30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Sleman Siapkan 300 Homestay di Desa Wisata

Foto: Kemenpar
Para narasumber menerima penghargaan dalam Workshop Sosialisasi Kebijakan Kemenpar bagi Jurnalis di kawasan Joglosemar –Jogja Solo Semarang– di Hotel Sheraton, Jogja, Kamis (4/5).

Sebelumnya Staf Khusus Menpar M Noer Sadono atau biasa dipanggil Don Kardono itu menyampaikan soal Pentahelix yang terlibat dalam pariwisata. Kelima unsur Pentahelix itu adalah Akademisi, Bisnis, Community, Government dan Media disingkat ABCGM.

“Media menjadi salah satu penentu keberhasilan industri pariwisata. Itulah pentingnya Kementerian Pariwisata mengajak rekan-rekan media memahami kebijakan dan strategi pengembangan wisata oleh Kemenpar,” urai Don.

Sedangkan Ukus Kuswara menekankan pentingnya media baik media mainstream maupun media sosial. Ukus mengajak agar para jurnalis menulis dengan diniati “ngalap berkah.” Sehingga apa yang ditulis bisa mendatangkan pahala. Termasuk dalam menulis pariwisata.

Sesmanpar Ukus Kuswara juga menegaskan bahwa saat ini tidak lagi “Mulutmu Harimaumu” tapi “Jarimu Pesonamu.” Hal ini terjadi karena saat ini jari-jari kitalah yang banyak berperan dalam menyampaikan pesan atau menulis berita.

Dengan arief, Ukus menyebut bahwa pekerjaan jurnalistik itu sejatinya sangat mulia. Tempat beribadah, dengan memberi kabar yang baik, benar dan penuh tanggung jawab. “Kabar baik, tulisan baik, tema yang baik, akan membuat masyarakat juga baik. Semakin banyak kebaikan yang dikabarkan, semakin memuliakan manusia akan semakin mensejahterakan masyarakat,” ujar Ukus yang mengajak berpikir mega.

Dia menjelaskan tiga besar prioritas Kemenpar, yakni Go Digital, Homestay Desa Wisata dan Akses Udara. Ukus melihat Sleman punya kombinasi kekuatan di budaya dan alam. Sleman juga punya kekuatan di sejarah dan banyak peninggalan peradaban manusia. “Percayalah, pariwisata itu sustainable. Semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan,” ungkap Ukus meminjam istilah yang dipopulerkan Menpar Arief Yahya. (rel)

Foto: Kemenpar
Para narasumber menerima penghargaan dalam Workshop Sosialisasi Kebijakan Kemenpar bagi Jurnalis di kawasan Joglosemar –Jogja Solo Semarang– di Hotel Sheraton, Jogja, Kamis (4/5).

Sebelumnya Staf Khusus Menpar M Noer Sadono atau biasa dipanggil Don Kardono itu menyampaikan soal Pentahelix yang terlibat dalam pariwisata. Kelima unsur Pentahelix itu adalah Akademisi, Bisnis, Community, Government dan Media disingkat ABCGM.

“Media menjadi salah satu penentu keberhasilan industri pariwisata. Itulah pentingnya Kementerian Pariwisata mengajak rekan-rekan media memahami kebijakan dan strategi pengembangan wisata oleh Kemenpar,” urai Don.

Sedangkan Ukus Kuswara menekankan pentingnya media baik media mainstream maupun media sosial. Ukus mengajak agar para jurnalis menulis dengan diniati “ngalap berkah.” Sehingga apa yang ditulis bisa mendatangkan pahala. Termasuk dalam menulis pariwisata.

Sesmanpar Ukus Kuswara juga menegaskan bahwa saat ini tidak lagi “Mulutmu Harimaumu” tapi “Jarimu Pesonamu.” Hal ini terjadi karena saat ini jari-jari kitalah yang banyak berperan dalam menyampaikan pesan atau menulis berita.

Dengan arief, Ukus menyebut bahwa pekerjaan jurnalistik itu sejatinya sangat mulia. Tempat beribadah, dengan memberi kabar yang baik, benar dan penuh tanggung jawab. “Kabar baik, tulisan baik, tema yang baik, akan membuat masyarakat juga baik. Semakin banyak kebaikan yang dikabarkan, semakin memuliakan manusia akan semakin mensejahterakan masyarakat,” ujar Ukus yang mengajak berpikir mega.

Dia menjelaskan tiga besar prioritas Kemenpar, yakni Go Digital, Homestay Desa Wisata dan Akses Udara. Ukus melihat Sleman punya kombinasi kekuatan di budaya dan alam. Sleman juga punya kekuatan di sejarah dan banyak peninggalan peradaban manusia. “Percayalah, pariwisata itu sustainable. Semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan,” ungkap Ukus meminjam istilah yang dipopulerkan Menpar Arief Yahya. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/