29 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Dari Gelandangan Naik Jadi Bintang Film

Foto: Miftahul Hayat/Jawa Pos Solena Chaniago yang kini menjadi ’’perempuan’’. Dia pulang ke Indonesia untuk menemui keluarga dan anak semata wayangnya.
Foto: Miftahul Hayat/Jawa Pos
Solena Chaniago yang kini menjadi ’’perempuan’’. Dia pulang ke Indonesia untuk menemui keluarga dan anak semata wayangnya.

ANDRA NUR OKTAVIANI, Jakarta

Keputusan Solena untuk menjadi transgender seutuhnya tidaklah instan. Dia sudah lama merasa ada yang aneh pada dirinya. Bahkan, sejak kecil, Solena yang tumbuh di Banda Aceh punya ketertarikan pada segala hal yang umumnya disukai anak perempuan.

Suatu waktu, dia pernah mengurung diri dalam kamar hanya untuk mencoba gaun cantik milik sang tante. Kala itu, usianya baru 6 tahun. Dia begitu senang melihat dirinya dalam balutan busana manis tersebut. Saking asyiknya, dia sampai tidak tahu bahwa orang tuanya mencari ke sana-kemari.

“Saat itu, aku deg-degan sekali. Ada perasaan takut. Aku pun menahan pintu sekuat tenaga agar mereka tidak masuk kamar,” ungkap Solena saat ditemui di Senayan City, Minggu (5/4).

Seiring bertambahnya usia, naluri keperempuanan Solena semakin menjadi. Kendati begitu, gayanya tetap gagah. Tidak sedikit pun terlihat bahwa dia berbeda dengan laki-laki normal pada umumnya.

Malahan, banyak cewek yang ingin dipacari Solena lantaran tubuhnya yang tegap dan wajahnya yang tampan. Apalagi dia tergabung dalam tim paskibra (pasukan pengibar bendera) sekolah dan menjadi ketua kelas. Dengan citranya itu, tidak ada seorang pun yang mengejek Solena banci atau sejenisnya.

“Aktingku bagus banget kali, ya?” ucapnya lalu tertawa.

Namun, pada titik tertentu, Solena merasa harus jujur pada diri sendiri dan lingkungan. Dengan segala risiko yang mungkin terjadi, dia memberanikan diri berbicara kepada orang tuanya. Menurut pengakuan Solena, kala itu orang tuanya menanggapi dengan sangat bijak.

Mereka bahkan berhasil menenangkan Solena yang kala itu mulai gelisah. “Mereka hanya menyuruh aku fokus dulu ke sekolah. Jangan memikirkan yang lain. Itulah yang akhirnya membuat aku bertahan,” ungkapnya.

Foto: Miftahul Hayat/Jawa Pos Solena Chaniago yang kini menjadi ’’perempuan’’. Dia pulang ke Indonesia untuk menemui keluarga dan anak semata wayangnya.
Foto: Miftahul Hayat/Jawa Pos
Solena Chaniago yang kini menjadi ’’perempuan’’. Dia pulang ke Indonesia untuk menemui keluarga dan anak semata wayangnya.

ANDRA NUR OKTAVIANI, Jakarta

Keputusan Solena untuk menjadi transgender seutuhnya tidaklah instan. Dia sudah lama merasa ada yang aneh pada dirinya. Bahkan, sejak kecil, Solena yang tumbuh di Banda Aceh punya ketertarikan pada segala hal yang umumnya disukai anak perempuan.

Suatu waktu, dia pernah mengurung diri dalam kamar hanya untuk mencoba gaun cantik milik sang tante. Kala itu, usianya baru 6 tahun. Dia begitu senang melihat dirinya dalam balutan busana manis tersebut. Saking asyiknya, dia sampai tidak tahu bahwa orang tuanya mencari ke sana-kemari.

“Saat itu, aku deg-degan sekali. Ada perasaan takut. Aku pun menahan pintu sekuat tenaga agar mereka tidak masuk kamar,” ungkap Solena saat ditemui di Senayan City, Minggu (5/4).

Seiring bertambahnya usia, naluri keperempuanan Solena semakin menjadi. Kendati begitu, gayanya tetap gagah. Tidak sedikit pun terlihat bahwa dia berbeda dengan laki-laki normal pada umumnya.

Malahan, banyak cewek yang ingin dipacari Solena lantaran tubuhnya yang tegap dan wajahnya yang tampan. Apalagi dia tergabung dalam tim paskibra (pasukan pengibar bendera) sekolah dan menjadi ketua kelas. Dengan citranya itu, tidak ada seorang pun yang mengejek Solena banci atau sejenisnya.

“Aktingku bagus banget kali, ya?” ucapnya lalu tertawa.

Namun, pada titik tertentu, Solena merasa harus jujur pada diri sendiri dan lingkungan. Dengan segala risiko yang mungkin terjadi, dia memberanikan diri berbicara kepada orang tuanya. Menurut pengakuan Solena, kala itu orang tuanya menanggapi dengan sangat bijak.

Mereka bahkan berhasil menenangkan Solena yang kala itu mulai gelisah. “Mereka hanya menyuruh aku fokus dulu ke sekolah. Jangan memikirkan yang lain. Itulah yang akhirnya membuat aku bertahan,” ungkapnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/