26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Caketum Golkar Wajib Setor Rp1 Miliar

Foto: Rian/Radar Bogor/jpnn Ketua YAPB, Tommy Soeharto hendak mendonorkan darahnya di Museum Pembela Tanah Air (PETA), Jalan Sudirman, Bogor Tengah, Kota Bogor, beberapa waktu lalu.
Foto: Rian/Radar Bogor/jpnn
Ketua YAPB, Tommy Soeharto hendak mendonorkan darahnya di Museum Pembela Tanah Air (PETA), Jalan Sudirman, Bogor Tengah, Kota Bogor, beberapa waktu lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Rapat pleno pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar menetapkan biaya pendaftaran calon ketua umum untuk pembiayaan Musyawarah Nasional Luar Biasa sebesar Rp1 miliar, dari total estimasi anggaran Munaslub yang berkisar Rp50 miliar. Ketua Steering Committee Munaslub Nurdin Halid memaparkan pembiayaan Munaslub ditanggung secara gotong royong melalui tiga unsur yakni panitia, kader, dan calon ketua umum.

Untuk calon ketua umum, kata dia, dibebankan melalui biaya pendaftaran. Angka Rp1 miliar, kata dia, merupakan alternatif usulan dari SC yang kemudian dibawa dalam rapat pleno.

“Uang pendaftaran, filosofinya SC itu bukan cari sumbangan dana, tetapi exercise yang terkait dengan aturan dan mengurangi politik uang,” kata Nurdin dalam rapat pleno di Kantor DPP Partai Golkar, Kamis (28/4).

Sebab selama ini, kata Nurdin yang mewakili SC, memandang politik uang terjadi saat calon ketua umum membiayai uang saku dan transportasi peserta dari Dewan Pimpinan Daerah tingkat satu maupun dua. Nurdin menjelaskan, biaya ini akan diwajibkan saat calon ketua umum telah lolos proses verifikasi pendaftaran dan disahkan sebagai bakal calon. Pendaftaran bagi calon ketua umum akan mulai dibuka pada 3 Mei pekan depan.

Sehingga, Wakil Ketua Umum Golkar ini juga mengharapkan dengan pembiayaan ini, maka calon ketua umum yang tidak memiliki finansial kuat dapat ikut berkontestasi dalam Munaslub.

Hingga kini, sejumlah nama telah mendeklarasikan diri maju dalam bursa pemilihan ketua umum partai yang tersohor dengan warna kuning itu. Isu yang pernah berkembang muncul lagi, menyebut Tommy Soeharto juga ikut nyalon.

Menjawab hal ini, Nurdin mengaku belum mengetahuinya. Namun, peluang Tommy bertarung di Munaslub terbuka lebar.

“Tidak tahu. Tidak ada halangan. Pak Tommy kan sudah pernah maju di Munas Riau dan lolos,” kata Nurdin Halid di Slipi, Jakarta Barat, Kamis (28/4).

Nurdin menyebutkan, Tommy bisa saja kembali maju dalam pemilihan ketum mendatang. Sebab, semua kader partai beringin yang memenuhi ketentuan sesuai AD/ART punya hak yang sama untuk mencalonkan dan dicalonkan.

Beberapa nama caketum Golkar yang sudah muncul antara lain Ade Komarudin, Setya Novanto, Airlangga Hartarto. Kemudian ada Aziz Syamsuddin, Idrus Marham hingga Priyo Budi Santoso.

Wakil Ketua Umum Golkar hasil Munas Ancol Agung Laksono dan Ketua DPP Golkar Ahmad Doli Kurnia sempat mempertanyakan dasar dari ditariknya biaya pendaftaran bagi para calon ketua umum.

Foto: Rian/Radar Bogor/jpnn Ketua YAPB, Tommy Soeharto hendak mendonorkan darahnya di Museum Pembela Tanah Air (PETA), Jalan Sudirman, Bogor Tengah, Kota Bogor, beberapa waktu lalu.
Foto: Rian/Radar Bogor/jpnn
Ketua YAPB, Tommy Soeharto hendak mendonorkan darahnya di Museum Pembela Tanah Air (PETA), Jalan Sudirman, Bogor Tengah, Kota Bogor, beberapa waktu lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Rapat pleno pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar menetapkan biaya pendaftaran calon ketua umum untuk pembiayaan Musyawarah Nasional Luar Biasa sebesar Rp1 miliar, dari total estimasi anggaran Munaslub yang berkisar Rp50 miliar. Ketua Steering Committee Munaslub Nurdin Halid memaparkan pembiayaan Munaslub ditanggung secara gotong royong melalui tiga unsur yakni panitia, kader, dan calon ketua umum.

Untuk calon ketua umum, kata dia, dibebankan melalui biaya pendaftaran. Angka Rp1 miliar, kata dia, merupakan alternatif usulan dari SC yang kemudian dibawa dalam rapat pleno.

“Uang pendaftaran, filosofinya SC itu bukan cari sumbangan dana, tetapi exercise yang terkait dengan aturan dan mengurangi politik uang,” kata Nurdin dalam rapat pleno di Kantor DPP Partai Golkar, Kamis (28/4).

Sebab selama ini, kata Nurdin yang mewakili SC, memandang politik uang terjadi saat calon ketua umum membiayai uang saku dan transportasi peserta dari Dewan Pimpinan Daerah tingkat satu maupun dua. Nurdin menjelaskan, biaya ini akan diwajibkan saat calon ketua umum telah lolos proses verifikasi pendaftaran dan disahkan sebagai bakal calon. Pendaftaran bagi calon ketua umum akan mulai dibuka pada 3 Mei pekan depan.

Sehingga, Wakil Ketua Umum Golkar ini juga mengharapkan dengan pembiayaan ini, maka calon ketua umum yang tidak memiliki finansial kuat dapat ikut berkontestasi dalam Munaslub.

Hingga kini, sejumlah nama telah mendeklarasikan diri maju dalam bursa pemilihan ketua umum partai yang tersohor dengan warna kuning itu. Isu yang pernah berkembang muncul lagi, menyebut Tommy Soeharto juga ikut nyalon.

Menjawab hal ini, Nurdin mengaku belum mengetahuinya. Namun, peluang Tommy bertarung di Munaslub terbuka lebar.

“Tidak tahu. Tidak ada halangan. Pak Tommy kan sudah pernah maju di Munas Riau dan lolos,” kata Nurdin Halid di Slipi, Jakarta Barat, Kamis (28/4).

Nurdin menyebutkan, Tommy bisa saja kembali maju dalam pemilihan ketum mendatang. Sebab, semua kader partai beringin yang memenuhi ketentuan sesuai AD/ART punya hak yang sama untuk mencalonkan dan dicalonkan.

Beberapa nama caketum Golkar yang sudah muncul antara lain Ade Komarudin, Setya Novanto, Airlangga Hartarto. Kemudian ada Aziz Syamsuddin, Idrus Marham hingga Priyo Budi Santoso.

Wakil Ketua Umum Golkar hasil Munas Ancol Agung Laksono dan Ketua DPP Golkar Ahmad Doli Kurnia sempat mempertanyakan dasar dari ditariknya biaya pendaftaran bagi para calon ketua umum.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/