BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Polisi menyatakan telah mengantongi identitas pembunuh seorang buruh bangunan, Irham Fauzi alias Balung yang tewas di dor tak jauh dari rumahnya. Pelaku bersebo dan bersorban saat ini masih dalam pengejaran.
“Kami telah mengantongi identitas pelaku. Saat ini, masih kita kejar,” kata, AKP Edi Safari, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, Minggu (4/9).
Kesimpulan yang diambil tim reskrim didasarkan pada pemeriksaan lima orang saksi. Bahkan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), menunjukkan adanya indikasi pelaku adalah seseorang yang mengetahui seluk-beluk korban.
“Tidak ada hubungan keluarga. Yang pasti korban sangat kenal dengan pelaku,” bebernya.
Meski jati diri pelaku telah diketahui, namun polisi belum mau terlalu dini mengumbar motif pembunuhan Balung dengan senjata api, karena terkait persoalan narkoba. “Motifnya masih dilidik. Kita juga sedang menunggu hasil uji balistik tim Labfor atas jenis peluru yang dipakai pelaku untuk membunuh korban,” ungkap Edi.
Soal dua unit sepeda motor Honda Vario bernopol BK 5469 AFE dan Beat BK 2191 ACS yang ditinggal pelaku di TKP usai mengeksekusi mati korban, polisi juga telah menyelidiki ke alamat pemilik di kawasan Jalan Jemadi Kecamatan Medan Timur.
“Jadi pelaku ini tempat tinggalnya berpindah-pindah. Tapi, keberadaannya terus kita lacak,” terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Minggu (28/8) sore, kawasan Pasar 4 Barat Gang Mangga Lingkungan 8 Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan mendadak gempar. Pasalnya, tiba-tiba terdengar suara letusan pistol.
Menurut saksi mata, antara korban dan dua pelaku saat itu sempat terlibat pertengkaran mulut. Tak lama kemudian pria bersebo mengeluarkan sepucuk pistol, lalu duar!!! Dada kanan korban ditembak, dan seketika Balung roboh terkapar bersimbah darah.
Warga yang kebetulan sedang bergotong royong tidak jauh dari rumah korban, begitu mendengar suara letusan itu langsung berdatangan. Sedangkan, para pelaku kabur dan meninggalkan dua unit sepeda motor.
Syahputra alias Putra (30), salah seorang warga sekitar menuturkan, sebelum penembakan itu terjadi, dia maupun beberapa warga lainnya sempat melihat Balung dijemput oleh tiga orang pria. Dan, seorang diantaranya pernah berkunjung ke rumah korban.
“Satu orang yang menjemput korban itu sering datang ke rumah korban. Tapi, aku tak tahu namanya,” aku Putra.
Hanya saja, Putra mengaku tidak sempat menandai nomor plat polisi mobil Avanza tersebut. Dan dia baru mengetahui korban ditembak setelah mendengar satu kali suara senjata itu.
“Mobilnya parkir agak jauh, begitu dengar suara tembakan kami mendatangi lokasi. Tapi, pelaku sudah kabur dan korban terkapar di tanah,” kata Putra.
Warga lainnya, Sarwono (43) menyebutkan, Balung adalah warga pendatang dan baru dua tahun menetap di kampung tersebut. “Korban sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan. Biarpun warga pendatang, tapi dia ramah dan orangnya bermasyarakat,” kata Sarwono.
Disebutkan, rumah yang ditempati Balung, dibeli dari warga setempat, dan dihuni oleh korban dan Rara (13), anak perempuannya yang masih duduk di bangku kelas satu SMP. Balung juga diketahui sudah lama bercerai dengan perempuan yang saat ini sudah menjadi mantan istrinya.
Usai mengeksekusi korban, para pelaku yang diduga berjumlah lima orang, langsung masuk ke dalam mobil dan melarikan diri. Sedangkan, dua unit sepeda motor pelaku tertinggal di lokasi kejadian. (rul/spg/yaa)