30.5 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Jawa-Sumatera tak Lagi Terpisah

Jembatan Selat Sunda Mulai Dibangun 2014

JAKARTA-Dua pulau besar dengan populasi terbanyak di Indonesia, Jawa dan Sumatera, bakal segara “bersatu”. Ini bukan mimpi. Ya, Jawa dan Sumatera akan tak lagi terpisah jika jembatan Selat Sunda rampung. Jembatan sepanjang 31 kilometer itu mulai dibangun pada 2014 dan diprediksi selesai sepuluh tahun kemudian.

Gagasan membangun jembatan Selat Sunda sejatinya sudah muncul beberapa tahun lalu. Namun, progres dari proyek yang nilainya mencapai lebih dari Rp100 triliun ini cenderung lamban. Nah, memasuki 2012, pemerintah mulai bergairah lagi. Target pemerintah pada tahun ini adalah harus sudah terbentuk badan pelaksana jembatan Selat Sunda.
“Saat ini sedang didesain seperti apa bentuknya (badan pelaksana jembatan Selat Sunda,” kata Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto di kompleks Istana Presiden kemarin (9/1). “Badannya akan kita selesaikan secepat mungkin karena waktunya dibatasi setahun. Ini baru satu bulan,” sambungnya.

Sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda, badan pelaksana harus terbentuk pada 2012. Dalam Perpres itu disebutkan, badan pelaksana Jembatan Selat Sunda akan diketuai oleh seorang kepala yang didukung seorang sekretaris, deputi bidang perencanaan dan pengendalian, deputi bidang pengusahaan, dan deputi bidang teknis.

Terpisah, Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi, Politik, dan Keamanan (Menkpolhukam) Senin (9/1) menggelar rapat pembangunan jembatan Selat Sunda. Jubir Kemenkopolhukam Bambang Soelistyo mengatakan, rapat tersebut membahas potensi gangguan politik dan keamanan. “Jangan sampai jembatan itu malah membuat warga resah,” katanya.

Hasil dari rapat yang didatangi oleh instansi terkait itu berlangsung sekitar satu jam 30 menit. Hasilnya, Bambang menyebut sampai saat ini berbagai potensi gangguan kemanan dan politik masih bisa diatasi. Yang penting, jembatan itu bisa segera terealisasi karena faktor positifnya lebih banyak. Pihaknya mendukung pembangunan jembatan Selat Sunda karena dipastikan tidak mengganggu Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I. (fal/dim/jpnn)

Jembatan Selat Sunda Mulai Dibangun 2014

JAKARTA-Dua pulau besar dengan populasi terbanyak di Indonesia, Jawa dan Sumatera, bakal segara “bersatu”. Ini bukan mimpi. Ya, Jawa dan Sumatera akan tak lagi terpisah jika jembatan Selat Sunda rampung. Jembatan sepanjang 31 kilometer itu mulai dibangun pada 2014 dan diprediksi selesai sepuluh tahun kemudian.

Gagasan membangun jembatan Selat Sunda sejatinya sudah muncul beberapa tahun lalu. Namun, progres dari proyek yang nilainya mencapai lebih dari Rp100 triliun ini cenderung lamban. Nah, memasuki 2012, pemerintah mulai bergairah lagi. Target pemerintah pada tahun ini adalah harus sudah terbentuk badan pelaksana jembatan Selat Sunda.
“Saat ini sedang didesain seperti apa bentuknya (badan pelaksana jembatan Selat Sunda,” kata Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto di kompleks Istana Presiden kemarin (9/1). “Badannya akan kita selesaikan secepat mungkin karena waktunya dibatasi setahun. Ini baru satu bulan,” sambungnya.

Sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda, badan pelaksana harus terbentuk pada 2012. Dalam Perpres itu disebutkan, badan pelaksana Jembatan Selat Sunda akan diketuai oleh seorang kepala yang didukung seorang sekretaris, deputi bidang perencanaan dan pengendalian, deputi bidang pengusahaan, dan deputi bidang teknis.

Terpisah, Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi, Politik, dan Keamanan (Menkpolhukam) Senin (9/1) menggelar rapat pembangunan jembatan Selat Sunda. Jubir Kemenkopolhukam Bambang Soelistyo mengatakan, rapat tersebut membahas potensi gangguan politik dan keamanan. “Jangan sampai jembatan itu malah membuat warga resah,” katanya.

Hasil dari rapat yang didatangi oleh instansi terkait itu berlangsung sekitar satu jam 30 menit. Hasilnya, Bambang menyebut sampai saat ini berbagai potensi gangguan kemanan dan politik masih bisa diatasi. Yang penting, jembatan itu bisa segera terealisasi karena faktor positifnya lebih banyak. Pihaknya mendukung pembangunan jembatan Selat Sunda karena dipastikan tidak mengganggu Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I. (fal/dim/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/