JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Keterlambatan jadwal penerbangan pemulangan jamaah haji menuju tanah air masih kerap terjadi. Kementerian Agama (Kemenag) terus menggodok skema baru pengaturan kepulangan jamaah haji untuk diusulkan kepada pemerintah Arab Saudi.
Irjen Kemenag Mochammad Jasin menjelaskan, awal-awal pemulangan jamaah haji menuju tanah air, banyak terjadi kasus delay. Selain itu, durasi keterlambatan mencapai lima jam. Akibatnya, keluarga jamaah haji yang sudah menunggu di tanah air harus melongo beberapa jam.
Kasus delay itu terjadi karena penerbangan di bandara Jeddah sangat ramai pada awal masa pemulangan. ”Pemulangan jamaah Indonesia gelombang I hampir bersamaan dengan kepulangan jamaah dari negara lain. Pesawatnya sangat padat,” tutur Jasin.
Keterlambatan pemulangan jamaah juga disebabkan adanya screening barang bawaan jamaah. Banyak jamaah yang melanggar aturan barang bawaan, baik jenis maupun bobot, sehingga memakan waktu pemeriksaan di bandara. ”Untuk kasus itu, kami sudah bisa menyiasati dengan pemeriksaan ketat ketika masih di pemondokan,” jelas Jasin.
Tetapi, terkait dengan kepadatan penerbangan, Jasin menyatakan butuh kajian mendalam. Menurut Jasin, pemulangan jamaah haji melalui bandara Madinah relatif sepi. Karena itu, kemenag sedang mengkaji usulan seluruh jamaah gelombang II pulang dari bandara Madinah. (wan/c5/end)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Keterlambatan jadwal penerbangan pemulangan jamaah haji menuju tanah air masih kerap terjadi. Kementerian Agama (Kemenag) terus menggodok skema baru pengaturan kepulangan jamaah haji untuk diusulkan kepada pemerintah Arab Saudi.
Irjen Kemenag Mochammad Jasin menjelaskan, awal-awal pemulangan jamaah haji menuju tanah air, banyak terjadi kasus delay. Selain itu, durasi keterlambatan mencapai lima jam. Akibatnya, keluarga jamaah haji yang sudah menunggu di tanah air harus melongo beberapa jam.
Kasus delay itu terjadi karena penerbangan di bandara Jeddah sangat ramai pada awal masa pemulangan. ”Pemulangan jamaah Indonesia gelombang I hampir bersamaan dengan kepulangan jamaah dari negara lain. Pesawatnya sangat padat,” tutur Jasin.
Keterlambatan pemulangan jamaah juga disebabkan adanya screening barang bawaan jamaah. Banyak jamaah yang melanggar aturan barang bawaan, baik jenis maupun bobot, sehingga memakan waktu pemeriksaan di bandara. ”Untuk kasus itu, kami sudah bisa menyiasati dengan pemeriksaan ketat ketika masih di pemondokan,” jelas Jasin.
Tetapi, terkait dengan kepadatan penerbangan, Jasin menyatakan butuh kajian mendalam. Menurut Jasin, pemulangan jamaah haji melalui bandara Madinah relatif sepi. Karena itu, kemenag sedang mengkaji usulan seluruh jamaah gelombang II pulang dari bandara Madinah. (wan/c5/end)