BINJAI, SUMUTPOS.CO – Sedikitnya 173 butir peluru laras panjang jenis LE/ Mauser ditemukan tertanam secara rapi di SMP Negeri II Binjai, Jalan Sultan Hasanudin, Kelurahan Sateria, Kecamatan Binjai Kota.
Ratusan butir peluru yang diduga masih aktif ini diamankan Polres Binjai, Senin (19/10).
Peluru-peluru ini kali pertama ditemukan Marsat (43) dan Sawal (24), saat menggali lubang pondasi bangunan SMP Negeri II Binjai yang sedang direhab.
Ketika menggali di kedalaman 50 cemtimeter, Marsat curiga dengan kondisi tanah yang digalinya susah untuk digalih. Setelah dikorek secara perlahan-lahan. Alangkah terkejutnya dia dan rekannya, melihat ratusan amunisi ini tersusun rapi di lubang.
“Kami juga gak menyangka bang. Kami pikir batu atau apalah yang tertanam. Soalnya, susah untuk disekop. Setelah kami bongkar pelan-pelan ternyata peluru bang,” terang Marsat.
Takut terjadi apa-apa, kemudian keduanya melaporkan temuan ini kepada pengawas pekerja bangunan. Oleh pengawas, temuan dilaporkan ke Mapolres Binjai. Petugas yang mendapatkan informasi langsung ke lokasi dan mengamankan 173 butir amunisi jenis LE/ Mauser ini.
Saino (75), warga sekitar yang menetap di seputaran sekolah mengakui sekolah tersebut merupakan bekas rumah tahanan zaman penjajahan Belanda. Jadi, tidak menutup kemungkinan ratusan peluru ini sisa-sisa peninggalan yang ditanam Belanda.
“Dulu sekolah itu tempat penjara. Ya, bisa saja itu memang sisa dari peninggalan Belanda,” terangnya.
Kapolres Binjai AKBP Mulya Hakin Solichin Sik melalui Paur Humas Polres Binjai Iptu Siswanto Ginting mengatakan, peluru-peluru ini diduga masih aktif. Tapi, sebagian amunisi telah lapuk dimakan usia. “Peluru jenis ini diduga peninggalan masa Belanda. Mengingat, amunisi ini digunakan untuk senjata di jaman penjajahan,” terang Iptu Siswanto.
Dikatakannya, temuan ini akan diserahkan ke Mako Brimob Poldasu Detasimen A Binjai bagian Tim Jihandak untuk diselidiki lebih lanjut. “Secepatnya akan kita serahkan ke Brimob, biar mereka yang melakukan penyelidikan, karena di Polres Binjai tidak ada tim Jihandak,” tegas dia. (bam/pmg/han)