28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Diduga Himpitan Ekonomi, Ibu Dua Anak Gantung Diri di Pohon Mangga

Gantung diri-Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Diduga karena himpitan ekonomi, Fiorentina Boru Sagala (49), nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon mangga dekat rumah kontrakannya, Senin (5/8).

Aksi bunuh diri ibu dua anak ini pun menghebohkan warga komplek setempat yang berbondong-bondong datang ke rumahnya.

Jenazah warga Jalan Nusa II Komplek Pemda, Kelurahan Selayang, Medan Tuntungan itu pertama kali ditemukan oleh anak tetangganya yang merupakan pemilik kontrakan yang dihuni korban.

Selanjutnya, dia memberitahu ibunya, Rotua Boru Situmorang dan kemudian mengabarkan kepada anak korban, Mesra Megawati Boru Manihuruk.

Anak korban pun langsung lari dan menuju halaman rumah. Sesampainya di sana, melihat warga sudah ramai berkerumun.

“Anak saya yang kabari, kebetulan setiap pagi (pukul 06.00 WIB) menyapu halaman rumah sebelum berangkat ke sekolah,” ujar Joni Sitanggang, suami Rotua.

Dari temuan itu, kemudian dilaporkan ke kepala lingkungan (kepling) setempat dan diteruskan ke kepolisian. Tak lama berselang, petugas Polsek Delitua bersama Babinsa tiba di lokasi.

Petugas langsung memasang garis polisi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Selanjutnya, mereka mengevakuasi jasad korban ke rumah sakit.

Diutarakan Joni, Fiorentina baru 4 bulan mengontrak di rumahnya. Menurut dia, keluarga tetangganya itu memang kurang harmonis karena himpitan ekonomi.

Kepala Lingkungan IX, Kelurahan Selayang, Medan Tuntungan, Roni mengatakan, aksi bunuh diri diduga terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Sebab, menurut petugas jaga ma lam sekitar pukul 05.00 WIB belum ada kejadian apapun.

Kata dia, informasi dari warga kabarnya begitu, Fiorentina terhimpit masalah ekonomi.

“Putranya batal berangkat kerja ke Malaysia karena masalah administrasi. Anaknya mau mengadu nasib di sana,” katanya.

Roni juga mengatakan, anak laki-lakinya itu mau berangkat ke Malaysia dan bekerja tenaga kerja Indonesia (TKI) lewat CV Sahara. Bahkan, visanya pun sudah diurus.

Namun demikian, hingga kini belum ada keterangan resmi dari keluarga korban. (ris/ala)

Gantung diri-Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Diduga karena himpitan ekonomi, Fiorentina Boru Sagala (49), nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon mangga dekat rumah kontrakannya, Senin (5/8).

Aksi bunuh diri ibu dua anak ini pun menghebohkan warga komplek setempat yang berbondong-bondong datang ke rumahnya.

Jenazah warga Jalan Nusa II Komplek Pemda, Kelurahan Selayang, Medan Tuntungan itu pertama kali ditemukan oleh anak tetangganya yang merupakan pemilik kontrakan yang dihuni korban.

Selanjutnya, dia memberitahu ibunya, Rotua Boru Situmorang dan kemudian mengabarkan kepada anak korban, Mesra Megawati Boru Manihuruk.

Anak korban pun langsung lari dan menuju halaman rumah. Sesampainya di sana, melihat warga sudah ramai berkerumun.

“Anak saya yang kabari, kebetulan setiap pagi (pukul 06.00 WIB) menyapu halaman rumah sebelum berangkat ke sekolah,” ujar Joni Sitanggang, suami Rotua.

Dari temuan itu, kemudian dilaporkan ke kepala lingkungan (kepling) setempat dan diteruskan ke kepolisian. Tak lama berselang, petugas Polsek Delitua bersama Babinsa tiba di lokasi.

Petugas langsung memasang garis polisi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Selanjutnya, mereka mengevakuasi jasad korban ke rumah sakit.

Diutarakan Joni, Fiorentina baru 4 bulan mengontrak di rumahnya. Menurut dia, keluarga tetangganya itu memang kurang harmonis karena himpitan ekonomi.

Kepala Lingkungan IX, Kelurahan Selayang, Medan Tuntungan, Roni mengatakan, aksi bunuh diri diduga terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Sebab, menurut petugas jaga ma lam sekitar pukul 05.00 WIB belum ada kejadian apapun.

Kata dia, informasi dari warga kabarnya begitu, Fiorentina terhimpit masalah ekonomi.

“Putranya batal berangkat kerja ke Malaysia karena masalah administrasi. Anaknya mau mengadu nasib di sana,” katanya.

Roni juga mengatakan, anak laki-lakinya itu mau berangkat ke Malaysia dan bekerja tenaga kerja Indonesia (TKI) lewat CV Sahara. Bahkan, visanya pun sudah diurus.

Namun demikian, hingga kini belum ada keterangan resmi dari keluarga korban. (ris/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/