25 C
Medan
Tuesday, October 8, 2024
spot_img

4 Menit Menpar Arief Yahya Bikin Senyap 1500 Delegasi Forum UNWTO

Penampilan Menpar Arief Yahya dalam diskusi panel 22nd General Assembly UNWTO, di Chengdu, Tiongkok, memukau sekitar 1.500 delegasi yang mengikuti serentetan sidang pada 14 September 2017 itu.

CHENGDU, SUMUTPOS.CO – Penampilan Menpar Arief Yahya dalam diskusi panel 22nd General Assembly UNWTO, di Chengdu, Tiongkok betul-betul memukau. Sekitar 1.500 delegasi yang mengikuti serentetan sidang pada 14 September 2017 itu terpesona. Senyap, terpukau di tengah ballroom Hotel Intercontinental itu.

Panel discussion yang dimoderatori Anita Mendiratta, CEO & Founder Britny, lead consultant CNN International Tourism itu terasa beda ketika Arief Yahya bicara. Audience begitu serius memperhatikan poin demi poin yang dilontarkan Mantan CEO PT Telkom Indonesia itu.

Mengafirmasi statemen Sekjen UNWTO Taleb Rivai, yang baru saja demisioner, Arief Yahya menyebut saat ini sedang ada tiga revolusi digital. Revolusi adalah perubahan dramatik, total, ekstrim, bahkan cenderung paradoks, yang menimbulkan disruption di banyak industri.

Dia menyebut 3T, Telecommunication, Transportation, serta yang sedang dan akan terjadi, di Tourism! Kata-kata “tourism” inilah yang membuat audience menahan napas. Karena industri pariwisata, cepat atau lambat akan menghadapi perubahan yang revolusioner.

“Revolusi teknologi digital ini tidak bisa dihindari, pasti terjadi! Pasti. Secara alamiah akan mengubah dunia, menciptakan model bisnis baru, jadi pelaku industri yang tidak mau berubah dengan platform digital, pasti akan ditinggalkan customer!” jelas Arief Yahya.

Menpar Arief menegaskan, ketiga Revolusi itu semua berubah karena teknologi digital. Di transportasi terjadi ketika bertemu dengan digital, seperti Grab dan Uber. Harga pasar langsung berubah total, dan tiba-tiba platform digital itu langsung membuat harga drop drastis.

Begitupun di telekomunikasi, semakin murah, semakin gratis, akan semakin untung. Karena itu WhatsApp (WA), Google, Baidu, Line mengirimkan pesan gratis, tidak berbayar.

Revolusi ketiga adalah tourism. Online travel Agent, seperti Traveloka, Booking.Com, TripAdvisor, Ctrip, membuat travel agent konvensional semakin sulit bersaing. “Mereka melakukan sharing economi, mengoptimalkan kapasitas, menjual yang kosong dengan harga murah dan mencari return dari cross selling. Ini semua bisa berjalan dengan cara digital,” ungkapnya.

Di General Assembly Special Session on Smart Tourism Forum itu, Menpar Arief Yahya memang satu-satunya yang berlatar belakang menteri. Panelis lain, dalam sesi diskusi bertopik  “New technologies to enhance tourism sector performance” itu rata-rata pimpinan perusahaan digital.

Di hadapan seluruh delegasi UNWTO di forum tersebut, Menpar AY juga menyampaikan perubahan kinerja dalam organisasi Kementerian Pariwisata RI yang bergerak semakin cepat dan berorientasi ke arah program Digital Tourism.

Tim Wonderful Indonesia foto bersama usai meraih penghargaan di forum UNWO.

Dalam presentasinya, Menpar Arief menjelaskan bahwa salah satu rahasia mengapa growth wisman Indonesia termasuk 20 besar dunia? Naik hampiir 23%? Di saat regional ASEAn dan dunia hanya naik rata-rata6%?

“Karena kami semakin digital! Dari soal  penggunaan Social Media, Big Data, E-Commerce (Look, Book, Pay), dan krusialnya Digitalisasi untuk mendekatkan diri kepada konsumen,” kata dia.

Berikut mama-nama panelis dalam sesi tersebut adalah:

  1. Mr. Arief Yahya, Minister, Tourism Minister of Indonesia.
  2. Mr. Mikael Ahlström, CEO and Founder of Britny.
  3. Mr. Duncan Horton, CEO, Travel Weekly Group.
  4. Mr. Kaye Chon, Dean & Chair Professor, Tourism, School of Hotel & Tourism Manag., The Hong Kong Polytechnic University.
  5. Mr. Shaohua Li, CEO, AliTrip (Alibaba Travel).
  6. Mr. Jason Song, Chairman, Drore Technology Co., Ltd.
  7. Mr. Fengwu Wang, Chairman, China Association of National Parks and Scenic Sites.
  8. Mr. Fernando de Pablo Martín, President, SEGITTUR, Spain.
  9. Mr. Erick Stephens, Chief Technology Officer, Microsoft APAC.

Sebagai satu-satunya wakil Pemerintahan di antara para pebisnis yang bergerak di digital Menpar Arief justru jadi bintangnya. Special Advisor untuk Sekjen UNWTO, Anita Mendiratta yang menjadi pemandu acara pun tertegun melihat program digitalisasi pariwisata Indonesia.

Menpar Arief Yahya hadir didampingi oleh Asisten Deputi Hubungan Kelembagaan Kepariwisataan Ani Insani, Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata, F.X Teguh,  Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi, Don Kardono, dan Staf Khusus Menteri Bidang Teknologi Informasi, Sam Sriyono.

Hari Jumat, 15 September 2017 ini, UNWTO juga akan mengumumkan pemenang kompetisi video pariwisata dunia yang diinisiasi United Nation World Tourism Organization (UNWTO) itu. Presiden Jokowi sendiri ikut memposting ajakan ke media sosial yang langsung bersampaian jumlah votersnya. “Kita tunggu saja hasilnya,” ucap Menpar Arief Yahya. (rel)

Penampilan Menpar Arief Yahya dalam diskusi panel 22nd General Assembly UNWTO, di Chengdu, Tiongkok, memukau sekitar 1.500 delegasi yang mengikuti serentetan sidang pada 14 September 2017 itu.

CHENGDU, SUMUTPOS.CO – Penampilan Menpar Arief Yahya dalam diskusi panel 22nd General Assembly UNWTO, di Chengdu, Tiongkok betul-betul memukau. Sekitar 1.500 delegasi yang mengikuti serentetan sidang pada 14 September 2017 itu terpesona. Senyap, terpukau di tengah ballroom Hotel Intercontinental itu.

Panel discussion yang dimoderatori Anita Mendiratta, CEO & Founder Britny, lead consultant CNN International Tourism itu terasa beda ketika Arief Yahya bicara. Audience begitu serius memperhatikan poin demi poin yang dilontarkan Mantan CEO PT Telkom Indonesia itu.

Mengafirmasi statemen Sekjen UNWTO Taleb Rivai, yang baru saja demisioner, Arief Yahya menyebut saat ini sedang ada tiga revolusi digital. Revolusi adalah perubahan dramatik, total, ekstrim, bahkan cenderung paradoks, yang menimbulkan disruption di banyak industri.

Dia menyebut 3T, Telecommunication, Transportation, serta yang sedang dan akan terjadi, di Tourism! Kata-kata “tourism” inilah yang membuat audience menahan napas. Karena industri pariwisata, cepat atau lambat akan menghadapi perubahan yang revolusioner.

“Revolusi teknologi digital ini tidak bisa dihindari, pasti terjadi! Pasti. Secara alamiah akan mengubah dunia, menciptakan model bisnis baru, jadi pelaku industri yang tidak mau berubah dengan platform digital, pasti akan ditinggalkan customer!” jelas Arief Yahya.

Menpar Arief menegaskan, ketiga Revolusi itu semua berubah karena teknologi digital. Di transportasi terjadi ketika bertemu dengan digital, seperti Grab dan Uber. Harga pasar langsung berubah total, dan tiba-tiba platform digital itu langsung membuat harga drop drastis.

Begitupun di telekomunikasi, semakin murah, semakin gratis, akan semakin untung. Karena itu WhatsApp (WA), Google, Baidu, Line mengirimkan pesan gratis, tidak berbayar.

Revolusi ketiga adalah tourism. Online travel Agent, seperti Traveloka, Booking.Com, TripAdvisor, Ctrip, membuat travel agent konvensional semakin sulit bersaing. “Mereka melakukan sharing economi, mengoptimalkan kapasitas, menjual yang kosong dengan harga murah dan mencari return dari cross selling. Ini semua bisa berjalan dengan cara digital,” ungkapnya.

Di General Assembly Special Session on Smart Tourism Forum itu, Menpar Arief Yahya memang satu-satunya yang berlatar belakang menteri. Panelis lain, dalam sesi diskusi bertopik  “New technologies to enhance tourism sector performance” itu rata-rata pimpinan perusahaan digital.

Di hadapan seluruh delegasi UNWTO di forum tersebut, Menpar AY juga menyampaikan perubahan kinerja dalam organisasi Kementerian Pariwisata RI yang bergerak semakin cepat dan berorientasi ke arah program Digital Tourism.

Tim Wonderful Indonesia foto bersama usai meraih penghargaan di forum UNWO.

Dalam presentasinya, Menpar Arief menjelaskan bahwa salah satu rahasia mengapa growth wisman Indonesia termasuk 20 besar dunia? Naik hampiir 23%? Di saat regional ASEAn dan dunia hanya naik rata-rata6%?

“Karena kami semakin digital! Dari soal  penggunaan Social Media, Big Data, E-Commerce (Look, Book, Pay), dan krusialnya Digitalisasi untuk mendekatkan diri kepada konsumen,” kata dia.

Berikut mama-nama panelis dalam sesi tersebut adalah:

  1. Mr. Arief Yahya, Minister, Tourism Minister of Indonesia.
  2. Mr. Mikael Ahlström, CEO and Founder of Britny.
  3. Mr. Duncan Horton, CEO, Travel Weekly Group.
  4. Mr. Kaye Chon, Dean & Chair Professor, Tourism, School of Hotel & Tourism Manag., The Hong Kong Polytechnic University.
  5. Mr. Shaohua Li, CEO, AliTrip (Alibaba Travel).
  6. Mr. Jason Song, Chairman, Drore Technology Co., Ltd.
  7. Mr. Fengwu Wang, Chairman, China Association of National Parks and Scenic Sites.
  8. Mr. Fernando de Pablo Martín, President, SEGITTUR, Spain.
  9. Mr. Erick Stephens, Chief Technology Officer, Microsoft APAC.

Sebagai satu-satunya wakil Pemerintahan di antara para pebisnis yang bergerak di digital Menpar Arief justru jadi bintangnya. Special Advisor untuk Sekjen UNWTO, Anita Mendiratta yang menjadi pemandu acara pun tertegun melihat program digitalisasi pariwisata Indonesia.

Menpar Arief Yahya hadir didampingi oleh Asisten Deputi Hubungan Kelembagaan Kepariwisataan Ani Insani, Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata, F.X Teguh,  Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi, Don Kardono, dan Staf Khusus Menteri Bidang Teknologi Informasi, Sam Sriyono.

Hari Jumat, 15 September 2017 ini, UNWTO juga akan mengumumkan pemenang kompetisi video pariwisata dunia yang diinisiasi United Nation World Tourism Organization (UNWTO) itu. Presiden Jokowi sendiri ikut memposting ajakan ke media sosial yang langsung bersampaian jumlah votersnya. “Kita tunggu saja hasilnya,” ucap Menpar Arief Yahya. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/