SUMUTPOS.CO – Sebelum Liga 1, para pemain sudah lebih dulu unjuk kemampuan di ajang Piala Presiden 2018. Maklum turnamen pra musim itu juga menjadi ajang seleksi para pemain memikat perhatian pelatih agar masuk dalam komposisi skuadnya. Jangan heran kalau banyak bintang baru yang bermunculan dari Piala Presiden 2018. Salah satunya kiper PSMS Medan, Abdul Rohim.
Sebelum Piala Presiden, nama Rohim memang tak terlalu populer. Popularitasnya hanya di kalangan penggemar PSMS yang memang mengawal kiprah Ayam Kinantan sejak berjuang di Liga 2. Di kompetisi kasta kedua itu, Rohim sudah langsung mencuri perhatian dengan mencatat 12 cleansheet dan mengantar PSMS promosi dengan status runner up Liga 2.
Namun sejak debutnya di Piala Presiden menghadapi Persib Bandung 21 Januari lalu, nama Rohim pun mulai dikenal di kancah sepak bola nasional. Pada laga di Stadion Gelora Bandung Lautan Api itu, Rohim menjadi tembok kokoh yang sulit ditembus para pemain Maung Bandung. Setidaknya tujuh saves dilakukannya. Bahkan Rohim harus melanjutkan laga dengan kepala diperban dan pelipis yang cedera usai berduel dengan striker asing Persib, Ezechiel N’duassel.
“Selagi masih mampu harus dilawan sakit itu, cuma sedikit saja sakitnya, jadi tetap saya pertahankan untuk bermain,” kata Rohim usai laga itu.
Sempat absen saat laga kontra Sriwijaya karena cedera, Rohim kembali dipercaya mengawal gawang PSMS di perempat final menghadapi Persebaya. Lagi-lagi pemain kelahiran 6 April 1992 ini unjuk gigi. Sempat kebobolan tiga gol di waktu normal, Rohim menjadi pahlawan saat adu penalti. Empat kali dia mengagalkan upaya para algojo Persebaya yakni Ferinando Pahabol, Pahabol, Abu Rizal, Otavio Dutra dan Osvaldo Haay. “Kuncinya fokus dan mental,” ujar Rohim usai didaulat menjadi pahlawan kemenangan timnya.
SUMUTPOS.CO – Sebelum Liga 1, para pemain sudah lebih dulu unjuk kemampuan di ajang Piala Presiden 2018. Maklum turnamen pra musim itu juga menjadi ajang seleksi para pemain memikat perhatian pelatih agar masuk dalam komposisi skuadnya. Jangan heran kalau banyak bintang baru yang bermunculan dari Piala Presiden 2018. Salah satunya kiper PSMS Medan, Abdul Rohim.
Sebelum Piala Presiden, nama Rohim memang tak terlalu populer. Popularitasnya hanya di kalangan penggemar PSMS yang memang mengawal kiprah Ayam Kinantan sejak berjuang di Liga 2. Di kompetisi kasta kedua itu, Rohim sudah langsung mencuri perhatian dengan mencatat 12 cleansheet dan mengantar PSMS promosi dengan status runner up Liga 2.
Namun sejak debutnya di Piala Presiden menghadapi Persib Bandung 21 Januari lalu, nama Rohim pun mulai dikenal di kancah sepak bola nasional. Pada laga di Stadion Gelora Bandung Lautan Api itu, Rohim menjadi tembok kokoh yang sulit ditembus para pemain Maung Bandung. Setidaknya tujuh saves dilakukannya. Bahkan Rohim harus melanjutkan laga dengan kepala diperban dan pelipis yang cedera usai berduel dengan striker asing Persib, Ezechiel N’duassel.
“Selagi masih mampu harus dilawan sakit itu, cuma sedikit saja sakitnya, jadi tetap saya pertahankan untuk bermain,” kata Rohim usai laga itu.
Sempat absen saat laga kontra Sriwijaya karena cedera, Rohim kembali dipercaya mengawal gawang PSMS di perempat final menghadapi Persebaya. Lagi-lagi pemain kelahiran 6 April 1992 ini unjuk gigi. Sempat kebobolan tiga gol di waktu normal, Rohim menjadi pahlawan saat adu penalti. Empat kali dia mengagalkan upaya para algojo Persebaya yakni Ferinando Pahabol, Pahabol, Abu Rizal, Otavio Dutra dan Osvaldo Haay. “Kuncinya fokus dan mental,” ujar Rohim usai didaulat menjadi pahlawan kemenangan timnya.