26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

20 Tahun jadi Tuan Kadi, Baru ini Gagal Menikahkan…

Acara pesta pernikahan menjadi pesta sunatan.
Acara pesta pernikahan menjadi pesta sunatan.

SUMUTPOS.CO – Ditukarnya pengantin pria dalam pernikahan Yuni dan Deni tak hanya mengejutkan warga dan para undangan. Tapi tuan kadi bernama Wargio juga kaget tak kepalang. Saat ditemui kru koran ini, Wargio mengatakan selama 20 tahun jadi tuan kadi, baru kali ini ia mendapati kasus seperti itu. “Terkejut kali aku. Sejak tahun 1994 saya jadi tuan kadi, baru kali ini gagal menikahkan pengantin,” ucapnya, Selasa (25/2) malam.

Masih kata Wargio, beberapa hari sebelum hari pernikahan, ia memang sudah dapat kabar yang menyebut calon pengantin pria kabur dari rumahnya. “Empat hari lalu saya sudah dapat kabar kalau pengantin laki-lakinya kabur,” sambungnya. Mendapat kabar atas kaburnya pengantin pria, ternyata membuat pria berumur sekitar 45 an tahun langsung bergerak cepat. Dirinya langsung memberitahukan kepada Kantor Urusan Agama (KUA), Kec. Beringin agar tidak mencetak buku nikah Yuni dan Geni dulu. “Gitu dapat kabar, saya langsung beritahu KUA agar buku nikahnya jangan dicetak dulu,”  kenangnya.

Wargio yang juga jadi tamu undangan dalam pesta pernikahan itu ngaku sangat prihatin atas kejadian yang pertama kali dialaminya sejak jadi tuan kadi itu. “Saya diundang juga dalam pesta pernikahan itu. Saya merasa prihatin karena pestanya gagal. Kasian keluarga mempelai wanitanya,” ujarnya. Namun, karena orangtua Yuni merupakan teman sekaligus warga sedesa dengannya, Wargio tetap hadir dalam pesta pernikahan yang diubah menjadi sunatan itu. “Tapi saya tetap hadir, biarpun pesta pernikahan diubah jadi pesta sunatan,” tandasnya. (man/deo)

Acara pesta pernikahan menjadi pesta sunatan.
Acara pesta pernikahan menjadi pesta sunatan.

SUMUTPOS.CO – Ditukarnya pengantin pria dalam pernikahan Yuni dan Deni tak hanya mengejutkan warga dan para undangan. Tapi tuan kadi bernama Wargio juga kaget tak kepalang. Saat ditemui kru koran ini, Wargio mengatakan selama 20 tahun jadi tuan kadi, baru kali ini ia mendapati kasus seperti itu. “Terkejut kali aku. Sejak tahun 1994 saya jadi tuan kadi, baru kali ini gagal menikahkan pengantin,” ucapnya, Selasa (25/2) malam.

Masih kata Wargio, beberapa hari sebelum hari pernikahan, ia memang sudah dapat kabar yang menyebut calon pengantin pria kabur dari rumahnya. “Empat hari lalu saya sudah dapat kabar kalau pengantin laki-lakinya kabur,” sambungnya. Mendapat kabar atas kaburnya pengantin pria, ternyata membuat pria berumur sekitar 45 an tahun langsung bergerak cepat. Dirinya langsung memberitahukan kepada Kantor Urusan Agama (KUA), Kec. Beringin agar tidak mencetak buku nikah Yuni dan Geni dulu. “Gitu dapat kabar, saya langsung beritahu KUA agar buku nikahnya jangan dicetak dulu,”  kenangnya.

Wargio yang juga jadi tamu undangan dalam pesta pernikahan itu ngaku sangat prihatin atas kejadian yang pertama kali dialaminya sejak jadi tuan kadi itu. “Saya diundang juga dalam pesta pernikahan itu. Saya merasa prihatin karena pestanya gagal. Kasian keluarga mempelai wanitanya,” ujarnya. Namun, karena orangtua Yuni merupakan teman sekaligus warga sedesa dengannya, Wargio tetap hadir dalam pesta pernikahan yang diubah menjadi sunatan itu. “Tapi saya tetap hadir, biarpun pesta pernikahan diubah jadi pesta sunatan,” tandasnya. (man/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/