MEDAN, SUMUTPOS.CO – Harapan warga Kelurahan Sarirejo, Medan Polonia, terhadap para wakil rakyat di Senayan tampaknya mulai menipis. Pasalnya, meski sudah berulang kali berkunjung dan menyaksikan langsung persoalan yang dihadapi masyarakat di sana, namun persoalan sengketa tanah antara warga dengan TNI AU tak kunjung tuntas.
Karenanya, warga terkesan pesimis ketika Komisi I DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Kelurahan Sarirejo, Jumat (2/9). Mereka menganggap, kunjungan kerja tersebut cuma seremonial belaka.
Sebelumnya, Komisi II dan Komisi III DPR RI, Tim Investigasi Mabes TNI serta Komnas HAM juga sudah datang ke Sarirejo untuk mendengarkan langsung keterangan warga terkait bentrok berdarah yang terjadi pada 15 Agustus 2016 lalu dan sengketa tanah yang tak kunjung tuntas. Namun, hingga kini belum diketahui seperti apa hasilnya.
“Kami berterima kasih kepada anggota DPR RI yang sudah datang dan sudah memberikan perhatiannya,” kata Ketua Forum Masyarakat Sarirejo (Formas), Riwayat Pakpahan menyambut kedatangan rombongan anggota Komisi I DPR RI yang dipimpin Meutya Hafid di sebuah bengkel tepat depan Masjid Al-Hasanah, Jalan Teratai, Kelurahan Sarirejo.
Disampaikan Pakpahan, bukan kali ini saja Anggota DPR RI datang ke Sarirejo. Pada 2009 lalu, ada sepuluh anggota DPR RI sudah meninjau ke Sarirejo seraya berjanji menuntaskan sengketa lahan seluas 260 hektar tersebut. Namun hingga kini, janji tersebut tak kunjung terealisasi. Begitupun, masyarakat Sarirejo meminta agar persoalan ini diselesaikan. Apalagi beredar kabar, tanah yang tercatat sebagai inventaris kekayaan negara (IKN) di Kementerian Keuangan tahun 1997 ini, akan diserahkan kepada pengembang.
“Jangan tipu daya masyarakat. Kami perlu bukti nyata. Jangan jadikan ini acara seremonial saja,” pinta Pakpahan.
Dia juga berharap, persoalan Sarirejo jangan dianggap angin lalu. Sebab, persoalan ini sudah mencuat ke permukaan dan menjadi isu nasional. “Dari dulu sudah saya bilang kalau permasalahan ini harus cepat diselesaikan. Ini seperti Gunung Sinabung yang sewaktu-waktu bisa terjadi erupsi,” kata dia.
Udin, warga lainnya, juga menyebutkan kalau kepercayaan mereka kepada para wakil rakyat sudah mulai menipis. “Nggak apa-apa datang ramai-ramai (anggota DPR), asal (persoalan) selesai. Kalau bisa pakai dukun, sudah ku pakai, biar persoalan ini tuntas,” cetus Udin.