SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Pelaku pembunuhan sekaligus pemerkosaan Novita Dewi (18) berhasil diringkus. Ari Saputra (22) alias Putera yang merupakan teman korban harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
POLISI meringkus Putera dari rumah warga yang tidak jauh dari lokasi kejadian, Rabu (22/5) sekitar pukul 04.00WIB. Polisi terpaksa menembak kaki tersangka karena coba melarikan diri.
Kanit Jatanras Polres Simalungun Iptu Hengki Siahaan mengungkapkan, tersangka membunuh korban karena menolak untuk bersetubuh.
Tersangka mencekik korban hingga tewas. Setelah tewas, tersangka sempat menyetubuhi korban.
“Menurut pengakuan tersangka korban menolak untuk diajak bersetubuh, pelaku mencekik korban hingga korban tak berdaya baru diperkosa,” papar Iptu Hengki.
“Tetapi, saat itu pelaku sempat tidak menyadari bahwa korban meninggal dunia,” sambungnya.
Usai melalukan tindakan kejinya, tersangka membuang mayat korban di perladangan ubi. Tepatnya di Huta II, Nagori Silinduk, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun.
Terpisah, Joko Priyono ayah Novita mengatakan, Jumat (17/5) subuh, anaknya meninggalkan tempat kerjanya.
“Ngomong anakku katanya mau ngambil jilbab ke rumah, rupanya dia pergi sama si Putera itu. Itupun tahunya dari kawan-kawan kerjanya,” kata Joko saat ditemui di Ruang Instalasi Jenazah RSUD Djasamen Saragih.
Diakuinya, selama ini Novi adalah anak yang paling peduli terhadap dirinya. “Dia ini paling sayang sama aku. Dari kecil sampai sekarang aku nggak pernah mukul dia. Ini kok tega anakku dibunuh,” ujarnya.
Sementara, Dokter Forensik RSUD Djasamen Saragih dr Renhard Hutahean mengungkapkan tentang kondisi mayat Novita Dewi.
Dokter Renhard mengatakan, mayat Novita sudah dalam kondisi membusuk dan digerogoti belatung. Beberapa tubuh Novita juga sudah membusuk.
Dokter Renhard memprediksi, mayat Novita sudah lebih dari empat hari. “Kalau kondisi ketika sampai di sini sudah membusuk. Banyak belatung. Kalau estimasi kita sudah empat hari mayat ini,” ujarnya, Rabu (22/5).
Dokter Renhard belum ingin mengungkapkan tanda kekerasan fisik atau pun seksual. Ia masih berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengungkap seluruh kondisi Novi.
Saat disinggung tentang dugaan kekerasan dengan mencekik dan juga cairan sperma, Renhard belum mau mengungkap hal itu.
“Kalau itu (tanda kekerasan) belum bisa saya ungkapkan. Kekerasan fisik atau pun seksual,” pungkasnya.
Sebelumnya, warga menemukan mayat Novita tergeletak denga kondisi celana melorot ke bawah di perladangan ubi, Selasa (21/5).
Mayat Novita dalam kondisi telungkup mengenakan kaus dan celana panjang bercorak warna ungu. Kepala Novita terdapat bekas luka sobek. (trm/ala)