30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Menpar Arief Yahya Roadshow Air Connectivity ke AP I Ngurah Rai Bali

Menpar Arief Yahya Roadshow ke AP I Ngurah Rai Bali.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Air connectivity masih menjadi problem mendasar untuk mendatangkan wisatawan mancanegara ke tanah air. Senin, 8 Mei 2017 pagi hingga siang, Menpar Arief Yahya dan rombongan, bakal berkunjung ke Angkasa Pura I Ngurah Rai Bali. Dia didampingi Stafsus Menpar Bidang Connectivity Judi Rifajantoro dan Tenaga Ahli Robert Waloni.

Targetnya? “Memenuhi kekurangan seats capacity, yang melalui bandara-bandara di bawah AP I, saat ini kita masih kurang 2 juta seats lagi untuk menuju 15 juta wisman tahun 2017 ini,” kata Menpar Arief Yahya.

Tiga prioritas utama kemenpar tahun 2017 ini, menurut Menteri Arief Yahya, adalah go digital, homestay desa wisata dan konektivitas udara. Roadshow ini untuk menjawab pertanyaan soal air connectivity.

Mengapa Aksesibilitas Udara dijadikan Program Prioritas Kemenpar?

Berikut wawancara dengan Menpar Arief Yahya (AY) yang didampingi Judi Rifajantoro dan Robert Waloni: Mengapa air connectivity itu dijadikan critical success? Yang begitu problem ini disentuh, maka akan lebih banyak wisman masuk.

 

Tanya: Mengapa airlines, airnav, dan airport menjadi penting?

Menpar AY : Pertama, hampir 80% wisman masuk ke Indonesia melalui transportasi udara. Sisanya  melalui laut ke Kepri, dan cross-border land. Sehingga Aksesibilitas Udara menjadi Key Success Factor (KSF) bagi pencapaian target kunjungan wisman.

Kedua, Akses Udara ini 80% dari proyeksi 15 juta kunjungan tahun ini, sehingga kita masih kekurangan sekitar 2 juta seats capacity dari negara yang merupakan pasar utama wisman, seperti China, Singapore, Malaysia, India, Eropa, Australia, Jepang, Korea, dll.

Ketiga, traffic di sebagian besar bandara Internasional di Indonesia over capacity, seperti  DPS (Bali) dan CGK (Jakarta) yang merupakan pintu gerbang utama bagi wisman, juga beberapa bandara lainnya yg banyak diminati oleh wisman, seperti SUB (Surabaya) , JOG (Jogja) dan BDO (Bandung).

Karena itulah Kemenpar roadshow untuk untuk Aksesibilitas Udara. Kemenpar perlu melakukan kunjungan ke Airlines, Air Navigation, AP I dan AP II. Adapun Airlines yang sudah dikunjungi antara lain: Garuda Indonesia, Air Asia, Sriwijaya, Lion Air, Thai Lion Air Bangkok, Jetstar Australia, Tiger – Scoot Air Singapore, dan lainnya.

 

Menpar Arief Yahya Roadshow ke AP I Ngurah Rai Bali.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Air connectivity masih menjadi problem mendasar untuk mendatangkan wisatawan mancanegara ke tanah air. Senin, 8 Mei 2017 pagi hingga siang, Menpar Arief Yahya dan rombongan, bakal berkunjung ke Angkasa Pura I Ngurah Rai Bali. Dia didampingi Stafsus Menpar Bidang Connectivity Judi Rifajantoro dan Tenaga Ahli Robert Waloni.

Targetnya? “Memenuhi kekurangan seats capacity, yang melalui bandara-bandara di bawah AP I, saat ini kita masih kurang 2 juta seats lagi untuk menuju 15 juta wisman tahun 2017 ini,” kata Menpar Arief Yahya.

Tiga prioritas utama kemenpar tahun 2017 ini, menurut Menteri Arief Yahya, adalah go digital, homestay desa wisata dan konektivitas udara. Roadshow ini untuk menjawab pertanyaan soal air connectivity.

Mengapa Aksesibilitas Udara dijadikan Program Prioritas Kemenpar?

Berikut wawancara dengan Menpar Arief Yahya (AY) yang didampingi Judi Rifajantoro dan Robert Waloni: Mengapa air connectivity itu dijadikan critical success? Yang begitu problem ini disentuh, maka akan lebih banyak wisman masuk.

 

Tanya: Mengapa airlines, airnav, dan airport menjadi penting?

Menpar AY : Pertama, hampir 80% wisman masuk ke Indonesia melalui transportasi udara. Sisanya  melalui laut ke Kepri, dan cross-border land. Sehingga Aksesibilitas Udara menjadi Key Success Factor (KSF) bagi pencapaian target kunjungan wisman.

Kedua, Akses Udara ini 80% dari proyeksi 15 juta kunjungan tahun ini, sehingga kita masih kekurangan sekitar 2 juta seats capacity dari negara yang merupakan pasar utama wisman, seperti China, Singapore, Malaysia, India, Eropa, Australia, Jepang, Korea, dll.

Ketiga, traffic di sebagian besar bandara Internasional di Indonesia over capacity, seperti  DPS (Bali) dan CGK (Jakarta) yang merupakan pintu gerbang utama bagi wisman, juga beberapa bandara lainnya yg banyak diminati oleh wisman, seperti SUB (Surabaya) , JOG (Jogja) dan BDO (Bandung).

Karena itulah Kemenpar roadshow untuk untuk Aksesibilitas Udara. Kemenpar perlu melakukan kunjungan ke Airlines, Air Navigation, AP I dan AP II. Adapun Airlines yang sudah dikunjungi antara lain: Garuda Indonesia, Air Asia, Sriwijaya, Lion Air, Thai Lion Air Bangkok, Jetstar Australia, Tiger – Scoot Air Singapore, dan lainnya.

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/