26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

3.917 Mahasiswa Ikuti PKKMB UMSU secara Daring

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Di tengah pandemi Covid-19, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2020 yang diikuti 3.917 mahasiswa baru secara daring, Senin (12/10). Kegiatan ini, diisi dengan kuliah umum Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah , Prof. Dr Haedar Nashir, M.Si.

DARING: UMSU  menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2020 yang diikuti 3.917 mahasiswa baru secara daring, Senin (12/10).
DARING: UMSU menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2020 yang diikuti 3.917 mahasiswa baru secara daring, Senin (12/10).

Kegiatan diawali dengan sidang senat terbuka yang dihadiri seluruh anggota serta dipimpin langsung Rektor, Dr Agussani, MAP. Sedangkan para mahasiswa baru hadir secara virtual mengikuti seluruh rangkaian acara.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir, M.Si menjelaskan bahwa para mahasiswa baru UMSU agar bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Menurutnya, peradaban sejarah bangsa dunia dimulai dari mereka yang berilmu. “Ilmuan menjadi inspirasi bagi peradaban dunia, dalam peradaban Islam tidak lebihnya sama. Sampai Islam meluas di seluruh muka bumi juga tidak bisa dilepaskan dari peran ilmuan yang mengembangkan ilmunya,” ungkap Haedar.

Haedar mengatakan, amanah keilmuan tersebut diembankan terlebih kepada mereka para penuntut ilmu. Ilmu dan hikmah adalah modal utama dalam menggoreskan sejarah masa depan bangsa, dengan ilmu dan akhlak, kepribadian dan segala keutamaan hidup terletak nasib masa depan bangsa.

Sejalan dengan itu, Haedar menyinggung bahwa mahasiswa sekarang tidak cukup hanya mendalami satu bidang ilmu, melainkan juga harus belajar bidang ilmu lain.

“Bersyukur kalau kalian mau belajar bidang ilmu lain untuk menambah wawasan keilmuan. Karena dunia hari ini dan kedepan tidak cukup diselesaikan oleh disiplin ilmu dan para ilmuan di bidang masing-masing. Tetapi memerlukan interkoneksi keilmuan,” tutur Haedar.

Menurutnya, kedepan persaingan yang tinggi itu juga memerlukan kompetensi yang tinggi, termasuk juga akan memerlukan komparasi yang tinggi. Maka ilmu harus dikuasi sebagai bekal menyongsong kehidupan masa depan. Tidak boleh mahasiswa menguasai ilmu hanya rata-rata, melainkan penguasaan ilmu harus mendalam, sehingga bisa mencapai tingkatan diatas rata-rata.

Mahasiswa Muhammadiyah tidak boleh acuh terhadap masalah lingkungan, sosial dan masyarakat terlebih di saat pandemi seperti sekarang ini. Mahasiswa Muhammadiyah harus memberi nilai lebih kepada lingkungan dan orang-orang sekitarnya. Tentu juga termasuk mencitai orang tua, adalah kunci sukses mahasiswa Muhammadiyah. “Kalian juga harus memberi manfaat terbaik dari ilmu dan keahlian untuk masayrakat, tidak harus menunggu menjadi sarjana,” katanya.

Belajar tanggung jawab moral dari realitas disekitar yang dihadapi, kata Haedar adalah bekal mahasiswa kedepan jika diamanahi sebagai pemimpin. Bekal ini akan menjadikan mahasiswa sebagai pemimpin yang penuh akan tanggung jawab moral. Mahasiswa Muhammadiyah akan menjadi pembeda dengan para elite yang egois, maha benar sendiri, yang hati dan telinganya tertutup dari kebenaran karena merasa paling kuasa dan digdaya. “Kalian kedepan akan hidup dalam pergulatan yang kompleks, termasuk ketika diberi amanah mengurus negara. Dimanapun jadilah orang-orang yang bermoral tinggi, bertanggung jawab terhadap amanah,” tuturnya

Sementara itu, Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP mengatakan, pelaksanaan kegiatan PKKMB angkatan Tahun 2020 terpaksa dilaksanakan secara virtual, mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19. Meski begitu, tidak mengurangi nilai dan semangat bagi mahasiswa baru UMSU untuk nantinya memulai aktivitas kuliah dan belajar menuntut ilmu dan mengasah kemampuan akademik serta kreativitas.

Dijelaskan dia, selama masa pandemi Covid -19 UMSU berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan. Sejalan dengan kebijakan pemerintah maka pelaksanaan kuliah akan dilakukan secara daring dengan e learning.

Rektor berharap, mahasiswa baru UMSU nantinya bisa beradaptasi dengan belajar melalui pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi. “Tentunya kondisi pandemi Covid -19 tidak menghalangi dalam mengembangkan kemampuan akademik dan kreatifitas bagi para mahasiswa baru karena keberadaan teknologi memungkinkan untuk melaksanakan semua aktifitas pembelajaran,” katanya.

Sebagai penutup, Rektor memperkenalkan seluruh pimpinan universitas dan fakultas yang hadir. (gus/ila)

bersama di dalam ruangan dengan penerapan protokol kesehatan. Dalam kegiatan ini seluruh rangkaian acara termasuk perkenalan unit kegiatan mahasiswa ditayangkan secara virtual.(gus/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Di tengah pandemi Covid-19, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2020 yang diikuti 3.917 mahasiswa baru secara daring, Senin (12/10). Kegiatan ini, diisi dengan kuliah umum Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah , Prof. Dr Haedar Nashir, M.Si.

DARING: UMSU  menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2020 yang diikuti 3.917 mahasiswa baru secara daring, Senin (12/10).
DARING: UMSU menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2020 yang diikuti 3.917 mahasiswa baru secara daring, Senin (12/10).

Kegiatan diawali dengan sidang senat terbuka yang dihadiri seluruh anggota serta dipimpin langsung Rektor, Dr Agussani, MAP. Sedangkan para mahasiswa baru hadir secara virtual mengikuti seluruh rangkaian acara.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir, M.Si menjelaskan bahwa para mahasiswa baru UMSU agar bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Menurutnya, peradaban sejarah bangsa dunia dimulai dari mereka yang berilmu. “Ilmuan menjadi inspirasi bagi peradaban dunia, dalam peradaban Islam tidak lebihnya sama. Sampai Islam meluas di seluruh muka bumi juga tidak bisa dilepaskan dari peran ilmuan yang mengembangkan ilmunya,” ungkap Haedar.

Haedar mengatakan, amanah keilmuan tersebut diembankan terlebih kepada mereka para penuntut ilmu. Ilmu dan hikmah adalah modal utama dalam menggoreskan sejarah masa depan bangsa, dengan ilmu dan akhlak, kepribadian dan segala keutamaan hidup terletak nasib masa depan bangsa.

Sejalan dengan itu, Haedar menyinggung bahwa mahasiswa sekarang tidak cukup hanya mendalami satu bidang ilmu, melainkan juga harus belajar bidang ilmu lain.

“Bersyukur kalau kalian mau belajar bidang ilmu lain untuk menambah wawasan keilmuan. Karena dunia hari ini dan kedepan tidak cukup diselesaikan oleh disiplin ilmu dan para ilmuan di bidang masing-masing. Tetapi memerlukan interkoneksi keilmuan,” tutur Haedar.

Menurutnya, kedepan persaingan yang tinggi itu juga memerlukan kompetensi yang tinggi, termasuk juga akan memerlukan komparasi yang tinggi. Maka ilmu harus dikuasi sebagai bekal menyongsong kehidupan masa depan. Tidak boleh mahasiswa menguasai ilmu hanya rata-rata, melainkan penguasaan ilmu harus mendalam, sehingga bisa mencapai tingkatan diatas rata-rata.

Mahasiswa Muhammadiyah tidak boleh acuh terhadap masalah lingkungan, sosial dan masyarakat terlebih di saat pandemi seperti sekarang ini. Mahasiswa Muhammadiyah harus memberi nilai lebih kepada lingkungan dan orang-orang sekitarnya. Tentu juga termasuk mencitai orang tua, adalah kunci sukses mahasiswa Muhammadiyah. “Kalian juga harus memberi manfaat terbaik dari ilmu dan keahlian untuk masayrakat, tidak harus menunggu menjadi sarjana,” katanya.

Belajar tanggung jawab moral dari realitas disekitar yang dihadapi, kata Haedar adalah bekal mahasiswa kedepan jika diamanahi sebagai pemimpin. Bekal ini akan menjadikan mahasiswa sebagai pemimpin yang penuh akan tanggung jawab moral. Mahasiswa Muhammadiyah akan menjadi pembeda dengan para elite yang egois, maha benar sendiri, yang hati dan telinganya tertutup dari kebenaran karena merasa paling kuasa dan digdaya. “Kalian kedepan akan hidup dalam pergulatan yang kompleks, termasuk ketika diberi amanah mengurus negara. Dimanapun jadilah orang-orang yang bermoral tinggi, bertanggung jawab terhadap amanah,” tuturnya

Sementara itu, Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP mengatakan, pelaksanaan kegiatan PKKMB angkatan Tahun 2020 terpaksa dilaksanakan secara virtual, mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19. Meski begitu, tidak mengurangi nilai dan semangat bagi mahasiswa baru UMSU untuk nantinya memulai aktivitas kuliah dan belajar menuntut ilmu dan mengasah kemampuan akademik serta kreativitas.

Dijelaskan dia, selama masa pandemi Covid -19 UMSU berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan. Sejalan dengan kebijakan pemerintah maka pelaksanaan kuliah akan dilakukan secara daring dengan e learning.

Rektor berharap, mahasiswa baru UMSU nantinya bisa beradaptasi dengan belajar melalui pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi. “Tentunya kondisi pandemi Covid -19 tidak menghalangi dalam mengembangkan kemampuan akademik dan kreatifitas bagi para mahasiswa baru karena keberadaan teknologi memungkinkan untuk melaksanakan semua aktifitas pembelajaran,” katanya.

Sebagai penutup, Rektor memperkenalkan seluruh pimpinan universitas dan fakultas yang hadir. (gus/ila)

bersama di dalam ruangan dengan penerapan protokol kesehatan. Dalam kegiatan ini seluruh rangkaian acara termasuk perkenalan unit kegiatan mahasiswa ditayangkan secara virtual.(gus/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/