25.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Siang Bertengkar Sore jadi Mayat

Korban tewas.

KARO, SUMUTPOS.CO – Desa Pola Tebu, Kutabuluh, Karo, gempar. Pasalnya, seorang warga setempat ditemukan tewas di perladangan. Sadisnya, sekujur tubuh dipenuhi luka tikam.

Kuat dugaan korban dan pelaku saling kenal. Sebab, empat jam sebelum penemuan, warga lain sempat melihat korban terlibat pertengkaran dengan seseorang di sekitar TKP.

Sayangnya, saksi tidak memperhatikan dengan jelas siapa lawan korban. Sebab, saksi berpikiran jika pertengkaran yang didengar hanya sebatas canda.

Disebutkan, korban diketahui bernama Ranggut Perangin-angin (57). Pertengkaran berlangsung di perlandangan Lau Gerugoh sekitar jam 2 siang. Belum diketahui motif dari pertengkaran itu.

Terkuaknya kasus pembunuhan ini bermula ketika saksi hendak pulang ke rumah, usai menyelesaikan pekerjaan di ladangnya. Dan saat melintasi TKP, sekitar jam 4 sore, dia mendapati Ranggut tergeletak bersimbah darah di bawah pohon pisang.

Panik, saksi segera memberitahu temuannya kepada warga sekitar. Selanjutnya, kasus ini diteruskan ke Polsek Kutabuluh.

Kapolsek Kutabuluh, AKP Erlonggena Sembiring menyebutkan pihaknya masih mendalami kasus ini.

Kehebohan penemuan mayat Ranggut Perangin-angin ini seakan mengingatkan warga pada kehebohan beberapa bulan lalu. Saat itu warga terkejut ketika menyadari Asli Ginting (57) roboh bersimbah darah, setelah lehernya ditikam tiga kali oleh menantunya, MS (27), Jumat (14/4) malam. Asli Ginting tewas meski sempat dilarikan ke Puskesmas Tiga Binanga.

Saat itu, Asli Ginting sedang duduk di kedai kopi. Tiba-tiba muncul tersangka MS. Belum lagi korban menoleh ke belakang, pelaku langsung menusuk korban di bagian leher sebanyak tiga kali. Usai menikam mertuanya, pelaku lari dan menyerahkan diri ke Polsek Pancur Batu. Karena TKP di wilayah hukum Polres Karo, akhirnya tersangka disarankan keluarga agar menyerahkan diri ke Polres Karo.(nit/ras)

Korban tewas.

KARO, SUMUTPOS.CO – Desa Pola Tebu, Kutabuluh, Karo, gempar. Pasalnya, seorang warga setempat ditemukan tewas di perladangan. Sadisnya, sekujur tubuh dipenuhi luka tikam.

Kuat dugaan korban dan pelaku saling kenal. Sebab, empat jam sebelum penemuan, warga lain sempat melihat korban terlibat pertengkaran dengan seseorang di sekitar TKP.

Sayangnya, saksi tidak memperhatikan dengan jelas siapa lawan korban. Sebab, saksi berpikiran jika pertengkaran yang didengar hanya sebatas canda.

Disebutkan, korban diketahui bernama Ranggut Perangin-angin (57). Pertengkaran berlangsung di perlandangan Lau Gerugoh sekitar jam 2 siang. Belum diketahui motif dari pertengkaran itu.

Terkuaknya kasus pembunuhan ini bermula ketika saksi hendak pulang ke rumah, usai menyelesaikan pekerjaan di ladangnya. Dan saat melintasi TKP, sekitar jam 4 sore, dia mendapati Ranggut tergeletak bersimbah darah di bawah pohon pisang.

Panik, saksi segera memberitahu temuannya kepada warga sekitar. Selanjutnya, kasus ini diteruskan ke Polsek Kutabuluh.

Kapolsek Kutabuluh, AKP Erlonggena Sembiring menyebutkan pihaknya masih mendalami kasus ini.

Kehebohan penemuan mayat Ranggut Perangin-angin ini seakan mengingatkan warga pada kehebohan beberapa bulan lalu. Saat itu warga terkejut ketika menyadari Asli Ginting (57) roboh bersimbah darah, setelah lehernya ditikam tiga kali oleh menantunya, MS (27), Jumat (14/4) malam. Asli Ginting tewas meski sempat dilarikan ke Puskesmas Tiga Binanga.

Saat itu, Asli Ginting sedang duduk di kedai kopi. Tiba-tiba muncul tersangka MS. Belum lagi korban menoleh ke belakang, pelaku langsung menusuk korban di bagian leher sebanyak tiga kali. Usai menikam mertuanya, pelaku lari dan menyerahkan diri ke Polsek Pancur Batu. Karena TKP di wilayah hukum Polres Karo, akhirnya tersangka disarankan keluarga agar menyerahkan diri ke Polres Karo.(nit/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/