29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Wanita Pengusaha Kain Tewas Diparang di Kabanjahe

Foto: Pardy/PM Jenazah Della Sitepu yang tergeletak bersimbah darah, ditangisi pihak keluarga.
Foto: Pardy/PM
Jenazah Della Sitepu yang tergeletak bersimbah darah, ditangisi pihak keluarga.

TANAH KARO, SUMUTPOS.CO – Kasus pembunuhan Della Hermita br Sitepu (36) menghebohkan warga Perumahan Sarinembah di Jalan Jamin Ginting Kabanjahe, Rabu (12/11) siang. Pedagang pakaian di Pusat Pasar Kabanjahe itu, tewas di rumahnya dengan leher ditembus parang. Wajahnya disayat dan jari tangan putus.

Kasat Reskrim Polres Tanah Karo, AKP Martua Manik, SH, MH mengaku masih memburu Imanuel Sebayang. Tujuan perburuan Rabu (12/11) malam ke kawasan Pancur Batu. “Sedang kita kembangkan, kita sedang kejar ke Pancur Batu,” ujar Martua Manik saat dikontak via HP, Rabu (12/11) malam.

Menurut Martua, kuat dugaan pembunuhan itu karena pelaku sakit hati kepada keluarga korban. Pasalnya, pelaku tidak direstui berhubungan dengan korban. “Pelaku adalah pekerja korban, mungkin dia sakit hati karena cintanya tak direstui. Sudah ya, kita sedang kembangkan,” tukasnya.

Informasi dihimpun, Della bersama ibunya, Ngawin br Ginting dan putrinya, Neiselin br Sembiring Meliala, berada di dalam rumah. Tanpa ada kabar sebelumnya, tiba-tiba Imanuel Sebayang, datang berkunjung. Imanuel dikabarkan adalah pacar Yohana br Tarigan, pekerja Della di toko kain yang berada di Pusat Pasar Kabanjahe dan diketahui berasal dari Desa Ujung Bandar, Kec. Barus Jahe, Kab. Karo.

Singkatnya, usai berkunjung, Imanuel pamit pulang. Sepeninggal Imanuel, tinggallah Della bersama ibu dan putrinya. Tak lama, Della mengeluh sakit pada pergelangan tangannya. Dia meminta ibunya untuk mengambil Bulung Lancing (daun Lancing) untuk dijadikan obat. Ngawin lantas mengambil daun itu di simpang masuk perumahan tersebut.

Sekitar 20 menit kemudian, Ngawin kembali ke rumahnya usai mengambil daun yang diminta putrinya. Saat itulah dia sempat melihat Imanuel memegang sebilah pisau yang berlumuran darah dan berlari keluar dari dalam rumah mereka. Curiga, dia masuk ke rumah dan mendapati putrinya terkapar bersimbah darah.

Ngawin sontak berteriak hingga mengundang kehebohan warga. Hitungan menit, ratusan warga langsung berdatangan, disusul polisi dan tim labfor Polres Karo. Sejumlah luka terlihat di beberapa bagian tubuh Della. Terparah, di bagian lehernya. Luka menganga bekas tembusan pisau, jelas terlihat. Terlihat juga beberapa luka bekas sayatan di wajah dan leher, berkisar 10 cm.

Della juga diduga sempat melakukan perlawanan, terindikasi dari luka sayatan di tangan korban, tepatnya di bagian ibu jari. Kedua jempol tangannya nyaris putus, diyakini akibat menangkis tikaman Imanuel. Della terkapar bersimbah darah di ruang tamu, dekat sofa dan tv. Della masih mengenakan pakaian jenis parasut dan kaki kirinya mengenakan kaos kaki.

Della sendiri kesehariannya berdagang pakaian jadi di Pusat Pasat Kabanjahe. Kios korban berada tak jauh di belakang kios agen koran Pelawi. Korban diketahui sudah dua kali menikah. Suami korban yang pertama meninggal karena sakit, dan suami keduanya juga meninggal karena sakit. Korban memiliki dua orang anak. Sulung bernama Refran Sembiring Meliala (14), duduk di bangku kelas 3 SMP, dan si bungsu bernama Neiselin br Sembiring Meliala. Sementara, dompet Della yang berisi uang Rp.4 juta dan surat-surat berharga seperti KTP, SIM dan kartu ATM, raib.(ala/trg)

Foto: Pardy/PM Jenazah Della Sitepu yang tergeletak bersimbah darah, ditangisi pihak keluarga.
Foto: Pardy/PM
Jenazah Della Sitepu yang tergeletak bersimbah darah, ditangisi pihak keluarga.

TANAH KARO, SUMUTPOS.CO – Kasus pembunuhan Della Hermita br Sitepu (36) menghebohkan warga Perumahan Sarinembah di Jalan Jamin Ginting Kabanjahe, Rabu (12/11) siang. Pedagang pakaian di Pusat Pasar Kabanjahe itu, tewas di rumahnya dengan leher ditembus parang. Wajahnya disayat dan jari tangan putus.

Kasat Reskrim Polres Tanah Karo, AKP Martua Manik, SH, MH mengaku masih memburu Imanuel Sebayang. Tujuan perburuan Rabu (12/11) malam ke kawasan Pancur Batu. “Sedang kita kembangkan, kita sedang kejar ke Pancur Batu,” ujar Martua Manik saat dikontak via HP, Rabu (12/11) malam.

Menurut Martua, kuat dugaan pembunuhan itu karena pelaku sakit hati kepada keluarga korban. Pasalnya, pelaku tidak direstui berhubungan dengan korban. “Pelaku adalah pekerja korban, mungkin dia sakit hati karena cintanya tak direstui. Sudah ya, kita sedang kembangkan,” tukasnya.

Informasi dihimpun, Della bersama ibunya, Ngawin br Ginting dan putrinya, Neiselin br Sembiring Meliala, berada di dalam rumah. Tanpa ada kabar sebelumnya, tiba-tiba Imanuel Sebayang, datang berkunjung. Imanuel dikabarkan adalah pacar Yohana br Tarigan, pekerja Della di toko kain yang berada di Pusat Pasar Kabanjahe dan diketahui berasal dari Desa Ujung Bandar, Kec. Barus Jahe, Kab. Karo.

Singkatnya, usai berkunjung, Imanuel pamit pulang. Sepeninggal Imanuel, tinggallah Della bersama ibu dan putrinya. Tak lama, Della mengeluh sakit pada pergelangan tangannya. Dia meminta ibunya untuk mengambil Bulung Lancing (daun Lancing) untuk dijadikan obat. Ngawin lantas mengambil daun itu di simpang masuk perumahan tersebut.

Sekitar 20 menit kemudian, Ngawin kembali ke rumahnya usai mengambil daun yang diminta putrinya. Saat itulah dia sempat melihat Imanuel memegang sebilah pisau yang berlumuran darah dan berlari keluar dari dalam rumah mereka. Curiga, dia masuk ke rumah dan mendapati putrinya terkapar bersimbah darah.

Ngawin sontak berteriak hingga mengundang kehebohan warga. Hitungan menit, ratusan warga langsung berdatangan, disusul polisi dan tim labfor Polres Karo. Sejumlah luka terlihat di beberapa bagian tubuh Della. Terparah, di bagian lehernya. Luka menganga bekas tembusan pisau, jelas terlihat. Terlihat juga beberapa luka bekas sayatan di wajah dan leher, berkisar 10 cm.

Della juga diduga sempat melakukan perlawanan, terindikasi dari luka sayatan di tangan korban, tepatnya di bagian ibu jari. Kedua jempol tangannya nyaris putus, diyakini akibat menangkis tikaman Imanuel. Della terkapar bersimbah darah di ruang tamu, dekat sofa dan tv. Della masih mengenakan pakaian jenis parasut dan kaki kirinya mengenakan kaos kaki.

Della sendiri kesehariannya berdagang pakaian jadi di Pusat Pasat Kabanjahe. Kios korban berada tak jauh di belakang kios agen koran Pelawi. Korban diketahui sudah dua kali menikah. Suami korban yang pertama meninggal karena sakit, dan suami keduanya juga meninggal karena sakit. Korban memiliki dua orang anak. Sulung bernama Refran Sembiring Meliala (14), duduk di bangku kelas 3 SMP, dan si bungsu bernama Neiselin br Sembiring Meliala. Sementara, dompet Della yang berisi uang Rp.4 juta dan surat-surat berharga seperti KTP, SIM dan kartu ATM, raib.(ala/trg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/