25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

1 Bhayangkara v Persela 1: Seperti Bukan di Kandang

Aksi striker Bhayangkara, Herman Dzumato dihalau bek Persela.

SIDOARJO, SUMUTPOS.CO  – Bhayangkara FC memperpanjang catatan gagal menang di kandang. Kali ini, mereka ditahan imbang Persela Lamongan dengan skor 1-1 (1-0) di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Senin (23/4) sore.

Bhayangkara FC yang berambisi meraih tiga poin perdananya atas tim tamu, memang langsung tampil menyerang. Dengan skuat lebih mentereng dibanding Persela, tim tuan rumah memang menguasai permainan.

Peluang pertama untuk Bhayangkara FC lahir dari kaki Nikola Komazec, pada menit ke-14. Tapi, sepakannya mampu ditepis oleh kiper Persela M Ridwan.

Selanjutnya, kesempatan datang dari Herman Dzumafo Epandi menit ke-23, tapi sundulannya masih menyamping tipis.

Gol akhirnya datang setelah sepakan jarak jauh yang datang seperti roket dari kaki Paulo Sergio pada menit ke-27 menembus gawang Ridwan. Skor 1-0 bertahan sampai peluit babak pertama ditiup oleh wasit.

Pada babak kedua, Bhayangkara tetap tampil dominan. Namun, Persela telah mengubah gaya bermain dan banyak memaksimalkan kemampuan Diego Assis.

Kerja keras Persela menyamakan kedudukan akhirnya tiba setelah pada menit ke-64, sebuah kemelut terjadi. Sepakan Louis Arnaud yang mampu ditepis kiper Bhyangkara Awan Setho memantul ke Diego yang berdiri bebas. Tanpa kontrol, dia langsung melesakkan bola ke gawang. Skor pun imbang 1-1. Sampai peluit panjang dibunyikan, skor 1-1 tak berubah dan kedua tim harus puas berbagi satu poin.

Pelatih Persela Lamongan, Aji Santoso, cukup puas dengan hasil tersebut. Menurut juru taktik asal Kepanjen, Kabupaten Malang, ini, hasil tersebut sesuai dengan target yang sudah ditetapkan timnya.

“Bagi kami, hasil seri sudah cukup bagus. Satu poin kami dapat di laga away,” kata Aji seusia laga.

Aji mengatakan keberhasilan timnya menahan tim tuan rumah karena perubahan taktik yang dilakukannya di babak kedua. Jika di babak pertama anak asuhannya bermain menunggu, sebaliknya timnya di babak kedua lebih menekan,” katanya.

Dia pun memuji penampilan Diego Assis yang kembali mencetak gol di pertandingan tersebut. “Diego Assis bisa menjadi kartu truf Persela,” katanya. Andai Assis bermain lebih efektif, manurut dia, pemain andalannya itu bisa mencetak lebih banyak gol.

Sementara itu pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, kecewa dengan hasil seri yang didapatkan timnya di kandang. “Cukup mengecewakan. Di babak pertama kami tampil bagus. Sementara di babak kedua kami bermain lambat,” katanya.(dkk/jpnn/don)

Aksi striker Bhayangkara, Herman Dzumato dihalau bek Persela.

SIDOARJO, SUMUTPOS.CO  – Bhayangkara FC memperpanjang catatan gagal menang di kandang. Kali ini, mereka ditahan imbang Persela Lamongan dengan skor 1-1 (1-0) di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Senin (23/4) sore.

Bhayangkara FC yang berambisi meraih tiga poin perdananya atas tim tamu, memang langsung tampil menyerang. Dengan skuat lebih mentereng dibanding Persela, tim tuan rumah memang menguasai permainan.

Peluang pertama untuk Bhayangkara FC lahir dari kaki Nikola Komazec, pada menit ke-14. Tapi, sepakannya mampu ditepis oleh kiper Persela M Ridwan.

Selanjutnya, kesempatan datang dari Herman Dzumafo Epandi menit ke-23, tapi sundulannya masih menyamping tipis.

Gol akhirnya datang setelah sepakan jarak jauh yang datang seperti roket dari kaki Paulo Sergio pada menit ke-27 menembus gawang Ridwan. Skor 1-0 bertahan sampai peluit babak pertama ditiup oleh wasit.

Pada babak kedua, Bhayangkara tetap tampil dominan. Namun, Persela telah mengubah gaya bermain dan banyak memaksimalkan kemampuan Diego Assis.

Kerja keras Persela menyamakan kedudukan akhirnya tiba setelah pada menit ke-64, sebuah kemelut terjadi. Sepakan Louis Arnaud yang mampu ditepis kiper Bhyangkara Awan Setho memantul ke Diego yang berdiri bebas. Tanpa kontrol, dia langsung melesakkan bola ke gawang. Skor pun imbang 1-1. Sampai peluit panjang dibunyikan, skor 1-1 tak berubah dan kedua tim harus puas berbagi satu poin.

Pelatih Persela Lamongan, Aji Santoso, cukup puas dengan hasil tersebut. Menurut juru taktik asal Kepanjen, Kabupaten Malang, ini, hasil tersebut sesuai dengan target yang sudah ditetapkan timnya.

“Bagi kami, hasil seri sudah cukup bagus. Satu poin kami dapat di laga away,” kata Aji seusia laga.

Aji mengatakan keberhasilan timnya menahan tim tuan rumah karena perubahan taktik yang dilakukannya di babak kedua. Jika di babak pertama anak asuhannya bermain menunggu, sebaliknya timnya di babak kedua lebih menekan,” katanya.

Dia pun memuji penampilan Diego Assis yang kembali mencetak gol di pertandingan tersebut. “Diego Assis bisa menjadi kartu truf Persela,” katanya. Andai Assis bermain lebih efektif, manurut dia, pemain andalannya itu bisa mencetak lebih banyak gol.

Sementara itu pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, kecewa dengan hasil seri yang didapatkan timnya di kandang. “Cukup mengecewakan. Di babak pertama kami tampil bagus. Sementara di babak kedua kami bermain lambat,” katanya.(dkk/jpnn/don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/