26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gadis Ini 36 Kali Meninggal Setahun

Sara Brautigam
Sara Brautigam

SUMUTPOS.CO – Sara Brautigam (21 tahun) sudah sangat akrab dengan kematian. Dalam satu tahun, dia sudah dinyatakan meninggal sebanyak 36 kali.

Sekitar empat tahun yang lalu, Sara didiagnosa menderita postural ortostatik Takikardia Syndrome (POTS) yang membuat jantungnya berhenti berdetak. Dia mengalami palpitasi cepat yang teratur, menyebabkan hatinya berhenti berdetak dan tekanan darahnya menurun, yang biasa disebut dalam istilah catatan dokter sebagai mati klinis.

Pada satu kesempatan Sara harus menunggu hingga setengah sampai satu jam untuk hatinya untuk terisi dengan darah.

Kemudian, sekitar tiga tahun lalu, ide merekam video muncul. Sara juga setuju untuk merekam kondisinya. Video itu direkam oleh petugas medis di Rumah Sakit Umum Utara di Sheffield, South Yorkshire, 27 Juni 2012.

“Pada kenyataannya ini cukup serangan ringan. Namun mereka tidak bisa memberikan CPR karena tidak ada untungnya. Ketika jantung mengisi dengan darah lagi, itulah saatnya mulai berdetak lagi,” jelasnya seperti dilansir dari Daily Mail, Jumat (6/3) lalu.

Gadis dari Doncaster, South Yorkshire, Inggris itu mengatakan, setiap kali hatinya berhenti, petugas medis harus menyakiti dirinya untuk mengejutkan dia hidup kembali.

Dia melanjutkan, “Di banyak kesempatan, saya akan bangun dengan memar besar. Pada satu kesempatan mereka merobek kuku, tapi itu masih tidak membuat saya gentar,” tuturnya.

Sara juga menderita sindrom hipermobilitas sendi, yang berarti sendinya lebih rentan terhadap cedera dan dislokasi. Gabungan kondisinya ini mengakibatkan Sara terpaksa berkonsultasi 64 kali dalam satu tahun.

Tapi Sara mengatakan dia bertekad untuk tidak membiarkan kondisi menahan dan sekarang mencoba untuk membuat hidup sebagai pemain burlesque, pertunjukan opera yang berkonotasi humor dan ledekan. (adk/jpnn/rbb)

Sara Brautigam
Sara Brautigam

SUMUTPOS.CO – Sara Brautigam (21 tahun) sudah sangat akrab dengan kematian. Dalam satu tahun, dia sudah dinyatakan meninggal sebanyak 36 kali.

Sekitar empat tahun yang lalu, Sara didiagnosa menderita postural ortostatik Takikardia Syndrome (POTS) yang membuat jantungnya berhenti berdetak. Dia mengalami palpitasi cepat yang teratur, menyebabkan hatinya berhenti berdetak dan tekanan darahnya menurun, yang biasa disebut dalam istilah catatan dokter sebagai mati klinis.

Pada satu kesempatan Sara harus menunggu hingga setengah sampai satu jam untuk hatinya untuk terisi dengan darah.

Kemudian, sekitar tiga tahun lalu, ide merekam video muncul. Sara juga setuju untuk merekam kondisinya. Video itu direkam oleh petugas medis di Rumah Sakit Umum Utara di Sheffield, South Yorkshire, 27 Juni 2012.

“Pada kenyataannya ini cukup serangan ringan. Namun mereka tidak bisa memberikan CPR karena tidak ada untungnya. Ketika jantung mengisi dengan darah lagi, itulah saatnya mulai berdetak lagi,” jelasnya seperti dilansir dari Daily Mail, Jumat (6/3) lalu.

Gadis dari Doncaster, South Yorkshire, Inggris itu mengatakan, setiap kali hatinya berhenti, petugas medis harus menyakiti dirinya untuk mengejutkan dia hidup kembali.

Dia melanjutkan, “Di banyak kesempatan, saya akan bangun dengan memar besar. Pada satu kesempatan mereka merobek kuku, tapi itu masih tidak membuat saya gentar,” tuturnya.

Sara juga menderita sindrom hipermobilitas sendi, yang berarti sendinya lebih rentan terhadap cedera dan dislokasi. Gabungan kondisinya ini mengakibatkan Sara terpaksa berkonsultasi 64 kali dalam satu tahun.

Tapi Sara mengatakan dia bertekad untuk tidak membiarkan kondisi menahan dan sekarang mencoba untuk membuat hidup sebagai pemain burlesque, pertunjukan opera yang berkonotasi humor dan ledekan. (adk/jpnn/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/