30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Kanker Mata karena Cahaya Ponsel, Benarkah?

Hoax_kanker mata akibat cahaya ponsel.

SUMUTPOS.CO – Sebuah foto laki-laki dengan mata merah disebarkan oleh beberapa akun facebook. Terselip narasi yang menakutkan dalam foto itu. Katanya, si pria dalam foto tersebut mengalami kanker mata. Penyebabnya, dia sering melihat layar ponsel di ruang gelap.

”Seorang pria berusia sekitar 40 tahun, pertama kali memeriksakan dirinya ke dokter setelah ia mengira hanya mata merah semata. Tapi ternyata tak kunjung sembuh dan tetap merah, diagnosa ini tidak benar, dan ternyata ia menderita kanker mata,” tulis sebuah akun Facebook. Akun itu menyertakan sebuah link blog yang beralamat di pikirpikir.com.

Dalam artikel di blog pikirpikir.com itu disebutkan, telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa ponsel dapat merusak mata kita. Cahaya ponsel bisa mengakibatkan kerusakan pada retina dan memengaruhi penglihatan. Apalagi jika kita mengatur cahaya smartphone dalam mode rendah. Itu justru berisiko lebih besar. Juga, itulah yang mengakibatkan kanker mata. Sayang, tidak disebutkan detail penelitian tersebut.

Selain disebarkan lewat link di Facebook, beredar pula kabar yang sama, tapi dalam bentuk screenshot. Kebanyakan tersebar via aplikasi chatting seperti WhatsApp. Infomasi dalam screenshot itu menyebutkan, kasus yang menimpa pria bermata merah tersebut pernah dipublikasikan situs Healthtipsportal.com.

Dokter si pria itu sulit menangani kasus tersebut. ”Karena memindahkan retina mata merupakan hal yang sangat sulit dengan peralatan sekarang,” tulis si pembuat pesan.

Si pembuat pesan juga berupaya meyakinkan bahwa ada penelitian yang terkait dengan cahaya ponsel dan risiko kanker mata. ”Berdasarkan laporan penelitian, cahaya hijau yang terdapat pada layar HP bisa menyebabkan kematian sel retina dan mempengaruhi penglihatan. Jika menggunakan HP pada ruang yang gelap atau redup, bisa beresiko berkali lipat,” bunyi penggalan pesan yang beredar. Tapi, lagi-lagi tak dijelaskan penelitian tersebut dilakukan oleh siapa.

Nah, ternyata informasi itu keliru. Pesan serupa pernah menyebar luas di luar negeri. Beberapa situs kesehatan tepercaya pun pernah mengulasnya. Termasuk situs kesehatan asal Amerika Serikat, WebMD.com. Di sana terdapat artikel yang berjudul No Link Between Cell Phone, Eye Cancer.

Artikel itu tidak asal-asalan, juga dibuat bukan untuk mengejar dolar-dolar dari iklan yang tidak jelas. Artikel tersebut didasarkan sebuah penelitian dari Martin Luther University of Halle-Wittenberg di Jerman. Salah seorang penelitinya adalah Andreas Stang MD MPH. Secara keseluruhan, para peneliti menyimpulkan tidak melihat peningkatan risiko uveal melanoma atau kanker mata pada pengguna telepon seluler (ponsel).

Spesialis mata dari RS Mata Undaan Surabaya dr Dini Dharmawidiarini SpM juga mengatakan, tidak ada hubungan antara melihat layar ponsel dan kanker mata. ”Kanker mata itu juga bergantung pada bagian mana yang terkena, jadi tidak harus mata merah seperti dalam gambar tersebut,” katanya.

Menurut dia, bisa saja mata merah karena iritasi atau infeksi. Biasanya, iritasi atau infeksi bisa sembuh setelah 1 minggu sampai 1 bulan. ”Lebih dari itu, bisa saja ada komplikasi ke kornea, namanya keratitis,” terang Dini. (lyn/c11/fat/jpg)

 

Hoax_kanker mata akibat cahaya ponsel.

SUMUTPOS.CO – Sebuah foto laki-laki dengan mata merah disebarkan oleh beberapa akun facebook. Terselip narasi yang menakutkan dalam foto itu. Katanya, si pria dalam foto tersebut mengalami kanker mata. Penyebabnya, dia sering melihat layar ponsel di ruang gelap.

”Seorang pria berusia sekitar 40 tahun, pertama kali memeriksakan dirinya ke dokter setelah ia mengira hanya mata merah semata. Tapi ternyata tak kunjung sembuh dan tetap merah, diagnosa ini tidak benar, dan ternyata ia menderita kanker mata,” tulis sebuah akun Facebook. Akun itu menyertakan sebuah link blog yang beralamat di pikirpikir.com.

Dalam artikel di blog pikirpikir.com itu disebutkan, telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa ponsel dapat merusak mata kita. Cahaya ponsel bisa mengakibatkan kerusakan pada retina dan memengaruhi penglihatan. Apalagi jika kita mengatur cahaya smartphone dalam mode rendah. Itu justru berisiko lebih besar. Juga, itulah yang mengakibatkan kanker mata. Sayang, tidak disebutkan detail penelitian tersebut.

Selain disebarkan lewat link di Facebook, beredar pula kabar yang sama, tapi dalam bentuk screenshot. Kebanyakan tersebar via aplikasi chatting seperti WhatsApp. Infomasi dalam screenshot itu menyebutkan, kasus yang menimpa pria bermata merah tersebut pernah dipublikasikan situs Healthtipsportal.com.

Dokter si pria itu sulit menangani kasus tersebut. ”Karena memindahkan retina mata merupakan hal yang sangat sulit dengan peralatan sekarang,” tulis si pembuat pesan.

Si pembuat pesan juga berupaya meyakinkan bahwa ada penelitian yang terkait dengan cahaya ponsel dan risiko kanker mata. ”Berdasarkan laporan penelitian, cahaya hijau yang terdapat pada layar HP bisa menyebabkan kematian sel retina dan mempengaruhi penglihatan. Jika menggunakan HP pada ruang yang gelap atau redup, bisa beresiko berkali lipat,” bunyi penggalan pesan yang beredar. Tapi, lagi-lagi tak dijelaskan penelitian tersebut dilakukan oleh siapa.

Nah, ternyata informasi itu keliru. Pesan serupa pernah menyebar luas di luar negeri. Beberapa situs kesehatan tepercaya pun pernah mengulasnya. Termasuk situs kesehatan asal Amerika Serikat, WebMD.com. Di sana terdapat artikel yang berjudul No Link Between Cell Phone, Eye Cancer.

Artikel itu tidak asal-asalan, juga dibuat bukan untuk mengejar dolar-dolar dari iklan yang tidak jelas. Artikel tersebut didasarkan sebuah penelitian dari Martin Luther University of Halle-Wittenberg di Jerman. Salah seorang penelitinya adalah Andreas Stang MD MPH. Secara keseluruhan, para peneliti menyimpulkan tidak melihat peningkatan risiko uveal melanoma atau kanker mata pada pengguna telepon seluler (ponsel).

Spesialis mata dari RS Mata Undaan Surabaya dr Dini Dharmawidiarini SpM juga mengatakan, tidak ada hubungan antara melihat layar ponsel dan kanker mata. ”Kanker mata itu juga bergantung pada bagian mana yang terkena, jadi tidak harus mata merah seperti dalam gambar tersebut,” katanya.

Menurut dia, bisa saja mata merah karena iritasi atau infeksi. Biasanya, iritasi atau infeksi bisa sembuh setelah 1 minggu sampai 1 bulan. ”Lebih dari itu, bisa saja ada komplikasi ke kornea, namanya keratitis,” terang Dini. (lyn/c11/fat/jpg)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/