Peserta juga akan dibawa ke Candi Jedong dan berakhir di Candi Jolotundo yang terletak di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Candi Jolotundo ini dibangun pada masa kerajaan Airlangga.
Menurut Amien, selama menjelajah lima situs itu, pihaknya akan mengundang secara khusus pengamat sejarah Dwi Cahyono, yang juga pendiri Museum Malang Tempo Doeloe. “Pak Dwi nantinya banyak menjelaskan tentang lima situs itu dari sisi sejarah,” katanya.
Penjelajahan itu akan memakan waktu sehari penuh. Para peserta tidak dipungut biaya, namun mereka membawa kendaraan sendiri-sendiri. Karena panitia tidak menyediakan transportasi khusus.
“Mungkin nanti ada paket wisata menjelajah lima situs ini. Nah itu melibatkan swasta atau biro perjalanan wisata. Kami disini hanya ingin memacu terbentuknya iklim wisata budaya mengenal lima situs itu. Sehingga kedepannya biar masyarakat yang mengembangkannya,” katanya.
Bagi para peserta yang ingin bergabung, kata Amien menambahkan, silahkan hadir pukul 07.30 di Candi Jawi di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.
Menpar Arief Yahya mengapresiasi jelajah situs yang merupakan wisata budaya itu. Sebenarnya, konsep ini bisa dilakukan di banyak daerah di tanah air, seperti Joglosemar yang kaya akan cerita sejarah, legenda, dan masih ada wujud fisik situsnya.
“Nah, di sinilah diperlukan storyline, yang bersumber dari cerita sejarah atau legend yang menarik buat wisatawan,” jelas Menteri Arief Yahya. (rel)