26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Perampok Gasak Rumah Pengusaha Kilang Padi, PRT Dianiaya

 

Foto: Manahan/PM Petugas melakukan olah TKP di rumah Misran, yang disatroni perampok.
Foto: Manahan/PM
Petugas melakukan olah TKP di rumah Misran, yang disatroni perampok, Minggu (4/5/2014).

TANJUNG MORAWA, SUMUTPOS.CO – Kediaman Misran, pengusaha kilang padi di Dusun V, Pasar IV, Desa Dalu X B Kecamatan Tanjung Morawa, disatroni perampok. Setelah berpura-pura minta minum, pelaku memukul kepala pembantu rumah itu pakai batu hingga terkapar bersimbah darah dan menyeret korban serta mengurungnya di dalam kamar. Aksi perampokan sadis itu berlangsung, Minggu (4/5) sekira pukul 11.00 Wib.

Keterangan dihimpun, perampokan sadis tersebut dilakukan seorang pria tak dikenal. Sebelum menjalankan aksinya, pelaku yang datang dari arah persawahan berpura-pura meminta minuman kepada Wan Santa Dewi (40) pembantu rumah tangga Misran. Kala itu, ibu beranak 3 warga Dusun II Desa Wonosari Tanjung Morawa yang sedang menjemur pakain.

Dewi yang kasihan tanpa curiga mengambil minuman dari dapur. Melihat kondisi sekitar sedang sepi, pelaku pun mengikuti Dewi dari belakang. Tepat di dalam ruang dapur rumah permanen tersebut, pelaku langsung memukul kepala Dewi dari belakang. Seketika Dewi pun terlentang di lantai keramik akibat hantaman batu.

Meski sudah tergeletak lemah, namun Dewi masih sempat melakukan perlawanan saat akan diseret ke kamar yang ada di samping kiri ruangan dapur.

Guna memastikan korban tidak akan melawan lagi, pelaku pun memukul kepala dan wajah korban menggunakan kayu gantungan kain hingga Dewi pingsan dan dari kepalanya keluar darah segar.

Agar lebih memastikan aksinya aman, pelaku mengunci pintu dapur dari dalam dan mengunci pintu kamar menggunakan gagang sapu. Setelah memastikan semua aman, pelaku pun mengacak-acak kamar yang ada di dalam rumah Misran.

Namun saat pelaku akan membongkar kamar depan, aksinya terhalang pintu kamar yang terkuci. Pelaku tidak putus asa, dengan menggunakan benda tumpul pelaku merusak engsel pintu. Berhasil merusak engsel pintu, pelaku pun mengacak-acak lemari pakaian. Pelaku pun berhasil mengambil uang senilai Rp 2 juta.

Puas dengan hasil rampokannya, pelaku pun keluar dari kamar. Sebelum meninggalkan rumah, pelaku terlebih dahulu mengunci pintu depan dan pintu dapur. Pelaku pun kabur ke arah persawahan yang ada di belakang rumah.

Sekira pukul 13.00 Wib, Misnar dan keluarganya pulang dari gereja. Sesampainya di rumah, Misnar pun memanggil Dewi pembantunya. Namun beberapa menit Misnar mengetuk pintu depannya rumahnya, Dewi tidak kunjung keluar. Misnar yang curiga pun mendobrak pintu rumah depan. Berhasil mendobrak pintu, Misnar dan keluarganya masuk ke dalam rumah.

Foto: Manahan/PM Dewi kritis di RS Grand Medistra Lubuk Pakam, akibat dianiaya perampok di rumah majikannya.
Foto: Manahan/PM
Dewi kritis di RS Grand Medistra Lubuk Pakam, akibat dianiaya perampok di rumah majikannya.

Betapa terkejutnya Misnar saat melihat Dewi pembantunya tergeletak bersimbah darah sementara kamarnya berantakan. Melihat kondisi Dewi tersebut Misnar pun melarikan Dewi ke RS Grand Medistra Lubuk Pakam.

Setelah membawa Dewi ke RS Grand Medistra, selanjutnya Misnar pun mendatangi Polres DS untuk melaporkan kejadian tersebut. Petugas Polres DS dan Polsek Tanjung Morawa mendapatkan laporan tersebut segera meluncur ke lokasi untuk melakukan olah TKP.

Misnar mengatakan dirinya tidak mengetahui kejadian tersebut, karena sedang berada di gereja bersama keluarganya. Begitu aku masuk ke dalam rumah, kamar sudah berantakan dan Dewi tergeletak di dalam kamar dekat dapur,” ungkapnya.

Sementara Rinto (53) suami Dewi yang bekerja di bengkel sepeda motor yang ditemui kru koran ini di RS Grand Medistra mengungkapkan sangat kaget mengetahui istrinya yang sudah lima tahun menjadi pembantu di rumah Misnar menjadi korban perampokan di rumah majikannya. Bahkan Rinto pun tak kuasa melihat kondisi istrinya yang terbaring dengan kondisi kritis. Rinto pun mengharapkan agar petugas kepolisian bisa menangkap pelaku yang telah menganiaya istrinya dengan sadis. “Aku sedih kali lihat kondisi istriku. Aku tahu istriku menjadi korban perampokan saat aku mau jemput istriku,” ungkapnya.

Terpisah Kapolsek Tanjung Morawa AKP Eddy Safari melalui Kanit Reskrim Ipda Iskandar Ginting SH membenarkan kejadian tersebut. Namun kesimpulan sementara Dewi kenal dengan pelaku disebabkan Dewi mau memberikan minuman kepada pelaku tanpa ada curiga. “Petugas masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku dan Misran sudah melaporkan perampokan yang dialaminya ke Polsek Tanjung Morawa,” ungkapnya. (cr-1/bd)

 

Foto: Manahan/PM Petugas melakukan olah TKP di rumah Misran, yang disatroni perampok.
Foto: Manahan/PM
Petugas melakukan olah TKP di rumah Misran, yang disatroni perampok, Minggu (4/5/2014).

TANJUNG MORAWA, SUMUTPOS.CO – Kediaman Misran, pengusaha kilang padi di Dusun V, Pasar IV, Desa Dalu X B Kecamatan Tanjung Morawa, disatroni perampok. Setelah berpura-pura minta minum, pelaku memukul kepala pembantu rumah itu pakai batu hingga terkapar bersimbah darah dan menyeret korban serta mengurungnya di dalam kamar. Aksi perampokan sadis itu berlangsung, Minggu (4/5) sekira pukul 11.00 Wib.

Keterangan dihimpun, perampokan sadis tersebut dilakukan seorang pria tak dikenal. Sebelum menjalankan aksinya, pelaku yang datang dari arah persawahan berpura-pura meminta minuman kepada Wan Santa Dewi (40) pembantu rumah tangga Misran. Kala itu, ibu beranak 3 warga Dusun II Desa Wonosari Tanjung Morawa yang sedang menjemur pakain.

Dewi yang kasihan tanpa curiga mengambil minuman dari dapur. Melihat kondisi sekitar sedang sepi, pelaku pun mengikuti Dewi dari belakang. Tepat di dalam ruang dapur rumah permanen tersebut, pelaku langsung memukul kepala Dewi dari belakang. Seketika Dewi pun terlentang di lantai keramik akibat hantaman batu.

Meski sudah tergeletak lemah, namun Dewi masih sempat melakukan perlawanan saat akan diseret ke kamar yang ada di samping kiri ruangan dapur.

Guna memastikan korban tidak akan melawan lagi, pelaku pun memukul kepala dan wajah korban menggunakan kayu gantungan kain hingga Dewi pingsan dan dari kepalanya keluar darah segar.

Agar lebih memastikan aksinya aman, pelaku mengunci pintu dapur dari dalam dan mengunci pintu kamar menggunakan gagang sapu. Setelah memastikan semua aman, pelaku pun mengacak-acak kamar yang ada di dalam rumah Misran.

Namun saat pelaku akan membongkar kamar depan, aksinya terhalang pintu kamar yang terkuci. Pelaku tidak putus asa, dengan menggunakan benda tumpul pelaku merusak engsel pintu. Berhasil merusak engsel pintu, pelaku pun mengacak-acak lemari pakaian. Pelaku pun berhasil mengambil uang senilai Rp 2 juta.

Puas dengan hasil rampokannya, pelaku pun keluar dari kamar. Sebelum meninggalkan rumah, pelaku terlebih dahulu mengunci pintu depan dan pintu dapur. Pelaku pun kabur ke arah persawahan yang ada di belakang rumah.

Sekira pukul 13.00 Wib, Misnar dan keluarganya pulang dari gereja. Sesampainya di rumah, Misnar pun memanggil Dewi pembantunya. Namun beberapa menit Misnar mengetuk pintu depannya rumahnya, Dewi tidak kunjung keluar. Misnar yang curiga pun mendobrak pintu rumah depan. Berhasil mendobrak pintu, Misnar dan keluarganya masuk ke dalam rumah.

Foto: Manahan/PM Dewi kritis di RS Grand Medistra Lubuk Pakam, akibat dianiaya perampok di rumah majikannya.
Foto: Manahan/PM
Dewi kritis di RS Grand Medistra Lubuk Pakam, akibat dianiaya perampok di rumah majikannya.

Betapa terkejutnya Misnar saat melihat Dewi pembantunya tergeletak bersimbah darah sementara kamarnya berantakan. Melihat kondisi Dewi tersebut Misnar pun melarikan Dewi ke RS Grand Medistra Lubuk Pakam.

Setelah membawa Dewi ke RS Grand Medistra, selanjutnya Misnar pun mendatangi Polres DS untuk melaporkan kejadian tersebut. Petugas Polres DS dan Polsek Tanjung Morawa mendapatkan laporan tersebut segera meluncur ke lokasi untuk melakukan olah TKP.

Misnar mengatakan dirinya tidak mengetahui kejadian tersebut, karena sedang berada di gereja bersama keluarganya. Begitu aku masuk ke dalam rumah, kamar sudah berantakan dan Dewi tergeletak di dalam kamar dekat dapur,” ungkapnya.

Sementara Rinto (53) suami Dewi yang bekerja di bengkel sepeda motor yang ditemui kru koran ini di RS Grand Medistra mengungkapkan sangat kaget mengetahui istrinya yang sudah lima tahun menjadi pembantu di rumah Misnar menjadi korban perampokan di rumah majikannya. Bahkan Rinto pun tak kuasa melihat kondisi istrinya yang terbaring dengan kondisi kritis. Rinto pun mengharapkan agar petugas kepolisian bisa menangkap pelaku yang telah menganiaya istrinya dengan sadis. “Aku sedih kali lihat kondisi istriku. Aku tahu istriku menjadi korban perampokan saat aku mau jemput istriku,” ungkapnya.

Terpisah Kapolsek Tanjung Morawa AKP Eddy Safari melalui Kanit Reskrim Ipda Iskandar Ginting SH membenarkan kejadian tersebut. Namun kesimpulan sementara Dewi kenal dengan pelaku disebabkan Dewi mau memberikan minuman kepada pelaku tanpa ada curiga. “Petugas masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku dan Misran sudah melaporkan perampokan yang dialaminya ke Polsek Tanjung Morawa,” ungkapnya. (cr-1/bd)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/