26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

PNS Dispenda Sumut Triping di Mapolsek

Ishak Batubara, oknum PNS Dispenda Sumut di Polsek Medan Timur.
Ishak Batubara, oknum PNS Dispenda Sumut di Polsek Medan Timur.

SUMUTPOS.CO-Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dispenda Sumut yang ditugaskan di Samsat Putri Hijau, Ishak Batubara malah triping di sela pemeriksaan di kantor Sektor Polisi Medan Timur. Aksinya jelas mengundang kecurigaan polisi dan menduga warga Garu III, Kec. Medan Amplas ini mengonsumsi narkoba jenis ekstasi.

Ishak sebelumnya diamankan petugas dari Jalan Serdang, Simpang Madong Lubis lantaran merusuh di dalam taksi Kostar BK 1442 DX milik Zulkarnain (43) warga Tembung Pasar 10 yang ditumpanginya, Selasa (29/10) siang.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun POSMETRO MEDAN (grup JPNN), pagi sekira pukul 10.30 Wib, Ishak menyetop taksi di Jalan Putri Hijau hendak menuju kawasan Tembung Pasar 10. Zulkarnain (43) warga Tembung Pasar 10 yang menyetir taksi mulai takut saat Ishak mencabuti bunga dekorasi mobil. Sembari menggeleng-gelengkan kepala dan menggoyang kaki, Ishak lantas mematahkan spion mobil taksi.

“Dia (Ishak) memintaku mengantarnya ke Tembung, Pasar 10, dekat pos Polisi. Karena ini sewa pertama, aku pun menyetujuinya dan dia duduk di belakang. Nah, pas kami melaju, tiba-tiba dia mencabuti bunga-bunga (Dekorasi) yang ada di dinding dan sekitar bangku taksiku. Selanjutnya, dia joget-joget mendengarkan musik yang diputar dan kaca spion dipatahkannya. Melihat itu, aku pun melarangnya, namun, dia mengatakan akan menggantinya,” terangnya kepada POSMETRO, Selasa (29/10).

Karena melihat tingkah penumpangnya semakin aneh, Zulkarnain pun merasa takut. Namun saat menyinggahi pos polisi di Jalan HM Yamin, sayang tak ada polisi seorang pun. Lantas Zulkarnain melajukan taksinya lagi. Begitu melihat orang ramai di sekitar persimpangan Jalan Madong Lubis, Zul pun menghentikan mobilnya diikuti dengan aksi Ishak yang menendang pintunya dan mencoba lari. Aksi Ishak membuat warga geram dan nyaris membal-balnya.

“Pas di Jalan Serdang Simpang Madong Lubis aku lihat orang ramai dan berhenti. Selanjutnya, aku keluar dan Ishak menunjang pintu kanan taksiku keluar. Melihat itu, warga spontan datang dan hendak menghakiminya. Pas warga datang, aku langsung melerai karena takut Ishak dibal-bal massa. Selang beberapa menit, Polsek Medan Timur tiba di lokasi dan memboyong Ishak ke komando,” bebernya di depan ruang penyidik.

Sementara itu, abang Ishak, Baharudin Batubara mengatakan bahwa adiknya sudah cerai dengan istrinya selama 8 bulan. Namun, ketika ditanya alasan dan alamat rumah istrinya, Pria bertubuh tinggi tersebut buru-buru meninggalkan wartawan.

“Sudah 8 bulan dia cerai dengan istrinya,” ujarnya sembari berjalan cepat.

Pantauan POSMETRO, hingga pukul 18.00 wib, Ishak Batubara masih berada di dalam ruang penyidik Polsek Medan Timur, ketika wartawan mencoba mewawancarainya, salah seorang penyidik langsung menutup pintu.

Saat itulah Ishak triping dengan menggeleng-gelengkan kepala mengikuti alunan musik house yang terdengar di ruangan pemeriksaan tersebut. “Masih tinggi kawan ini. Di kantor Polisi pun dia masih saja suges (pengaruh obat). Dari manala dia semalam ya?” ucap seorang Polisi tugas luar.

Karena Ishak semakin larut dalam dentuman lagu yang berasal dari ponsel tersebut, akhirnya Polisi menyarankan agar menghentikan musik dan membiarkannya tenang dulu di kursi. Mendengar musik mati, beberapa detik kemudian barulah Ishak tenang dan mencoba menenangkan diri. Hingga sore hari, Ishak masih ditemani oleh abangnya di ruang penyidik Polsek Medan Timur.

Sementara itu, mendengar ada oknum PNS yang tertangkap, beberapa warga Thionghoa yang kebetulan ada urusan ke Polsek Medan Timur mengatakan bahwa sebaiknya dia ‘Dipuaskan’ dulu musik-musik agar cepat sadar, supaya tidak mengganggu pemeriksaan. “Kasih minum air putih dingin lo. Lalu, kasih musik aja, biar puas dulu dia. Kita juga sering buat seperti itu sama kawan,” tutur pria separuh baya.

Sementara itu, Kapolsek Medan Timur, Kompol. Juliani Prihartini mengatakan bahwa pelaku masih berada di ruang penyidik. “Untuk saat ini, dia masih di dalam. Mengenai sakau atau tidak, kita lihat hasil pemeriksaan. Memang dia PNS di Dispenda Tingkat I dan sekarang kita nunggu dia tenang dulu,” ujar mantan Kapolsek Medan Area.

Mengenai urine, Juliani menambahkan bahwa nantinya mereka akan kordinasi dengan pihak terkait. “Dia masih diperiksa dan saya belum bisa menjelaskan banyak,” pungkas perwira bunga melati di pundaknya. (gib/bud)

Ishak Batubara, oknum PNS Dispenda Sumut di Polsek Medan Timur.
Ishak Batubara, oknum PNS Dispenda Sumut di Polsek Medan Timur.

SUMUTPOS.CO-Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dispenda Sumut yang ditugaskan di Samsat Putri Hijau, Ishak Batubara malah triping di sela pemeriksaan di kantor Sektor Polisi Medan Timur. Aksinya jelas mengundang kecurigaan polisi dan menduga warga Garu III, Kec. Medan Amplas ini mengonsumsi narkoba jenis ekstasi.

Ishak sebelumnya diamankan petugas dari Jalan Serdang, Simpang Madong Lubis lantaran merusuh di dalam taksi Kostar BK 1442 DX milik Zulkarnain (43) warga Tembung Pasar 10 yang ditumpanginya, Selasa (29/10) siang.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun POSMETRO MEDAN (grup JPNN), pagi sekira pukul 10.30 Wib, Ishak menyetop taksi di Jalan Putri Hijau hendak menuju kawasan Tembung Pasar 10. Zulkarnain (43) warga Tembung Pasar 10 yang menyetir taksi mulai takut saat Ishak mencabuti bunga dekorasi mobil. Sembari menggeleng-gelengkan kepala dan menggoyang kaki, Ishak lantas mematahkan spion mobil taksi.

“Dia (Ishak) memintaku mengantarnya ke Tembung, Pasar 10, dekat pos Polisi. Karena ini sewa pertama, aku pun menyetujuinya dan dia duduk di belakang. Nah, pas kami melaju, tiba-tiba dia mencabuti bunga-bunga (Dekorasi) yang ada di dinding dan sekitar bangku taksiku. Selanjutnya, dia joget-joget mendengarkan musik yang diputar dan kaca spion dipatahkannya. Melihat itu, aku pun melarangnya, namun, dia mengatakan akan menggantinya,” terangnya kepada POSMETRO, Selasa (29/10).

Karena melihat tingkah penumpangnya semakin aneh, Zulkarnain pun merasa takut. Namun saat menyinggahi pos polisi di Jalan HM Yamin, sayang tak ada polisi seorang pun. Lantas Zulkarnain melajukan taksinya lagi. Begitu melihat orang ramai di sekitar persimpangan Jalan Madong Lubis, Zul pun menghentikan mobilnya diikuti dengan aksi Ishak yang menendang pintunya dan mencoba lari. Aksi Ishak membuat warga geram dan nyaris membal-balnya.

“Pas di Jalan Serdang Simpang Madong Lubis aku lihat orang ramai dan berhenti. Selanjutnya, aku keluar dan Ishak menunjang pintu kanan taksiku keluar. Melihat itu, warga spontan datang dan hendak menghakiminya. Pas warga datang, aku langsung melerai karena takut Ishak dibal-bal massa. Selang beberapa menit, Polsek Medan Timur tiba di lokasi dan memboyong Ishak ke komando,” bebernya di depan ruang penyidik.

Sementara itu, abang Ishak, Baharudin Batubara mengatakan bahwa adiknya sudah cerai dengan istrinya selama 8 bulan. Namun, ketika ditanya alasan dan alamat rumah istrinya, Pria bertubuh tinggi tersebut buru-buru meninggalkan wartawan.

“Sudah 8 bulan dia cerai dengan istrinya,” ujarnya sembari berjalan cepat.

Pantauan POSMETRO, hingga pukul 18.00 wib, Ishak Batubara masih berada di dalam ruang penyidik Polsek Medan Timur, ketika wartawan mencoba mewawancarainya, salah seorang penyidik langsung menutup pintu.

Saat itulah Ishak triping dengan menggeleng-gelengkan kepala mengikuti alunan musik house yang terdengar di ruangan pemeriksaan tersebut. “Masih tinggi kawan ini. Di kantor Polisi pun dia masih saja suges (pengaruh obat). Dari manala dia semalam ya?” ucap seorang Polisi tugas luar.

Karena Ishak semakin larut dalam dentuman lagu yang berasal dari ponsel tersebut, akhirnya Polisi menyarankan agar menghentikan musik dan membiarkannya tenang dulu di kursi. Mendengar musik mati, beberapa detik kemudian barulah Ishak tenang dan mencoba menenangkan diri. Hingga sore hari, Ishak masih ditemani oleh abangnya di ruang penyidik Polsek Medan Timur.

Sementara itu, mendengar ada oknum PNS yang tertangkap, beberapa warga Thionghoa yang kebetulan ada urusan ke Polsek Medan Timur mengatakan bahwa sebaiknya dia ‘Dipuaskan’ dulu musik-musik agar cepat sadar, supaya tidak mengganggu pemeriksaan. “Kasih minum air putih dingin lo. Lalu, kasih musik aja, biar puas dulu dia. Kita juga sering buat seperti itu sama kawan,” tutur pria separuh baya.

Sementara itu, Kapolsek Medan Timur, Kompol. Juliani Prihartini mengatakan bahwa pelaku masih berada di ruang penyidik. “Untuk saat ini, dia masih di dalam. Mengenai sakau atau tidak, kita lihat hasil pemeriksaan. Memang dia PNS di Dispenda Tingkat I dan sekarang kita nunggu dia tenang dulu,” ujar mantan Kapolsek Medan Area.

Mengenai urine, Juliani menambahkan bahwa nantinya mereka akan kordinasi dengan pihak terkait. “Dia masih diperiksa dan saya belum bisa menjelaskan banyak,” pungkas perwira bunga melati di pundaknya. (gib/bud)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/