SUMUTPOS.CO- Pemerintah Federal Australia berhenti memproses aplikasi visa orang-orang yang hendak bepergian ke Australia dari negara-negara yang terdampak Ebola.
Menteri Imigrasi, Scott Morrison, mengatakan kepada Parlemen bahwa Pemerintah Australia tengah fokus pada upaya untuk memastikan agar virus tersebut tak menyebar ke Australia.
“Di bawah program imigrasi kami, pemerintah punya kontrol kuat terhadap masuknya orang-orang ke Australia dari Afrika Barat. Langkah ini dilakukan bekerjasama dengan Menteri Kesehatan, yang memimpin langkah penanganan pemerintah,” jelasnya.
Kepada Parlemen, Menteri Scott mengatakan, program kemanusiaan dan program imigrasi Australia, diberhentikan sementara.
“Langkah ini meliputi pemberhentian sementara program imigrasi kami dari negara-negara terdampak Ebola, termasuk program kemanusiaan, dan ini artinya kami tak memproses aplikasi visa apapun dari sejumlah negara terdampak ini,” utaranya.
Ia lantas menjelaskan lebih lanjut, “Dan para pemegang visa permanen lainnya yang belum tiba di Australia, diminta untuk melakukan periode karantina selama 21 hari sebelum keberangkatan mereka ke Australia.”
Menteri Scott juga mengkonfirmasi bahwa seluruh visa non-permanen atau sementara akan dibatalkan.
“Kami membatalkan dan menolak visa non-permanen atau sementara dari orang-orang yang berasal dari sejumlah negara terdampak Ebola, yang belum bertolak ke Australia,” sebutnya.
Ia menerangkan, “Pihak Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Australia telah mengenalkan sistem baru untuk membantu pemindaian penumpang yang masuk ke Australia dan hal itu telah menghasilkan lebih dari 830 data yang kemudian dirujuk untuk mendapat penilaian lebih jauh dari petugas lainnya.”
Pemerintah Federal pun telah dikritik oleh pihak oposisi, Partai Buruh, dan Ikatan Dokter Australia atas respon mereka terhadap serangan Ebola.
Pemerintah Australia telah berkomitmen untuk memberi dana senilai 18 juta dolar guna melawan penyakit mematikan tersebut, namun sejauh ini justru berhenti mengirim tim media ke Afrika Barat.
Menteri Kesehatan, Peter Dutton, mengungkapkan, para pejabat di Departemen Kesehatan dan Departemen Imigrasi telah mendiskusikan respon Australia ini pada akhir pekan lalu.
Menteri Peter mengkonfirmasi bahwa pemerintah telah mempertimbangkan untuk mengirim pekerja media ke wilayah itu, namun belum ada keputusan final.(NET/JPNN)