25.6 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Tingkatkan Daya Saing Pariwisata, Aceh Gelar Pelatihan Tour Leader

DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Aceh menggelar pelatihan tour leader dengan tajuk “Membangun Etos Kerja Berdaya Saing Global” di Hotel Hijrah Lambaro, Aceh Besar, Selasa (7/6).

ACEH, SUMUTPOS.CO – Semangat Indonesia Incorporated terus menggema di Provinsi Serambi Mekkah. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh bekerjasama dengan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Aceh kembali menggelar pelatihan tour leader dengan tajuk “Membangun Etos Kerja Berdaya Saing Global” di Hotel Hijrah Lambaro, Aceh Besar, Selasa (7/6).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi mengatakan pihaknya bersama stakeholder pariwisata serta instansi terkait terus berupaya memajukan dan mempromosikan Aceh sebagai daerah tujuan wisata budaya halal terbaik yang sesuai dengan nilai ke-Acehan.

“Perkembangan pariwisata Aceh yang terus meningkat dari tahun ketahun menuntut kita untuk terus berbenah demi meningkatkan potensi yang kita miliki,” ujar Reza.

Reza juga berharap kegiatan ini dapat melahirkan tour leader yang lebih siap mempromosikan Aceh kedepannya. “Tour leader nantinya orang yang menemani serta membimbing dan memberi info pada wisatawan yang tengah mengadakan kegiatan wisata mereka. Ia seperti kompas yang mengarahkan kita saat melakukan wisata ke suatu tempat,” ucap Reza.

Dalam kesempatan yang sama, Kabid Pengembangan Destinasi Disbudpar Aceh, Dedy Farian menambahkan, peserta yang mengikuti kegiatan tour leader terdiri dari para pengusaha tour travel yang ada di Aceh dan industri pariwisata lainnya.

“Kegiatan pelatihan tour leader ini dihadiri oleh para pelaku industri pariwisata di Aceh dengan pemateri dari nasional yaitu Priyadi Abadi yang merupakan Founder IITCF & ATLMI,” ujarnya.

Lebih lanjut Dedy menjelaskan, seluruh peserta diberi materi praktek lapangan ke beberapa tujuan destinasi. Tujuannya, agar peserta bisa menguasai dan memahami potensi wisata daerah. Serta sebagai penjaga wisatawan, menjaga keselamatan mereka, dan menghindarkan wisatawan dari segala keadaan yang mungkin dapat memberi kerugian bagi mereka selama berwisata.

“Tidak hanya itu, fungsi tour guide juga mempunyai pengetahuan yang khusus dan tahu dengan jelas mengenai suatu tempat atau obyek wisata. Ia dapat menerangkan lebih detil kepada wisatawan baik nusantara ataupun mancanegara, ” pungkasnya.

DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Aceh menggelar pelatihan tour leader dengan tajuk “Membangun Etos Kerja Berdaya Saing Global” di Hotel Hijrah Lambaro, Aceh Besar, Selasa (7/6).

ACEH, SUMUTPOS.CO – Semangat Indonesia Incorporated terus menggema di Provinsi Serambi Mekkah. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh bekerjasama dengan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Aceh kembali menggelar pelatihan tour leader dengan tajuk “Membangun Etos Kerja Berdaya Saing Global” di Hotel Hijrah Lambaro, Aceh Besar, Selasa (7/6).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi mengatakan pihaknya bersama stakeholder pariwisata serta instansi terkait terus berupaya memajukan dan mempromosikan Aceh sebagai daerah tujuan wisata budaya halal terbaik yang sesuai dengan nilai ke-Acehan.

“Perkembangan pariwisata Aceh yang terus meningkat dari tahun ketahun menuntut kita untuk terus berbenah demi meningkatkan potensi yang kita miliki,” ujar Reza.

Reza juga berharap kegiatan ini dapat melahirkan tour leader yang lebih siap mempromosikan Aceh kedepannya. “Tour leader nantinya orang yang menemani serta membimbing dan memberi info pada wisatawan yang tengah mengadakan kegiatan wisata mereka. Ia seperti kompas yang mengarahkan kita saat melakukan wisata ke suatu tempat,” ucap Reza.

Dalam kesempatan yang sama, Kabid Pengembangan Destinasi Disbudpar Aceh, Dedy Farian menambahkan, peserta yang mengikuti kegiatan tour leader terdiri dari para pengusaha tour travel yang ada di Aceh dan industri pariwisata lainnya.

“Kegiatan pelatihan tour leader ini dihadiri oleh para pelaku industri pariwisata di Aceh dengan pemateri dari nasional yaitu Priyadi Abadi yang merupakan Founder IITCF & ATLMI,” ujarnya.

Lebih lanjut Dedy menjelaskan, seluruh peserta diberi materi praktek lapangan ke beberapa tujuan destinasi. Tujuannya, agar peserta bisa menguasai dan memahami potensi wisata daerah. Serta sebagai penjaga wisatawan, menjaga keselamatan mereka, dan menghindarkan wisatawan dari segala keadaan yang mungkin dapat memberi kerugian bagi mereka selama berwisata.

“Tidak hanya itu, fungsi tour guide juga mempunyai pengetahuan yang khusus dan tahu dengan jelas mengenai suatu tempat atau obyek wisata. Ia dapat menerangkan lebih detil kepada wisatawan baik nusantara ataupun mancanegara, ” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/