) pukul 09.30 WIB.

TEWAS: Zulfahri, sopir truk ditemukan tewas mendadak di pinggir Jalan KL Yos Sudarso Kilometer 16, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan Rabu (13/1). fahcril/sumut pos.
TEWAS: Zulfahri, sopir truk ditemukan tewas mendadak di pinggir Jalan KL Yos Sudarso Kilometer 16, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan Rabu (13/1). fahcril/sumut pos.

Korban diketahui bernama Zulfahri (52) warga Pulo Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Barat diduga tewas karena sakit jantung telah dievakuasi Polsek Medan Labuhan ke RS Bhayangkara Medan.

Truk kontainer yang dikemudikan korban melintas dari arah Belawan menujuh Kawasan Industri Medan (KIM). Saat melintas di lokasi, korban menghentikan truknya parkir di pinggir jalan.

Warga yang curiga dengan truk yang parkir dari pagi, mencoba melihat sopir truk tersebut. Ternyata warga melihat sang sopir dalam keadaan tergeletak di belakang kemudi dalam konisi sudah tewas.

“Dari pagi, kami lihat truk itu parkir tak jalan- jalan. Waktu kami cek, ternyata sopirnya sudah meninggal,” kata pria berharga Lubis.

Peristiwa itu langsung dilaporkan warga ke Polsek Medan Labuhan. Petugas mengevakuasi ke RS Bhayangkara Medan.

Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, Iptu Andi Rahmadsyah dikonfirmasi mengatakan, jenazah korban sudah mereka evakuasi ke rumah sakit, untuk penyebab kematiannya masih menunggu hasil visum.

“Penyebab kematiannya masih kita lidik, kemungkinan korban meninggal sakit jantung. Tapi untuk lebih jelas kita tunggu hasil dari rumah sakit,” katanya. (fac/azw)