MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Kemakmuran Masjid Ar-Ramadan meminta kepada Pemerintah Kota (Pemko) Medan agar keberadaan Higher Steps HS Cafe dan Penginapan/hotel Pinacolada House segera ditutup. Pasalnya, dinilai telah mengusik ketenangan warga sekitar dan jamaah Masjid (BKM) tersebut.
Penasehat BKM Ar-Ramadhan Dr H Hardi Mulyono Surbakti mengungkapkan, pengelola cafe itu terkesan tidak menghormati masyarakat sekitar Masjid Ar-Ramadhan yang berada tepat di depan usahanya dengan tetap menghidupkan musik pada saat atau sedang ada kegiatan ibadah di Masjid tersebut. “Volume musik tersebut juga mengganggu ketenangan dan kenyamanan warga sekitar yang sedang beristirahat,” katanya, Kamis (12/3).
Kemudian, lanjutnya, pemilik/pengelola HS cafe telah mengerahkan OKP yang berjumlah sekitar 40 orang ke rumah Ketua Harian BKM Ar-Ramadhan dengan tujuan mengancam dan menakut-nakuti di hadapan keluarga agar Ketua Harian BKM tersebut mengurungkan niatnya untuk mengirimkan surat pengaduan kedua kepada Wali Kota Medan.
“Peristiwa itu terjadi pada Jumat 28 Februari 2020 kemarin, sekitar pukul 19.30 WIB,” ungkap Hardi Mulyono lagi.
Ia menambahkan, warga bersama Ketua Harian BKM Ar-Ramadhan telah mengadu dalam bentuk tertulis kepada Wali Kota Medan. Namun, sampai saat ini belum mendapatkan konfirmasi mengenai tindaklanjut atas surat warga tersebut. “Makanya dikirimkan lagi surat kedua, tapi rumah Ketua Harian BKM Ar-Ramadhan didatangi OKP berjumlah sekitar 40 orang,” ungkapnya.
Dia juga menduga, HS Cafe menjual minuman keras dan Penginapan Pinacolada House yang berada di Lacoste Paradise diduga tidak memiliki perizinan sesuai peruntukannya. “Juga terindikasi akan dijadikan sebagai tempat lokalisasi dan peredaran narkoba,” ujarnya.
Oleh karena itu, Hardu bersama warga dan jamaah serta penasehat dan pengurus BKM Ar-Ramadhan segera menutup HS Cafe dan Pinacolada House. “Kiranya bapak Wali Kota dapat menyikapi dan memberikan atensi atas apa yang telah dilakukan oleh warga masyarakat dan jamaah masjid dalam menjaga iklim kondusif,” tukas Hardi Mulyono yang juga merupakan Rektor UMN ini. (mag-1/ila)