26 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 4721

Pembangunan Jalur Layang Kereta Api di Sumut, Pekan Depan Uji Publik

Pembangunan Jalur Layang Kereta Api di Sumut 
Pekan Depan 
Uji Publik

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Program pembangunan jalur kereta api layang di Sumatera Utara memasuki tahap uji publik. Tahapan ini akan dilakukan pekan depan, melalui forum fokus grup diskusi (FGD).

“Rencana kami tanggal 5 Desember 2019 mau menggelar FGD untuk pengoperasian (proyek jalur KA), pada tiga titik untuk dilakukan konsultasi publik,” kata Kepala Bidang Pengembangan dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan Sumatera Utara, Agustinus Panjaitan menjawab Sumut Pos, Rabu (27/11).

Ketiga proyek yang akan diuji publik tersebut, sebut dia, yakni untuk pembangunan jalur KA Binjai-Besitang, Tebingtinggi-Kualatanjung dan double track KA. Akan tetapi mengenai kapan waktu pengoperasian, dirinya menyebut belum dilakukan dalam waktu dekat ini. “Inspeksinya sudah dan harus ada semacam audit dulu secara keselamatan. Itu dari kementerian. Ada namanya sertifikasi kelaikan dulu,” katanya.

Saat disinggung sesuai tahapan perencanaan proyek itu pada tahun berapa operasional atas pembangunan jalur KA dan double track terealisasi, Agustinus mengaku hal tersebut wewenang dari Balai Teknik (Baltek) Perkeretaapian. Termasuk jadwal pengoperasian jalur layang KA sepanjang 10,8 km dari Stasiun KA Medan-Mandala. “Pasti waktunya kami kurang tahu, makanya saya sampaikan ditanya ke Baltek Perkeretaapian karena itu domain mereka,” katanya.

Diketahui, dalam proses pembangunan jalur KA Stasiun KA Medan-Mandala cukup banyak dinamika yang terjadi. Salah satunya adalah bentrok antara masyarakat dan pengembang saat pemukiman mereka digusur. Jalur layang ini adalah yang pertama ada di Kota Medan. Hingga saat ini, perampungan masih dilakukan. Pembangunan stasiun untuk jalur layang di Stasiun Besar Kota Medan, sudah masuk tahap akhir.

Pembangunan jalur layang KA diklaim mampu mengurai kemacetan. Operasional kereta api juga otomatis berkurang di jalur bawah. Dalam pembangunan rel layang dan stasiun, termasuk sarana sinyal kereta api memakan biaya mencapai Rp 2 triliun. Sayangnya, pembangunan tersebut hingga kini belum dioperasikan. Padahal, target pembangunan harusnya selesai pada akhir 2018.

Sama halnya seperti pembangunan rel layang Medan-Bandar Khalifah, pembangunan jalur rel KA di Besitang, Kabupaten Langkat juga hampir rampung. Bahkan pengerjaannya sudah mencapai 95% dan diproyeksikan sudah bisa dioperasikan pertengahan tahun ini.

PPK Proyek Besitang Baltek Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Ari Hendratno sebelumnya mengungkapkan jalur rel KA di Besitang sepanjang 178,9 kilometer. Pengoperasian rel KA itu akan dilakukan setelah dilakukan ujicoba. “Pengoperasian tentunya nanti setelah usai proses uji coba yang dilakukan Tim Kemenhub RI,” ungkap dia. (prn)

Sejak Wabah Kolera Menjangkit Sumut, Omzet Perusahaan Ternak Babi Turun 80 Persen

PENYULUHAN: Sejumlah peternak babi di Kecamatan Purba, Simalungun, mendapat penyuluhan soal pencegahan kolera babi yang diinisiasi PT Allegrindo Nusantara, di Kantor Camat Purba, Rabu (27/11). siang. pran/sumut pos
PENYULUHAN: Sejumlah peternak babi di Kecamatan Purba, Simalungun, mendapat penyuluhan soal pencegahan kolera babi yang diinisiasi PT Allegrindo Nusantara, di Kantor Camat Purba, Rabu (27/11). siang. 
pran/sumut pos
PENYULUHAN: Sejumlah peternak babi di Kecamatan Purba, Simalungun, mendapat penyuluhan soal pencegahan kolera babi yang diinisiasi PT Allegrindo Nusantara, di Kantor Camat Purba, Rabu (27/11). siang. pran/sumut pos

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Wabah kolera babi yang semakin massif terjadi di Sumatera Utara, ikut memengaruhi omzet perusahaan yang menjual hewan kaki empat tersebut di pasaran. Bahkan sejak kasus kematian babi ini terungkap, penurunan omzet perusahaan terus merosot hingga 80 persenn

“Ya, sejak kejadian hog cholera di Sumut, omzet kami turun drastis. Antara 70 persen sampai 80 persen. Padahal, wabah tersebut hingga kini belum menjangkit lingkungan peternakan kami,” ucap Head of Farm PT Allegrindo Nusantara, Sugianto menjawab wartawan usai menginisiasi kegiatan sosialisasi/penyuluhan pencegahan kolera babi di Kantor Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Rabu (27/11) siang.

Kata Sugianto, pasar mereka seketika lesu dengan maraknya informasi kolera babi baik melalui media massa maupun media sosial. Padahal perusahaan mereka secara bio security, sangat awas dan konsisten dengan pencegahan atas wabah endemik yang pernah terjadi di Sumut pada 1992 silam tersebut.

“Lingkungan peternakan kami sampai kini steril dari hog cholera. Karena memang dari dulu menerapkan bio security dan vaksinasi secara ketat. Namun adanya informasi yang intens soal wabah kolera babi ini, membuat kondisi penjualan kami ikut menurun drastis,” ungkapnya.

Pihaknya mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama mencari solusi menyelesaikan permasalahan ini. Bahkan PT Allegrindo Nusantara juga siap menjadi bagian dari pihak yang mengampanyekan bahwa daging babi aman dikonsumsi manusia.

“Sehingga juga tidak ada ketakutan di masyarakat memakan daging babi bisa terjangkit wabah kolera. Kami pikir semua pihak terkait perlu secara bersama-sama mengampanyekan hal ini, dan kami siap untuk itu. Kami prihatin atas kejadian ini, semoga Kecamatan Purba tidak ikut terjangkit makanya penting kita lakukan sosialisasi ke peternak sebagai langkah preventif,” ujar Sugianto.

Terpapar

Dalam kegiatan penyuluhan terungkap, Simalungun sudah terpapar kolera babi. Hingga kini jumlah babi yang mati akibat wabah tersebut sebanyak 33 ekor dari total populasi yang ada di Simalungun yakni sekitar 134 ribu ekor. Namun khusus di Kecamatan Purba, kolera babi belum ada tanda-tanda terpapar.

“Sementara ini sampai 22 November ada 33 ekor babi yang mati dan masih terjadi di Kecamatan Pematang Raya. Kami juga sudah mengeluarkan surat edaran bahwa daging babi yang dikonsumsi walaupun sudah terjangkit kolera aman dimakan masyarakat. Jadi tidak perlu khawatir,” kata Kadis Ketahanan Pangan, Perikanan dan Peternakan Simalungun, Pardomuan A Sijabat.

Selain itu pihaknya juga segera mendirikan posko pada enam titik terutama pada wilayah-wilayah perbatasan, yang bertujuan meminimalisir perdagangan dan lalu lintas babi dari luar Simalungun. Hal ini merupakan bagian dari tindak lanjut instruksi Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.

“Pertama di titik kedatangan dari Dairi dan Tanah Karo. Kemudian dari jalan Medan, lalu dari Asahan yaitu Jalan Jawa, juga dari Perdagangan serta dari Girsang. Artinya kita rencanakan di kabupaten-kabupaten sekitar kita,” katanya.

Upaya lain yang pihaknya lakukan, meskipun di kecamatan lain masih negatif kolera babi, dengan menyemprotkan disinfektan ke kandang-kandang ternak. Utamanya di kecamatan dengan potensi ternak paling dominan. “Termasuk Kecamatan Pematang Raya dan Pane,” katanya.

Peternak Kesulitan

Sementara itu para peternak mengaku kian sulit kehidupan ekonominya pasca wabah kolera babi menyerang ternak mereka. Bahkan diantaranya mengungkapkan mulai sulit membayar uang sekolah anak, karena diperkirakan alami kerugian akibat hewan ternaknya mati. “Ini yang dikhawatirkan apabila wabah kolera babi semakin meluas terjadi di Simalungun. Mudah-mudahan di kecamatan kita tidak terjangkit seperti kecamatan lain. Karena seperti yang di (kecamatan) Raya itu, peternak di sana sudah rugi akibat kematian hewan ternaknya, dan mengaku kalau anaknya bisa putus sekolah karena kejadian ini. Itu bisa saja jika terus merugi, lantas dari mana bayar uang sekolah anak. Sementara dari situ pula pencaharian rakyat,” ungkap Camat Purba, Lince Hotmaida.

Pihaknya apresiasi dan senang bahwa dipilihnya kecamatan mereka sebagai lokasi penyuluhan oleh PT Allegrindo Nusantara. Ia berharap melalui sosialisasi itu peternak menjadi lebih paham akan pencegahan kolera babi. Disamping itu pihaknya siap bersama stakeholder terkait melaksanakan demo makan daging babi guna meyakinkan masyarakat tidak takut memakan daging babi.

“Seperti halnya wisata kuliner babi yang dilaksanakan Pemkab Karo, 1 Desember 2019. Dalam kegiatan itu kami berharap ada dukungan PT Allegrindo untuk membuat acara serupa bersama-sama masyarakat. Sehingga tidak ada lagi ketakutan-ketakutan masyarakat mengonsumsi daging babi,” katanya. (prn)

Indonesia vs Singapura, Jaga Tren Menang

SELEBRASI Egy Maulana Vikri dan Evan Dimas melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Thailand.
SELEBRASI
Egy Maulana Vikri dan Evan Dimas melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Thailand.
SELEBRASI Egy Maulana Vikri dan Evan Dimas melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Thailand.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Timnas Indonesia U-23 mengawali babak penyisihan grup B cabang sepakbola SEA Games 2019n

di Filipina dengan gemilang, Selasa (26/11) lalu. Anak-anak asuh Indra Sjafri sukses menjungkalkan tim kuat Thailand dengan skor telak 2-0 lewat gol Egy Maulana Vikri dan Osvaldo Haay.

Namun, Garuda Muda tak boleh berlama-lama larut dalam euforia. Pasalnya, Singapura sudah siap menghadang. Evan Dimas dan kawan-kawan bakal menghadapi Singapura di Stadion Rizal Memorial, Filipina, Kami (28/11) malam ini (siaran langsung RCTI).

Pelatih Indra Sjafri langsung mengalihkan fokus menghadapi Singapura. Menurutnya, pertandingan melawan Singapura malam ini tak kalah penting dengan laga kontra Thailand, kemarin. “Untuk mengamankan tiket ke semifinal, kami harus menjaga tren kemenangan. Oleh karena itu, pemain harus cepat siap dan fokus ke pertandingan ini,” kata Indra seperti dikutip dari situs resmi PSSI.

Indra pun mengaku akan mengubah taktik saat menghadapi Singapura. “Melawan Singapura nanti pasti berbeda dengan Thailand. Kami selalu melakukan pendekatan taktik sesuai dengan lawan yang dihadapi,” ujarnya.

Menurut juru taktik asal Sumatera Barat itu, skuatnya tidak bisa setiap saat menerapkan strategi yang sama seperti ketika mereka mengalahkan Thailand kemarin. Alasannya, gaya permainan Thailand membuat skuatnya harus memanfaatkan semua kesempatan yang datang sebaik mungkin. Itulah yang membuat mereka berhasil mencetak dua gol, masing-masing melalui skema bola mati dan serangan balik cepat. “Kebetulan memang kami merencanakan strategi seperti itu lawan Thailand,” tutur Indra.

Indra pun memuji mental anak asuhnya. Disebutnya, mental para pemain yang ia pilih, sangat bagus untuk jalani kompetisi dengan jadwal padat seperti ini. “Saya tidak salah memilih pemain. Mereka semua mempunyai mental yang bagus. Pemain mengetahui kapan harus gembira, kapan harus sedih, kapan harus kerja keras, kapan harus istirahat. Setiap hari ada ofisial yang bekerja sama dengan mereka. Satu orang ofisial bertugas mengawasi satu kamar pemain,” tutur.

Sedangkan mengenai kondisi Egy yang tidak dapat bermain hingga akhir pertandingan karena mengeluh sakit setelah mendapat sikut dari pemain Thailand, menurut Indra, kondisi pemain Lechia Gdansk itu tidak mengalami cedera yang serius.

“Egy kemaren saya ganti jelang babak kedua karena kena sikut dan agak mengeluh sakit. Alhamdulillah sekarang sudah pulih dan siap tampil lagi. Demikian juga dengan pemain yang lain,” pungkasnya.

Di sisi lain, The Young Lions (julukan Timnas Singapura U-23) saat ini dalam kondisi tidak ideal. Mereka hanya bisa bermain imbang tanpa gol melawan Laos, Selasa (26/11) lalu. Maka, akan semakin berat jika mereka kalah dari Indonesia. Karenanya, dapat dipastikan pasukan Fandi Ahmad ini bakal mati-matian untuk pertandingan ini.

Pelatih Singapura, Fandi Ahmad meminta pemain memperbaiki performa mereka saat menghadapi Indonesia. Fandi menilai, Singapura tidak memperlihatkan performa bagus ketika ditahan imbang Laos tanpa gol pada laga perdana mereka. Fandi pun tidak bisa menututp kekecewaan dengan performa pemain di babak pertama. “Itu bukan permainan terbaik kami, tapi masih bisa menciptakan sejumlah peluang yang seharusnya menjadi gol. Saya kira ini bukan hari baik kami,” cetus Fandi diwartakan laman Channel News Asia.

“Saya kira lini tengah kami tidak terlalu mendominasi, terutama di babak pertama. Di babak kedua kami keluar menyerang. Kami mendapatkan peluang bagus yang seharusnya bisa diselesaikan dengan baik.”

Fandi menyadari, performa seperti itu bisa menempatkan mereka dalam kesulitan besar, mengingat Indonesia sudah menunggu di pertandingan selanjutnya dengan bermodalkan kemenangan 2-0 atas Thailand. “Mereka akan menjadi tim yang berbahaya. Kami harus bangkit, dan tidak boleh lagi bermain seperti itu (melawan Laos),” tegas Fandi. (bbs/adz)

Derita Kelainan Irama Jantung, Pasang Alat Pacu Permanen dan Tanam Baterai di Dalam Perut

PAPARAN: Tim medis RSUP H Adam Malik saat memaparkan penanganan bayi yang mengalami kelainan irama jantung, Rabu (27/11).
PAPARAN: Tim medis RSUP H Adam Malik saat memaparkan penanganan bayi yang mengalami kelainan irama jantung, Rabu (27/11).
PAPARAN: Tim medis RSUP H Adam Malik saat memaparkan penanganan bayi yang mengalami kelainan irama jantung, Rabu (27/11).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim Pusat Jantung Terpadu (PJT) RSUP Haji Adam Malik berhasil melakukan inovasi terbaru dalam menangani kasus penyakit langka terhadap bayi berusia 20 hari. Bayi perempuan asal Kecamatan Medan Amplas ini, mengalami kelainan irama atau denyut jantung, sehingga dipasang alat pacu jantung permanen atau pacemaker.

Kini, bayi yang merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara ini kondisinya sudah normal seperti bayi pada umumnya. Namun, bayi yang diberi nama Sabilla ini masih butuh perawatan.

Kepala PJT RSUP H Adam Malik, dr Nizam Zikri Akbar SpJP (K) menjelaskan, awalnya bayi perempuan ini ditanganin

pihaknya ketika berusia 3 hari dengan berat badan 2.400 gram atau 2,4 kg dan panjang 46 cm. Setelah dilakukan penanganan oleh tim medis, bayi tersebut didiagnosa mengalami Total AV Blok. Padahal, biasanya penyakit itu terjadi pada pasien dengan usia sangat tua atau dengan riwayat serangan jantung sebelumnya.

“Total AV Blok adalah kelainan irama jantung yang tidak normal, dimana hal ini menyebabkan denyut jantung sangat lambat dan lemah karena gangguan aliran listrik jantung,” ungkap dr Nizam didampingi Prof dr Guslihan Dasa Tjipta SpAK, dr Maulidya Ayudhika SpBTKV dan dr Anggia C Lubis SpJP(K), Rabu (27/11).

Dijelaskan Nizam, pada bayi ini timbul kelainan irama jantung akibat bawaan lahir yang dipengaruhi oleh kondisi penyakit ibu dan obat-obatan yang diminum selama masa kehamilan, dengan angka kejadian 1 banding 20.000 kelahiran bayi.

“Risiko yang disebabkan karena gangguan aliran konduksi jantung tersebut menyebabkan denyut jantung sangat lambat, sehingga tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan oksigen bayi. Hal ini ditakutkan akan semakin mengganggu tumbuh kembang bayi, menyebabkan risiko infeksi menjadi lebih tinggi dan mengganggu aliran darah dalam tubuh sehingga tidak stabil,” terangnya.

Bahkan, lanjut Nizam, hal yang paling berbahaya pada kondisi bayi ini adalah dapat terjadi henti jantung tiba-tiba. “Tim perawatan pasien terdiri dari bagian anak, jantung dan bedah jantung, kemudian memutuskan untuk melakukan pemasangan permanent pacemaker (PPM) atau alat pacu jantung permanen. Oleh karena itu, dilakukan operasi pemasangan alat pacu jantung permanen tersebut,” tambahnya.

Dalam operasi dengan memakan waktu sekitar 1,5 jam, sebut Nizam, dilakukan pembedahan di bagian dada dan selaput pembungkus jantung. Selanjutnya, elektroda alat pacu jantung dipasang di epikardial. Sedangkan generator atau baterai pacu jantung ditanam di rongga perut. “Alat pacu jantung bekerja dengan baik, sehingga irama jantung bayi kembali normal. Tindakan pemasangan alat pacu jantung pada bayi ini adalah yang pertama kali dilakukan di Sumut khususnya di RSUP Haji Adam Malik,” ujar Nizam.

Diutarakan dia, ada berbagai tantangan dalam prosedur pemasangan alat pacu jantung pada bayi, terutama karena usianya yang belum mencapai 1 bulan. Sebab, dengan berat badan bayi yang sangat kecil dan kompleksitas organ jantung bayi, tentu hal ini menjadi tantangan bagi tim dokter. “Namun, tantangan itu dapat diatasi dengan baik berkat kerjasama tim dokter ahli bedah jantung, tim ahli pacu jantung, dan tim anestesi bedah jantung sehingga prosedur dapat berjalan dengan lancar,” ucapnya.

Ia menambahkan, saat ini berat badan bayi sudah naik menjadi 2.750 gram. Tim dokter masih terus melakukan pengawasan terhadap bekas luka operasi. “Apabila sudah benar-benar kering maka diperbolehkan pulang,” tukasnya.

Prof dr Guslihan Dada Tjipta SpAK mengatakan, sudah sekitar 30 tahun lebih berkarir dalam dunia kedokteran, kelainan irama jantung yang dialami bayi tersebut adalah pertama kali ditanganinya dan kasusnya cukup kompleks. “Dulu mungkin ada tapi tidak sempat didiagnostik dan ditangani.

Namun, kali ini kita menangani kasus kelainan jantung Total AV Blok dialami seorang bayi perempuan yang baru beberapa hari lahir. Bayi ini dilahirkan dari seorang ibu yang menderita penyakit lupus, dan ini merupakan salah satu penyebab terjadinya penyakit tersebut,” katanya.

Ia menyebutkan, tim medis menangani bayi ini ketika masih berumur 3 hari. Kemudian, dilakukan konsultasi dengan pihak tertentu dan akhirnya diambil keputusan untuk pemasangan pacemaker. “Perawatan lanjutan setelah pemasangan pacemaker, kini kondisinya alhamdulillah sehat dan akan segera dipulangkan (berobat jalan),” ujarnya.

Sementara itu, dr Anggia C Lubis SpJP (K) menyebutkan, tindakan pemasangan alat pacu jantung pada bayi belum pernah dilakukan di RSUP H Adam Malik maupun se-Sumut dan bahkan se-Sumatera. “Keberhasilan atas tindakan ini menunjukkan sebuah kerja sama tim yang luar biasa, karena banyak ahli yang terlibat dari berbagai sub spesialis anak, jantung, bedah jantung dan anastesi,” sebut dokter ahli pacu jantung ini.

Anggia mengaku, dalam menangani pasien, beberapa peralatan khusus yang sebelumnya belum ada di rumah sakit ini dipesan. Artinya, benar-benar peralatan yang digunakan khusus.

“Selama penanganan ditemukan kendala-kendala kecil yang sebetulnya cukup sulit. Akan tetapi, beruntung karena memiliki tim kerja yang solid dan mumpuni sehingga kendala yang dihadapi dapat diatasi,” ucapnya sembari mengatakan, secara teori hampir tidak ada atau kemungkinannya kecil sekali untuk kembali normal irama jantungnya.

Ahli bedah jantung, dr Maulidya Ayudhika SpBTKV mengatakan, alat pacu jantung dan baterai yang ditanam di dalam perut sejauh ini bekerja dengan baik, sehingga irama jantung bayi kembali normal. Dipastikan, alat tersebut tidak mengganggu aktivitas bayi karena ditanam tepat pada posisinya.

“Alatnya sudah dipasang dengan sedemikian perhitungan yang baik, sehingga ketika bayi beraktivitas dan tumbuh tidak terjadi masalah. Hanya saja, yang dikhawatirkan apabila keluarga memberikan alat-alat elektronik seperti ponsel ketika tumbuh nantinya hingga remaja. Alat elektronik akan mempercepat daya tahan dari baterai,” jabarnya.

Disinggung berapa lama daya tahan baterai pemicu alat pacu jantung tersebut, Ayu mengatakan, daya tahannya diperkirakan 10 tahun. Namun, jika ada alat-alat elektronik didekatkan ke anak ini, maka memprcepat pengurasan daya baterainya. “Bayi ini mengalami kelainan jantung bawaan, karenanya hampir tidak ada kasus denyut jantung kembali normal tanpa alat pacu jantung. Oleh karena itu, alat tersebut tetap tertanam di tubuh anak itu seumur hidup,” imbuhnya. (ris)

Rekrutment CPNS 2019 Masuki Masa Verifikasi Berkas

Ilustrasi

Berkas TMS Palamar Bisa Sanggah

SUMUTPOS.CO – Masa pendaftaran calon pegawai sipil negara (CPNS) 2019 sudah ditutup, Selasa (26/11) kemarin. Para pelamar diminta tetap mengikuti tahapan sampai verifikasi administrasi selesai dilalukan. Termasuk pada masa sanggahan, para pelamar diharapkan proaktif mengikuti mekanisme tersebut melalui akun atau website SSCN.

PELAKSANA Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Setdaprovsu, Syahruddin Lubis mengatakan, pada masa sanggahan ini, para pelamar dapat melakukan sanggahan jika berkas yang mereka masukkan dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS). “Jadi seperti sistem lelang gitu, ada masa sanggah. Di situ nanti terlihat berkas yang peserta masukkan, apakah sudah MS atau TMS Seingat saya tahapan ini selama satu minggu ke depan,” katanya menjawab Sumut Pos, Rabu (27/11).

Namun, kata dia, pemberkasan pelamar dinyatakan tidak memenuhi syarat atau memenuhi syarat diverifikasi Panitia Seleksi CASN Nasional (Panselnas). Proses verifikasi administrasi tersebut pun sudah berjalan sekarang ini.

“Makanya kami tidak mau menyebutkan berapa total pelamar, karena data yang sudah masuk masih terus diverifikasi oleh Panselnas. Tim kami juga terus bekerja untuk mendata seluruh berkas yang telah masuk. Nantinya Panselnas yang secara resmi akan mengumumkan total pelamar sesuai verifikasi, mana yang sudah MS maupun TMS,” katanya.

Sebelumnya ia mengatakan, untuk formasi CASN di lingkungan Pemprovsu tidak ikut diperpanjang seperti sebagian pemda lain di Indonesia. Sebab, Pemprovsu sejak awal sudah membuka tahap pendaftaran bagi calon pelamar. “Pemprovsu tidak diperpanjang. Itukan khusus daerah yang sebelumnya terlambat membuka pendaftaran,” ujarnya.

Sistem Pendaftaran Masih Terbuka

Sementara, meski masa pendaftaran telah ditutup pada Selasa (26/11) lalu, namun hingga Rabu (27/11) pagi, sistem pendaftaran CPNS untuk Pemko Medan terlihat masih terbuka, sehingga masih ada yang melakukan pendaftaran. “Seharusnya sudah tutup pukul 24.00 WIB tadi malam. Tapi tak tahu kenapa tadi pagi saya lihat, masih ada yang bisa mendaftar. Apa alasannya kita tak tahu. Itukan sistem bukan dari kita, tapi dari pusat. Mereka yang bisa membuka sistem itu dan mereka juga yang bisa menutupnya. Kalau kita di sini hanya bisa memantau,” kata Kepala BKDPSDM Kota Medan, Muslim Harahap kepada Sumut Pos, Rabu (27/11) siang.

Namun begitu, kata Muslim, belum tentu sistem akan tertutup sama waktunya dengan beberapa pemerintahan di wilayah lainnya, yakni pertanggal 30 November. “Belum tentu juga di tanggal 30 (November) nanti tutupnya, bisa jadi nanti sore atau nanti malam. Sekali lagi, itukan sistem dan sistem itu dari pusat bukan dari kita. Seharusnya memang yang ditutup pertanggal 30 November itu adalah wilayah yang belum mencantunkan untuk penyandang Disabilitas, kalau Pemko Medan kan sudah mencantumkan sejak awal,” ujarnya.

Namun begitu, kata Muslim, pihaknya menyatakan bahwa para pelamar yang telah memenuhi syarat berkas administrasi untuk dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi proses ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang akan dilaksanakan pada Februari 2020 mendatang.

“Selesai pendaftaran inikan akan masuk masa sanggah selama 3 hari, itu buat mereka yang tidak memenuhi syarat barangkali mau menyanggah. Lalu bulan depan atau paling lambat di Januari akan diumumkan tanggal SKD nya, jadwal SKD sendiri dijadwalkan di bulan Februari, jadi kepada para pelamar yang telah memenuhi syarat, sudah bisa mempersiapkan diri,” katanya.

Dilanjutkan Muslim, persiapan yang dimaksud lebih kepada mempelajari materi-materi ujian yang akan diberikan pada proses SKD mendatang. “Kalau SKCK atau surat-surat keterangan lainnya itu bisa diurus setelah yang bersangkutan lulus serangkaian ujian, karena belum dibutuhkan saat ini. Takutnya, sudah repot-repot mengurus ternyata tidak lulus, kan jadi sia-sia juga. Saran kami, lebih baik fokus kepada persiapan ujian saja dulu,” imbaunya.

Sebelumnya Muslim menjelaskan, setelah proses ujian SKD pada Februari mendatang, maka hasilnya akan diumumkan pada Maret 2020. Lalu pada bulan yang sama akan dilakukan pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) dan akan dilakukan integrasi nilai SKD dan SKB pada April 2020 sebelum penetapan nama-nama yang dinyatakan lulus pada CPNS 2020 pada bulan yang sama.

Pelamar di Dairi Tembus 19.753 Orang

Sementara, hingga batas akhir masa pendaftaran CPNS di Kabupaten Dairi, jumlah pelamar mencapai 19.753 orang. Dari jumlah itu, pelamar untuk formasi tenaga guru sebanyak 15.016, dan tenaga kesehatan sebanyak 4.719 orang. Sementara formasi yang dibutuhkan untuk penerimaan CPNS 2019 di Dairi hanya 285 orang.

Kasubbit Pemberhentian Pengadaan dan Informasi pada Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Dairi, Rico Sihombing didampingi Musa Sembiring kepada wartawan, mengatakan, tahapan selanjutnya, pelamar menunggu hasil verifikasi berkas secara online, apakah lulus verifikasi atau tidak. “Sesuai pengumuman, telah ditentukan tahapannya, apabila dinyatakan lulus verifikasi maka pelamar akan lanjut ke tahapan ujian Tes Kemampuan Dasar (TKD),” ucap Rico.

Hasil verifikasi berkas online akan diberitahukan ke akun masing-masing pelamar, dan juga akan diumumkan secara resmi kepada masyarakat di Kantor BKPSDM Dairi. Ditambahkan Rico, penerimaan CPNS di Dairi tahun 2019 hanya membuka 2 formasi yakni tenaga guru sebanyak 222 orang dan tenaga kesehatan 63 orang, pungkasnya.

Seperti diberitakan, Kepala BKN Regional VI Medan, English Nainggolan menyatakan, para pelamar harus bersedia ditempatkan di mana saja tanpa konsekuensi apapun. Satu di antaranya adalah penempatan tugas di luar wilayah kota asal hingga 10 tahun minimal baru dapat pindah ke daerah asal. Kemudian, pelamar juga harus cermat dalam memilih formasi. “Pendaftar juga mesti cerdas memilih instansi dan jabatan sesuai dengan karir. Seseorang melamar di suatu instansi, maka dia harus punya komitmen mengabdi di instansi itu,” katanya.

Setelah dinyatakan lolos, kata dia, pelamar jangan memikirkan dapat pindah ke instansi atau lembaga lain. Sebab, sudah ada aturan yang berlaku untuk menentukan AS bisa pindah. “Melamar ke suatu instansi jangan menganggap numpang lewat dengan pikiran bisa suatu waktu pindah ke instansi lain,” jelasnya.

Sebelum ditempatkan tugas, English menyebut para pelamar membuat surat pernyataan di mana isinya bersedia bertugas sampai ke luar negeri. “Setiap pelamar harus membuat surat pernyataan bersedia ditempatkan di mana saja di seluruh Indonesia bahkan di luar negeri yang ditentukan pemerintah,” ucapnya. (prn/map/rud)

Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim Gelar Syukuran

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pelaksana Tugas Wali Kota Medan, Ir H Akhyar Nasution MSi menghadiri syukuran Hasyim SE sebagai Ketua DPRD Kota Medan di Grand Antares Hotel Jalan Sisingamangaraja Medan, Sabtu (25/11).

Dalam sambutanya, Plt wali Kota mengatakan, tantangan pembangunan ke depan cukup berat, tapi jika dilakukan dengan bersama-sama serta dilandasi semangat gotong-royong, tentunya semua yang menjadi kendala dapat diatasi. Saat ini prioritas utama yang ditangani Pemko Medan adalah masalah kebersihan. Dengan dukungan penuh seluruh stakeholder dan lapisan masyarakat, Kota Medan akan bersih dari sampah.

“Dengan kebersamaan dan semangat gotong-royong, insya Allah masalah kebersihan dapat kita atasi, sehingga Medan Rumah Kita bersih dari sampah. Untuk itulah kita saat ini fokus menangani masalah kebersihan. Sebab, sebesar apapun keinginan yang kita lakukan namun tidak mampu menangani masalah kebersihan, saya rasa itu tidak ada gunanya. Untuk itu mari jaga kebersihan kota kita ini,” kata Plt Wali Kota.

Oleh karenanya melalui momentum acara syukuran ini, Plt Wali Kota minta seluruh yang hadir, terutama para kostituen agar mendukung peningkatan kebersihan yang kini digelorakan Pemko Medan. Selain tidak buang sampah sembarangan, Akhyar pun mengajak untuk mewadahi sampah rumahnya masing-masing agar tidak berserakan.

Selanjutnya, Akhyar atas nama Pemko Medan menyampaikan ucapan selamat kepada Hasyim SE sebagai Ketua DPRD Medan. Dikatakan Akhyar, Pemko Medan siap bersinergi dan menerima segala masukan dari DPRD Medan guna membangun Kota Medan. Selama ini, ungkapnya, hubungan Pemko Medan dan DPRD Medan sangat baik.

“Insya Allah dengan kepemimpinan Bung Hasyim sebagai Ketua DPRD Medan, hubungan akan jauh lebih baik lagi sehingga dapat bersama-sama memajukan Kota Medan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya,” harapnya.

Selain Plt Wali Kota Medan, syukuran juga dengan hadiri Dandim 0201/BS Kol Inf Roy J Hansen Sinaga, Ketua Pengadilan Negeri Medan Sutio Jumagi Akhirno SH MHum serta unsur Forkompinda Kota Medan, Sekda Kota Medan Ir Wiriya Alrahman MM, anggota DPRD Medan, pimpinan OPD di lingkungan Pemko Medan, tokoh masyarakat Tionghoa, pimpinan parpol, tokoh agama dan pemuda serta keluarga besar PDI Perjuangan Kota Medan.

Ketua DPRD Medan Hasyim SE menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan selama ini sehingga dirinya kembali menjadi wakil rakyat untuk periode ketiga.

Apalagi, sambung Hasyim, di periode ketiga ini, dirinya dipercayakan dan diberi amanah oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri menjadi Ketua DPRD Medan. “Amanah ini tentunya cukup sangat berat dan harus dijalankan dengan penuh rasa tanggung jawab,” ujarnya.

Hasyim pun menambahkan, dirinya beserta seluruh anggota DPRD Medan siap bersinergi dengan unsur Forkopimda Kota Medan dalam rangka membang-un Kota Medan.

“Silaturahim ini jangan sampai terputus. Dengan silaturahmi, seluruh persoalan yang ada di Kota Medan akan kita benahi bersama,” ujarnya. (map/ila)

Koperasi Sumut Harus Menjadi Soko Guru Perekomomian Sumut

map/sumu tpos PENGHARGAAN: Asisten Administrasi Umum dan Aset Sumut, M Fitrius menyerahkan piagam penghargaan koperasi koperasi terbaik. pada acara puncak Hari Koperasi Sumut 2019 di USU, Rabu (20/11).
map/sumu tpos
PENGHARGAAN: Asisten Administrasi Umum dan Aset Sumut, M Fitrius menyerahkan piagam penghargaan koperasi koperasi terbaik.
 pada acara puncak Hari Koperasi Sumut 2019 di USU, Rabu (20/11).
map/sumu tpos PENGHARGAAN: Asisten Administrasi Umum dan Aset Sumut, M Fitrius menyerahkan piagam penghargaan koperasi koperasi terbaik. pada acara puncak Hari Koperasi Sumut 2019 di USU, Rabu (20/11).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah berharap koperasi Sumut harus menjadi soko guru bagi perekonomian Sumut. Karena itu, diharapkan untuk selalu dijaga serta berinovasi mengikuti perkembangan zaman.

Hal itu dikatakan Wakil Gubernur Sumut yang diwakili Asisten Administrasi Umum dan Aset Pemprov Sumut, M Fitrius pada peringatan Hari Koperasi Sumut ke 72, Senin (20/11) lalu di Auditorium USU dengan tema ‘Peningkatan Kualitas Koperasi Menjadikan Sumut bermartabat’.

Ia mengajak masyarakat agar dapat ikut masuk koperasi sehingga sama-sama dapat maju dan berkembang. Dia juga meminta koperasi untuk terus berinovasi dalam mengikuti situasi zaman untuk perubahan yang lebih baik.

Kepala Dekopin Sumut, Jabmar Siburian mengimbau masyarakat agar waspada pada koperasi yang tidak berbandan hukum. Menurutnya, saat ini banyak masyarakat yang dirugikan dan disengsarakan. Selain ‘mencekik’ masyarakat dari sisi bunga, mereka juga kerap menagih dengan memaksa tanpa tata krama seperti debt collector. “Saat ini banyak yang terlibat terutama ibu-ibu yang meminjam tanpa sepengetahuan suaminya, begitu bunganya besar, kemudian saat menagih menjadi permasalahan di keluarga,” ujarnya.

Sebelumya, Plt Dinas Koperasi Sumut Dr H Ridho Haykal Amal SH MH mengatakan, Diskop menyatakan mendukung dengan regulasi yang memberi kemudahan menjalankan usaha bagi koperasi. Koperasi di Sumut harus tumbuh dan berkembang menjadi koperasi besar seperti di Negara-negara lain.

“Pemerintah saat ini membuka peluang sebesar-besarnya bagi koperasi agar bisa besar seperti di negara lain. Pemerintah hadir dalam memberi regulasi untuk memudahkan koperasi menjalankan usahanya dan dapat berkembang seperti di negara lain,” katanya.

Dalam acara puncak koperasi itu juga diberikan penghargaan kepada koperasi terbaik kabupaten/kota se-Sumut dan pemberian hadiah bagi pemenang lomba tingkat SMA se-Sumut dalam rangka memerihkan hari Koperasi Pemprov Sumut. (map/ila)

Dewan Desak Plt Wali Kota Segera Tunjuk Plt Kadispora

HT Bahrumsyah.
HT Bahrumsyah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Medan, Syahrul Effendi Rambe sering tidak masuk kerja ke kantor Dispora Medan diJalan Ibus Raya No.129-B, Kelurahan Petisah Tengah Kota Medan. Terakhir diketahui, Kadispora yang baru saja dilantik pada Juli 2019 yang lalu itu sedang sakit.

Akibat kondisi sakit yang di deritanya, Syahrul pun tak bisa menjalankan tugasnya sebagai kepala dinas dan melakukan tugas-tugas dan fungsinya sebagai pimpinan OPD dan pejabat pengguna anggaran dengan maksimal.

Namun walapun Syahrul sering tidak masuk kantor akibat sakit tersebut, Pemko Medan belum kunjung menunjuk satu orang pun menjadi Plt Kadispora agar dapat menggantikan sekaligus menjalankan tugas-tugas Syahrul untuk sementara waktu.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Medan dari Fraksi PAN, HT Bahrumsyah meminta agar Pemko Medan dapat segera mendalami permasalahan ini dengan lebih baik. “Pemko Medan harus segera melakukan pengecekan secara langsung kepada pejabat yang bersangkutan agar bisa mengetahui seberapa parah kondisi sakit Kadispora saat ini,” ucap Bahrumsyah kepada Sumut Pos, Rabu (27/11).

Bila memang membutuhkan perawatan secara intensif dalam waktu yang cukup lama, kata Bahrum, maka Pemko Medan harus memberikan waktu yang cukup untuk Syahrul beristirahat dan memulihkan diri.

“Kalau kondisinya butuh istirahat yang cukup panjang, kita minta Pemko Medan dalam hal ini Plt Wali Kota untuk segera memberikan cuti sakit kepada Kadispora dan segera menunjuk Plt Kadispora untuk dapat menjalankan tugas dan fungsi Kadispora sementara waktu,” katanya.

Disebutkan Bahrum, hal itu harus dilakukan Pemko Medan mengingat program-program di Dinas Pemuda dan Olahraga yang harus tetap berjalan sebagaimana mestinya. “Kalau Kadis PU saja bisa ditunjuk Plt-nya, apalagi Kadispora yang memang sedang sakit dan butuh istirahat, tentu saja Plt Wali Kota dapat melakukannya,” ujarnya.

Diterangkan Bahrum, sama seperti di Dinas PU, program-program di Dispora juga tetap harus berjalan dan tidak boleh tersendat karenanya. Fungsi Kadis yang salah satunya sebagai pejabat pengguna anggaran akan membuat anggaran pada Dinas yang dimaksud tidak dapat berjalan dengan maksimal dan bisa menyebabkan terjadinya Silpa apabila Kadisnya tidak dapat bekerja dengan semestinya.

“Kalau itu yang terjadi kan sangat disayangkan. Kita kurang paham apa alasan Pemko Medan belum menunjuk Plt Kadispora. Tapi saya berharap agar kondisi ini bisa segera teratasi. Tapi terlepas dari semua itu, saya berharap dan turut mendoakan untuk kesembuhan Kadispora Medan, Syahrul Rambe, semoga beliau bisa segera pulih,” pungkasnya. (map/ila)

Sihar Sitorus Minta Pengelolaan Sumber Daya Alam di Sumut Tidak Sebatas Bahan Baku

SUMUTPOS.CO – Sihar P. H. Sitorus, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan berharap pengembangan Sumber Daya Alam dan Pertanian di Sumatera Utara dapat diberdayakan dengan baik. Hal ini dikatakan Sihar di sela-sela acara Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Bank BRI di ruang rapat Komisi XI Gedung Nusantara I DPR RI, Rabu (27/11).

Menurut Sihar, hasil alam dan pertanian Sumut melimpah, hanya saja bahan-bahan tersebut dapat diolah sebatas bahan baku.

“Bagaimana konstituen kami ini bisa menjemput bola karena khususnya Sumatera Utara banyak sekali Sumber Daya Alam, hasil pertanian namun hanya berhenti pada raw material (bahan baku) padahal ketika itu digabungkan maka akan membawa kita satu langkah lebih jauh,” ujar Sihar.

Hal ini terkait dengan pemaparan BRI mengenai fokus penyaluran kredit per segmen pada UMKM. Komposisi segmen UMKM yang terus meningkat, pada tahun 2018 sebesar 273 Triliun disalurkan untuk kepentingan mikro, 130 Triliun untuk konsumer, 222,2 Triliun untuk ritel komersial, 18,4 Triliun untuk sektor menengah, 91, 3 % untuk Korporasi, dan 106 Triliun untuk BUMN.

RDP dimulai dengan proyeksi dan asumsi kondisi ekonomi 2020 dengan mengangkat berbagai isu di antarnya adalah perang dagang, tren penurunan suku bunga, volatilitas harga komoditas serta kondisi likuiditas masih menjadi isu utama yang mempengerahi ekonomi global saat ini. BRI memprediksi pertumbuhan ekonomi berkisar 5,10 %-5,35 %, inflasi 3,10%-3,60%, dan nilai tukar 14.200-14.600. Untuk penyaluran kredit per sektor masih didominasi oleh sektor Perdagangan, Restoran, Hotel sebesar 33, 6 % Pertanian sebesar 12,1 % dan Perindustrian sebesar 9,4 %.

Penyaluran Kredit Bersubsidi atau Kredit Usaha Rakyat (KUR), BRI telah menyalurkan KUR dari Agustus 2015-Oktober 2019 kepada lebih dari 16,47 juta debitur dan plafond sebesar 318,7 Triliun. Realisasi KUR hingga Oktober 2019 sebesar 94,7 Triliun dengan debitur 3,9 juta orang. Untuk Rencana Kerja di Tahun 2020 BRI menjaga kinerja perusahaan melalui digitalisasi, peningkatan produktivitas, dan mendorong UMKM.

Merujuk pada pemaparan BRI tentang Rencana Kerja Tahun 2020 khususnya terkait digitalisasi, Sihar mengapresiasi langkah yang akan dilakukan oleh Bank BRI, khususnya terkait digitalisasi yang akan dilakukan oleh BRI. Namun melihat data makro Sihar meragukan Rencana Kerja Bank BRI 2020, karena penyaluran kredit masih didominasi oleh faktor konsumtif seperti perdagangan, restoran, dan hotel. Sihar mempertanyakan bagaimana meningkatkan pertumbuhan di level mikro tapi indikator makro masih lemah.

“Bagaimana meningkatkan pertumbuhan di level mikro tapi indikator makro masih lemah?,”ujar Sihar.

Terkait dengan pemaparannya mengenai Sumber Daya Alam Sumut dan Rencana Kerja Tahun 2020 BRI, Sihar berharap adanya inisiasi dari bank tersebut mengenai pengelolaan bahan baku di Sumut menjadi bahan jadi atau siap pakai.(*)

Bahas Anggaran Reses dan Sosper, Sekretariat DPRD Medan Terkesan Tertutup

ilustrasi anggaran
ilustrasi anggaran

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah wartawan yang bertugas di DPRD Medan dibuat heran dengan sikap salah seorang staf Sekretariat DPRD Medan, Ika Syafitri Dewi yang meminta wartawan untuk keluar ruangan saat menerima delegasi Sekretariat DPRD Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (27/11) di kantor DPRD Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis No.1 Medan.

‘Pengusiran’ tersebut dilakukan di tengah pertemuan, di saat salah seorang delegasi Sekretariat DPRD Bantul mempertanyakan anggaran Reses dan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) kepada perwakilan anggota DPRD Medan dan Sekretariat DPRD Medan yang hadir.

Pertemuan itu sendiri diterima oleh anggota DPRD Medan Irwansyah S.Ag, SH, Abdul Latief Lubis dan Staff Sekretariat DPRD Medan Ika Syafitri Dewi.

Saat sekretariat DPRD Bantul menanyakan hal itu, sejumlah wartawan yang hadir di pertemuan tersebut melihat staf DPRD Medan tampak gelisah dan meminta staf lainnya untuk mendekatinya. Tak lama kemudian, salah seorang staf meminta wartawan untuk keluar ruangan. “Bang coba lihat ada pesan di WA, bisa ajak keluar sebentar kawan-kawan wartawan. Karena ada anggaran yang mau disampaikan oleh pihak sekretariat,” kata salah satu Staf.

Sejumlah wartawan tampak bingung dengan ‘pengusiran’ tersebut.

“Ada apa rupanya, kenapa kita disuruh keluar?” kata Arman, salah seorang wartawan Media online terbitan Medan.

Arman mengaku heran dengan sikap staff DPRD Medan tersebut. “Kalau memang tertutup dibilang, kalau begini kan macamnya ada yang ditutup-tutupi,” ujarnya heran.

Seperti diketahui sebelumnya, sejumlah anggota DPRD dari luar kota melakukan studi banding ke DPRD Medan dan meminta masukan soal pelaksanaan reses dan Sosialisasi Perda. Seperti halnya yang dilakukan DPRD Musirawas, Selasa (26/11) yang lalu. Meski mempertanyakan hal yang sama, namun tidak ada pengusiran wartawan yang terjadi.

Menanggapi kejadian tersebut, Ketua PWI Sumut, Hermansjah, sangat menyayangkan adanya pegawai atau Staf Sekretariat DPRD Medan yang tidak memperbolehkan wartawan meliput saat akan membahas soal anggaran pada pertemuan anggota DPRD Kota Medan dan Sekretariat DPRD Bantul.

Hermansjah menyebutkan, penggunaan anggaran haruslah diketahui oleh masyarakat, dan melalui pemberitaan wartawan adalah salah satu cara agar masyarakat dapat melihat dan mengawasi penggunaan anggaran.

“Kita sangat menyayangkan kejadian itu. Kenapa harus ditutupi, itu duit rakyat. Ada apa, kenapa harus disembunyikan. Apa itu misterius. Wartawan itu dilindungi oleh undang-undang saat bekerja,” ujar Hermansjah.

Menurut Hermansjah, fungsi wartawan itu yakni mencari, meliput dan menyiarkan berita untuk diinformasikan kepada masyarakat. Semakin pembahasan tentang anggaran ditutupi, maka wartawan akan terus berusaha mencari tahu.

“Kita lihat saja di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau, mereka sengaja memamerkan penggunaan anggaran kepada masyarakat melalui iklan. Sama seperti di Kalimantan Timur, mereka juga terbuka soal anggaran. Karena masyarakat berhak tahu kemana uangnya digunakan, apalagi sekarang zamannya keterbukaan informasi,” kata Hermansjah.

Namun begitu, Hermansjah tak ingin menuding dan hanya berusaha berprasangka baik. Dia menilai, pegawai dan staf yang mendampingi dewan belum mengerti fungsi dan tugas wartawan.

“Kita (wartawan) dilindungi undang-undang, tak hanya ASN, TNI/POLRI saja yang dilindungi undang-undang. Jelas tertulis di UU nomor 40 tahun 1999 dan itu tolong dihormati, fungsi wartawan apa. Mungkin dia belum tahu dan harusnya dia paham,” pungkasHermansjah. (map/ila)