26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ujian Sebenarnya

Pemain Timnas U-19 merayakan gol ke gawang Timor Leste dengan sujud syukur.  Siang ini Timnas U-19 akan hadapi Korea Selatan.

PAJU, SUMUTPOS.CO – Timnas U-19 sudah pasti lolos ke Piala Asia U-19 tahun depan. Itu karena Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah untuk putaran final tersebut. Namun, apakah Indonesia akan mejadi tuan rumah yang sempurna, alias sukses penyelenggara dan sukses prestasi, itu tergantung dari penampilan Rachmat Irianto dan kawan-kawan.

Terutama saat melawan tuan rumah Korea Selatan dalam grup F kualifikasi Piala Asia U-19 yang akan berlangsung di Paju Public Stadium, Korsel, siang nanti (tayangan langsung SCTV Pukul 13.00 WIB). Laga tersebut akan menjadi ujian sebenarnya untuk mengukur sejauh mana kualitas dari skuad dengan julukan Garuda Nusantara itu untuk bersaing di level Asia.

Maklum, sejauh ini, lawan – lawan yang dihadapi oleh tim besutan Indra Sjafri tersebut hanya tim medioker sekelas Brunei Darussalam dan Timor Leste. Menghadapi dua tim lemah itu, Indonesia menang telak dengan skor sama, 5-0. Enggan mengambli resiko, Indra pun berencana menurunkan kekuatan terbaiknya saat mereka menghadapi tuan rumah tersebut.

“Kami sudah siap tempur dan akan berjuang keras demi meraih hasil terbaik,” kata Indra setelah latihan di Paju, Korsel, siang kemarin (3/11).

“Saya pastikan laga besok (hari ini, Red) akan berlagsung sengit karena kedua tim sudah saling tahu. Kami sudah melihat cara main mereka, sebaliknya mereka juga sudah tahu cara main kami,” jelasnya.

Nah, siapa saja yang akan menjadi starter dalam pertandingan cukup penting itu? Indra mengungkapkan bahwa dia akan menurunkan pemain yang lebih siap, dan terutama mereka yang berpenampilan bagus saat melawan Brunei dan Timor Leste. “Tapi, siapa saja yang nanti masuk line up, saya baru putuskan besok,” tegasnya.

Dari beberapa pertandingan penting, Indra selalu bermain dengan formasi idealnya, 4-1-3-1-1 dengan mengandalkan Rafli Mursalim sebagai striker tunggal di lini depan. Sementara Egy Maulan Vikry yang selalu piawai menggiring bola, diposisikan sebagai second striker dengan bergerak bebas di belakang Rafli.

Asnawi Mangkualam, dan Saddil Ramdani yang juga pemain Timnas U-22 akan diposisikan untuk mendongkrak performa tim dari lini tengah bersama Witan Sulaeman. Dalam dua laga terakhir, Saddil selalu menjadi solusi saat tim mengalami kebuntuan. Pergerakan cepat dan mampu bermain di sisi kiri dan kanan membuat dia selalu menyulitkan pertahanan lawan.

Sementara M Lutfi harus memainkan peran gandanya sebagai gelandang bertahan antara lini belakang dan lini tengah. Nah, sebagai tembok, sang kapten Irianto bersama Rifad Marasabessy, Kadek Raditya dan Samuel akan menjadi palang pintu terakhir bagi Muhammad Aqil Savik yang selalu dipercayakan di bawah mistar gawang.

Sementara itu, Rian, sapaan akrab Rachmat Irianto menyatakan bahwa mereka sudah melupakan hasil dua pertandingan kemarin. “Saatnya sekarang fokus serta konsentrasi melawan Korea Selatan. Kami waspadai mereka karena mereka cerdik dalam organisasi bermain serta beberapa pemain punya postur tinggi dan kecepatan,” kata pemain Persebaya Surabaya itu. (ben/jpg)

Pemain Timnas U-19 merayakan gol ke gawang Timor Leste dengan sujud syukur.  Siang ini Timnas U-19 akan hadapi Korea Selatan.

PAJU, SUMUTPOS.CO – Timnas U-19 sudah pasti lolos ke Piala Asia U-19 tahun depan. Itu karena Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah untuk putaran final tersebut. Namun, apakah Indonesia akan mejadi tuan rumah yang sempurna, alias sukses penyelenggara dan sukses prestasi, itu tergantung dari penampilan Rachmat Irianto dan kawan-kawan.

Terutama saat melawan tuan rumah Korea Selatan dalam grup F kualifikasi Piala Asia U-19 yang akan berlangsung di Paju Public Stadium, Korsel, siang nanti (tayangan langsung SCTV Pukul 13.00 WIB). Laga tersebut akan menjadi ujian sebenarnya untuk mengukur sejauh mana kualitas dari skuad dengan julukan Garuda Nusantara itu untuk bersaing di level Asia.

Maklum, sejauh ini, lawan – lawan yang dihadapi oleh tim besutan Indra Sjafri tersebut hanya tim medioker sekelas Brunei Darussalam dan Timor Leste. Menghadapi dua tim lemah itu, Indonesia menang telak dengan skor sama, 5-0. Enggan mengambli resiko, Indra pun berencana menurunkan kekuatan terbaiknya saat mereka menghadapi tuan rumah tersebut.

“Kami sudah siap tempur dan akan berjuang keras demi meraih hasil terbaik,” kata Indra setelah latihan di Paju, Korsel, siang kemarin (3/11).

“Saya pastikan laga besok (hari ini, Red) akan berlagsung sengit karena kedua tim sudah saling tahu. Kami sudah melihat cara main mereka, sebaliknya mereka juga sudah tahu cara main kami,” jelasnya.

Nah, siapa saja yang akan menjadi starter dalam pertandingan cukup penting itu? Indra mengungkapkan bahwa dia akan menurunkan pemain yang lebih siap, dan terutama mereka yang berpenampilan bagus saat melawan Brunei dan Timor Leste. “Tapi, siapa saja yang nanti masuk line up, saya baru putuskan besok,” tegasnya.

Dari beberapa pertandingan penting, Indra selalu bermain dengan formasi idealnya, 4-1-3-1-1 dengan mengandalkan Rafli Mursalim sebagai striker tunggal di lini depan. Sementara Egy Maulan Vikry yang selalu piawai menggiring bola, diposisikan sebagai second striker dengan bergerak bebas di belakang Rafli.

Asnawi Mangkualam, dan Saddil Ramdani yang juga pemain Timnas U-22 akan diposisikan untuk mendongkrak performa tim dari lini tengah bersama Witan Sulaeman. Dalam dua laga terakhir, Saddil selalu menjadi solusi saat tim mengalami kebuntuan. Pergerakan cepat dan mampu bermain di sisi kiri dan kanan membuat dia selalu menyulitkan pertahanan lawan.

Sementara M Lutfi harus memainkan peran gandanya sebagai gelandang bertahan antara lini belakang dan lini tengah. Nah, sebagai tembok, sang kapten Irianto bersama Rifad Marasabessy, Kadek Raditya dan Samuel akan menjadi palang pintu terakhir bagi Muhammad Aqil Savik yang selalu dipercayakan di bawah mistar gawang.

Sementara itu, Rian, sapaan akrab Rachmat Irianto menyatakan bahwa mereka sudah melupakan hasil dua pertandingan kemarin. “Saatnya sekarang fokus serta konsentrasi melawan Korea Selatan. Kami waspadai mereka karena mereka cerdik dalam organisasi bermain serta beberapa pemain punya postur tinggi dan kecepatan,” kata pemain Persebaya Surabaya itu. (ben/jpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/