Seorang warga Kelurahan Medan Tenggara (Menteng), Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Mardiana Lubis mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan sosial dalam bentuk apapun. Padahal, dirinya mengaku sebagai warga miskin. Bahkan saking sulitnya kondisi ekonomi yang dialaminya, Mardiana mengaku tak sanggup lagi menyekolahkan anaknya hingga harus putus sekolah.
Kriteria seseorang dikatakan dalam kondisi miskin, ternyata masih menjadi perdebatan di kalangan masyarakat Kota Medan. Pasalnya, masih banyak warga yang memiliki harta berupa kendaraan, rumah dan lainnya, ternyata mendapatkan bantuan yang diperuntukan bagi warga miskin.
MEDAN, SUMUTPOS.CO - Pemerintah Kota Medan memberi potongan atau diskon untuk pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) khusus warga kurang mampu dan pensiunan. Hal...
MEDAN, SUMUTPOS.CO - Berdasarkan data base line Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), terdapat 19.684 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 42 kelurahan, tinggal di...
SUMUTPOS.CO - Kondisi rumah yang terbuat dari bahan tepas dan beratap rumbia membuat Maruli Simbolon (47) dan isterinya Dalena boru Marbun (48) pasrah. Pasangan...
MEDAN, SUMUTPOS.CO -Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan masih tinggi untuk Kota Medan khususnya di wilayah utara, yakni 30 persen. Hal ini...
SUMUTPOS.CO - NURHAYATI (65) hidup serba kekurangan. Mirisnya, warga Dusun II Desa Kuala Lama, Kecamatan Pantai Cermin ini sudah sebulan menderita penyakit paru-paru.
Untuk meneruskan...
SUMUTPOS.CO - Miris dialami Abdul Sani, warga Kelurahan Sri Padang, Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi. Pria ujur berusia 78 tahun ini, terpaksa dilarikan ke rumah...