30 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Edy-Ijeck Berkomunikasi dengan Pejabat Pemprovsu

Wakil Ketua Tim Pemenangan Edy Rahmayadi-Musa ‘Ijeck’ Rajekshah (Eramas), Sugiat Santoso.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut terpilih, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah sudah melakukan pertemuan informal dengan sejumlah pejabat teras Pemprov Sumut. Hal ini sebagai upaya menyinkronisasi langkah-langkah strategis untuk program pembangunan di Sumut lima tahun mendatang, sesuai visi misi Edy-Musa semasa kampanye.

Wakil Ketua Tim Pemenangan Edy Rahmayadi-Musa ‘Ijeck’ Rajekshah (Eramas), Sodrul Fuad Lubis mengatakan, sudah ada komunikasi yang terjalin antara Edy Rahmayadi dan Pemprovsu untuk membicarakan program kerja pembangunan di Sumut. “Pak Edy juga sudah memberi masukan dan pandangan kepada Pemprovsu. Apa saja langkah strategis yang harus dibuat ke depan, terutama untuk memasukkan visi misi paslon (Edy-Ijeck) untuk membangun Sumut,” katanya kepada Sumut Pos, Senin (16/7).

Pada prinsipnya, diakui Sodrul, komunikasi intens mulai terbangun antara paslon dengan Pemprov. Apalagi jika memungkinkan, upaya sinkronisasi program kerja Edy-Ijeck bisa diakomodir pada APBD Perubahan Sumut 2018. “Saya pikir tim Pemprovsu juga berkonsultasi dengan paslon terkhusus terhadap program prioritas mereka,” katanya.

Menurutnya, langkah awal yang akan dilakukan Edy-Ijeck ketika sudah duduk di pemerintahan, terlebih dulu akan membenahi tatanan internal aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprovsu. “Saya kira itu hal pertama yang akan paslon lakukan dalam program 100 hari kerja setelah dilantik. Kemudian tentu mengikuti sekaligus mengawasi pelaksanaan program kerja yang sudah berjalan. Paling memungkinkan pada P-APBD bisa dimasukkan program kerja dan visi misi Eramas,” kata politisi Hanura itu.

Wakil Ketua Tim Pememangan Eramas lainnya, Sugiat Santoso juga berpandangan serupa. Kata dia, tidak begitu penting dibentuk secara resmi tim sinkronisasi antara paslon dengan pihak Pemprovsu. Sebab dengan sendirinya saat ini komunikasi dan hubungan antara pejabat teras Pemprovsu dengan paslon sudah berjalan.

“Tanpa dibentuk secara formal (tim sinkronisasi) pun, Pak Edy dan Bang Ijeck sekarang sudah diskusi bagaimana menyinkronkan RPJMD provinsi dengan visi misi Eramas yang akan dijalankan ke depan. Baik itu (komunikasi) dengan Sekdaprovsu maupun dengan pejabat eselon II di lingkungan Pemprovsu. Saya kira secara informal mereka sudah diskusi intens untuk itu,” katanya.

Apalagi imbuh Sugiat, Edy-Ijeck berlatarbelakang pekerja, dimana berorientasi pada proses dan juga hasil. “Artinya tidak perlu pencitraanlah. Yang penting komunikasi sudah berjalan dengan Pemprovsu. Bahkan sejak diketahui hasil Pilgubsu 27 Juni lalu, pejabat Pemprovsu sudah berkomunikasi dengan keduanya, mendiskusikan langkah-langkah pembangunan kedepan,” kata pria yang juga Ketua KNPI Sumut ini.

Sugiat juga sependapat, langkah awal ketika Edy-Ijeck masuk dan duduk di pemerintahan, yang dilakukan adalah menata lingkungan birokrasi Pemprovsu. Sebab lingkungan birokrasi ini menurutnya terbilang baru bagi Edy dan Ijeck. “Dengan begitu ASN akan lebih mengenal kerja-kerja dan karakter keduanya, sehingga program kerja dan pelaksanaan pembangunan bisa cepat terwujud. Saya pikir itu dulu prioritasnya dimana selanjutnya baru menyentuh pada program kerja dan visi misi Eramas untuk dimasukkan pada perencanaan pembangunan lima tahun mendatang. Seperti fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, tenaga kerja, infrastruktur, pendidikan dan lainnya,” katanya.

Wakil Ketua Tim Pemenangan Edy Rahmayadi-Musa ‘Ijeck’ Rajekshah (Eramas), Sugiat Santoso.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut terpilih, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah sudah melakukan pertemuan informal dengan sejumlah pejabat teras Pemprov Sumut. Hal ini sebagai upaya menyinkronisasi langkah-langkah strategis untuk program pembangunan di Sumut lima tahun mendatang, sesuai visi misi Edy-Musa semasa kampanye.

Wakil Ketua Tim Pemenangan Edy Rahmayadi-Musa ‘Ijeck’ Rajekshah (Eramas), Sodrul Fuad Lubis mengatakan, sudah ada komunikasi yang terjalin antara Edy Rahmayadi dan Pemprovsu untuk membicarakan program kerja pembangunan di Sumut. “Pak Edy juga sudah memberi masukan dan pandangan kepada Pemprovsu. Apa saja langkah strategis yang harus dibuat ke depan, terutama untuk memasukkan visi misi paslon (Edy-Ijeck) untuk membangun Sumut,” katanya kepada Sumut Pos, Senin (16/7).

Pada prinsipnya, diakui Sodrul, komunikasi intens mulai terbangun antara paslon dengan Pemprov. Apalagi jika memungkinkan, upaya sinkronisasi program kerja Edy-Ijeck bisa diakomodir pada APBD Perubahan Sumut 2018. “Saya pikir tim Pemprovsu juga berkonsultasi dengan paslon terkhusus terhadap program prioritas mereka,” katanya.

Menurutnya, langkah awal yang akan dilakukan Edy-Ijeck ketika sudah duduk di pemerintahan, terlebih dulu akan membenahi tatanan internal aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprovsu. “Saya kira itu hal pertama yang akan paslon lakukan dalam program 100 hari kerja setelah dilantik. Kemudian tentu mengikuti sekaligus mengawasi pelaksanaan program kerja yang sudah berjalan. Paling memungkinkan pada P-APBD bisa dimasukkan program kerja dan visi misi Eramas,” kata politisi Hanura itu.

Wakil Ketua Tim Pememangan Eramas lainnya, Sugiat Santoso juga berpandangan serupa. Kata dia, tidak begitu penting dibentuk secara resmi tim sinkronisasi antara paslon dengan pihak Pemprovsu. Sebab dengan sendirinya saat ini komunikasi dan hubungan antara pejabat teras Pemprovsu dengan paslon sudah berjalan.

“Tanpa dibentuk secara formal (tim sinkronisasi) pun, Pak Edy dan Bang Ijeck sekarang sudah diskusi bagaimana menyinkronkan RPJMD provinsi dengan visi misi Eramas yang akan dijalankan ke depan. Baik itu (komunikasi) dengan Sekdaprovsu maupun dengan pejabat eselon II di lingkungan Pemprovsu. Saya kira secara informal mereka sudah diskusi intens untuk itu,” katanya.

Apalagi imbuh Sugiat, Edy-Ijeck berlatarbelakang pekerja, dimana berorientasi pada proses dan juga hasil. “Artinya tidak perlu pencitraanlah. Yang penting komunikasi sudah berjalan dengan Pemprovsu. Bahkan sejak diketahui hasil Pilgubsu 27 Juni lalu, pejabat Pemprovsu sudah berkomunikasi dengan keduanya, mendiskusikan langkah-langkah pembangunan kedepan,” kata pria yang juga Ketua KNPI Sumut ini.

Sugiat juga sependapat, langkah awal ketika Edy-Ijeck masuk dan duduk di pemerintahan, yang dilakukan adalah menata lingkungan birokrasi Pemprovsu. Sebab lingkungan birokrasi ini menurutnya terbilang baru bagi Edy dan Ijeck. “Dengan begitu ASN akan lebih mengenal kerja-kerja dan karakter keduanya, sehingga program kerja dan pelaksanaan pembangunan bisa cepat terwujud. Saya pikir itu dulu prioritasnya dimana selanjutnya baru menyentuh pada program kerja dan visi misi Eramas untuk dimasukkan pada perencanaan pembangunan lima tahun mendatang. Seperti fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, tenaga kerja, infrastruktur, pendidikan dan lainnya,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/