Ditanya soal warung ataupun tempat penjualan jajanan, diakui Suamrno, belum ada, sehingga disebutnya beberapa pengunjung ada yang membawa makanan. “Lagian, sejak empat hari lalu, tidak seramai pada awal tempat ini tenar. Bunga di eceng gondok itu sudah pada layu dan rontok. Saat ini belum tumbuh lagi, dan tidak tahu bisa tumbuh lagi seperti kemarin, karena memang jarang eceng gondok bunganya tumbuh merata seperti itu. Sudah dua tahun kolam ini ada, baru kali ini terjadi seperti itu,” ungkapnya.
Sementara sejumlah siswa SMA berseragam sekolah mengendarai 4 sepeda motor yang datang berkunjung, mengaku baru pertama kali datang ke tempat itu. Mereka mengaku, mengetahui dan tertarik pada tempat itu, dari teman mereka yang mengunggah foto ke media sosial. Namun, mereka mengaku heran setelah melihat, karena hamparan bunga eceng gondok yang mereka lihat, tak sebanyak yang di-posting di media sosial. “Maksudnya sih memang mau foto-foto aja ke sini. Keren sekali lihat foto-foto kawan. Seperti di luar negeri gitu. Tapi ini sudah sedikit bunganya, jadi enggak kelihatan kali bunganya, karena bunganya itu yang buat meriah dan wah,” beber Juna, diamini teman-temannya.
Pantauan Sumut Pos, lokasi kolam eceng gondok itu dikelilingi tembok besar. Namun, di lahan yang dikelilingi tembok itu, kolam eceng gondok itu hanya sebagian kecil saja, karena sebagian besar lahan merupakan kebun melon dan jagung. Sementara di luar lokasi kolam eceng gondok, terlihat hanya perkebunan dengan jalan belum diaspal, dan bebatu. Untuk pemukiman warga, terbilang jauh dari lokasi kolam itu.
Untuk sampai di sana, pengunjung harus melewati Jalan Pasar 2, Desa Bandar Klippa, lalu memasuki Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan. Selanjutnya, memasuki Dusun 1, Desa Tambak Rejo. Pada ujung Desa Tambak Rejo, berbelok kiri, melewati kawasan yang memiliki beberapa perternakan sapi, juga perkebunan, hingga menemui jembatan. Tepat di samping jembatan, terdapat tembok besar yang mengelilingi lokasi kolam eceng gondok. Dan itu pertanda pengunjung sudah sampai di lokasi kolam. (ain/saz)