30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

25 Juli Polonia Ditutup untuk Umum

MEDAN-Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho ST MSi mengharapkan aset Pemerintah Provinsi Sumut yang ada di Bandara Polonia Medan tetap terjaga, meskipun Bandara Polonia sudah tak lagi dibuka untuk umum mulai 25 Juli 2013.
“Mulai tanggal 25 Juli 2013 penjagaan dan pengamanan di Polonia akan menjadi otoritas Danlanud dan tidak dibuka untuk umum. Properti dan funiture yang tidak berfungsi lagi di Bandara Polonia secara mekanisme akan dipinjam pakaikan sementara ke Lanud agar tidak terjadi penjarahan nantinya,” ujar Gubsu saat menerima audensi  Komandan Lanud Soewondo Kolonel Pnb SM Handoko di Rumah Dinas Gubsu Jalan Sudirman No.41, Rabu (17/7).
Gubsu juga mengharapkan barang yang akan dikirimkan dari Polonia ke Kualanamu akan dipaketkan dahulu sebelumnya agar barang aman.
Sementara itu Komandan Lanud Soewondo Kolonel Pnb  SM Handokon
menyampaikan bahwa dalam rangka peningkatan keamanan di Bandara Polonia Medan, Lanud meminta pengadaan kendaraan patroli, yaitu motor kawal dan mobil patroli untuk sarana monitoring Landasan Polonia.
Selain itu, untuk perawatan Lanud memohon Pemprovsu menyediakan mesin pemotong rumput dan perbaikan hanggar yang dibangun oleh Pemprovsu. Handoko juga menambahkan, pemakaian radar untuk Kualanamu masih menggunakan radar yang berada di Polonia selama satu tahun menunggu operasional radar KNIA.
Lebih lanjut dikatakan, Lanud Soewondo akan mendistribusikan barang dari Bandara Polonia ke Kualanamu dengan aman dan tertib. “Kami hanya ingin memberitahukan dan meminta izin tentang pemakaian properti atau furniture yang berada di Bandara Polonia Medan. Masalah keamanan barang yang akan dibawa ke Kualanamu kami akan mengantarkannya dengan aman,”  ujar Danlanud.
Masyarakat Tak Perlu Ragu
Di sisi lain, Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara, Herry Bhakti menyatakan agar masyarakat dan maskapai tidak perlu ragu lagi akan operasional Kualanamu pada 25 Juli mendatang. Karena semua sistem yang ada di Kualanamu sudah siap.
“Tidak ada masalah yang saat ini harus membuat masyarakat ragu. Apalagi maskapai. Kita tegaskan, siap atau tidak siap maskapai, mereka harus pindah ke Kualanamu. Karena 25 Juli bukan lagi MES, tapi KNO,” ujarnya saat dihubungi via telepon oleh wartawan Sumut Pos kemarin (17/7).
Herry menyatakan saat ini masalah kecil tidak perlu dibesar-besarkan. Apalagi kalau ini menyangkut sistem. Seperti diketahui, saat ini beredar bahwa maskapai belum seutuhnya yakin untuk operasional Kualanamu. Sehingga, mereka belum sepenuhnya berani menjual tiket untuk keberangkatan pada tanggal 25 Juli mendatang. “Kenapa ragu? Mereka jual saja. Mereka hanya tinggal mengganti kode. Tinggal migrasi sistem kok,” lanjut Herry.
Saat disinggung kurangnya publikasi, dengan santai Harry menyatakan bahwa tidak benar Kualanamu kurang sosialisasi. “Kita sudah publikasi sampai internasional bahwa tanggal 25 Juli Kualanamu beroperasi. Masa secara nasional tidak? Alasan internasional juga lah yang membuat kita memastikan bahwa Kualanamu harus beroperasi pada 25 Juli,” lanjutnya.
Dirinya juga menolak saat dikatakan bahwa Kualanamu belum siap. Dengan alasan jalur transportasi yang masih menjadi kendala. “Sudah ada kok jalannya. Hanya saja, belum sempurna. Tetapi, sudah bisa digunakan dengan baik. Dan kendaraan bisa lalu lalang,” ungkapnya.
“Sedangkan untuk bandara sudah siap operasional. Karena, landasan dan terminal check in sudah siap dan sudah pula disertifikasi. Kalau melihat lantai 2, yang rencananya akan kita gunakan sebagai hotel transit, itu hanya pengembangan Kualanamu ke depan. Jadi, saat maskapai internasional sudah masuk, bandara juga sudah siap,” tambahnya.(ram)

MEDAN-Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho ST MSi mengharapkan aset Pemerintah Provinsi Sumut yang ada di Bandara Polonia Medan tetap terjaga, meskipun Bandara Polonia sudah tak lagi dibuka untuk umum mulai 25 Juli 2013.
“Mulai tanggal 25 Juli 2013 penjagaan dan pengamanan di Polonia akan menjadi otoritas Danlanud dan tidak dibuka untuk umum. Properti dan funiture yang tidak berfungsi lagi di Bandara Polonia secara mekanisme akan dipinjam pakaikan sementara ke Lanud agar tidak terjadi penjarahan nantinya,” ujar Gubsu saat menerima audensi  Komandan Lanud Soewondo Kolonel Pnb SM Handoko di Rumah Dinas Gubsu Jalan Sudirman No.41, Rabu (17/7).
Gubsu juga mengharapkan barang yang akan dikirimkan dari Polonia ke Kualanamu akan dipaketkan dahulu sebelumnya agar barang aman.
Sementara itu Komandan Lanud Soewondo Kolonel Pnb  SM Handokon
menyampaikan bahwa dalam rangka peningkatan keamanan di Bandara Polonia Medan, Lanud meminta pengadaan kendaraan patroli, yaitu motor kawal dan mobil patroli untuk sarana monitoring Landasan Polonia.
Selain itu, untuk perawatan Lanud memohon Pemprovsu menyediakan mesin pemotong rumput dan perbaikan hanggar yang dibangun oleh Pemprovsu. Handoko juga menambahkan, pemakaian radar untuk Kualanamu masih menggunakan radar yang berada di Polonia selama satu tahun menunggu operasional radar KNIA.
Lebih lanjut dikatakan, Lanud Soewondo akan mendistribusikan barang dari Bandara Polonia ke Kualanamu dengan aman dan tertib. “Kami hanya ingin memberitahukan dan meminta izin tentang pemakaian properti atau furniture yang berada di Bandara Polonia Medan. Masalah keamanan barang yang akan dibawa ke Kualanamu kami akan mengantarkannya dengan aman,”  ujar Danlanud.
Masyarakat Tak Perlu Ragu
Di sisi lain, Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara, Herry Bhakti menyatakan agar masyarakat dan maskapai tidak perlu ragu lagi akan operasional Kualanamu pada 25 Juli mendatang. Karena semua sistem yang ada di Kualanamu sudah siap.
“Tidak ada masalah yang saat ini harus membuat masyarakat ragu. Apalagi maskapai. Kita tegaskan, siap atau tidak siap maskapai, mereka harus pindah ke Kualanamu. Karena 25 Juli bukan lagi MES, tapi KNO,” ujarnya saat dihubungi via telepon oleh wartawan Sumut Pos kemarin (17/7).
Herry menyatakan saat ini masalah kecil tidak perlu dibesar-besarkan. Apalagi kalau ini menyangkut sistem. Seperti diketahui, saat ini beredar bahwa maskapai belum seutuhnya yakin untuk operasional Kualanamu. Sehingga, mereka belum sepenuhnya berani menjual tiket untuk keberangkatan pada tanggal 25 Juli mendatang. “Kenapa ragu? Mereka jual saja. Mereka hanya tinggal mengganti kode. Tinggal migrasi sistem kok,” lanjut Herry.
Saat disinggung kurangnya publikasi, dengan santai Harry menyatakan bahwa tidak benar Kualanamu kurang sosialisasi. “Kita sudah publikasi sampai internasional bahwa tanggal 25 Juli Kualanamu beroperasi. Masa secara nasional tidak? Alasan internasional juga lah yang membuat kita memastikan bahwa Kualanamu harus beroperasi pada 25 Juli,” lanjutnya.
Dirinya juga menolak saat dikatakan bahwa Kualanamu belum siap. Dengan alasan jalur transportasi yang masih menjadi kendala. “Sudah ada kok jalannya. Hanya saja, belum sempurna. Tetapi, sudah bisa digunakan dengan baik. Dan kendaraan bisa lalu lalang,” ungkapnya.
“Sedangkan untuk bandara sudah siap operasional. Karena, landasan dan terminal check in sudah siap dan sudah pula disertifikasi. Kalau melihat lantai 2, yang rencananya akan kita gunakan sebagai hotel transit, itu hanya pengembangan Kualanamu ke depan. Jadi, saat maskapai internasional sudah masuk, bandara juga sudah siap,” tambahnya.(ram)

Artikel Terkait

Bubarkan Pengurus Lama

Ada Sindikat di Hutan Mangrove

Selesaikan Konflik SMPN 14

Terpopuler

Artikel Terbaru

/