BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Binjai menggelar Apel Besar Peringatan Hari Pramuka ke-58 tahun 2019 tingkat Kota Binjai di Lapangan Merdeka, Jalan Veteran Kelurahan Tangsi, Binjai Kota, Sabtu (31/8).
Apel yang mengambil tema Bersama Seluruh Komponen Bangsa, Siap Sedia Membangun Keutuhan NKRI itu dipimpin Wakil Wali Kota sekaligus Kepala Kwarcab Pramuka Binjai.
Dalam sambutannya, H Timbas Tarigan mengatakan, pramuka adalah salah satu lembaga sah dan memiliki undang undang. Maka itu, dirinya meminta kepada pembina dan orangtua tetap menyemangati anak untuk lebih giat lagi di kepramukaan yang sekarang ini menjadi tanggung jawab kita bersama.
“Mari kita tingkatkan giat kepramukaan ini menjadikan pendidikan berkarakter dan nasionalis, serta kebangsaan,” kata dia.
Kepada pengurus kwartir ranting, Timbas berharap agar dapat saling mengisi segala kekurangan dan kelebihan dari masing-masing pembina. “Sebab Dasa Dharma itu sangat hebat. Di dalamnya tertuang jiwa nasionalisme, patriot dan bersahaja,” ujarnya.
Lebih jauh, kepada anggota pramuka mulai tingkat siaga, penggalang, penegak, Timbas menegaskan, agar selalu menjauhi narkoba, jangan pernah mendekati, apalagi sampai mencoba.
Usai memberikan arahan, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dengan menyanyikan lagu Hymne Satya Darma Pramuka dan penampilan dari masing-masing kwartir ranting se-Kota Binjai. (ted/han)
LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Ubudiyah Pangkalan Brandan bekerjasama dengan Yayasan Pendidikan Ubudiyah menggelar peringatan 1 Muharam 1441 Hijriah, Sabtu (31/8) malam.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua BKM Ubudiyah H.Syahrum Hakim, SH, Sekjen BKM Ubudiyah, Safriyansyah, Camat Babalan Yafizham Parinduri, SSos, Camat Besitang, Ibnu Hajar, S.Sos.Kapolsek P.Brandan Iptu Pol Danil Saragih.Dan Yon 8 Marinir.Letkol Mar. Danang Ary Setiawan. S.A.P. M.Tr. Pasiop.Mayor.Mar. Afrizon, Ka.UA.Babalan Fuad, S.Ag, Lurah Berandan Barat, Musa Pasaribu, Ketua IPHI Babalan, Drs H. Ismed Solihin, Ketua ICMI Babalan, Drs H Mujio Arianto, Kepala SMP Ubudiyah Erviana, SPd, Ka.Aliyah Ubudiyah Sutrisnawati, SPd, Ka.Mts Ubudiyah, Nurmansyah, SPdi dan sejumlah undangan.
Ketua BKM Ubudiyah Pangkalan Brandan, H. Syahrum Hakim, SH dalam sambutannya menyampaikan, ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan peran serta partisipasi aktifnya dalam menyukseskan gebyar peringatan 1 Muharram 1441 hijriah di Masjid Ubudiyah yang kita cintai.
“Mari kita berdoa kiranya pada tahun baru hijriah ini, kita akan lebih baik dari tahun-tahun sebelum, sesuai dengan tuntutan ajaran agama kita bahwa hari ini kita harus lebih baik dari hari-hari kemarin.Dan itulah orang-orang yang beruntung,” harap H Syahrum Hakim.
Ketua Panitia, H Sigit melaporkan peringatan 1 Muharram 1441 hijriah diisi dengan kegiatan-kegiatan bernuansa Islami, penampilan pembacaan selawat, puisi dan lain-lain yang ditampilkan oleh anak-anak dari SMP, MTS DAN Aliah Ubudiyah Pangkalan Brandan, remaja masjid ubudiyah, P.Brandan dan dari remaja masjid dan sekolah lain di Kecamatan Babalan, termasuk para prajurit 8 Marinir.
Kegiatan ini diawali dengan Pembacaan Ayat Suci Al-Quran dan Sari Tilawah, dilanjutkan dengan Tausiyah oleh Al-Ustad Syahrial Darwis, MA dari Aceh Tamiang NAD. Dalam tausyiahnya, ustad Syahrial mengatakan bahwa permulaan perhitungan penanggalan menurut ajaran islam, bukanlah dari Bulan masehi, ( januari ) melainkan dari bulan Arab yakni Muharram.
Karena itu, Ustad Syahrial Darwis mengajak seluruh umat Islam untuk mempedomani prinsib ajaran Islam ini. “Kegiatan tausiah, zikir, pembacaan salawat dan lain-lain. Dan bukan malam baru masehi, yakni 31 malam tanggal 1 Januari itu adalah tahun barunya agama di luar Islam,” kata Ustad Syahrial.
“Karena itu marilah kita jadikan tahun baru 1441 hijriah ini menjadi momentum bagi kita umat Islam untuk kembali kepada petunjuk ajaran agama Islam dalam semua aspek kehidupan kita sehari-hari, ” harap Ustad Syahrial Darwis. (yas/han)
solideo/sumut pos
TEMUI: Puluhan ibu-ibu warga Desa Negari, Kecamatan Munthe, Kabupaten Karo, temui Bupati Karo Terkelin Brahmana untuk meminta Kades mereka dicopot.
TEMUI: Puluhan ibu-ibu warga Desa Negari, Kecamatan Munthe, Kabupaten Karo, temui Bupati Karo Terkelin Brahmana untuk meminta Kades mereka dicopot. solideo/sumut pos
KARO, SUMUTPOS.CO – Puluhan emak-emak asal Desa Negari, Kecamatan Munthe, Kabupaten Karo mendesak Bupati Karo Terkelin Brahmana untuk menonaktifkan Kepala Desa Negari, Pelita Purba.
Dalam pertemuan dengan Bupati Karo, Erika br Ginting mengungkapkan, bahwa mereka membawa masalah pertanggung jawaban Dana Desa 2017 dan 2018 ke ranah hukum. Hanya saja, laporan pengaduan yang mereka sampaikan ke Polres Tanah Karo, Juli 2019 lalu, hingga kini tak kunjung jelas.
“Tapi sampai detik ini, kasus tersebut belum diproses sehingga kami datang ke Bupati Karo meminta bantuan untuk oknum Kades tersebut dapat diberhentikan dari jabatannya. Mengingat kami warga Desa Nageri sudah muak melihat tingkah lakunya, maupun arogansi dia selaku Kades,” tutur Erika.
“Tolong Pak Bupati percepat oknum Kades tersebut diberhentikan karena warga takut silap dengan sikapnya sekarang ini. Seolah-olah beliau kebal hukum,” ungkapnya. Elisabet br Sitepu meminta Bupati Karo Terkelin Brahmana memperhatikan mereka dalam kasus tersebut.
“Kasihani kami Pak Bupati, hanya Pak Bupati yang bisa membantu kami. Sebab masalah ini sudah lama berlarut-larut tak kunjung selesai. Kami tak tahu harus berbuat apa. Sebab kasus ini juga sudah ditangani Polres tapi belum ada tanda-tanda penyidikan dimulai,” katanya. Terkelin Brahmana meminta warga Desa Nageri yang menemuinya di ruang kerja Kantor Bupati Karo, Kamis (29/8), untuk bersabar dan menunggu hasil pemeriksaan polisi.
“Kita tunggu saja, itu ada mekanisme, sistem penanganan kasus. Itu urusan hukum,” ujar Bupati Karo. Merespons tuntutan warga meminta pemberhentian Kades Nageri, Terkelin menyatakan hal itu tidak bisa dilakukan semena-mena.
“Saya tidak dapat semena-mena memberhentikan seseorang berdasarkan tidak suka. Yang saya mau harus ada regulasi dan tingkat kesalahannya yang melawan hukum. Jika ini ada segera akan saya perintahkan Inspektorat untuk mengaudit kinerjanya dan Dinas PMD sebagai teknis buatkan kajian.
Jika layak dan memenuhi syarat sesuai ketentuan peraturan maka saya akan laksanakan amanah undang-undang,” ujar Terkelin. Dalam pertemuan itu, Bupati Karo Terkelin Brahmana menghubungi Polres Tanah Karo mempertanyakan proses penanganan kasus Kades Nageri yang dilaporkan warganya.
Di perbincangan melalui telepon, yang didengar para emak-emak warga Desa Nageri itu, penyidik Polres Tanah Karo menjelaskan bahwa penyidik memerlukan sejumlah data dari Inspektorat Pemkab Karo.
Usai menerima penjelasan dari Polres Tanah Karo, Terkelin Brahmana menyatakan akan segera memerintahkan Kepala Inspektorat Pemkab Karo, Philemon Brahmana memberikan data yang diperlukan Kepolisian.
“Hari ini juga akan kita perintahkan Inspektorat memberikan hasil audit yang dibutuhkan. Pada prinsipnya Pemda Karo siap apa yang diminta penyidik,” tegas Terkelin.
Kepala Inspektorat Philemeon Brahmana menyatakan akan segera memberikan data yang diperlukan Kepolisian. “Sesuai instruksi Bupati Karo, sekarang, besok, lusa atau kapan saja kami siap memberikan apa yang diperlukan. Kami menunggu kedatangan penyidik,” tegasnya. (deo/han)
KERJA SAMA: Kadis Parbud Langkat Hj. Nur Elly Heriani Rambe menandatangi kerja sama dengan USU.
KERJA SAMA: Kadis Parbud Langkat Hj. Nur Elly Heriani Rambe menandatangi kerja sama dengan USU.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Untuk membenahi sektor budaya dan pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Langkat menjalin kerja sama dengan Universitas Sumatera Utara (USU), Sabtu (31/8).
Salah satunya dengan menggelar kuliah umum bertema Langkat Menuju Warisan Dunia. Hadir sebagai narasumber dari negara jiran, Prof Datok Dr. Mukhtar Saidin selaku Arkeolog dari pusat penelitian Arkeologi Global Pulau Penang Malaysia., di Ruang Pola Kantor Bupati Langkat.
Di sela-sela kuliah umum, dilakukan penandatanganan MoU antar Disparbud Langkat dengan Prodi S2 ilmu sejarah FIB-USU, yang disaksikan Sekdakab Langkat dr H Indra Salahuddin.
Indra Salahuddin dalam sambutannya mengatakan, kegiatan kuliah umum sangat sejalan dengan salah satu misi Kabupaten Langkat 5 tahun ke depan, yaitu menjadikan pariwisata dan kebudayaan, sebagai program prioritas pembangunan Langkat. “Saya meminta agar para peserta mengikuti kuliah umum dengan serius dan hikmat,” ujarnya.
Karenanya, sambung Sekda, di Kabupaten Langkat ada banyak peninggalan sejarah yang layak untuk diperkenalkan ke dunia, salah satuh contohnya warisan heritage Masjid Azizi Tanjung Pura, yang diyakini dapat menjadi destinasi wisata sejarah religius kelas dunia.
Untuk itu diharapkan, lanjut Sekda, melalui kuliah umum ini, para guru dan dosen selaku peserta, kedepan dapat bersama – sama membina generasi muda Langkat, agar sadar wisata dan sadar budaya. Sehingga masa depan bangsa semakin maju dan bermartabat.
Sedangkan untuk para budayawan, seniman dan penggiat seni diharapkan membina budaya daerah dan budaya nasional, dengan sungguh-sungguh. Agar menjadi bagian yang dapat disajikan kepada wisatawan yang datang ke Langkat. “Serta menjadi bagian dari promosi ke luar Kabupaten Langkat, termasuk ke luar negeri,” ungkapnya.
Kadis Budpar Provsu Ria Novida Telaumbanua, mewakili Gubsu, menyampaikan, kuliah umun ini dilakukan dalam rangka mengenal jejak perjalanan yang lebih dekat, dan sekaligus untuk menemukan jejak awal masuk dan berkembangnya agama dan kerajaan Aru di Langkat.
Selain itu, kata Ria, acara kulia umum ini dimaksud sebagai salah satu upaya dan langkah strategis guna memberikan pemahaman, pentingnya makna nilai paristiwa sejarah dan budaya, khususnya warisan budaya. Seperti peninggalan dari kesultanan Langkat yaitu Mesjid Azizi dan keberadaan Pulai Kampai.
Sementara Kadis Parbud Langkat Hj. Nur Elly Heriani Rambe, pada laporannya, menyampaikan, melalui kuliah ini Prof. Datok Dr. Mukhtar Saidin, berencana menginformasikan bagaimana warisan budaya, khususnya warisan budaya kesultanan Langkat Masjid Azizi Tanjung Pura, di usulkan ke Unesco melalui Lembaga Cagar Budaya Provsu dan Kementrian Pariwisata RI, untuk dipertimbangkan sebagai salah satu warisan budaya dunia.
“Semoga Kuliah umun ini, akan menjadi catatan sejarah, bahwa kajian dan hasil penelitian dasarnya dapat mengatarkan Langkat dan warisan yang ada, sebagai bukti nyata.
Sehingga kelak, kejayaan Langkat pada masa lalu dapat diangkat menjadi bagian dari warisan dunia,” harapnya. Pada kegiatan tersebut, juga dilakukan penyerahan cendra mata berupa manitur tugu menumen T Amir Hamzah, oleh Sekda kepada Prof. Datok Dr. Mukhtar Saidin. Turut hadir unsur Forkopimda Langkat, para pimpinan OPD Pemkab Langkat, serta undangan lainnya. (bam/han)
Foto: Istimewa Urun Rembuk tentang Piala Presiden Kompetisi Nasional Media, di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Sabtu (31/8/2019) malam.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kompetisi Nasional Media 2019 memperebutkan Piala Presiden dan uang sebesar Rp1,575 miliar, tinggal 15 hari lagi. Pengiriman karya jurnalistik akan ditutup pada 15 September 2019. Awak media di Sumatera Utara diundang untuk mengirimkan karya jurnalistik sebanyak-banyaknya.
Piala Presiden Kompetisi Nasional Media tahun 2019 mengambil
lima tema, yakni Persatuan dan Kerukunan Bangsa, Percepatan dan Pemerataan
Pembangunan Berkesejahteraan Sosial, Pendidikan dan Pengembangan SDM di Era 4.0
dan Pengembangan Industri Berbasis Pemanfaatan Teknologi Digital.
“Nilai tambahnya adalah karya yang memberi manfaat besar
bagi pemerintah maupun masyarakat luas dalam menghadapi persoalan-persoalan
krusial Bangsa Indonesia dewasa ini,” kata Agus Sudibyo, anggota Dewan Pers yang juga Panitia Penyelenggara
Piala Presiden Kompetisi Nasional Media, saat Urun Rembug Tokoh Pers Tentang
Masalah Bangsa di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Sabtu (31/8) malam.
Kompetisi ini digelar sebagai apresiasi Presiden Jokowi atas
dukungan media dalam membantu pemerintah mengatasi berbagai tantangan yang
tengah dihadapi bangsa Indonesia. Apresiasi ini kemudian dilembagakan melalui
ajang Piala Presiden-Kompetisi Nasional Media.
Untuk 2019 ini, ada 6 kategori yang diukutsertakan dalam
kompetisi ini yakni Karya Jurnalistik Media Cetak/media siber, Karya
Jurnalistik Televisi, Karya Jurnalistik Radio, Tajuk Rencana Media Cetak/media
siber, Artikel opini media cetak/siber dan Karya audio-visual Media Sosial.
Untuk setiap kategori dipilih 3 orang pemenang, yakni Juara
I Rp100 juta, Juara II Rp50 Juta dan Juara III Rp25 Juta. Dari kesembilan
kategori yang diperlombakan dalam Piala Presiden Kompetisi Nasional Media 2019
ini ada total uang yang diperebutkan sebesar Rp1,575 miliar.
Kompetisi ini dapat diikuti oleh media nasional dan daerah,
serta kategori individu untuk artikel opini di media massa cetak dan siber
serta karya audio-visual yang dipublikasikan melalui media sosial.
Karya yang diikutsertakan dalam kompetisi adalah karya yang
dipublikasikan atau disebarluaskan melalui media utama maupun media sosial
dalam periode waktu 1 Januari – 15 September 2019 mendatang.
“Jadi masih ada kesempatan 15 hari kedepan bagi wartawan
yang belum punya tulisan dan belum dimuat di media, untuk ikut membuat tulisan
dan mengkuti ikut lomba ini,” ujarnya.
Malam puncak Piala Presiden Kompetisi Nasional Media akan
dihelat di Jakarta, pada 10 Oktober mendatang.
Dalam pertemuan urun rembuk dengan awak media di Medan, lima
pemantik diskusi hadir, yakni, Eko Sulistyo (Deputi IV Kantor Staf Presiden RI)
memantik Persatuan dan Kerukunan Bansa, Ranggini (Pendiri Forum Jurnalis
Perempuan Indonesia) memantik Percepatan dan Pemerataan Pembangunan
Berkesejahteraan Sosial, Hendry Ch Bangun (Wakil Ketua Dewan Pers) memantik
Pendidikan dan Pengembangan SDM di Era 4.0, Usman Kansong (Media Indonesia)
memantik Pengembangan Industri Berbasis Pemanfaatan Teknologi Digital dan
Muhammad Yazid (Tokoh Pers Sumatera Utara) memantik Pariwisata Sebagai Sektor
Utama Ekonomi Nasional.
Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui www.kompetisinasionalmedia.id, Facebook Page (FP) Kompetisi Nasional Media, Twitter @knpialapresiden, dan Instagram @knmpialapresiden.(rel/mea)
BERKAS: Wakil Ketua Dewan Pers, Hendry Chaeruddin Bangub (kanan) didampingi Ketua PFI Medan, Rahmat Suryadi sedang memeriksa berkas PFI Medan, Sabtu (31/8).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dewan Pers yang diwakilkan Wakil Ketua Dewan Pers berkunjung ke Medan, Sumatera Utara dalam rangka melakukan Verifikasi Faktual organisasi profesi Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan, Sabtu (31/8).
Wakil Ketua Dewan Pers, Hendry Chaeruddin Bangun mengatakan verifikasi PFI Medan merupakan bagian untuk menjadikan PFI sebagai organisasi pers yang di akui dibawah naungan Dewan Pers.
“Kita berkunjung ke berbagai daerah yang ada PFI nya. Dan berkas Medan sudah lengkap dan bisa dijadikan contoh untuk PFI seluruh Indonesia,” ujarnya.
Dijelaskannya, verifikasi ini sudah pernah dilakukan sejak tahun 2010 yang lalu. Tetapi karena berkas tidak lengkap, hingga tidak bisa dilanjutkan.
Sedangkan untuk berkas PFI Medan saat ini sudah bisa dikatakan sebagai organisasi profesional, seperti anggota yang sudah dilengkapi dengan kartu identitas PFI Medan dan kartu pers. “Program kerjanya juga lengkap dan mendetail. Sekretariat dan lainnya juga lengkap,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PFI Medan, Rahmad Suryadi mengatakan rasa syukurnya karena berkas dan syarat untuk menjadi organisasi yang diakui oleh Dewan Pers.
“Sebagai ketua, ya harus siap berkorban. Untuk mengumpulkan berkas ini harus rajin dan tidak lelah menginggatkan kepada anggota. Karena, saya juga memahami teman-teman lain juga memiliki kesibukan,” ujarnya.
Rahmad berharap verifikasi faktual ini organisasi PFI bisa menjadi bagian dari organisasi profesi yang diakui dan di bawah naungan Dewan Pers.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi VII DPR-RI yang membidangin energi dan lingkungan hidup terus mendorong pemerintah untuk mewujudkan energi baru terbarukan (EBT).
Hal itu diungkapkan Ketua Komisi VII DPR-RI Gus Irawan Pasaribu melalui sambungan telefon, Kamis (25/1), menyikapi lambatnya proses alih energi yang masih mengandalkan bahan bakar minyak (fosil).
Gus Irawan Pasaribu yang juga Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI, mengungkapkan selama ini penggunaan energi fosil di Indonesia masih cukup besar. Hal ini, berakibat terus menurunnya ketersediaan energi fosil karena tingginya kebutuhan energi nasional.
Optimalisasi penggunaan energi baru terbarukan adalah sebuah keniscayaan karena dampak dari energi fosil yang sangat merusak lingkungan dan pada akhirnya akan habis karena keterbatasannya, jelasnya. Penggunaan energi baru dan terbarukan sebagai sumber energi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi yang mengharuskan pemerintah pusat dan daerah untuk mendorong penggunaan energi baru terbarukan.
Menurut dia, mendorong pemerintah untuk terus mengembangkan potensi-potensi energi terbarukan yang ada. Sebagaimana hasil dari Paris Agreement pada 2015, bahwasanya mendorong upaya menahan kenaikan temperatur global di bawah dua derajat celcius dan mengembangkan kebijakan mengurangi emisi gas. Salah satu caranya dengan mengurangi penggunaan energi fosil serta beralih kepada energi baru terbarukan.
“Ke depan kita harus mendorong energi terbarukan yang bersih dan ramah lingkungan. Ke depan, perlu dipikirkan penggunaan energi baru yaitu nuklir yang sangat bersih dan bisa bersaing serta teknologinya sudah maju,” ujarnya.
Menurut Gus Irawan dalam pembahasan di internal Komisi VII pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) menciptakan udara yang lebih sehat dan ramah terhadap lingkungan. Pembangunan PLTN ini masih mengalami kendala diantaranya perundang-undangan yang belum membuka PLTN di bangun di Indonesia.
Dia menyebutkan ada peraturan pemerintah tentang kebijakan energi nasional yang menempatkan PLTN sebagai opsi terakhir, ini penyebabnya PLTN belum bisa dibangun di Indonesia. Secara politis sebenarnya, DPR-RI, kata dia, berpendapat PLTN sudah saatnya dibangun karena energi yang menggunakan fosil akan segera habis. “Oleh karena itu kita perlu menyiapkan potensi energi baru terbarukan salah satunya PLTN ini,” tegas Gus.
Dalam diskusi yang lebih panjang dengan anggota DPR-RI di Komisi VII, Gus menyatakan pada prinsipnya tidak ada alasan bagi Indonesia untuk tidak membangun tenaga nuklir. “Kalau DPR diminta untuk memperkuat aspek legislasinya, sejak kami berkumpul di Komisi VII, kita punya keinginan kuat untuk membangun itu,” jelasnya.
Komisi VII, kata dia, telah mendapat informasi dari Dewan Energi Nasional, yang dalam kebijakannya mengatakan bahwa nuklir adalah pilihan energi terakhir. “Padahal seharusnya tidak boleh ada diskriminasi energi dalam proses pembangunan di Indonesia. Kami dan kawan-kawan di Komisi VII malah curiga ini ada faktor politis dari negara-negara yang memang tidak menginginkan Indonesia maju. Ini harus kita kejar, demi tercapainya kedaulatan energi,” ucapnya.
Pihaknya punya keinginan kuat untuk membangun yang lebih efektif, efisien, murah dan lebih berkekuatan yaitu PLTN. “Kalau ada hal-hal yang harus kita perjuangkan bersama, seperti revisi Undang-Undang Ketenaganukliran, maka akan kita lakukan,” sambungnya.
Persoalannya, lanjutnya, bukanlah pada DPR, melainkan pada pemerintah. “Sudah puluhan tahun tidak ada kemajuan. Jangan-jangan kita ini sengaja diperlambat proses perkembangannya. Negara-negara kapitalis sepertinya tidak ingin Indonesia maju,” ujarnya. (rel/ila)
HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) yang memberikan hukuman disiplin sedang kepada mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Humbang Hasundutan, Jamilin Purba, akibat memberikan dukungan kepada caleg PDI Perjuangan, yakni Masria Sinaga yang notabene adalah istrinya, dinilai jadi penghambat karir Jamilin sebagai ASN.
“Hukuman kategori hukuman sedang itu akan menghambat karir yang bersangkutan (Jamilin Purba),”ujar Wakil Ketua KASN, Irham Dilmy ketika disinggung sifat hukuman disiplin sedang yang mereka putuskan kepada Jamilin Purba, Jumat (30/8) melalui WhatsApp wartawan.
Menurut Irham, hukuman disiplin sedang yang direkomendasikan KASN kepada Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Bajarnahor atas nama Jamilin Purba, sudahlah tepat.
Biarpun, rekomendasi hukuman disiplin itu dikembalikan kepada Bupati Humbahas untuk memilih dari tiga jenis hukuman tersebut, yakni penundaan kenaikan gaji berkala, penundaan kenaikan pangkat dan penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama setahun, dinilai sudah sangat berat, dan memiliki catatan pribadi serta cacat hukum. Dari cacat hukum itu, lanjut Irham, maka karir setiap ASN terhenti untuk dimajukan.
“Dalam proses seleksi terbuka, ataupun mutasi, promosi, catatan hukuman itu akan berpengaruh. Karirnya akan terhambat karena noda tersebut. Sebab, banyak persyaratan dalam prosedur SDM yang salah satunya tidak pernah dihukum disiplin sedang,” tutup Irham mengakhiri sembari mengaku lagi rapat dengan staf kepresidenan.
Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) ini, Domu Lumbangaol yang hendak dikonfirmasi Sumut Pos, sekaitan keputusan Bupati atas rekomendasi KASN, hingga berita ini diturunkan tidak dapat menjawab.
Belum lama ini, Domu mengaku sudah menerima rekomendasi KASN. Namun keputusannya belum dibuat oleh Bupati.
Sebelumnya diberitakan, kasus tersebut bermula atas laporan masyarakat dari Daerah Pemilihan Masria Sinaga yakni Kecamatan Pakkat, Parlilitan dan Tarabintang kepada Bawaslu.
Dalam laporan itu, Jamilin memanfaatkan jabatannya semasa Kepala Dinas Pendidikan menyuruh ASN untuk ikut memilih istrinya sebagai caleg yang diusung dari Partai PDI Perjuangan.
Kemudian, tindakan yang mengarah keberpihakan di akun facebook pribadinya. Melihat itu, pihaknya melakukan screenshot unggahaan tersebut dan disampaikan ke Bawaslu.
Dari Bawaslu, setelah dimintai keterangan, yang bersangkutan terbukti menulis postingan tersebut dengan sadar. Hingga akhirnya Bawaslu mengirimkan surat laporan kepada KASN terkait kasus itu. (mag-13/han)
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
KERJA SAMA: Bupati Dairi, Eddy KA Berutu meneken naskah kerja sama dengan Kemenag tentang pencegahan perkawinan usia anak 0-18 tahun.
KERJA SAMA: Bupati Dairi, Eddy KA Berutu meneken naskah kerja sama dengan Kemenag tentang pencegahan perkawinan usia anak 0-18 tahun. RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi berkomitmen akan mewujudkan Kabupaten Dairi menjadi layak anak. Komitmen itu disampaikan Bupati, Eddy Berutu saat perayaan hari anak di Gedung nasional Djauli Manik Sidikalang, Kamis (29/8).
Untuk mewujudkan hal itu, Pemkab Dairi bekerjasma dengan Kementerian agama (Kemenag) tentang pencegahan pernikan usia 0-18 tahun.
Hadir staf ahli bidang hubungan antar kelembagaan kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Rini Handayani, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumatera Utara Hj Nurlela serta Ketua tim penggerak PKK Kabupaten Dairi Ny Romy Mariani dan Sekda, Sebastianus Tinambunan, para pimpinan OPD serta sejumlah camat.
Dalam sambutanya, Rini Handayani menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Dairi karena berhasil 2 tahun berturut-turut meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak dengan Kategori Pratama.
Rini menyampaikan pesan khusus menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Yohana Yembise kepada Bupati Dairi agar menuangkan masalah anak secara tepat dalam rencana pembangunan jangka menengah dan jangka panjang daerah, bahkan masuk ke dalam grand design pembangunan Kabupaten Dairi.
Bupati Dairi mengatakan perayaan hari anak Kabupaten Dairi Tahun 2019 merupakan waktu yang sangat tepat untuk menciptakan generasi penerus Kabupaten Dairi yang Unggul. Mewujudkan pemenuhan hak anak selaras dengan UU No 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak.
“Setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh dan berkembang, berpartisipasi secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Bupati berharap seluruh unsur dapat membangun komitmen, sehingga melahirkan anak-anak Dairi yang Unggul,”tandasnya.(mag-10/han)
Fajar dame harahap/sumut pos
PERTEMUAN: ATKS melakukan pertemuan dengan pihak Pemkab Labuhanbatu di ruang rapat Plt bupati untuk membahas kejelasan status mereka selama berdinas.
PERTEMUAN: ATKS melakukan pertemuan dengan pihak Pemkab Labuhanbatu di ruang rapat Plt bupati untuk membahas kejelasan status mereka selama berdinas. Fajar dame harahap/sumut pos
LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Pertemuan antara Pemkab Labuhanbatu dengan perwakilan Tenaga Kerja Sukarela (TKS) tenaga medis dari 14 Puskesmas se-Labuhanbatu berujung tanpa kesepakatan (deadlock), di ruang rapat Bupati Labuhanbatu, Jumat (30/8).
Pasalnya, sebanyak 20-an perwakilan TKS yang disambut Asisten I Pemkab Labuhanbatu, Nasrullah, Kasatpol PP, Aminullah Haris Nasution, Kepala BKD Zainuddin Siregar dan Sekretaris Dinas Kesehatan, Faisal, mengalami kebuntuan kesepakatan.
Pertemuan yang sejatinya dengan Plt Bupati Labuhanbatu, Andi Suhaimi Dalimunthe, tidak kesampaian. Sebab, orang nomor satu di Labuhanbatu itu sedang melakukan Safari Jumat ke Desa Lingga tiga, Kecamatan Bilah Hulu.
Rapat yang sejak awal menyusun rencana keberangkatan tiga orang perwakilan TKS yang difasilitasi Pemkab Labuhanbatu ke Men-PAN, BKN dan Kemenkes RI di Jakarta, dengan tujuannya mempertanyakan regulasi pengalokasian dana APBD Labuhanbatu untuk pembayaran gaji para TKS.
“Agar diketahui apakah ada regulasi yang bisa menjadi acuan pembayaran gaji TKS,” ujar Asisten I, Nasrullah.
Para TKS juga mempertanyakan dasar pengangkatan TKS. Dan jika memang sejak awal terjadi pelarangan pengangkatan tenaga honorer.
Selain itu, para TKS juga menunggu janji DPRD Labuhanbatu yang akan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan memanggil Dinkes dan BKD Labuhanbatu.
“DPRD akan memanggil Dinkes dan BKD untuk mengalokasikan anggaran pembayaran gaji TKS,” katanya.
Dengan alasan itu, pihak Pemkab Labuhanbatu menyimpulkan pertemuan itu dengan menunggu undangan RDP dari pihak Legislatif. “Jika begitu, kita tunggu undangan DPRD,” ungkap Nasrullah menutup pertemuan.
Sebelumnya diberitakan, ratusan Aliansi Tenaga Kerja Sukarela (ATKS) se-Kabupaten Labuhanbatu berunjukrasa ke kantor Bupati dan DPRD Labuhanbatu di kawasan Jalan Sisingamangaraja, Rantauprapat.
Mereka menuntut kejelasan status, setelah belasan tahun bertugas di lingkungan Pemkab Labuhanbatu. (mag-13/han)