30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Tak Punya Tiket, 49 Jamaah Telantar di Jeddah

FOTO: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Jemaah menyiapkan tas saat kedatangan kloter I di asrama Haji jalan Ah. Nasution Medan, Minggu (31/8) lalu.
FOTO: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kasus jamaah umrah telantar mendapat penanganan khusus pemerintah. Seperti yang dialami 49 jamaah umrah yang saat ini telantar dan tertahan di sebuah hotel di Jeddah. Mereka tak bisa pulang karena tak memiliki tiket balik ke Indonesia. Bahkan ada 10 jamaah yang paspornya ditahan oleh perusahaan travel lokal di Arab Saudi.
Melalui Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah, Arab Saudi, pemerintah menemukan ke-10 jamaah tersebut sudah tertahan 15 hari karena paspornya disita oleh perusahaan travel lokal. Jamaah tersebut dibantu oleh KJRI untuk pulang dalam dua hari ke depan.
Konsul Jenderal Indonesia di Jeddah Darmakirty Syaliendra Putra mengatakan, pada Senin (18/5), pihaknya menerima laporan bahwa terdapat beberapa jamaah umrah asal Indonesia bermasalah di hotel Jeddah. Setelah melakukan pengecekan, pihak KJRI menemukan total ada 49 WNI yang datang dalam beberapa gelombang.
“Di antara rombongan itu, kami menemukan 10 orang yang sudah 15 hari di sana sejak 5 Mei 2015. Mereka tak bisa pulang karena paspornya ditahan oleh oknum bernama Ali Abdullah,” ungkapnya saat dihubungi Jawa Pos (Grup Sumut Pos) kemarin (20/5).
Darmakirty menjelaskan, oknum tersebut merupakan penyedia jasa travel lokal yang memang menangani 10 jamaah tersebut. Menurut informasi yang didapat, rombongan tersebut diberangkatkan oleh PT Jaya Mandiri Bersama Indonesia (JMBI). Namun, Ali mengaku bahwa dia belum menerima pembayaran untuk rombongan.
“Paspor 39 lainnya masih ada di Muassasah (lembaga penanggung jawab perjalanan umrah dan haji di Arab Saudi, Red). Alasan mereka belum pulang bukan karena paspornya tertahan. Tapi, karena mereka memang belum diberi tiket pulang,” imbuhnya.
Dalam kasus rombongan PT JMBI, lanjut dia,  beberapa orang pun sempat mencoba memesan tiket sendiri. Namun, hal tersebut tak bisa dilakukan karena paspor yang masih ditahan. “Saat ini hal tersebut sudah kami tangani. Ali sudah mengembalikan paspor ke rombongan itu,” terangnya.
Dia berharap, 10 jamaah bisa pulang hari ini atau besok. Lalu siapa yang akan menanggung tiket pulang? Darmakirty mengaku bahwa travel akan didesak untuk segera membelikan tiket. Atau, pihak KJRI bakal mencarikan tiket murah untuk nantinya dilunasi oleh perusahaan travel. (bil/wan/end/jpnn/azw)

FOTO: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Jemaah menyiapkan tas saat kedatangan kloter I di asrama Haji jalan Ah. Nasution Medan, Minggu (31/8) lalu.
FOTO: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Ilustrasi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kasus jamaah umrah telantar mendapat penanganan khusus pemerintah. Seperti yang dialami 49 jamaah umrah yang saat ini telantar dan tertahan di sebuah hotel di Jeddah. Mereka tak bisa pulang karena tak memiliki tiket balik ke Indonesia. Bahkan ada 10 jamaah yang paspornya ditahan oleh perusahaan travel lokal di Arab Saudi.
Melalui Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah, Arab Saudi, pemerintah menemukan ke-10 jamaah tersebut sudah tertahan 15 hari karena paspornya disita oleh perusahaan travel lokal. Jamaah tersebut dibantu oleh KJRI untuk pulang dalam dua hari ke depan.
Konsul Jenderal Indonesia di Jeddah Darmakirty Syaliendra Putra mengatakan, pada Senin (18/5), pihaknya menerima laporan bahwa terdapat beberapa jamaah umrah asal Indonesia bermasalah di hotel Jeddah. Setelah melakukan pengecekan, pihak KJRI menemukan total ada 49 WNI yang datang dalam beberapa gelombang.
“Di antara rombongan itu, kami menemukan 10 orang yang sudah 15 hari di sana sejak 5 Mei 2015. Mereka tak bisa pulang karena paspornya ditahan oleh oknum bernama Ali Abdullah,” ungkapnya saat dihubungi Jawa Pos (Grup Sumut Pos) kemarin (20/5).
Darmakirty menjelaskan, oknum tersebut merupakan penyedia jasa travel lokal yang memang menangani 10 jamaah tersebut. Menurut informasi yang didapat, rombongan tersebut diberangkatkan oleh PT Jaya Mandiri Bersama Indonesia (JMBI). Namun, Ali mengaku bahwa dia belum menerima pembayaran untuk rombongan.
“Paspor 39 lainnya masih ada di Muassasah (lembaga penanggung jawab perjalanan umrah dan haji di Arab Saudi, Red). Alasan mereka belum pulang bukan karena paspornya tertahan. Tapi, karena mereka memang belum diberi tiket pulang,” imbuhnya.
Dalam kasus rombongan PT JMBI, lanjut dia,  beberapa orang pun sempat mencoba memesan tiket sendiri. Namun, hal tersebut tak bisa dilakukan karena paspor yang masih ditahan. “Saat ini hal tersebut sudah kami tangani. Ali sudah mengembalikan paspor ke rombongan itu,” terangnya.
Dia berharap, 10 jamaah bisa pulang hari ini atau besok. Lalu siapa yang akan menanggung tiket pulang? Darmakirty mengaku bahwa travel akan didesak untuk segera membelikan tiket. Atau, pihak KJRI bakal mencarikan tiket murah untuk nantinya dilunasi oleh perusahaan travel. (bil/wan/end/jpnn/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/