30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Seorang Mahasiswa USU Opname, Diduga Dianiaya Satpam

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Seorang mahasiswa tidur di depan pos sekuriti Universitas Sumatra Utara (USU) saat menggelar aksi protes di Universitas Sumatera Utara Jalan Dr, Mansyur Medan, Jumat (20/10/2017). Aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap tindak kekerasan yang dialami salah satu mahasiswa, yang diduga dilakukan oleh oknum sekuriti USU.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Empat truk Polisi Sabhara siaga di pinggir Jalan Dr Mansyur, tepat di depan Kampus Universitas Sumatera Utara (USU), Jumat (20/10) pagi. Puluhan personel Polisi ini berjaga untuk meredam aksi mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) yang marah dan menduduki Markas Komando Satpam USU.

Pendudukan  markas Komando Satpam USU oleh mahasiswa ini, merupakan rentetan dari bentrok antara mahasiswa FIB dengan Satpam USU. Apalagi, seorang rekan mereka bernama Immanuel Silaban alias Nuel dikabarkan mendapatkan penganiayaan oleh oknum Satpam dan belum diketahui kabarnya hingga kemarin.

Menurut informasi yang diperoleh Sumut Pos, Nuel mengalami penganiaya pada Kamis (19/10) malam. Sejak malam itu pula, mahasiswa menduduki kantor Satpam  USU. Mereka menuntut tanggung jawab kepada para pelaku penganiayaan Nuel yang diduga oknum Satpam  USU.

Berdasarkan keterangan saksi, pada Kamis malam, beberapa Satpam dan oknum yang tidak dikenal, masuk ke dalam kampus FIB USU. “Saya datang ke kampus, di depan sudah ramai Satpam, saya langsung ke belakang. Saya sempat mencari Nuel. Di situ Nuel sudah dikeroyok,” kata Wakil Gubernur Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) FIB USU Zeco Pardede, Jumat (20/10).

Zeco juga menuturkan, Nuel dihajar menggunakan benda keras. Beberapa rekan Nuel juga sempat menujukkan benda-benda yang diduga digunakan untuk menghajar Nuel. Benda keras itu diantaranya, bangku besi, kayu dan gitar. “Dia sempat diseret-seret. Katanya sempat ada yang bawa klewang juga,” ungkap mahasiswa semester tujuh itu. Malam itu, tidak diketahui Nuel dibawa kemana oleh para pelaku. Sehingga massa langsung menggeruduk kantor Satpam  dan melakukan unjuk rasa.

Berdasarkan informasi lain yang didapat Sumut Pos menyebutkan, mahasiswa yang melakukan penyerangan terhadap seorang Satpam  berawal pada Rabu (18/10) sore lalu. Saat itu, seorang Satpam  bernama Selamet melakukan patroli. Dia datang ke sekretariat Himpunan Mahasiswa Ilmu Sejarah FIB USU. Entah kenapa, tidak diketahui pasti terjadi perkelahian antara Selamet dan mahasiswa.

Slamet mengalami luka di kepalanya. Dia lantas mengajak rekannya sesame Satpam  untuk membalas pemukulan itu. Perkelahian terjadi di sekitar kantin FIB USU pada Rabu (18/10) malam, sekitar pukul 23.00 WIB. Sempat terjadi perdamaian usai perkelahian itu. Namun, tak terima mereka kembali menunggu mahasiswa FIB di luar gerbang FIB USU. Sedangkan sejumlah mahasiswa juga berkumpul di lapangan yang ada di dalam kampus.

Ketegangan pun kembali terjadi. Namun setelah beberapa saat, Dekan FIB USU Budi Agustono datang ke lokasi dan berhasil meredam suasana. Sesampainya di gerbang kampus, tepatnya di pintu masuk Jurusan Etnomusikologi, kembali terjadi bentrokan. Di sinilah Nuel terjatuh dari sepeda motornya dan lari menuju sekitar lapangan di kampus. Tepat di lapangan, Nuel ditangkap sejumlah oknum tersebut dan langsung dipukuli.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Seorang mahasiswa tidur di depan pos sekuriti Universitas Sumatra Utara (USU) saat menggelar aksi protes di Universitas Sumatera Utara Jalan Dr, Mansyur Medan, Jumat (20/10/2017). Aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap tindak kekerasan yang dialami salah satu mahasiswa, yang diduga dilakukan oleh oknum sekuriti USU.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Empat truk Polisi Sabhara siaga di pinggir Jalan Dr Mansyur, tepat di depan Kampus Universitas Sumatera Utara (USU), Jumat (20/10) pagi. Puluhan personel Polisi ini berjaga untuk meredam aksi mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) yang marah dan menduduki Markas Komando Satpam USU.

Pendudukan  markas Komando Satpam USU oleh mahasiswa ini, merupakan rentetan dari bentrok antara mahasiswa FIB dengan Satpam USU. Apalagi, seorang rekan mereka bernama Immanuel Silaban alias Nuel dikabarkan mendapatkan penganiayaan oleh oknum Satpam dan belum diketahui kabarnya hingga kemarin.

Menurut informasi yang diperoleh Sumut Pos, Nuel mengalami penganiaya pada Kamis (19/10) malam. Sejak malam itu pula, mahasiswa menduduki kantor Satpam  USU. Mereka menuntut tanggung jawab kepada para pelaku penganiayaan Nuel yang diduga oknum Satpam  USU.

Berdasarkan keterangan saksi, pada Kamis malam, beberapa Satpam dan oknum yang tidak dikenal, masuk ke dalam kampus FIB USU. “Saya datang ke kampus, di depan sudah ramai Satpam, saya langsung ke belakang. Saya sempat mencari Nuel. Di situ Nuel sudah dikeroyok,” kata Wakil Gubernur Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) FIB USU Zeco Pardede, Jumat (20/10).

Zeco juga menuturkan, Nuel dihajar menggunakan benda keras. Beberapa rekan Nuel juga sempat menujukkan benda-benda yang diduga digunakan untuk menghajar Nuel. Benda keras itu diantaranya, bangku besi, kayu dan gitar. “Dia sempat diseret-seret. Katanya sempat ada yang bawa klewang juga,” ungkap mahasiswa semester tujuh itu. Malam itu, tidak diketahui Nuel dibawa kemana oleh para pelaku. Sehingga massa langsung menggeruduk kantor Satpam  dan melakukan unjuk rasa.

Berdasarkan informasi lain yang didapat Sumut Pos menyebutkan, mahasiswa yang melakukan penyerangan terhadap seorang Satpam  berawal pada Rabu (18/10) sore lalu. Saat itu, seorang Satpam  bernama Selamet melakukan patroli. Dia datang ke sekretariat Himpunan Mahasiswa Ilmu Sejarah FIB USU. Entah kenapa, tidak diketahui pasti terjadi perkelahian antara Selamet dan mahasiswa.

Slamet mengalami luka di kepalanya. Dia lantas mengajak rekannya sesame Satpam  untuk membalas pemukulan itu. Perkelahian terjadi di sekitar kantin FIB USU pada Rabu (18/10) malam, sekitar pukul 23.00 WIB. Sempat terjadi perdamaian usai perkelahian itu. Namun, tak terima mereka kembali menunggu mahasiswa FIB di luar gerbang FIB USU. Sedangkan sejumlah mahasiswa juga berkumpul di lapangan yang ada di dalam kampus.

Ketegangan pun kembali terjadi. Namun setelah beberapa saat, Dekan FIB USU Budi Agustono datang ke lokasi dan berhasil meredam suasana. Sesampainya di gerbang kampus, tepatnya di pintu masuk Jurusan Etnomusikologi, kembali terjadi bentrokan. Di sinilah Nuel terjatuh dari sepeda motornya dan lari menuju sekitar lapangan di kampus. Tepat di lapangan, Nuel ditangkap sejumlah oknum tersebut dan langsung dipukuli.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/