Timnas Brasil meraih kemenangan pada pertandingan semifinal Piala Konfederasi 2013 kontra Uruguay. Kemenangan dengan skor 2-1 itu mengantarkan A Selecao ke partai puncak.
Bermain di Estadio Mineirao, Belo Horizonte, Kamis (27/6/2013) dinihari WIB, Brasil unggul 1-0 hingga jeda. Gol mereka tercipta atas nama Fred.
Uruguay mampu menyamakan kedudukan di awal babak kedua. Tembakan Edinson Cavani membuat puluhan ribu suporter tuan rumah terdiam.
Gol penentu kemenangan Brasil baru tercipta di menit-menit akhir babak kedua. Paulinho jadi pahlawan tim Samba lewat gol yang diciptakannya.
Dengan kemenangan ini, Brasil berhak tampil di babak final yang akan dihelat di Stadion Maracana, Minggu (30/6) mendatang. Dan itu akan menjadi partai final yang kelima bagi Selecao, dengan tiga diantaranya sukses dengan raihan trofi di Piala Konfederasi.
Menanggapi itu, pelatih Brasil Luiz Felipe Scolari merasa sangat gembira. Tapi, menurutnya, Brasil masih butuh banyak belajar agar benar-benar siap di Piala Dunia 2014.
“Empat kemenangan dalam empat partai adalah sesuatu yang penting. Kami ada di trek yang tepat. Kami mencapai target kami dengan melewati babak grup, lolos ke final, dan memberi rasa persatuan kepada para pemain dan sebuah gambaran kepada fans bahwa kami punya tim bagus yang bisa lolos ke final Piala Dunia,” ujar Scolari yang dikutip Reuters.
“Inilah yang ingin kami lakukan dan Anda hanya bisa melakukan itu dengan menang. Jadi, kami sudah mencapai target kami. Sekarang target kami adalah memenangi final,” kata Scolari.
Scolari adalah pelatih yang berjasa membawa Brasil menjadi juara Piala Dunia 2002. Dia cukup yakin tim yang sekarang punya kemampuan untuk mengulangi sukses tahun 2002 pada Piala Dunia 2014. Tapi, dia menegaskan bahwa Neymar dkk. masih harus banyak belajar.
“Tim ini harus banyak menghadapi kesulitan dan tumbuh. Tim harus dewasa dalam situasi-situasi tertentu. Tim 2002 jauh lebih siap, mereka punya enam pemain yang tampil di Piala Dunia 1998. Kami sekarang hanya punya dua atau tiga (yang bermain di Piala Dunia 2010),” katanya.
“Hal penting untuk dicatat adalah kami masih harus banyak belajar tentang bermain dengan lebih tenang. Kami masih muda, kami sedikit kesulitan ketika menghadapi permainan yang berbeda,” tutur Scolari.
“Kami harus sedikit lebih matang dan pertandingan seperti ini akan membantu Anda mencapainya,” tegasnya.
Terpisah, pelatih Uruguay Oscar Tabarez menyesali kegagalan eksekusi penalti Diego Forlan. Menurut Tabarez, kegagalan itu melecut semangat Brasil ketika mengalahkan timnya dengan skor 2-1.
La Celeste mendapat hadiah penalti di menit ke-13 setelah terjadinya pelanggaran David Luiz terhadap Diego Lugano di area terlarang. Hadiah penalti tidak dimaksimalkan Forlan menyusul arah tendangannya mampu dibaca kiper Julio Cesar.
“Saya tidak suka membicarakan jika atau tapi, tapi apa yang saya bisa bilang adalah ketika kami gagal penalti kami sudah memberikan Brasil lecutan yang tidak mereka miliki sebelumnya,” ucap Tabarez kepada Fifa.com.
“Bagaimanapun Anda harus menerima hasil yang didapatkan, dan kami menerima kekalahan ini. Sebetulnya, kami bisa saja memaksakan pertandingan berlanjut ke babak tambahan waktu dan kami bahkan mempunyai banyak peluang untuk memenanginya,” tambahnya.
“Saya tetap bangga dengan tim saya, karena saya tahu jika kami bermain seperti itu maka kami bisa menyulitkan tim manapun,” kata pelatih berjuluk El Maestro ini. (bbs/jpnn)