26.7 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Jelang Acara Puncak Sail Nias 2019, Edy: Jadilah Tuan Rumah yang Baik

ANTUSIAS: Gubsu Edy Rahmayadi foto bersama puluhan penari yang berlatih untuk persiapan Sail Nias 2019 di Pelabuhan Telukdalam, Nias Selatan, Kamis (12/9).

TELUKDALAM, SUMUTPOS.CO – Jelang acara puncak kegiatan Sail Nias 2019 yang jatuh pada 13-14 September, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi ingin Sumut menjadi tuan rumah yang baik antara lain dengan memberikan kenyamanan kepada tamu-tamu yang datang ke Nias

sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke “Surga Kecil” di Sumut ini.

Edy Rahmayadi yang tiba di Bandar Udara Binaka, Gunungsitoli, Kamis (12/9) pagi, langsung bergerak melihat salah satu venue utama Sail Nias 2019 di Pelabuhan Telukdalam, Nias Selatan. Di Pelabuhan Telukdalam, Gubsu memantau langsung kesiapan kegiatan dan penyambutan Presiden RI Joko Widodo yang dijadwalkan tiba, Jumat (13/9).

Kedatangan Gubsu mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Puluhan penari yang sedang berlatih berlomba bersalaman dan berfoto dengan Gubsu. “Keramahtamahan itu perlu, terutama kepada tamu dan wisatawan yang datang. Kalau seperti ini ramahnya semua masyarakat Sumut, terutama Nias pasti wisatawan datang lagi, membawa teman atau saudaranya ke sini. Kalau ramai yang datang masyarakat di sini tentu akan menambah pemasukan masyarakat di sini,” ujar Edy Rahmayadi, saat diwawancarai, usai melihat langsung persiapan Sail Nias di Telukdalam.

Telukdalam merupakan tempat diselenggarakannya acara puncak Sail Nias 2019. Rencananya ada 1.000 penari yang akan memeriahkan acara puncak Sail Nias, ditambah dengan atraksi terjun payung dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Telukdalam satu dari lima tempat penyelenggaraan Sail Nias 2019. Ada empat daerah lagi yaitu Gunungsitoli, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Utara dan Kabupaten Nias. Berbagai acara telah dipersiapkan, di antaranya 1.000 tenda dan funbike, Festival Budaya Kepulauan Batu dan yang paling difavoritkan Nias Pro International Surfing. Ada 126 peselancar dari 15 negara yang akan berkompetisi di ajang ini. Sebanyak 102 peselancar laki-laki dan 24 perempuan akan bersaing menaklukkan ombang pantai Nias Selatan.

Edy Rahmayadi berharap, semua kegiatan Sail Nias 2019 berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif kepada masyarakat, khususnya Nias. “Apapun ceritanya kegiatan-kegiatan seperti ini yang diuntungkan harus masyarakat. Banyak pendatang, hotel penuh yang berjualan laku, penyedia jasa dapat konsumen, itulah tujuannya. Dan harapannya tentu tidak hanya ketika ada event, tetapi terus berlanjut. Kegiatan ini bentuk promosi berskala internasional, Nias harus lebih terkenal,” kata Edy Rahmayadi yang didampingi Asisten Pemerintahan Provinsi Sumut Jumsadi Damanik, Kepala Dinas Pendidikan Arsyad Lubis, dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Baharuddin Siagian.

Bupati Nias Selatan Hilarius Duha optimis kegiatan bertaraf internasional ini memberikan dampak positif kepada pariwisata Nias. “Kami sangat berterima kasih dipilih menjadi tuan rumah acara puncak Sail Nias 2019. Saya optimis ini akan berdampak positif kepada masyarakat Nias khususnya. Saya harap masyarakat Nias bisa jadi tuan rumah yang baik,” katanya.

Petakan Jumlah Wisatawan

Sehari sebelumnya, Rabu (11/9), Gubsu Edy Rahmayadi menghadiri rapat koordinasi nasional (Rakornas) Pariwisata III yang digelar Kementerian Pariwisata di Swissotel, Pantai Indah Kapuk Avenue, Jakarta Utara. Dalam kesempatan itu, Gubsu memaparkan dukungan Pemprov Sumut terkait desnitasi wisata super prioritas Danau Toba.

Gubsu memaparkan, ada 3 prioritas yang akan dilakukan Pemprov Sumut terkait pariwisata Danau Toba. Pertama adalah atraksi. Menurut Gubsu, Pemprov Sumut akan melakukan penghijauan alam Danau Toba. Kemudian, Pemprov Sumut akan melakukan penguatan budaya di daerah kawasan Danau Toba. Khususnya di tujuh kabupaten yang ada di sekeliling Danau Toba.

Kedua, adalah aksesibilitas. Pemprov Sumut akan mengupayakan transportasi dari dan menuju Danau Toba. “Aksesibilitas adalah transportasi mulai pesawat, kapal, hingga kendaraan darat yang bisa mengantar keliling Danau Toba, sehingga orang akan berminat dan menikmati kekayaan alam di seputaran Danau Toba,” katanya.

Terakhir adalah amenitas. Amenitas adalah penyediaan fasilitas pendukung wisatawan yang akan datang. Misalnya rumah makan, hotel, money changer, dan lain sebagainya. Hal itu dilakukan agar wisatawan mau datang dan berlama-lama di satu kawasan wisata.

Terkait itu, Pemprov Sumut akan mengevaluasi wisatawan mana yang paling banyak datang ke Danau Toba. Meski tetap akan menyasar wisatawan yang berasal dari negara terdekat seperti Singapura, Malaysia, hingga yang terjauh China.

Untuk itu akan dilakukan pemetaan jumlah wisatawan. Selain itu, Pemprov Sumut juga akan melakukan digitalisasi melalui penyediaan aplikasi. “Tak akan datang orang kalau tidak ada fasilitas yang membuat orang itu nyaman,” kata Edy Rahmayadi, di hadapan hadirin.

Kata Edy, pariwisata adalah salah satu prioritas pembangunan Pemprov Sumut saat ini. Peningkatan daya saing melalui sektor agraris dan pariwisata termasuk ke dalam sasaran pokok jangka pendek 5 tahun ke depan. Hal itu pula sejalan dengan arahan pemerintah pusat yang menjadikan pariwisata sebagai prioritas.

Daerah dan pusat harus bersinergi menyamakan tujuan. Gubernur berharap koordinasi yang dilakukan tidak berbentuk top down melainkan bottom up. Koordinasi yang dilakukan haruslah dari bawah ke atas. Karena menurut Gubernur, daerah lebih memahami kawasan wisata. “Jadi apa yang dilakukan di sini jadi gayung bersambut,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya membuka Rakornas Pariwisata tersebut. Dikatakannya 5 destinasi super prioritas merupakan bagian dari 10 Bali Baru yang sedang dikembangkan oleh pemerintah guna menarik kunjungan turis asing. “Tujuan Rakornas ini berdasarkan instruksi Presiden Jokowi yang meminta infrastruktur pariwisata haruslah tuntas pada 2020. Tidak hanya instruksi, anggarannya pun diberikan. Maka kita satukan langkah dalam Rakornas Pariwisata ini,” kata Menpar, Selasa (10/9).

Turut hadir pada kesempatan tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalillah, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumut Ria Telaumbanua, dan Kabiro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut Hendra Dermawan Siregar. (prn)

ANTUSIAS: Gubsu Edy Rahmayadi foto bersama puluhan penari yang berlatih untuk persiapan Sail Nias 2019 di Pelabuhan Telukdalam, Nias Selatan, Kamis (12/9).

TELUKDALAM, SUMUTPOS.CO – Jelang acara puncak kegiatan Sail Nias 2019 yang jatuh pada 13-14 September, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi ingin Sumut menjadi tuan rumah yang baik antara lain dengan memberikan kenyamanan kepada tamu-tamu yang datang ke Nias

sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke “Surga Kecil” di Sumut ini.

Edy Rahmayadi yang tiba di Bandar Udara Binaka, Gunungsitoli, Kamis (12/9) pagi, langsung bergerak melihat salah satu venue utama Sail Nias 2019 di Pelabuhan Telukdalam, Nias Selatan. Di Pelabuhan Telukdalam, Gubsu memantau langsung kesiapan kegiatan dan penyambutan Presiden RI Joko Widodo yang dijadwalkan tiba, Jumat (13/9).

Kedatangan Gubsu mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Puluhan penari yang sedang berlatih berlomba bersalaman dan berfoto dengan Gubsu. “Keramahtamahan itu perlu, terutama kepada tamu dan wisatawan yang datang. Kalau seperti ini ramahnya semua masyarakat Sumut, terutama Nias pasti wisatawan datang lagi, membawa teman atau saudaranya ke sini. Kalau ramai yang datang masyarakat di sini tentu akan menambah pemasukan masyarakat di sini,” ujar Edy Rahmayadi, saat diwawancarai, usai melihat langsung persiapan Sail Nias di Telukdalam.

Telukdalam merupakan tempat diselenggarakannya acara puncak Sail Nias 2019. Rencananya ada 1.000 penari yang akan memeriahkan acara puncak Sail Nias, ditambah dengan atraksi terjun payung dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Telukdalam satu dari lima tempat penyelenggaraan Sail Nias 2019. Ada empat daerah lagi yaitu Gunungsitoli, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Utara dan Kabupaten Nias. Berbagai acara telah dipersiapkan, di antaranya 1.000 tenda dan funbike, Festival Budaya Kepulauan Batu dan yang paling difavoritkan Nias Pro International Surfing. Ada 126 peselancar dari 15 negara yang akan berkompetisi di ajang ini. Sebanyak 102 peselancar laki-laki dan 24 perempuan akan bersaing menaklukkan ombang pantai Nias Selatan.

Edy Rahmayadi berharap, semua kegiatan Sail Nias 2019 berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif kepada masyarakat, khususnya Nias. “Apapun ceritanya kegiatan-kegiatan seperti ini yang diuntungkan harus masyarakat. Banyak pendatang, hotel penuh yang berjualan laku, penyedia jasa dapat konsumen, itulah tujuannya. Dan harapannya tentu tidak hanya ketika ada event, tetapi terus berlanjut. Kegiatan ini bentuk promosi berskala internasional, Nias harus lebih terkenal,” kata Edy Rahmayadi yang didampingi Asisten Pemerintahan Provinsi Sumut Jumsadi Damanik, Kepala Dinas Pendidikan Arsyad Lubis, dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Baharuddin Siagian.

Bupati Nias Selatan Hilarius Duha optimis kegiatan bertaraf internasional ini memberikan dampak positif kepada pariwisata Nias. “Kami sangat berterima kasih dipilih menjadi tuan rumah acara puncak Sail Nias 2019. Saya optimis ini akan berdampak positif kepada masyarakat Nias khususnya. Saya harap masyarakat Nias bisa jadi tuan rumah yang baik,” katanya.

Petakan Jumlah Wisatawan

Sehari sebelumnya, Rabu (11/9), Gubsu Edy Rahmayadi menghadiri rapat koordinasi nasional (Rakornas) Pariwisata III yang digelar Kementerian Pariwisata di Swissotel, Pantai Indah Kapuk Avenue, Jakarta Utara. Dalam kesempatan itu, Gubsu memaparkan dukungan Pemprov Sumut terkait desnitasi wisata super prioritas Danau Toba.

Gubsu memaparkan, ada 3 prioritas yang akan dilakukan Pemprov Sumut terkait pariwisata Danau Toba. Pertama adalah atraksi. Menurut Gubsu, Pemprov Sumut akan melakukan penghijauan alam Danau Toba. Kemudian, Pemprov Sumut akan melakukan penguatan budaya di daerah kawasan Danau Toba. Khususnya di tujuh kabupaten yang ada di sekeliling Danau Toba.

Kedua, adalah aksesibilitas. Pemprov Sumut akan mengupayakan transportasi dari dan menuju Danau Toba. “Aksesibilitas adalah transportasi mulai pesawat, kapal, hingga kendaraan darat yang bisa mengantar keliling Danau Toba, sehingga orang akan berminat dan menikmati kekayaan alam di seputaran Danau Toba,” katanya.

Terakhir adalah amenitas. Amenitas adalah penyediaan fasilitas pendukung wisatawan yang akan datang. Misalnya rumah makan, hotel, money changer, dan lain sebagainya. Hal itu dilakukan agar wisatawan mau datang dan berlama-lama di satu kawasan wisata.

Terkait itu, Pemprov Sumut akan mengevaluasi wisatawan mana yang paling banyak datang ke Danau Toba. Meski tetap akan menyasar wisatawan yang berasal dari negara terdekat seperti Singapura, Malaysia, hingga yang terjauh China.

Untuk itu akan dilakukan pemetaan jumlah wisatawan. Selain itu, Pemprov Sumut juga akan melakukan digitalisasi melalui penyediaan aplikasi. “Tak akan datang orang kalau tidak ada fasilitas yang membuat orang itu nyaman,” kata Edy Rahmayadi, di hadapan hadirin.

Kata Edy, pariwisata adalah salah satu prioritas pembangunan Pemprov Sumut saat ini. Peningkatan daya saing melalui sektor agraris dan pariwisata termasuk ke dalam sasaran pokok jangka pendek 5 tahun ke depan. Hal itu pula sejalan dengan arahan pemerintah pusat yang menjadikan pariwisata sebagai prioritas.

Daerah dan pusat harus bersinergi menyamakan tujuan. Gubernur berharap koordinasi yang dilakukan tidak berbentuk top down melainkan bottom up. Koordinasi yang dilakukan haruslah dari bawah ke atas. Karena menurut Gubernur, daerah lebih memahami kawasan wisata. “Jadi apa yang dilakukan di sini jadi gayung bersambut,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya membuka Rakornas Pariwisata tersebut. Dikatakannya 5 destinasi super prioritas merupakan bagian dari 10 Bali Baru yang sedang dikembangkan oleh pemerintah guna menarik kunjungan turis asing. “Tujuan Rakornas ini berdasarkan instruksi Presiden Jokowi yang meminta infrastruktur pariwisata haruslah tuntas pada 2020. Tidak hanya instruksi, anggarannya pun diberikan. Maka kita satukan langkah dalam Rakornas Pariwisata ini,” kata Menpar, Selasa (10/9).

Turut hadir pada kesempatan tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalillah, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumut Ria Telaumbanua, dan Kabiro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut Hendra Dermawan Siregar. (prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/